Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

ARAH BARU PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER MENUJU PROFESIONALISASI KONSELOR SEKOLAH (SEBUAH KAJIAN AKADEMIK) Rimayati, Elfi
PAWIYATAN Vol 21, No 2 (2014)
Publisher : PAWIYATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembelajaran berbasis pendidikan karakter sudah lama didengungkan baik oleh pemerintah ataupun pakar pendidikan. Bagi lembaga Pendidikan Tinggi Program Studi Bimbingan dan Konseling yang mengorientasikan lulusannya menjadi pendidik di bidang Bimbingan dan Konseling, pembelajaran berbasis pendidikan karakter mendesak untuk dijadikan gerakan bersama. Mengingat konselor Sekolah atau sering disebut dengan istilah guru BK adalah sosok penting yang memiliki peran cukup signifikan dalam mengembangkan dan mengoptimalkan potensi siswa. Meski demikian, asumsi : “Guru BK identik dengen Polisi Sekolah” belum juga hilang. Hal ini dikarenakan masih banyak guru BK yang belum dapat memerankan dirinya sebagai “sahabat siswa” dalam membantu menyelesaikan permasalahan mereka. Dominasi prilaku yang tidak bersahabat seperti menghukum, menginvestigasi, menyalahkan dan menghakimi sering disebut sebagai sumber lahirnya istilah polisi sekolah. Melalui pembelajaran yang berbasis pada pendidikan karakter diharapkan akan memberi kontribusi positif bagi lahirnya guru-guru BK yang profesional.Kata Kunci: Pembelajaran, Pendidikan Karakter, Konselor Sekolah
MEMADUKAN OTAK DAN HATI DALAM BIMBINGAN BELAJAR ISLAMI Rimayati, Elfi
PAWIYATAN Vol 20 No 2 (2013)
Publisher : PAWIYATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hampir di semua lembaga pendidikan di Indonesia, kecerdasan intelektual (Intelectual Quotient/ IQ) masih mendominasi ukuran kecerdasan seseorang bahkan menjadi penentu kelulusan peserta didik. Tuntutan terhadap aspek kecerdasan  intelektual ini disinyalir menjadi pemicu rendahnya moralitas peserta didik lantaran kecerdasan-kecerdasan lain seperti kkecerdasan emosi (Emotional Quotient/EQ), kecerdasan spiritual (Spiritual  Quostient/SQ), kecerdasan sosial (Social Quostient/SsQ), dan kecerdasan personal (Personal Quostient/ PQ) yang bermuara di dalam hati masih terabaikan. Dari perspektif  Bimbingan dan Konseling, hal ini terjadi lantaran bidang bimbingan belajar yang bertugas mengembangkan potensi kecerdasan peserta didik masih berkutat pada teratasinya masalah-masalah akademik, sedang akhlak mulia yang seharusnya membingkai kecerdasan akademik belum digarap maksimal. Bimbingan dan Konseling dalam spektrumnya yang lebih luas  bertujuan memandirikan peserta didik hingga ia bisa hidup bahagia.  Untuk bisa hidup bahagia kecerdasan akademik saja tentu tak menjamin. Kecerdasan-kecerdasan lain seperti EQ, SQ, SsQ dan PQ mutlak diperlukan. Sebagai agama yang sempurna Islam menawarkan solusi bagi terbentuknya multi kecerdasan tersebut melalui Bimbingan Belajar yang berwawasan Islami. Kata kunci: Bimbingan Belajar, IQ, EQ, SQ, SsQ, dan PQ
Konseling Traumatik Dengan CBT: Pendekatan dalam Mereduksi Trauma Masyarakat Pasca Bencana Tsunami di Selat Sunda Rimayati, Elfi
Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application Vol 8 No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Department of Guidance and Counseling, UNNES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijgc.v8i1.28273

