Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PEMBINAAN NASIONALISME GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI PELATIHAN PROJECT CITIZEN DI KABUPATEN KUNINGAN Nurdin, Encep Syarief; Dahliayana, Asep; Tanshzil, Sri Wahyuni; Hadian, Vini Agustiani
SOSIETAS Vol 8, No 2 (2018): JURNAL PENDIDIKAN SOSIOLOGI
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.983 KB) | DOI: 10.17509/sosietas.v8i2.14634

Abstract

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan mata pelajaran penting dan strategis dalam mengembangan misi membangun kesadaran dan kecakapan generasi muda agar memiliki karakter yang kuat sesuai dengan harapan negara yaitu nasionalisme (Pasal 37 UU No. 20 tahun 2003). Akan tetapi, praktik pembelajaran PKn tidak mendorong kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan kreatif apalagi menginternalisasikan nilai nasionalisme. Dengan memperhatikan masalah tersebut, guru perlu dilatih dan diberdayakan dalam menguasai praktik penggunaan model pembelajaran PKn berbasis project yang dapat membina nasionalisme. Proses penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan pola “the dominant-less dominat design”. Pendekatan kuantitatif menggunakan survei dan pendekatan kualitatif sebagai pendalaman menggunakan wawancara. Populasi penelitian adalah guru-guru PKn yang tergabung dalam MGMP Kabupaten Kuningan yang berjumlah 30 orang. Hasil  penelitian menunjukkan bahwa guru PKn yang mengikuti program pelatihan Project Citizen berpengaruh terhadap pembinaan nasionalisme dengan indeks 87,67 %.
Membangun Nalar Kritis di Era Digital Imas Kurniawaty; Vini Agustiani Hadian; Aiman Faiz
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 4, No 3 (2022): June Pages 3201-5000
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/edukatif.v4i3.2715

Abstract

Dalam kondisi digital baik untuk generasi digital native dan digital imigrant tentu harus memahami permasalahan yang ada, harus membangun pola pikir bernaral kritis agar tidak menjadi pengekor argumentasi saja. Tujuan penelitian ini terkait pentingnya berpikir kritis ditengah era digital agar menjadi warga negara yang kritis. Artikel ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode studi pustaka atau library research. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa pentingnya nalar kritis dapat digunakan untuk memahami argumen dengan benar, secara hati-hati dalam menginterprestasi argumen melaui evaluasi sebelum memberi komentar atau meresponnya, dan menyangkal argumen-argumen yang didengar dan dibaca oleh seseorang. Nalar kritis merupakan suatu aktivitas evaluatif untuk menghasilkan suatu simpulan. Untuk itu nalar kritis menjadi sebuah keniscayaan dalam menghadapi kondisi digitalisasi ini yang serba cepat, canggih dan praktis. Dapat disimpulkan bahwa memasuki era digital seyogyanya harus diimbangi dengan kemampuan bernalar yang baik agar saat menggunakan teknologi digital, manusia dapat memilah dan memilih, menyaring sebelum mensharing informasi yang datang. Dengan kemampuan ini seseorang akan memverivikasi pemikirannya sehingga menghasilkan sudut pandang atau keputusan yang paling baik.
Persepsi Mahasiswa dalam program International Credit Transfer Aiman Faiz; Vini Agustiani Hadian; Imas Kurniawaty
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 4, No 3 (2022): June Pages 3201-5000
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/edukatif.v4i3.2630

