Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Cakradonya Dental Journal

PORCELAIN LAMINATE VENEER SEBAGAI PERAWATAN ESTETIK PADA GIGI INSISIVUS LATERALIS 1 (Laporan Kasus) Ivony Fitria; Isti Arifianti; Taufik Sumarsongko; Setyawan Bonaficius; Rasmi Rikmasari
Cakradonya Dental Journal Vol 12, No 2 (2020): Agustus 2020
Publisher : FKG Unsyiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.389 KB) | DOI: 10.24815/cdj.v12i2.18438

Abstract

Seiring dengan meningkatnya popularitas esthethic dentistry, semakin banyak pasien yang membutuhkan perawatan yang dapat meningkatkan penampilan gigi anterior. Salah satu perawatan estetik yaitu porcelain laminate veneer yang merupakan lapisan tipis, sedikit tembus cahaya, terbuat dari bahan porselen, dan berfungsi untuk melaminasi atau menutupi gigi yang mengalami kerusakan, kelainan bentuk atau perubahan warna. Pada kasus diastema gigi 12 dan peg shape gigi 22, secara anatomis gigi terlihat lebih kecil dan akan terbentuk ruang atau diastema antar gigi. Pada kasus ini dilakukan perawatan estetik porcelain laminate veneer untuk memperbaiki bentuk dan menutupi diastema ini sehingga akan dicapai estetik yang lebih baik. Penatalaksanaan kasus yaitu wax up untuk melihat kesesuaian bentuk dan proporsi veneer yang telah didesain dengan digital smile design. Pasien menyetujui untuk dilakukan crown lengthening untuk mendapatkan level gingival margin yang lebih proporsional. Dibantu dengan diagnosis wax up dan smile designing yang direncanakan pada awal perawatan, pasien mendapatkan gambaran visual dari hasil perawatan yang diharapkan. Pasien merasa puas dengan hasil perawatan. Kesimpulan yang dapat diambil yaitu porcelain laminate veneer merupakan suatu alternatif yang dapat dilakukan untuk meningkatkan penampilan estetik pada gigi anterior agar pasien mendapatkan senyum yang lebih indah.
PERBEDAAN LUAS PERMUKAAN PROSESUS KONDILARIS ANTARA PENDERITA DAN BUKAN PENDERITA BRUXISM MELALUI RADIOGRAFI PANORAMIK Farah Nurul Salsabila; Rasmi Rikmasari; Lusi Epsilawati
Cakradonya Dental Journal Vol 15, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : FKG Unsyiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/cdj.v15i1.21555

Abstract

 ABSTRAKBruxism dapat menyebabkan nyeri pada otot mastikasi atau sendi temporomandibula (TMJ). Beberapa penelitian menunjukan bahwa bruxism dapat memberikan beban besar pada TMJ. Namun, penelitian mengenai efek bruxism pada prosesus kondilaris masih minim. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan luas permukaan prosesus kondilaris pada penderita bruxism dibandingkan dengan bukan penderita bruxism berdasarkan radiograf panoramik. Penelitian ini merupakan penelitian analitik cross-sectional pada radiograf panoramik penderita dan bukan penderita bruxism di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Padjadjaran (RSGM Unpad). Kelompok bruxism terdiri dari 24 subjek sementara kelompok bukan penderita bruxism terdiri dari 20 subjek. Luas permukaan prosesus kondilaris diukur menggunakan software ImageJ. Hasil penelitian dianalisis menggunakan independent t-test, dan chi-squared test. Reliabilitas ditentukan menggunakan intra-class correlation coefficient. Penelitian ini mendapatkan rata-rata luas permukaan prosesus kondilaris pada penderita bruxism di regio kanan dan kiri adalah 201,38  39.36 mm dan 191,05  41,90 mm. Pada kelompok bukan penderita bruxism, rata-ratanya adalah 251,35  49,52 mm dan 234,34 43,86 mm di regio kanan dan kiri Penelitian ini menemukan rata-rata luas permukaan prosesus kondilaris pada pasien bruxism lebih kecil dari bukan penderita bruxism tetapi perbedaannya tidak signifikan. Selain itu, perbedaan luas permukaan tidak terikat dengan kondisi bruxism.ABSTRACTBruxism can cause pain in the masticatory muscles and the temporomandibular joint (TMJ). Studies have shown that bruxism can exert large load on the TMJ. However, research on the effects of bruxism on the condylar process is still rare. This study aims to determine whether there is a difference in the surface area of the condylar process in patients with bruxism compared to patients without bruxism based on panoramic radiographs. This was a cross-sectional analytic study conducted on panoramic radiographs of bruxism and non-bruxism patient at the Radiology Unit in Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Padjadjaran (RSGM UNPAD). The bruxism group consisted of 24 subjects, while the non-bruxism group consisted of 20 subjects. Condylar surface area was measured using ImageJ software. The results were analyzed with independent t-test and chi-squared test. Reliability was determined using intra-class correlation coefficient. The average surface area of the right and left condylar process in bruxism patients was 201.38 ± 39.36 mm and 191.05 ± 41.90 mm. In non-bruxism patients, the mean surface area was 251.35 ± 49.52 mm and 234.34 ± 43.86 mm in the right and left region. This study found that the average surface area of condylar process in bruxism patients was smaller than non-bruxism patients. but the difference was not significant. In addition, the difference in surface area was not related to the condition of bruxism.
PERBEDAAN LUAS PERMUKAAN PROSESUS KONDILARIS ANTARA PENDERITA DAN BUKAN PENDERITA BRUXISM MELALUI RADIOGRAFI PANORAMIK Farah Nurul Salsabila; Rasmi Rikmasari; Lusi Epsilawati
Cakradonya Dental Journal Vol 15, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : FKG Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/cdj.v15i1.21555

