Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Analisis Metode Montessori Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Siswa SD/MI Kelas Rendah Nura Azkia; Nur Rohman
Al-Aulad: Journal of Islamic Primary Education Vol 3, No 2 (2020): Al-Aulad: Journal of Islamic Primary Education
Publisher : Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/al-aulad.v3i2.7917

Abstract

Metode Montessori merupakan metode yang dirumuskan berdasarkan teori montessori yang dapat digunakan dalam ranah pendidikan anak  dan disusun berdasarkan teori tentang perkembangan anak.  Karakteristik yang  paling terlihat dari metode ini yaitu menekankan pada aktivitas yang dimunculkan oleh diri anak dengan menekankan pada proses adaptasi lingkungan belajar anak yang dibentuk sesuai dengan tahap perkembangannya menggunakan peran dari aktivitas fisik dalam menyerap konsep pembelajaran untuk memiliki kemampuan yang praktis. Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimanakah metode Montessori dalam meningkatakan kemampuan membaca permulaan. Penelitian ini merupakan studi kepustakaan (library research), pembahasan dianalisis dengan menggunakan metode analisa isi (analysis content). Sumber yang digunakan dalam tulisan ini merupakan tulisan-tuliasan Maria yang telah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia. Hasil Penelitian trekait penerapan metode montessori menggunakan aktivitas rangsangan sesuai dengan prinsip maria montessori ternyata dalam pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa dan dapat mengatasi keterbatasan siswa dalam pengenalan huruf-huruf. Maka dengan menggunakan metode Montessori untuk belajar membaca diupayakan dapat membantu peserta didik dalam mengembangkan kemampuan kognitif, psikomotor, dan afektif yang terdapat pada diri peserta didik, dengan membuat anak dapat belajar sesuai dengan tingkat perkembangannya.
Analisis Metode Montessori dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Siswa Kelas Rendah SD/MI Nura Azkia; Nur Rohman
AR-RIAYAH : Jurnal Pendidikan Dasar Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29240/jpd.v4i1.1411

Abstract

Reading is the highest function that comes from the human brain. Reading as a basic foundation in academic ability. Therefore the introduction of the letter 'reading' as a first step to teach children / students in knowing, understanding, and inferring the meaning of reading. The purpose of this study provides a new concept of the montessori method in reading the beginning of children / students in Indonesian language lessons in low grades. This library research will explain validly and objectively about the related analysis. The research relies on sources from various established bibliographies such as scientific articles, theses and books. Then integrated into the substance of research or content analysis. The results of this study are: (1) providing a new pattern in stimulating understanding in reading the beginning of children/ students, (2) providing concepts in strengthening the absorption reading the beginning of children/students, (3) meeting the needs in the period sensitive and intellectual structure in learning to read the beginning of children/ students, (4) Development of new materials on the montessori method in concrete Indonesian language learning to improve the ability to read the beginning of children/students.
Edupreneurship dalam Pendidikan Dasar Islam Muhammad Shaleh Assingkily; Nur Rohman
JIP Jurnal Ilmiah PGMI Vol 5 No 2 (2019): JIP (Jurnal Ilmiah PGMI)
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/jip.v5i2.3721