Abstract

Indonesia termasuk salah satu negara yang potensial bencana alam termasuk tsunami. Secara geografis indonesia berada di wilayah patahan gempa, dan banyak gunung berapi yang kondisinya masih aktif. secara historis sejak tahun 1968- 2006 telah terjadi 7 kali gempa yang diikuti tsunami.  Di penghujung tahun 2018, bencana tsunami terjadi Selat Sunda. Ada dua daerah yakni Banten dan Lampung yang menjadi korban tsunami. Dampak psikologis yang terjadi akibat tsunami adalah trauma. Permasalahan trauma di masyarakat seringkali menjadi disfungsi psikologis yang sangat mengganggu. Oleh karena itu dibutuhkan upaya bantuan yang fokus pada penyelesaian masalah trauma. Konseling traumatik menjadi salah satu alternatif dalam membantu menyelesaikan permasalahan tersebut. Konseling traumatik fokus pada mengembalikan kondisi trauma masyarakat ke kondisi psikologis yang sehat. Adapun Cognitive Behavioral Therapy (CBT) dipilih karena CBT merupakan teknik konseling yang menggabungkan terapi kognitif dan terapi prilaku. Terapi kognitif penting diberikan kepada korban, karena orang yang menjadi korban seringkali memiliki pemikiran yang tidak rasional, kehilangan harapan, serta sulit terhubung dengan dunia nyata. Oleh karena itu mereka mengalami gangguan perilaku seperti murung, sulit berkomunikasi secara sehat, prilaku pasif tidak mau bangkit dari keterpurukan dan sebagainya. Terapi behavioral menjadi bagian penting yang tak terpisahkan. Melalui konseling traumatic dengan CBT dapat mereduksi trauma masyarakat akibat tsunami di Selat Sunda. Indonesia is one of the countries with potential natural disasters including tsunamis. Geographically Indonesia is in an earthquake fault area, and many volcanoes are in active condition. Historically since 1968- 2006 there have been 7 earthquakes followed by tsunamis. At the end of 2018, the tsunami disaster occurred in the Sunda Strait. There are two regions, Banten and Lampung, which were victims of the tsunami. The psychological impact of the tsunami is trauma. The problem of trauma in the community is often a very disturbing psychological dysfunction. Therefore, a real effort is needed to focus on solving trauma problems. Traumatic counseling is one alternative in helping to solve these problems. Traumatic counseling focuses on returning the community's trauma to a healthy psychological condition. The CBT was chosen because CBT is a counseling technique that combines cognitive therapy and behavioral therapy. Cognitive therapy is important given to victims, because people who are victims often have irrational thoughts, lose hope, and are difficult to connect with the real world.Therefore they suffer from behavioral disorders such as moodiness, difficulty communicating in a healthy manner, passive behavior, and do not want to rise from adversity. Behavioral therapy is an important part that is inseparable. Through traumatic counseling with CBT can reduce community trauma due to the tsunami in the Sunda Strait.
Studi Komparasi Antara Sikap Kepemimpinan Dengan Sikap Kedisiplinan Siswa Smk Penerbangan Kartika Aqasa Bhakti Semarang Handayani, Dwi Asih Kumala; Redjeki, Sri; Rimayati, Elfi
Pawiyatan Vol 27 No 02 (2020): PAWIYATAN
Publisher : Universitas Ivet

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.061 KB)

Abstract

Sikap kedisiplinan penting dan harus dimiliki oleh setiap siswa. Disiplin membantu siswa dalam proses pembentukan sikap, prilaku dan akan mengantar seorang siswa sukses dalam belajar dan ketika bekerja nanti. Disiplin dapat terjadi karena dorongan kesadaran diri, dengan kesadaran yang datang dari diri sendiri ini sikap kedisiplinan akan lebih baik. Tujuan kegiatan; mengetahui bagaimana mengembangkan sikap kepemimpinan dan sikap disiplin pada pengurus organisasi sekolah. Mengetahui peran organisasi sekolah dalam membentuk sikap kepemimpinan dan sikap disiplin. Metode Pengabdian pada Masyarakat diselenggarakan dengan metode ceramah atau penyuluhan interaktif, metode pelatihan atau permainan/simulasi, dan test. Hasil uji analisis bahwa responden telah memiliki sikap kepemimpinan yang cukup tinggi, dan juga telah memiliki sikap kedisiplinan yang cukup baik. Pretest dan posttest yang dilakukan, membuktikan bahwa pelatihan yang diberikan meningkatkan perolehan nilai sikap kepemimpinan dan sikap kedisiplinan siswa. Dan hasil paired samples t-test membuktikan bahwa sikap kepemimpinan tidak mempengaruhi terhadap sikap kedisiplinan siswa. Peningkatan nilai pada masing-masing variable adalah hasil dari pelatihan. Sikap kepemimpinan memiliki nilai yang lebih tinggi. Simpulan: Organisasi Sekolah dalam membentuk sikap kepemimpinan dan sikap kedisiplinan memiliki peran yang sangat baik. Pengembangan sikap kepemimpinan dan sikap kedisiplinan pada pengurus organisasi sekolah dapat dilakukan melalui pelatihan-pelatihan, serta kegiatan lain yang menunjang sikap kepemimpinan dan kedisiplinan. Kata Kunci: Sikap kepemimpinan, sikap kedisiplinan, SMK
Urgensi Counselling Skills Pada Intervensi Konseling di Sekolah Rimayati, elfi
Pawiyatan Vol 22 No 3 (2015)
Publisher : Universitas Ivet

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.852 KB)