Abstract

ABSTRAKBruxism dapat menyebabkan nyeri pada otot mastikasi atau sendi temporomandibula (TMJ). Beberapa penelitian menunjukan bahwa bruxism dapat memberikan beban besar pada TMJ. Namun, penelitian mengenai efek bruxism pada prosesus kondilaris masih minim. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan luas permukaan prosesus kondilaris pada penderita bruxism dibandingkan dengan bukan penderita bruxism berdasarkan radiograf panoramik. Penelitian ini merupakan penelitian analitik cross-sectional pada radiograf panoramik penderita dan bukan penderita bruxism di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Padjadjaran (RSGM Unpad). Kelompok bruxism terdiri dari 24 subjek sementara kelompok bukan penderita bruxism terdiri dari 20 subjek. Luas permukaan prosesus kondilaris diukur menggunakan software ImageJ. Hasil penelitian dianalisis menggunakan independent t-test, dan chi-squared test. Reliabilitas ditentukan menggunakan intra-class correlation coefficient. Penelitian ini mendapatkan rata-rata luas permukaan prosesus kondilaris pada penderita bruxism di regio kanan dan kiri adalah 201,38 39.36 mm dan 191,05 41,90 mm. Pada kelompok bukan penderita bruxism, rata-ratanya adalah 251,35 49,52 mm dan 234,34 43,86 mm di regio kanan dan kiri Penelitian ini menemukan rata-rata luas permukaan prosesus kondilaris pada pasien bruxism lebih kecil dari bukan penderita bruxism tetapi perbedaannya tidak signifikan. Selain itu, perbedaan luas permukaan tidak terikat dengan kondisi bruxism.ABSTRACTBruxism can cause pain in the masticatory muscles and the temporomandibular joint (TMJ). Studies have shown that bruxism can exert large load on the TMJ. However, research on the effects of bruxism on the condylar process is still rare. This study aims to determine whether there is a difference in the surface area of the condylar process in patients with bruxism compared to patients without bruxism based on panoramic radiographs.This was a cross-sectional analytic study conducted on panoramic radiographs of bruxism and non-bruxism patient at the Radiology Unit in Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Padjadjaran (RSGM UNPAD). The bruxism group consisted of 24 subjects, while the non-bruxism group consisted of 20 subjects. Condylar surface area was measured using ImageJ software. The results were analyzed with independent t-test and chi-squared test. Reliability was determined using intra-class correlation coefficient. The average surface area of the right and left condylar process in bruxism patients was 201.38 39.36 mm and 191.05 41.90 mm. In non-bruxism patients, the mean surface area was 251.35 49.52 mm and 234.34 43.86 mm in the right and left region. This study found that the average surface area of condylar process in bruxism patients was smaller than non-bruxism patients. but the difference was not significant. In addition, the difference in surface area was not related to the condition of bruxism.
PORCELAIN LAMINATE VENEER SEBAGAI PERAWATAN ESTETIK PADA GIGI INSISIVUS LATERALIS 1 (Laporan Kasus) Ivony Fitria; Isti Arifianti; Taufik Sumarsongko; Setyawan Bonaficius; Rasmi Rikmasari
Cakradonya Dental Journal Vol 12, No 2 (2020): Agustus 2020
Publisher : FKG Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/cdj.v12i2.18438

