Claim Missing Document
Check
Articles

KAJIAN TENTANG PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN YANG BERSIFAT EKSKLUSIF DAN ELITIS Kurniawaty, Imas
EDUTECH Vol 16, No 1 (2017): JEJARING PENDIDIKAN
Publisher : Prodi Teknologi Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/e.v16i1.7112

Abstract

Abstract. Based on research studies conducted by David Kerr in April 1999 in the inter-national study conducted by the “School Curriculum and Assessment Authority (SCAA)” through the “National Foundation for Educational Research in England and Wales (NFER)” with a duty to hold “international review of curriculum and assessment framework” in 16 countries around the world. From these studies, civics has some traits maximum and minimum. Civics at the mini-mum point marked one containing civics lesson, exclusivist and elitist emerged in the process of learning in Asian countries, including Indonesia. The purpose of study is to find out information on trends in the civics learning SMA Negeri 1 Ciwidey, which is exclusive and elitist. Be it in terms of teachers, students and schools, including several contributing factors that should be developed continuously contained in the school environtment. The method used is the case study method, which aims to reveal an intensive, detailed and in-depth evaluation of a particular symptom. Re-sults of the study revealed that learning civics in SMA Negeri 1 Ciwidey exclusive and elitist. This is caused by the lack of school facilities and civics teacher initiatives as well as the lack of student participation in the learning process.Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh David Kerr pada April 1999 atas nama Otoritas Kurikulum dan Evaluasi Sekolah (SCAA) melalui Badan Nasional Penelitian Pendidikan (NFER) di Inggris, yang bertujuan untuk mereviu kerangka kurikulum dan evaluasi di 16 negara di dunia. Hasil penelitian mengungkap bahwa terdapat karakter maksimum dan karakter minimum dalam pendidikan kewarganegaraan. Pendidikan kewarganegaraan dengan karakter minimum mengan-dung materi kewarganegaraan dan bersifat eksklusif dan elitis, sebagaimana yang muncul dalam proses pembelajaran pendidikan kewarganegaraan di negara-negara Asia termasuk Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui informasi trend pendidikan kewarganegaraan di SMA Negeri 1 Ciwidey, yang bersifat eksklusif dan elitis. Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap pendidikan kewarganegaraan yang bersifat eksklusif dan elitis ini antara lain guru, siswa, dan ling-kungan sekolah, yang harus dibangun secara terus menerus. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus, yang bertujuan untuk mengungkap secara intensif dan mendalam dari suatu gejala tertentu. Hasil penelitian ini mengungkap bahwa pendidikan kewarganegaraan di SMA 1 Ciwidey bersifat eksklusif dan elitis. Hal ini disebabkan oleh kurangnya fasilitias sekolah dan inisiatif guru serta kurangnya partisipasi siswa dalam proses pembelajaran.
PELATIHAN PENGOLAHAN SUSU MENJADI MINUMAN KEFIR BAGI IBU RUMAH TANGGA MELALUI KELOMPOK WIRAUSAHA DI DESA SUKAJAYA KECAMATAN LEMBANG Ganeswara, Ganjar Muhammad; Sartika2, Rika; Mujdalifah, Siti; Kurniawaty, Imas; Mulyani, Heny
ABMAS Vol 18, No 1 (2018): Jurnal Abmas
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.499 KB) | DOI: 10.17509/abmas.v18i1.36628

Abstract

CONSTRUCTION OF PROSOCIAL EMPATHY VALUES THROUGH PROJECT BASED LEARNING METHODS BASED ON SOCIAL EXPERIMENTS (STUDY OF DISCOVERING CULTURAL THEMES IN THE SUMBER-CIREBON SOCIETY) Aiman Faiz; Purwati Purwati; Imas Kurniawaty
TA'DIB: JURNAL PENDIDIKAN ISLAM Vol 9, No 1 (2020): Ta'dib: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Pusat Penerbitan Universitas (P2U) Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/tjpi.v9i1.6220