Abstract

Terma pengangguran terdidik merupakan istilah negatif yang disandingkan bagi lulusan perguruan tinggi (PT). Hal ini tentu sungguh ironi bagi setiap lulusan PT, sebab terbatasnya lapangan pekerjaan. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji Edupreneurship yang dikembangkan oleh Program Studi (Prodi) PGMI FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, sebagai alternatif pemecahan masalah pengangguran. Adapun rumusan masalah pada penelitian ini yaitu bagaimana implementasi mata kuliah edupreneurship pada Prodi PGMI FITK UIN Sunan Kalijaga dan dampak mata kuliah tersebut bagi lulusan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan latar kegiatan yaitu pembelajaran Edupreneurship MI. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Implementasi edupreneurship dalam pembelajaran di PGMI dilaksanakan dengan baik, di mana mahasiswa dibekali informasi terkait edupreneurship mulai dari perencanaan melalui RPS dan buku sebagai bahan referensi, dan dievaluasi dalam bentuk laporan hasil usaha dan observasi yang dilaksanakan selama 1 (satu) semester dengan bobot 3 SKS. (2) Dampak edupreneurship bagi lulusan PGMI terbagi kepada dua kategori, direct impact (dampak langsung) dengan menjadi seorang edupreneur sebagai pelaku usaha, membuka lapangan pekerjaan, menciptakan lapangan pengabdian, dan indirect impact (dampak tidak langsung) dengan tetap menjadi seorang guru/pendidik yang menanamkan 10 karakter edupreneur kepada anak didiknya jenjang MI/SD.
ANALISIS TEORI BEHAVIORISME (THORNDIKE) PADA PELAJARAN MATEMATIKA DAN BAHASA INDONESIA SDN UPT XVII MUKTI JAYA ACEH SINGKIL Nur Rohman
Abdau: Jurnal Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Vol 4, No 2 (2021): Desember
Publisher : Sekolah Tinggi Pendidikan Islam (STPI) Bina Insan Mulia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.268 KB) | DOI: 10.36768/abdau.v4i2.210

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan (1) Bagaimana penerapan teori pembelajaran Thorndike dalam pembelajaran (2) teori pembelajaran Thorndike pada pembelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia di SDN UPT XVII Mukti Jaya Kecamatan Singkohor Kabupaten Aceh Singkil. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Dalam bentuknya penelitian ini  untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, kepercayaan, dan pemikiran seseorang secara individual maupun kelompok. Jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus dengan teknik pengumplan data digunakan meliputi observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun hasil penelitian ini bahwa teori Thorndike merupakan salah satu bagian dari teori behaviorisme yang dikembangkan oleh Edward Lee Thorndike di williamsburg. Dalam penjabaran teorinya diabagi menjadi beberapa bagian yakni: pertama, pemikiran tahap pertama yang meliputi: hukum kesiapan, hukum latihan, hukum akibat dan hukum sikap. Kedua, pemikiran tahap kedua merupakan bentuk revisi yang dilakukan oleh Thorndike yang berkenaan dengan hukum latihan dan hukum akibat. Berdasarkan analisis data yang ada terlihat bahwa teori pembelajaran Thorndike secara tidak langsung sudah diterapkan oleh guru khususnya pada pelajaran matematika dan bahasa indonesia. Hal ini dapat dilihat dari kesesuaian antara teori pembelajaran Thorndike dengan tahapan-tahapan yang digunakan guru dalam melakukan proses belajaran mengajar di kelas.
Analisis Kesiapan Mengajar Mahasiswa Prodi PGMI melalui Program Pengayaan Keterampilan Mengajar Nur Rohman; Istiningsih Istiningsih; Ahmad Tarmizi Hasibuan
Edumaspul: Jurnal Pendidikan Vol 6 No 1 (2022): Edumaspul: Jurnal Pendidikan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (895.821 KB) | DOI: 10.33487/edumaspul.v6i1.3286

