Articles
PENDAMPINGAN DAN PELATIHAN PENDAFTARAN HAK CIPTA CONTENT CREATOR YOUTUBE DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 KABUPATEN MERAUKE
Yosman Leonard Silubun;
Marlyn Jane Alputila;
Jaya Setiawan Sinaga
Musamus Devotion Journal Vol 4 No 1 (2022): Musamus Devotion Journal
Publisher : Musamus University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35724/mdj.v4i1.4103
The purpose of carrying out Community Service activities is to increase students' knowledge as YouTube content creators in registering their creations (content). The implementation method used in an effort to achieve the targets and outcomes to be achieved in this Community Partnership Program activity consists of: Field Observation, the first step that must be taken as input in the process of preparing this activity proposal and collecting technical data for the need for the preparation of learning media , Library Studies, which is a step that aims to collect references to the results of academic studies in the form of journals and scientific articles on the procedure for registering copyright. And Planned Activities: Seminar Programs, Workshops and Guidance on the introduction and process of copyright registration with outreach and training activities. The results achieved are an increase in students' awareness and understanding of the awareness to register every creative result of creator content so that their work can be registered so that they get Copyright protection. It will automatically provide legal certainty and legal protection for each registered work. Outcomes of this activity: (1) Journals, (2) Pocket Books on Knowing Copyrights and how to register them.
TINJAUAN YURIDIS TERHADAP KEABSAHAN COVER NOTE SEBAGAI JAMINAN KREDIT DI BANK
Yosman Leonard Silubun;
Yuldiana Zesa Azis
Jurnal Restorative Justice Vol 1 No 2 (2017): Jurnal Restorative Justice
Publisher : Musamus University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35724/jrj.v1i2.1916
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keabsahan cover note yang digunakan sebagai jaminan kredit pada bank dan perlindungan terhadap bank apabila cover note yang digunakan sebagai jaminan kredit terjadi masalah Penelitian ini dilaksanakan pada Kantor Notaris dan PPAT kabupaten Merauke, BRI Cabang Merauke dan BNI Cabang Merauke. Metode penelitan Empiris di gunakan untuk penelitian ini yaitu penelitian hukum yang diambil dari fakta-fakta yang ada di dalam suatu masyarakat, badan hukum atau badan pemerintahan melalui wawancara. Keabsahan dari cover note sebagai jaminan kredit oleh Bank adalah hanya sebagai jaminan sementara. Cover note bukan bukti agunan, hanya surat keterangan yang dikeluarkan oleh Notaris karena kepentingan yang mendesak, dan selalu dibuat oleh Notaris berdasarkan kebiasaan dalam penerbitan akta atau sertifikat yang masih dalam proses berjalan seperti sertifikat hak tanggungan. Dan apabila terjadi masalah maka Bank dapat melakukan tuntutan pengembalian piutang dari debitor melalui jalur mediasi atau pemasukan gugatan di Pengadilan Negeri.
Youtube Youtube dan Hak Cipta : Legalitas Hak Moral dalam Cover Music Atas Hasil Karya Pemuda Merauke
Yosman Leonard Silubun;
Marlyn Jane Alputila
Jurnal Restorative Justice Vol 5 No 1 (2021): Jurnal Restorative Justice
Publisher : Musamus University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35724/jrj.v5i1.3645
Kecepatan perkembangan teknologi internet yang sangat cepat, tidak selaras dengan perkembangan hukum. Sesuai dengan motto dalam bahasa belanda “Het recht hink achter de feiten aan” yang jika diartikan menjadi “hukum tertatih-tatih mengikuti perkembangan masyarakat”. Hukum seringkali harus dibelokan dengan berbagai cara guna menjawab permasalahan yang terus meningkat. Ini tidak begitu berbeda dengan peraturan perundang-undangan mengenai hak cipta terkhusus di dunia Youtube. Pelanggaran-pelanggaran hak cipta dalam dunia Youtube dapat dilihat bermunculan konten-konten lagu yang di nyanyikan ulang oleh orang lain atau biasa dikenal dengan istilah cover. Cover lagu yang dilakukan dalam dunia Youtube seringkali tidak mencantumkan nama dari pencipta lagu yang dinyanyikan ulang. Berdasarkan latar belakang diatas maka permasalahan yang akan penulis bahas adalah bagaimana legalistas hak moral atas perlindungan hak cipta dalam konten cover di Youtube? Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis empiris, dengan pendekatan sosiologis yuridis. Yakni suatu pendekatan dalam penelitian hukum yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengkonsepkan hukum sebagai suatu institusi riil dan fungsional dalam kehidupan sehari-hari. Serta diharapkan menghasilkan pengetahuan hukum secara emporis dengan langsung ke objek. Berdasarkan ketentuan dari UU Hak Cipta telah mencantumkan hak moral dalam suatu ciptaan. Penjabaran pasal 5 UU Hak Cipta mengatur mengenai hak moral yang menyatakan bahwa hak moral adalah hak mutlak yang dimiliki oleh pencipta terhadap ciptaannya. Ketentuan hak moral ini melingkupi pencantuman nama atau alias, penggunaan nama judul, penuntutan ha katas penggunaan ciptaan yang distorsi dan dimutalasi oleh pihak lain. Implemntasi dari hak moral dalam UU Hak Cipta tidak hanya mengatur penggunaan ciptaan dalam kehidupan sehari-hari tetapi juga telah menyasar kepada dunia Internet secara khusus dalam media YouTube.