Abstract

AbstractThe article aims to explore prosocial values in the middle and lower economic community in Sumber still exist. To describe it, the Project Based Learning method with the social experimental concept is a way of exploring the existing conditions through the role of students of the Muhammadiyah University of Cirebon.The research method in this study is a descriptive method with a qualitative approach. data collection using observation and interviews. Results of the study describe, middle and lower economic communities still have high prosocial value to others. Although these (research objects) are middle to lower class people, their prosocial behavior skills are quite good. There is a driving force through empathy, emotional maturity, moral rule orientation, and self interest that underlie the objects of research to do good. Another influence, is extrinsic motivation resulting from the response of sight, hearing, heart and feelings as well as cognitive processes within the object being the main factor in doing good. For them helping others without expecting anything in return is a pleasant thing, they believe Allah will reward what they do to others. Thus, the interpersonal skills and prosocial behavior of the middle and lower classes in Sumber Kabupaten Cirebon have good results.Keywords: Prosocial values, empathy, project based learning, social experimentsAbstrak Artikel bertujuan untuk mengeksplore apakah nilai-nilai prososial di masyarakat ekonomi menengah kebawah di Sumber masih ada. Untuk mendeskripsikannya metode Project Based Learning dengan konsep sosial eksperimen menjadi media dalam menggali kondisi yang ada melalui peran mahasiswa Universitas Muhammadiyah Cirebon. Adapun metode penelitian pada penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan observasi dan wawancara. Setelah data ditemukan, data kemudian di reduksi, disajikan dan di verifikasi untuk mendapatkan simpulan. Hasil penelitian mendeskripsikan, masyarakat ekonomi menengah kebawah masih memiliki nilai prososial yang tinggi terhadap orang lain. Kendati para (objek penelitian) ini orang-orang menengah kebawah, namun kemampuan prososial behaviour mereka cukup baik. Selain itu, adanya daya pendorong melalui empati, kematangan emosi, moral rule orientation, dan self interest yang mendasari para objek penelitian melakukan kebajikan. Pengaruh lain, adalah motivasi ekstrinsik yang dihasilkan dari respon penglihatan, pendengaran, hati dan perasaan juga proses kognitif didalam diri objek menjadi faktor utama dalam melakukan kebaikan. Membantu orang lain tanpa mengharapkan balasan bagi mereka adalah hal yang menyenangkan, mereka meyakini Allah akan membalas apa yang mereka lakukan pada orang lain. Dengan demikian, kemampuan interpersonal dan prososial behaviour masyarakat menengah kebawah di Sumber Kabupaten Cirebon hasilnya cukup baik.Kata kunci: Nilai prososial, empati, project based learning, sosial eksperimen
Kearifan Lokal Sunda dalam Kegiatan Rebo Nyunda dan Potensinya untuk Tujuan Wisata Pendidikan Imas Kurniawaty; Asep Dahliyana; Aiman Faiz
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 3, No 6 (2021): December Pages 3500-5500
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (497.337 KB) | DOI: 10.31004/edukatif.v3i6.1538

Abstract

Kearifan lokal merupakan hubungan yang baik antara manusia, alam, dan lingkungan di suatu daerah yang dipengaruhi oleh budayanya. Dalam konteks perkembangan untuk mempertahankan budaya lokal tersebut, salah satunya dapat dilakukan dengan pendekatan pariwisata. Adanya kebijakan Bandung Masagi dengan program Rebo Nyunda yang diimplementasikan dalam dunia birokrasi dan sekolah dapat dikembangkan menjadi wisata baru untuk memperkenalkan budaya sunda. Pendekatan yang digunakan untuk memperoleh data yaitu kualitatif dengan metode studi kasus. Hasil Penelitian mengilustrasikan bahwa program Rebo Nyunda yang diimplementasikan di sekolah dapat dijadikan wisata budaya dengan cara melengkapi kekurangan program yang cenderung formal dan kaku. Hal ini penting untuk meningkatkan daya tarik untuk masyarakat luar dalam mengenal kearifan lokal urang Sunda melalui lembaga pendidikan dengan lebih memperkenalkan simbol, bahasa, tata cara perilaku, dan permainan anak Sunda.
Kesantunan Berbahasa Sebagai Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila di Kalangan Mahasiswa Imas Kurniawaty; Nuri Novianti Afidah; Aiman Faiz
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 4, No 2 (2022): April Pages 1601- 3200
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.411 KB) | DOI: 10.31004/edukatif.v4i2.2422