Abstract

Banyaknya permasalahan siswa di sekolah utamanya menyangkut pemilihan jurusan, orientasi karir dan orientasi studi lanjut menjadikan peran konselor atau guru BK semakin penting. Kesalahan dalam memilih jurusan misalnya akan berdampak buruk bagi perjalanan hidup siswa selanjutnya. Dalam Lampiran IV Permendikbud no 81.A tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum, ditegaskan mengenai aspek peminatan siswa, baik peminatan yang berhubungan dengan pilihan jurusan, orientasi karir maupun studi lanjut. Pada nomor VIII lampiran ini menegaskan tentang Konsep dan Strategi layanan Bimbingan dan Konseling, berisi tentang : konsep layanan Bimbingan dan Konseling, komponen layanan Bimbingan dan Konseling serta Strategi layanan Bimbingan dan Konseling. Implementasi kurikulum 2013 tentang Bimbingan dan Konseling mengharuskan konselor memiliki counselling skills yang memadai. Pemakaian ketrampilan konseling oleh konselor dapat dibagi menjadi lima tujuan yang berbeda, yaitu: tujuan supportive listening, tujuan mengelola situasi bermasalah, tujuan problem menejemen, tujuan mengubah ketrampilanketrampilan buruk yang menciptakan masalah serta tujuan mewujudkan perubahan falsafah hidup. Adapun ketrampilan menurut Richard Nelson-Jones (2012:15-25) yang bisa dijadikan ujung tombak dalam membantu menyelesaikan masalah siswa adalah: 1. Menciptakan Ketrampilan komunikasi dan Perasaan dan menciptakan ketrampilan pikiran
The description of inmates’ coping skills of class IIA women's prison in Semarang Elfi Rimayati; Sri Sayekti; Sri Redjeki
Journal of Advanced Guidance and Counseling Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jagc.2021.2.1.7893

Abstract

Purpose -  The purpose of this study was to determine the coping skills of inmates in living their lives.  Method - The method used in this research was descriptive quantitative, with a population of 378 people consisting of 48 adult prisoners, 330 adult inmates. Sampling was based on the Krecjie table with a sample total of 182 people.Result - The results of calculating the coping skills of the inmates from the five indicators that have been determined obatained an average number of 76.7%. Based on the results of the average coping skills, it can be concluded that the coping skills of Class II A Women's Prison in Semarang are included in the good category.Implications – The results of this study are expected to be input in improving correctional services at the Class IIA Women's Prison in Semarang.Originality - This research is the study analysis coping skills of inmates in living their lives in the Class IIA Women's Prison in Semarang.***Tujuan - Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keterampilan koping narapidana dalam menjalani kehidupan mereka.Metode - Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, dengan populasi 378 orang yang terdiri dari 48 tahanan dewasa, 330 narapidana dewasa. Pengambilan sampel didasarkan pada tabel Krecjie dengan total sampel 182 orang.Hasil - Hasil penghitungan keterampilan koping narapidana dari lima indikator yang telah ditentukan ditampati jumlah rata-rata 76,7%. Berdasarkan hasil rata-rata keterampilan koping, dapat disimpulkan bahwa keterampilan koping dari kelas II penjara perempuan di Semarang termasuk dalam kategori baik.Implikasi - Hasil penelitian ini diharapkan menjadi input dalam meningkatkan layanan pemasyarakatan di penjara perempuan IIA kelas di SemarangOriginalitas - Penelitian ini adalah penelitian studi keterampilan mengatasi narapidana dalam menjalani kehidupan mereka di penjara wanita IIA di Semarang.
Pengaruh Layanan Konseling Kelompok Terhadap Self Management Belajar Siswa di SMK Assa’idiyyah Kudus Dwi Asih Kumala Handayani; Elfi Rimayati; Sanja Efi Fariani
JCOSE Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 5 No 2 (2023): JCOSE: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24905/jcose.v5i2.144

Abstract

Self-management suatu proses dimana peserta didik mengarahkan perubahan tingkah laku pada diri sendiri. Peserta didik aktif menggerakkan variabel internal, eksternal, untuk melakukan perubahan yang diinginkan. Gagasan pokok dari penelitian self management adalah perubahan dapat dihadirkan dengan mengajar orang dalam menggunakan keterampilan menangani situasi bermasalah. Dalam program self management peserta didik mengambil keputusan hal-hal yang berhubungan dengan perilaku khusus yang ingin dikendalikan atau diubah. Tujuan penelitan untuk membuktikan bahwa ada perbedaan siswa yang menerima Layanan konseling kelompok dengan teknik self management dengan yang tidak menggunakan Teknik self management. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian Eksperimen. Design yang digunakan Pre-Test Post-Test Control Group Design. Teknik sampling yang digunakan purposive sampling atau sampel bertujuan, populasi berjumlah 35 siswa dan sampel yang diambil 8 siswa kelas XI RPL, dan 8 siswa kelas XI RPL. Metode pengumpulan data menggunakan skala likert. Alat yang digunakan skala perilaku self management yang telah diujikan. Hasil penelitian menunjukkan hipotesis H1 diterima sedangkan H0 ditolak. Ini terbukti dengan hasil analisis data menggunakan uji paired sample t test pretest di peroleh 89,75 dan postest 72,50. Hasil penelitian menyimpulkan layanan Konseling kelompok dengan Teknik self management terbukti efektif.
Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Pendekatan Behavioristic Teknik Role Playing Terhadap Perilaku Asertif Siswa Kelas VIII SMP Kesatrian 2 Semarang putri, salwa latifah; Rimayati, Elfi; Haksasi, Banun Sri
Emphaty Cons - Journal of Guidance and Counseling Vol 6 No 1 (2024): Februari 2024
Publisher : Guidance and Counceling Program of Ivet University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31331/emp.v6i1.3403