Pengenalan Dan Penyuluhan Hukum Piracy On Operating System Komputer Pada Siswa SMK Santo Antonius Merauke
Jaya Setiawan Sinaga;
Yosman Leonard Silubun;
Raymond Paradeys Fenetiruma;
Muhammad Ardiansya S.;
Yohanes Firiani;
Moses Ramsis Boi;
Brampi Yopi Betaubun
Parta: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.38043/parta.v3i2.4186
Perkembangan teknologi yang kian hari semakin meroket berdampak pada perubahan gaya hidup manusia. Komputer sebagai alat bantu pekerjaan manusia menjadi sangat urgen bagi seluruh kalangan termasuk anak sekolah. Pengguna komputer yang berstatus anak sekolah masih sangat awam dalam aspek legalitas pengoperasiannya, sehingga potensi terjadi pembajakan oleh anak sekolah menjadi hal yang lumrah terjadi di lingkungan Kabupaten Merauke. Program Pengabdian ini dilaksanakan dengan metode memberi penyuluhan terkait bagaimana bekerjanya hukum dalam dunia komputer, khususnya perlindungan operating system. Kemudian dalam penyuluhan tersebut diberikan edukasi tentang kedudukan operating system sebagai suatu kekayaan intelektual yang dimiliki pencipta operating system tersebut. Pelaksanaan kegiatan ini pada SMK Santo Antonius Merauke pada bulan desember 2022, yang menargetkan siswa-siswi jurusan Teknologi Komputer dan Jaringan (TKJ). Hasil dari pelaksanaan program ini ialah memberikan pengetahuan siswa-siswi tentang mekanisme bekerjanya hak cipta operating system sehingga meningkatkan kesadaran untuk menghindari perilaku pembajakan operating system.
Perlindungan Hukum Hak Masyarakat Adat Atas Tari Gatzi dalam Perspektif Hak Kekayaan Intelektual
Yosman Leonard Silubun;
Jaya Setiawan Sinaga
Jurnal Pro Hukum : Jurnal Penelitian Bidang Hukum Universitas Gresik Vol 12 No 3 (2023): Jurnal Pro Hukum : Jurnal Penelitian Bidang Hukum Universitas Gresik
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Gresik
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Hak Kekayaan Intelektual bertujuan untuk melindungi kepentingan pemilik hak secara individu maupun kelompok. Namun kenyataan masih banyak produk kekayaan intelektual komunal diakui secara sepihak oleh negara lain. Penelitian ini bertujuan untuk mencari bentuk kepemilikan hak atas perlindungan tarian gatzi berdasarkan hukum kekayaan intelektual serta untuk menemukan bentuk perlindungan yang tepat atas tarian gatzi dalam hukum kekayaan intelektual. Penelitian ini dikaji berdasarkan metode penelitian yuridis normatif, serta menghasilkan simpulan sebagai berikut, pertama, bentuk kepemilikan hak atas tari gatzi dalam sistem hukum kekayaan intelektual di Indonesia adalah kepemilikan hak komunal. Hal ini dapat dilihat bahwa tari gatzi merupakan produk budaya masyarakat malind anim yang tidak dapat dibbuktikan secara empiris pencipta awal tarian tersebut. Tari gatzi merupakan anonymous works yang timbul dan berkembang dalam masyarakat adat malnd anim. Kedua, dalam sistem hukum kekayaan intelektual di Indonesia, atas suatu produk budaya yang penciptanya anonim, maka produk tersebut diatur dalam perlindungan hukum ekspresi budaya tradisional (EBT).