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana kesiapan mahasiswa pendidikan guru madrasah ibtidaiyah (PGMI) STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh untuk menjadi guru yang profesional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif dengan latar kegiatan berupa program pengayaan mahasiswaProdi PGMI semster VI. Adapun hasil penelitian yang diperoleh adalah: (1) Program pengayaan keterampilan mengajar merupakan kegiatan tahunan yang selalu dilakukan oleh Prodi PGMI STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh guna mempersiapkan calon-calon pendidik yang handal. (2) Kegiatan ini dilakukan melalui tiga tahapan yaitu: kegiatan perencanaan yang berisi penetapan panitia penanggungjawab, Dosen pendamping lapangan, madrasah lokasi kegiatan, guru instruktur, serta konsep materi yang akan diajarkan. Pelaksanaan yang terbagi menjadi tiga tahapan berupa penjelasan teori konsep materi oleh guru instruktur, praktik pengayaan di madrasah, dan evaluasi dan perbaikan oleh guru instruktur. Evaluasi program dari seluruh elemen yang berperan dalam kegiatan pengayaan keterampilan mengajar. (3) Kegiatan pengayaan keterampilan mengajar berdampak kepada kesiapan mahasiswa dalam mengajar sebesar 57,5% sangat siap, 22,5% cukup siap, dan 20% menyatakan siap. Ke dua, adanya peningkatan pengetahuan berupa keterampilan mengkondisikan kelas, membaca karakter siswa, menyesuaikan hukuman kepada siswa, serta kemampuan praktik mengajar berdasarkan perangkat pembelajaran yang telah disusun. Kata kunci: Kegiatan pengayaan, kesiapan mengajar, pendidikan dasar islam ANALYSIS OF TEACHING READINESS OF PGMI STUDENTS THROUGH THE TEACHING SKILLS ENRICHMENT PROGRAM Abstract This paper aims to analyze the readiness of students of Madrasah Ibtidaiyah teacher education (PGMI) STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh to become professional teachers. The method used in this research is to use a qualitative approach with the background of the activity in the form of an enrichment program for students of the PGMI Study Program in semester VI. The research results obtained are: (1) The teaching skills enrichment program is an annual activity that is always carried out by the PGMI STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh Study Program in order to prepare reliable prospective educators. (2) This activity is carried out through three stages, namely: planning activities containing the determination of the responsible committee, field assistant lecturers, madrasas where the activities are located, instructor teachers, and the concept of the material to be taught. The implementation is divided into three stages in the form of an explanation of the theory of material concepts by the instructor teacher, the practice of enrichment in the madrasa, and evaluation and improvement by the instructor teacher. Program evaluation of all elements that play a role in teaching skills enrichment activities. (3) Teaching skill enrichment activities have an impact on student readiness in teaching by 57.5% very ready, 22.5% quite ready, and 20% ready. Second, there is an increase in knowledge in the form of class conditioning skills, reading student characters, adjusting punishments to students, and teaching practice skills based on learning tools that have been prepared. Keywords: enrichment activities, teaching readiness, islamic elementary education
Optimalisasi Pembelajaran Bahasa Arab sebagai Penunjang Persiapan Calon Mahasiswa Baru Al-Azhar Mesir: Studi Kasus pada Markaz Syaikh Zayed Cabang Indonesia Lahmudin Lubis; Idris Siregar; Nur Rohman; Muhammad Hayyanul Damanik
Edumaspul: Jurnal Pendidikan Vol 6 No 1 (2022): Edumaspul: Jurnal Pendidikan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (725.51 KB) | DOI: 10.33487/edumaspul.v6i1.3417

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana upaya optimalisasi pembelajaran bahasa arab pada lembaga bimbingan bahasa bagi penutur asing (Pusiba) dalam rangka menunjang persiapan calon mahasiswa baru Universitas Al-Azhar Mesir. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif dengan latar kegiatan berupa program bimbingan matrikulasi bahasa arab di lembaga Pusiba. Adapun hasil penelitian yang diperoleh adalah: (1) Pusiba merupakan sebuah lembaga bimbingan bahasa arab bagi penutur asing cabang Indonesia yang diprakarsai langsung oleh Syaikh Ahmad Al-Tayeb sebagai Syaikh Al-Azhar sekarang. (2) Pembelajaran bahasa arab di lembaga Pusiba berisi empat keterampilan dasar yaitu: keterampilan mendengar (Maharat al-Istima’), keterampilan berbicara (Maharat al-Kalam), keterampilan membaca (Maharat al-Qira’at), dan keterampilan menulis (Maharat al-Kitabah) . (3) proses pembelajaran bahasa arab terbagi menjadi 7 (tujuh) level tingkatan seperti: mubtadi awwal, mubtadi’ tsani, mutawassith awwal, mutawassith tsani’, mutaqaddim awwal, mutaqaddim tsani, mutammayiz, (4) pembelajaran menggunakan variasi metode dan media pembelajaran seperti: diskusi, tanyajawab, kuis, youtube, whatsapp, zoom, dan google meet.
Pembelajaran PKN Berkarakter di Mi Nurul Ummah Kotagede Yogyakarta Ilham Ilham; Nur Rohman
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 4 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.088 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v4i4.6006