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami kesantunan berbahasa sebagai aktualisasi nilai-nilai Pancasila di kalangan mahasiswa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode fenomenologi yang digunakan untuk mengetahui gaya bahasa dan ujaran yang diucapkan oleh mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesadaran adanya norma bahasa (awakeness of the norm) akan mendorong orang menggunakan bahasanya dengan cermat dan santun serta sangat besar pengaruhnya terhadap perbuatan, yaitu kegiatan menggunakan bahasa (language use). Ciri tersebut akan muncul pada seseorang yang memiliki sikap positif terhadap bahasa. Sebaliknya, apabila ciri itu tidak tampak atau hilang dari diri seseorang, maka kemungkinan besar justru sikap negatiflah yang ada pada diri orang tersebut.
Membangun Nalar Kritis di Era Digital Imas Kurniawaty; Vini Agustiani Hadian; Aiman Faiz
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 4, No 3 (2022): June Pages 3201-5000
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/edukatif.v4i3.2715

Abstract

Dalam kondisi digital baik untuk generasi digital native dan digital imigrant tentu harus memahami permasalahan yang ada, harus membangun pola pikir bernaral kritis agar tidak menjadi pengekor argumentasi saja. Tujuan penelitian ini terkait pentingnya berpikir kritis ditengah era digital agar menjadi warga negara yang kritis. Artikel ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode studi pustaka atau library research. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa pentingnya nalar kritis dapat digunakan untuk memahami argumen dengan benar, secara hati-hati dalam menginterprestasi argumen melaui evaluasi sebelum memberi komentar atau meresponnya, dan menyangkal argumen-argumen yang didengar dan dibaca oleh seseorang. Nalar kritis merupakan suatu aktivitas evaluatif untuk menghasilkan suatu simpulan. Untuk itu nalar kritis menjadi sebuah keniscayaan dalam menghadapi kondisi digitalisasi ini yang serba cepat, canggih dan praktis. Dapat disimpulkan bahwa memasuki era digital seyogyanya harus diimbangi dengan kemampuan bernalar yang baik agar saat menggunakan teknologi digital, manusia dapat memilah dan memilih, menyaring sebelum mensharing informasi yang datang. Dengan kemampuan ini seseorang akan memverivikasi pemikirannya sehingga menghasilkan sudut pandang atau keputusan yang paling baik.
Persepsi Mahasiswa dalam program International Credit Transfer Aiman Faiz; Vini Agustiani Hadian; Imas Kurniawaty
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 4, No 3 (2022): June Pages 3201-5000
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/edukatif.v4i3.2630

Abstract

Kebijakan Nadiem Makarim dalam mengatasi jumlah pengangguran secara nasional dengan mencari solusi dan menyelaraskan antara dunia kerja dengan dunia industri. Tujuan penelian ini adalah untuk mengeksplorasi persepsi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Cirebon terkait kurikulum MB-KM pada program International Credit Transfer di Lovely Professional University India. Penelitian ini menggunakan kualitatif deskriptif dengan 10 informan mahasiswa. Hasil penelitian menunjukan pada program tersebut mahasiswa lebih disiplin dan bertanggung jawab dengan culture pendidikan yang diterapkan kampus Mitra. Mahasiswa juga bertukar informasi terkait dengan kurikulum dan kultur pendidikan yang mereka temui. Hal lain, program ICT ini memberikan kemampuan dalam memecahkan masalah (problem solving), komunikasi dan kolaborasi hingga Invention. Output-nya agar para mahasiswa bisa mengembangkan kemampuannya dan pengalaman belajarnya di perguruan tinggi luar sehingga memenuhi apa yang diinginkan oleh dunia kerja, karena fokus kurikulum MB-KM mengarahkan lulusan sesuai kebutuhan pengguna dengan keahlian yang terintegrasi. Dengan demikian, program ICT menjadi program yang sangat tepat diterapkan dalam pendidikan yang mengedepankan kolaborasi dan komunikasi. Besar harapan mahasiswa agar program serupa bisa ditemui kembali agar memperkuat jejaring dan kemampuan lainnya.
Strategi Penguatan Profil Pelajar Pancasila di Sekolah Dasar Imas Kurniawaty; Aiman Faiz; Purwati Purwati
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 4, No 4 (2022): August Pages 5501-6400
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/edukatif.v4i4.3139