TINJAUAN YURIDIS TERHADAP KEABSAHAN COVER NOTE SEBAGAI JAMINAN KREDIT DI BANK
Yosman Leonard Silubun;
Yuldiana Zesa Azis
Jurnal Restorative Justice Vol 1 No 2 (2017): Jurnal Restorative Justice
Publisher : Musamus University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (683.877 KB)
|
DOI: 10.35724/jrj.v1i2.1916
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keabsahan cover note yang digunakan sebagai jaminan kredit pada bank dan perlindungan terhadap bank apabila cover note yang digunakan sebagai jaminan kredit terjadi masalah Penelitian ini dilaksanakan pada Kantor Notaris dan PPAT kabupaten Merauke, BRI Cabang Merauke dan BNI Cabang Merauke. Metode penelitan Empiris di gunakan untuk penelitian ini yaitu penelitian hukum yang diambil dari fakta-fakta yang ada di dalam suatu masyarakat, badan hukum atau badan pemerintahan melalui wawancara. Keabsahan dari cover note sebagai jaminan kredit oleh Bank adalah hanya sebagai jaminan sementara. Cover note bukan bukti agunan, hanya surat keterangan yang dikeluarkan oleh Notaris karena kepentingan yang mendesak, dan selalu dibuat oleh Notaris berdasarkan kebiasaan dalam penerbitan akta atau sertifikat yang masih dalam proses berjalan seperti sertifikat hak tanggungan. Dan apabila terjadi masalah maka Bank dapat melakukan tuntutan pengembalian piutang dari debitor melalui jalur mediasi atau pemasukan gugatan di Pengadilan Negeri.
Youtube Youtube dan Hak Cipta : Legalitas Hak Moral dalam Cover Music Atas Hasil Karya Pemuda Merauke
Yosman Leonard Silubun;
Marlyn Jane Alputila
Jurnal Restorative Justice Vol 5 No 1 (2021): Jurnal Restorative Justice
Publisher : Musamus University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (339.762 KB)
|
DOI: 10.35724/jrj.v5i1.3645
Abstract The speed of the development of internet technology is very fast, not in line with the development of law. In accordance with the motto in the Dutch language "Het recht hink achter de feiten aan" which translates to "law limping following the development of society". Laws must be twisted in various ways in order to answer the growing problem. This is not so different from the laws and regulations regarding copyright, especially in the world of Youtube. Infringement of copyright content in the world of Youtube can be seen in the emergence of song content sung by other people or commonly known as covers. The closing song that is performed in the world of Youtube does not require the name of the composer to be sung again. Based on the above background, the problem that the author will discuss is how the legalism of moral rights for copyright protection in cover content on Youtube? This study uses a juridical empirical research method, with a sociological juridical approach. Namely an approach in legal research that aims to identify and conceptualize law as real and functional in everyday life. And it is hoped that it will produce empirical legal knowledge directly to the object. Based on the provisions of the Copyright Law, moral rights have been increased in a creation. The elaboration of article 5 of the Copyright Law provides guidance on moral rights which states that moral rights are absolute rights owned by the creator to his / her creation. This provision of moral rights covers the inclusion of names or aliases, use of title names, prosecution for the use of works that are distorted and mutated by other parties. The application of moral rights in the Copyright Law does not only use works in everyday life but has also targeted the Internet world specifically in the media of YouTube. Keywords : YouTube, Copyright, Moral Rights
Legalitas Hak Cipta Atas Konten Eksploitasi Anak Dalam Media Sosial Tiktok
Robby Robbson Lalaar;
Yosman Leonard Silubun;
Herry Hendri Fernando Mote;
Raymond Paradeys Fenetiruma
Jurnal Restorative Justice Vol 7 No 1 (2023): Jurnal Restorative Justice
Publisher : Musamus University
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35724/jrj.v7i1.5262
Perkembangan media sosial sangat pesat karena setiap orang ingin memiliki media mereka sendiri. TikTok sebagai salah satu aplikasi hiburan yang saat ini sangat populer di kalangan remaja Indonesia berusia 13 hingga 21 tahun. TikTok juga memberikan dampak positif bagi remaja yang mungkin belum banyak diketahui orang. Atas dasar keuntungan ekonomi maka pengguna Tiktok memproduksi video yang menggunakan anak-anak terlebih khusus anak-anak disabilitas sebagai pemeran dengan tujuan mendapat apresiasi dari penonton berupa komentar dan like pada video tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana legalitas hak cipta atas konten eksploitasi anak dalam media Tiktok. Metode penelitian yang digunakan oleh penulis ialah penelitian hukum normativ atau biasa disebut normative law research. Penelitian hukum normativ merupakan bentuk penelitian hukum yang menggunakan studi kasus normativ berupa pencarian atas bentuk perilaku hukum seperti kajian undang-undang. Hasil penelitian yang dilakukan penulis bahwa Legalitas hak cipta harus memenuhi beberapa kondisi yang telah diatur dalam Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang hak cipta, yakni otomatis berdasarkan prinsip deklaratif, ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. Atas video eksploitasi anak yang diunggah pada aplikasi Tiktok, secara mutatis mutandis bertentangan dengan Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak. Dalam Undang-undang tersebut melarang bentuk eksploitasi kepada anak baik berupa eksploitasi ekonomi, sosial dan seksual, atas tindakan tersebut, seseorang akan mendapat sanksi pidana. Dengan demikian maka video eksploitasi anak pada media Tiktok tidak akan mendapatkan hak cipta, karena tidak memenuhi kondisi tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.