Abstract

Kebijakan Nadiem Makarim dalam mengatasi jumlah pengangguran secara nasional dengan mencari solusi dan menyelaraskan antara dunia kerja dengan dunia industri. Tujuan penelian ini adalah untuk mengeksplorasi persepsi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Cirebon terkait kurikulum MB-KM pada program International Credit Transfer di Lovely Professional University India. Penelitian ini menggunakan kualitatif deskriptif dengan 10 informan mahasiswa. Hasil penelitian menunjukan pada program tersebut mahasiswa lebih disiplin dan bertanggung jawab dengan culture pendidikan yang diterapkan kampus Mitra. Mahasiswa juga bertukar informasi terkait dengan kurikulum dan kultur pendidikan yang mereka temui. Hal lain, program ICT ini memberikan kemampuan dalam memecahkan masalah (problem solving), komunikasi dan kolaborasi hingga Invention. Output-nya agar para mahasiswa bisa mengembangkan kemampuannya dan pengalaman belajarnya di perguruan tinggi luar sehingga memenuhi apa yang diinginkan oleh dunia kerja, karena fokus kurikulum MB-KM mengarahkan lulusan sesuai kebutuhan pengguna dengan keahlian yang terintegrasi. Dengan demikian, program ICT menjadi program yang sangat tepat diterapkan dalam pendidikan yang mengedepankan kolaborasi dan komunikasi. Besar harapan mahasiswa agar program serupa bisa ditemui kembali agar memperkuat jejaring dan kemampuan lainnya.
PERAN LINGKUNGAN KELUARGA DALAMPEMBENTUKAN KARAKTER Vini Agustiani Hadian; Dewinta Arum Maulida; Aiman Faiz
Jurnal Education and Development Vol 10 No 1 (2022): Vol.10. No.1 2022
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.592 KB) | DOI: 10.37081/ed.v10i1.3365

Abstract

Artikel ini berfokus membahas pengaruh lingkungan terhadap pembentukan karakter siswa. Pada dasarnya lingkungan sangat berpengaruh dalam pembentukan sikap, karakter, dan moral seseorang. Jika siswa berada dalam lingkungan yang baik, maka akan berpengaruh baik terhadap perkembangan dan pembentukan karakternya. Salah satu yang berperan penting dalam pembentukan karakter adalah lingkungan keluarga. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh lingkungan keluarga dalam pembentukan karakter siswa. Penelitian ini dilakukan melalui studi pustaka atau studi literatur dengan melihat hasil penelitian pada jurnal terkait yang tersedia di media elektronik. Hasil penelitian studi pustaka menunjukkan bahwa, lingkungan keluarga merupakan tempat tumbuh dan berkembangnya seorang anak secara utuh. Lingkungan keluarga merupakan pendidikan pertama bagi anak untuk mempelajari segala sesuatu. Lingkungan keluarga juga menjadi wadah bagi siswa untuk mengimplementasikan nilai-nilai karakter yang telah ditanamkan dan diajarkan di sekolah. Kesimpulan dari artikel ini adalah bahwa lingkungan keluarga berperan penting dalam pembentukan karakter siswa dimana siswa mendapatkan bekal utama pendidikan melalui peran orang tua dan lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga yang harmonis akan mendukung penuh proses pembetukan karakter anak sehingga dapat berjalan dengan optimal.
Character Values In General Education At University Hidayat, Mupid; Rozak, Rama Wijaya Abdul; Maftuh, Bunyamin; Kembara, Maulia Depriya; Hadian, Vini Agustiani
Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial Vol 31, No 2 (2022): : JPIS (Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial): December 2022
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpis.v31i2.44688

Abstract

The research objective focuses on examining the character values contained in the Compulsory Curriculum Subjects or Mata Kuliah Wajib Kurikulum (MKWK). Content analysis and Focus Group Discussions (FGD) attended by education experts. The results of the analysis show that there are 24 characters values contained in the MKWK. These character values are developed through four courses in MKWK, namely Indonesian Language Education, Islamic Religious Education, Citizenship Education, and Pancasila Education. Each of these courses has a unique character that is developed in learning. The findings were presented in FGDs and assessed by experts based on the character's priority scale. The FGD produced two aspects of character, namely individual characters and social characters. Each aspect of the character has several types of characters that must be developed by students. The type of character in the individual aspects, namely religious, self-aware, and intellectual. Characters in the social aspect include polite, tolerant, participatory, democratic, and fair. These characters are the external characteristics of MKWK learning.
Pengaruh Social Media terhadap Perubahan Sosial di Lingkungan Pelajar Ardiansyah, Muhammad Gilang; Afiyah, Annissa Nur; Hadian, Vini Agustiani; Kurniawaty, Imas
Sosio Religi: Jurnal Kajian Pendidikan Umum Vol 22, No 1 (2024): JURNAL KAJIAN PENDIDIKAN UMUM
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/sosio religi.v22i1.68537