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana implementasi pembelajaran PKN berkarakter di MI Nurul Ummah Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi terhadap aspek-aspek yang memiliki hubungan dengan pola manajemen dalam pembelajaran tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi pembelajaran PKN berkarakter dilakukan berdasarkan beberapa tahapan yakni: (1) tahapan perencanaan yang meliputi perumusan silabus dan RPP sesuai dengan pendidikan karakter yang ditanamkan, (2) tahap pelaksanaan pembelajaran yang dirangkai dalam dua metode yaitu; metode keteladanan dan pembiasaaan. (3) tahap evaluasi berisi penilaian seluruh aktivitas pembelajaran dimulai dari tahap perencanaan hingga implementasi pembelajaran
Literation Culture Living at MI Qurrota A'yun Hermansyah Hermansyah; Ihlas Ihlas; Supriyanto Supriyanto; Nur Rohman
Al-Adzka: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Vol 12, No 2 (2022): JULY - DECEMBER
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/aladzkapgmi.v12i2.7586

Abstract

This research is intended to find out how the model and implementation of literacy culture and its impact on students' willingness to read in Madrasah Ibtidaiyah. The type of research used in this study is descriptive with data collection techniques namely, observation, in-depth interviews and documentation. The data analysis process uses the Miles and Huberman model, namely data reduction, data analysis and drawing conclusions. The research findings show that: 1) The literacy culture model at MI Qurrota A'yun is carried out in three stages, namely through introduction, development and learning; 2) Implementation of cultural literacy is applied inside and outside the classroom with methods of inquiry, questioning, reading, presenting and debriefing and collaboration; 3) The influence of literacy culture on students' interest in reading is effective. This activity shows that the desire to read already exists, students just need to be equipped and facilitated in order to produce students who are truly educated in their literacy aspects.
PERSEPSI ORANG TUA, GURU TERHADAP PEMBELAJARAN TATAP MUKA DIMASA COVID-19 DI DESA RANUB DONG Rohadatul Aisyi; Nur Rohman
ABDAU : Jurnal Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Vol 5 No 1 (2022): JUNI, ABDAU: Jurnal Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah
Publisher : Prodi PGMI STPI Bina Insan Mulia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine the perceptions of parents and teachers of face-to-face learning during the covid-19 period in the village of Ranub Dong. This research is a qualitative research in which the results of this study were obtained from the process of interviews, observation and documentation. Perceptions from parents and teachers say that face-to-face learning today is more effective than online learning or online learning, because children already understand if they see the learning process directly, whereas if learning is done online children get bored easily. in the face-to-face learning process and their enthusiasm is reduced and it is also difficult for parents to share their time well. However, face-to-face learning is carried out according to the provisions set by the government and careful planning so that the learning process runs smoothly and is directed according to the learning objectives.
ANALISIS TEORI BEHAVIORISME (THORNDIKE) PADA PELAJARAN MATEMATIKA DAN BAHASA INDONESIA SDN UPT XVII MUKTI JAYA ACEH SINGKIL Nur Rohman
ABDAU : Jurnal Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Vol 4 No 2 (2021): DESEMBER, ABDAU: Jurnal Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah
Publisher : Prodi PGMI STPI Bina Insan Mulia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to describe (1) how the application of Thorndike's learning theory inlearning (2) Thorndike's learning theory in learning Mathematics and Indonesian atSDN UPT XVII Mukti Jaya Singkohor District, Aceh Singkil Regency. This researchuses qualitative research. In the form of this research to describe and analyzephenomena, events, social activities, beliefs, and thoughts of a person individually or ingroups. This type of research is a case study research with data collection techniquesused include observation, interviews and documentation. The results of this studyindicate that Thorndike's theory is one part of the behaviorism theory developed byEdward Lee Thorndike in Williamsburg. In the elaboration of the theory, it is dividedinto several parts, namely: first, the first stage of thought which includes: the law ofreadiness, the law of practice, the law of consequences and the law of attitude. Second,the second stage of thought is a form of revision carried out by Thorndike regarding thelaw of practice and the law of effect. Based on the analysis of existing data, it can beseen that Thorndike's learning theory has indirectly been applied by teachers, especiallyin mathematics and Indonesian lessons. This can be seen from the compatibility betweenThorndike's learning theory and the stages used by the teacher in carrying out theteaching and learning process in the classroom.