Abstract

Profil pelajar Pancasila menjadi tujuan utama yang dilakukan oleh para pengembang pendidikan. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan berbagai implementasi dengan pola strategi dan metode yang diterapkan oleh guru dalam mewujudkan profil pelajar pancasila. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Lokus penelitian ini adalah di SDN 4 Kenanga Kabupaten Cirebon. Hasil penelitian menunjukan bahwa untuk mencapai profil pelajar pancasila yang dilakukan oleh SDN 4 Kenanga adalah melalui 2 strategi utama dan 1 model nilai/ karakter. Pelaksanaan pembelajaran dengan penguatan profil pelajar pancasila yang diterapkan di SDN 4 Kenanga memiliki strategi yang diterapkan diantaranya pembelajaran berdiferensiasi dan kompetensi sosial emosional. Hasil dari strategi itu bisa terlihat dengan adanya kemampuan siswa yang semakin kritis dalam pembelajaran, memiliki empati yang tinggi dan juga memiliki sikap gotong-royong. Namun ada hal yang lebih penting yang perlu diterapkan dalam mencapai profil pelajar pancasila yaitu adanya modeling yang dicontohkan oleh guru di Sekolah.
EKSISTENSI NILAI KEARIFAN LOKAL KAULINAN DAN KAKAWIHAN BARUDAK SEBAGAI UPAYA PENANAMAN NILAI JATIDIRI BANGSA Aiman Faiz; Imas Kurniawaty; Purwati .
Jurnal Education and Development Vol 8 No 4 (2020): Vol.8.No.4.2020
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (524.89 KB) | DOI: 10.37081/ed.v8i4.2067

Abstract

Tujuan artikel ini untuk menjelaskan eksistensi nilai kearifan lokal yang masih bertahan di era moden saat ini, salah satunya kebudayaan kaulinan dan kakawihan barudak yang masih bertahan di SD Yayasan Atikan Sunda Bandung. Untuk memperoleh data dari peneliti kualitatif deskriptif ini, peneliti menggunakan wawancara dan observasi kepada siswa kelas 1 sampai 3. Hasil penelitian menunjukkan, implementasi penanaman nilai kearifan lokal sebagai upaya menjaga Jatidiri bangsa khususnya di wilayah Jawa Barat agar tidak hilang oleh modernisasi. Media kaulinan dan kakawihan barudak (permainan dan nyanyain anak) sebagai upaya menanamkan nilai-nilai sosial dan mengasah kreativitas siswa sangat relevan dalam menunjang pembelajaran berbasis kearifan lokal. Selain itu, pembelajaran berbasis kearifan lokal kaulinan dan kakawihan barudak bisa menanamkan nilai karakter (sosioemosional) melalui media bermain peran. Peran guru dalam strategi pembelajaran dengan media bermain peran bukan hanya memberi informasi ke pikiran anak, namun dapat mendorong siswa untuk mengeksplorasi dunia mereka untuk menemukan pengetahuan dan berpikir secara kritis melalui dunia bermain dan belajar. Generasi muda yang harapan dalam mempertahankan eksistensi kearifan lokal saat ini perlu mendapat sentuhan agar kembali tertanam kemauan untuk mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal agar tidak hilang dan tergantikan oleh budaya asing
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI MATA KULIAH WAJIB UMUM Imas Kurniawaty; Aiman Faiz
Jurnal Education and Development Vol 10 No 2 (2022): Vol. 10 No. 2. 2022
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (396.482 KB) | DOI: 10.37081/ed.v10i2.3588

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui informasi tentang kebijakan serta kendala dalam pengembangan mata kuliah wajib umum Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Polman. Metode yang digunakan adalah metode deksriptif analisis pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara kepada dosen dan mahasiswa Polman, observasi dan dokumentasi. Pengajaran MKWU PKn di Polman ini sudah berjalan dengan baik. Pedoman kurikulum telah merujuk pada kebijakan yang telah ditetapkan, tetapi masih ada kekurangan dan ketidaksesuaian dengan ketentuan yang berlaku, diantaranya adalah: (1) MKWU dititipkan pada Unit Sosio Manufaktur (USM); (2) Pengajar MKWU PKn tidak ditangani oleh dosen lulusan PKn; (3) Dosen PKn yang tidak sesuai dengan kualifikasi pendidikan, dalam proses pembelajaran cenderung mengajarkan ilmu Kewarganegaraan, bukan Pendidikan Kewarganegaraan; (4) Beban studi per semester selama 21 minggu dengan bobot sks yang banyak serta menggunakan sistem blok antara teori dan praktek; (5) Adanya program penyelesaian MKWU selama 3 minggu; (6) MKWU tidak diajarkan pada semster awal (semester 1 dan 2), melainkan diajarkan pada semester akhir (semester 5).