Abstract

Perkembangan teknologi informasi membawa sebuah perubahan dalam pelajar. Lahirnya media sosial menjadikan pola perilaku pendidikan mengalami pergeseran baik budaya, etika dan norma yang ada. Dampak positif dari media sosial adalah memudahkan kita untuk berinteraksi dengan banyak orang, memperluas pergaulan, jarak dan waktu bukan lagi masalah, lebih mudah dalam mengekspresikan diri, penyebaran informasi dapat berlangsung secara cepat, biaya lebih murah. Sedangkan dampak negativ dari sosial media adalah menjauhkan orang orang yang sudah dekat begitupun sebaliknya, interaksi secara tatap muka cenderung menurun, membuat orang orang menjadi kecanduan dalam berinternet, menimbulkan konflik, rentan terhadap pengaruh buruk orang lain. Oleh karena itu penelitian ini memiliki rumusan masalah sebagai berikut: apa pengertian media sosial, apa dampak media sosial dalam lingkungan pelajar, dan apa pengaruh media sosial terhadap lingkungan pelajar.
Strengthening Cultural Literacy and Citizenship through ENSHI Training for High School/Vocational School students in Tasikmalaya Regency Tanshzil, Sri Wahyuni; Hadian, Vini Agustiani
Jurnal Civicus Vol 24, No 1 (2024): JURNAL CIVICUS, JUNE 2024 (In Press)
Publisher : Department of Civic Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/civicus.v24i1.64527

Abstract

Cultural literacy and citizenship are important skills that must be mastered by students in facing global cultural flows (globalization) which have the potential to eliminate local cultures and weaken national identity. However, at a contextual level, the existence of local culture is increasingly worrying and the normative values of Indonesian society are increasingly biased because they are starting to be influenced by foreign culture, adding to the rapid fading of national identity and loss of personal potential. This is the background for researchers to conduct E-ENSHI training for high school/vocational school students in Tasikmalaya Regency to strengthen cultural and civic literacy. This research uses a quantitative approach with descriptive methods, data collection is carried out using questionnaires and literature studies. Based on the research results, it can be seen that there is a positive impact from the use of E-ENSHI in strengthening the cultural literacy and citizenship of high school/vocational school students in Tasikmalaya district.
Peningkatan Nilai Prosocial Behaviour Melalui Model Pembelajaran Cognitive Moral Development: Studi pre-experimental design Pada Siswa Sekolah Dasar Faiz, Aiman; Kurniawaty, Imas; Hadian, Vini Agustiani
Jurnal Educatio FKIP UNMA Vol. 11 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/educatio.v11i1.11062