Abstract

Seiring dengan meningkatnya popularitas esthethic dentistry, semakin banyak pasien yang membutuhkan perawatan yang dapat meningkatkan penampilan gigi anterior. Salah satu perawatan estetik yaitu porcelain laminate veneer yang merupakan lapisan tipis, sedikit tembus cahaya, terbuat dari bahan porselen, dan berfungsi untuk melaminasi atau menutupi gigi yang mengalami kerusakan, kelainan bentuk atau perubahan warna. Pada kasus diastema gigi 12 dan peg shape gigi 22, secara anatomis gigi terlihat lebih kecil dan akan terbentuk ruang atau diastema antar gigi. Pada kasus ini dilakukan perawatan estetik porcelain laminate veneer untuk memperbaiki bentuk dan menutupi diastema ini sehingga akan dicapai estetik yang lebih baik. Penatalaksanaan kasus yaitu wax up untuk melihat kesesuaian bentuk dan proporsi veneer yang telah didesain dengan digital smile design. Pasien menyetujui untuk dilakukan crown lengthening untuk mendapatkan level gingival margin yang lebih proporsional. Dibantu dengan diagnosis wax up dan smile designing yang direncanakan pada awal perawatan, pasien mendapatkan gambaran visual dari hasil perawatan yang diharapkan. Pasien merasa puas dengan hasil perawatan. Kesimpulan yang dapat diambil yaitu porcelain laminate veneer merupakan suatu alternatif yang dapat dilakukan untuk meningkatkan penampilan estetik pada gigi anterior agar pasien mendapatkan senyum yang lebih indah.
Co-Authors Akbar, Saiful An-Nissa Kusumadewi An-Nissa Kusumadewi, An-Nissa Anggun Rafisa Aprilia Adenan Aprilia Adenan Arlette Suzy Puspa Pertiwi Aufa, Aghitsna Aulia Azkia Ulil Azmy Azkya Nawawi Baiq S. M. Setiadi Beh Wee Ren, Beh Wee Bonifacius, Setiawan Cindy Annisa Melati Cucu Zubaedah Daisy Wulansari Deddy Firman Dirgantara, Tata Cipta Dirgantara, Tata Cipta Dwiningrum, Fatimah Rini Edy Machmud Elita Rafni, Elita Eriyati Darwin, Eriyati Erna Kurnikasari Erna Kurnikasari Erna Kurnikasari Erna Kurnikasari Evy Carolina Choandra Farah Nurul Salsabila Finka Nur Ikhwani Gantini Subrata Hasna Dziab, Hasna Ine Suhartina Ista Meidarlina Isti Arifianti Ivony Fitria Kamila Washfanabila Lestari, Brigitta Swasti Liana Rahmayani Liana Rahmayani Lisda Damayanti Lusi Epsilawati Mira Andriani Mohd Zali, Nur Ateyya Natasha Mohd Zali, Nur Ateyya Natasha Muhsin Mulya, Ignasia Renata Noer Fadilah, Rina Putri Novianti, Vita Mulya Passa Novita Gabriela Andreas Nur Emalina Akhma, Nur Emalina Nusantari Inda Suzan Pramudita, Seto Prida Lani Debora P Prihatono, Joko Prihatono, Joko Rachman Ardan Rachman Ardan, Rachman Reinaldo, Evander Rita Dewi Handayani, Rita Dewi Sani Wijaya Sari, Kartika Indah Seto Pramudita Seto Pramudita Seto Pramudita Setyawan Bonaficius Setyawan Bonifacius Setyawan Bonifacius Setyawan Bonifacius Setyawan Bonifacius Setyawan Bonifacius Siti Masitoh Sri Susilawati Sri Tjahajawati Taufik Sumarsongko Taufik Sumarsongko Taufik Sumarsongko Tine Martina Winarti Valentine Rosadi Sinaga Vera Aryanti Vita M. P. Novianti Volvina, Maria Willyanti Soewondo Wulansari, Daisy Yanwirasti Y., Yanwirasti Yanwirasti Yanwirasti Zaini, Nadia Atina Zulia Hasratiningsih