LEGAL COUNSELLING DAN PENGENALAN COPYRIGHTS STRIKE PADA APLIKASI VIDEO SHARING-YOUTUBE DI SMA NEGERI 3 MERAUKE
Herry Hendri Fernando Mote;
Yosman Leonard Silubun;
Ayub Notje Renmaur;
Wilson Rollands Silubun
Sagu: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 2 (2024): SAGU - JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT
Publisher : Astha Grafika
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
ABSTRAK Perlindungan hukum terhadap hak cipta merupakan legitimasi hak eksklusif pencipta atas suatu ciptaan yang dijamin oleh hukum positif di Indonesia. Interpertasi hak eksklusif tersebut adalah adanya manfaat ekonomi atas penggunaan ciptaan oleh pihak lain serta rekognisi atas ciptaan tersebut. Pelanggaran Hak Cipta/copyrights strike atas hak eksklusif seringkali terjadi pada aplikasi video sharing-Youtube. Para pelajar sebagai salah satu pengguna terbesar dari aplikasi video sharing-Youtube belum sepenuhnya memahami adanya perlindungan hukum hak eksklusif dari ciptaan yang ditampilkan di media tersebut. Seringkali Para pelajar melakukan pelanggaran hak cipta/copyrights strike dengan meduplikasi, mengcover, dan mengunggah kembali (reupload) kreasi-kreasi yang ditampilkan pada Youtube tanpa adanya license permit dari pemilik konten sehingga dapat berujung pada sanksi pidana. Luaran dari kegiatan pengabdian ini adalah (1). Jurnal, (2) Buku Saku Pengenalan Hak Cipta serta Copyrights Strike serta dampaknya, dan (3) Serifikat Hak Cipta. Metodologi yang digunakan pada program sosialisasi ini dilaksanakan melalui kegiatan Legal Counselling dan workshop. Termasuk didalamnya pengembangan materi dari Narasumber, studi kasus, Diskusi serta curah pendapat. Kegiatan sosialisasi ini dilakukan dua tahap,yakni Tahap pertama Seminar dan Tahap kedua workshop. Dari kegiatan pengabdian ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran tentang dampak negatif Copyrights Strike pada aplikasi video sharing-Youtube. Kata Kunci : Legal Counselling, Copyrights Strike, Youtube
Sistem Hukum Common Law: Perkembangan Dan Karakteristiknya
Sinaga, Jaya Setiawan;
Silubun, Yosman Leonard;
Rado, Rudini Hasyim
Jurnal Restorative Justice Vol 8 No 1 (2024): Jurnal Restorative Justice
Publisher : Universitas Musamus
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35724/jrj.v8i1.6040
Artikel ini membahas tentang ciri-ciri dan perkembangan common law sebagai suatu sistem hukum di dunia. Cara yang digunakan untuk menemukan jawaban artikel ini adalah dengan mencari literatur-literatur yang memuat fakta-fakta terkait bagaimana common law berkembang hingga menjadi seperti sekarang ini. Kemudian menganalisis ciri-ciri yang menjadikannya unik. Hasil yang diperoleh adalah perkembangan sistem hukum common law dimulai pada masa feodalisme di Kerajaan Inggris hingga meluas ke Amerika Serikat dan terus dipelajari hingga saat ini. Metode berpikir menggunakan metode induktif, yaitu cara berpikir dari hal yang khusus, dan menarik kesimpulan yang bersifat umum. Ciri-ciri hukum common law, yaitu yurisprudensi dipandang sebagai sumber hukum utama, dianutnya doktrin tatapan decisis, dan adanya sistem adversary dalam proses peradilan.