Abstract

Untuk mengimbangi adanya kekhawatiran yang muncul karena adanya perubahan perilaku manusia yang disebabkan adanya kemajuan teknologi yang pesat dan tidak terbendung, bidang pendidikan perlu memberikan berbagai penguatan salah satunya melalui proses pembelajaran. Penelitian untuk melihat peningkatan kemampuan nilai prososial siswa SD melalui model cognitive moral development. Penelitian ini menggunakan jenis eksperimen pre-experimental design One – Group Pretest-Posttest. Penelitian ini menghasilkan fakta pada kelas eksperimen terdapat peningkatan nilai prosocial behaviour dengan menggunakan teori Kohlberg pada model Cognitive moral development lebih baik dibanding kelas kontrol. Model Cognitive moral development efektif digunakan dalam memberikan penguatan nilai pada siswa Sekolah Dasar. Faktor lain dalam meningkatkan efektivitas tersebut adalah peran media cerita dilema moral yang dirancang sebagai pola treatment pada penelitian ini. Penelitian ini memberikan rekomendasi bagi stakeholder Pendidikan bahwa untuk meningkatkan nilai prososial pada anak Sekolah Dasar, guru bisa mengembangkan pembelajaran dengan model yang aktif dan variatif, sehingga siswa dapat memahami konteks pembelajaran yang disampaikan karena mudah dipahami dan juga sesuai dengan kondisi psikologis anak yang tumbuh pada era modernisasi pembelajaran.
Representasi Politik di Kalangan Pemilih Muda: Analisis Preferensi Politik Mahasiswa pada Pilkada Jawa Barat 2024 Saila, Diani Dewi; Suryadi, Karim; Hadian, Vini Agustiani
De Cive : Jurnal Penelitian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol. 5 No. 4 (2025): Volume 5 Nomor 4 Tahun 2025
Publisher : Actual Insight

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56393/decive.v5i4.2950

Abstract

Partisipasi politik warga negara muda dalam pemilihan kepala daerah menjadi sorotan penting dalam dinamika demokrasi lokal di Indonesia Warga negara muda memiliki potensi besar dalam menentukan arah kebijakan publik, namun partisipasi dan preferensi politik mereka kerap dianggap fluktuatif dan dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial, ekonomi, dan teknologi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis preferensi politik warga negara muda dalam Pilkada Jawa Barat tahun 2024, serta faktor-faktor yang memengaruhinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, di mana data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan sejumlah pemilih muda, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) memiliki pola pemilihan yang menekankan kepada rekam jejak, pengalaman, visi misi calon, program kerja, partai pengusung, latar belakang pendidikan kandidat serta isu-isu yang berkaitan langsung dengan pendidikan, lapangan pekerjaan dan kesejahteraan masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa preferensi politik warga negara muda semakin berkembang menuju ke arah yang lebih baik dan berdaya kritis.Bagian Atas Formulir.
Transformasi Digital Pendidikan: Efektivitas Pemanfaatan Platform Digital Pendidikan oleh Guru Sekolah Dasar di Kecamatan Arjawinangun Faiz, Aiman; Kurniawaty, Imas; Hadian, Vini Agustiani
JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL Vol. 6 No. 4 (2025): Jurnal Manajemen Pendidikan dan Ilmu Sosial (Juni - Juli 2025)
Publisher : Dinasti Review

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/jmpis.v6i4.4961

Abstract

Transformasi digital dalam dunia pendidikan menjadi krusial seiring dengan implementasi Kurikulum Merdeka, di mana Platform digital pendidikan hadir sebagai inovasi untuk mendukung penguatan kompetensi guru. Namun, efektivitas pemanfaatan PMM oleh guru Sekolah Dasar masih memerlukan kajian empiris yang mendalam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana pemanfaatan PMM berpengaruh terhadap kemampuan mengajar guru Sekolah Dasar di Kecamatan Arjawinangun. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei terhadap 100 guru yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Instrumen penelitian diuji validitasnya dengan analisis korelasi Pearson Product Moment dan seluruh 37 item dinyatakan valid. Analisis data dilakukan melalui statistik deskriptif dan regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pemanfaatan PMM tergolong tinggi dan memiliki keragaman yang moderat. Uji regresi menunjukkan nilai F-hitung sebesar 3970,483 dan signifikansi 0,000, yang berarti model regresi signifikan. Nilai koefisien determinasi (R²) sebesar 0,963 menunjukkan bahwa 96,3% variasi dalam kemampuan mengajar guru dapat dijelaskan oleh variabel pemanfaatan PMM. Penelitian ini menyimpulkan bahwa PMM merupakan instrumen digital yang sangat efektif dalam mendukung transformasi kompetensi pedagogik guru. Hasil ini memberikan implikasi penting bagi pengembangan kebijakan pelatihan guru berbasis platform digital di masa depan.