Abstract

Di era sekarang banyak siswa – siswi terutama dikalangan sekolah menengah pertama yang masi sulit untuk mengungkapkan opini yang sesuai dengan dirinya, kecenderungan mengikuti perkataan orang lain masih menjadi ciri khas siswa – siswi SMP kelas VIII SMP Kesatrian 2 Semarang dalam berinteraksi sosial. Beberapa anak yang memiliki sifat kurang baik seperti suka membolos akan menjadi sebuah masalah bagi peserta didik untuk ikut serta melakukan kegitan tersebut, karena kurangnya keberanian siswa lain untuk menolak. Hal ini apabila terjadi terus menerus akan merugikan siswa itu sendiri. Salah satu upaya untuk mencegah kejadian tersebut agar tidak terulang kembali yaitu dengan melaksanakan bimbingan kelompok dengan teknik behavioristik teknik role playing terhadap perilaku asertif siswa. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa. Perilaku asertif siswa kelas VIII berada dikategori sedang dengan perolehan presentase deskriptif sebesar 59,1%. Setelah diberikan layanan bimbingan kelompok pendekatan behavioristik dengan teknik Role Playing pada kelompok eksperimen hasil Post – Test angket perilaku asertif siswa membuktikan adanya perubahan dimana hasilnya yaitu 76,66 % dimana hasil tersebut dikategorikan tinggi, hal itu dapat dikatakan bahwa siswa sudah bisa untuk mengemukakan hak – hak sosial, menegur atau menyapa teman terlebih dahulu, dapat mengungkapkan pendapat dan perasaanya secara langsung dan jujur tanpa menyinggung temannya, dapat mengungkapkan ketidaksepakatannya terhadap sesuatu, dan memiliki rasa percaya diri. Kata kunci : Perilaku Asertif Siswa, Pendekatan Behavioristik, Teknik Role Playing.
Efektivitas Teknik Progressive Muscle Relaxation Training (PMRT) Untuk Menurunkan Kecemasan Sebelum Pertandingan Pada Atlet Bola Voli Universitas Ivet Semarang Kurniawati, Anisa Bella; Rimayati, Elfi; Indarwati, YM
Emphaty Cons - Journal of Guidance and Counseling Vol 5 No 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : Guidance and Counceling Program of Ivet University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31331/emp.v5i2.3115

Abstract

Kecemasan merupakan faktor yang signifikan dalam kinerja atlet sebelum pertandingan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas Progressive Muscle Relaxation Training (PMRT) dalam mengurangi kecemasan pada atlet bola voli sebelum pertandingan. Metode yang digunakan adalah eksperimen kuantitatif. yaitu the one group pretest-posstest design. Sampel pada penelitian ini adalah 12 atlet. Alat ukur kecemasan Hamilton Anxiety Rating Scala (HARS) digunakan untuk mengukur tingkat kecemasan pada kelompok eksperimen sebelum dan setelah intervensi. Hasil analisis data menunjukkan penurunan yang signifikan dalam skor kecemasan pada kelompok intervensi setelah pelatihan PMRT. Pada uji Wilcoxon dihasilkan data bahwa pre-test dan post-test memiliki Sig 0,002. Terdapat perbedaan yang signifikan dalam skor kecemasan pada pre-test memiliki skor 45 sedangkan pos-test memiliki skor 24. Kesimpulan adalah teknik (PMRT) mampu menurunkan tingkat kecemasan atlet bola voli dalam menurunkan kecemasan sebelum pertandingan secara signifikan.
UPAYA MENURUNKAN PROKRASTINASI AKADEMIK PESERTA DIDIK MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK ROLE PLAYING Mulyono, Budi; Haksasi, Banun Sri; Rimayati, Elfi
Emphaty Cons - Journal of Guidance and Counseling Vol 5 No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : Guidance and Counceling Program of Ivet University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31331/emp.v5i1.3089

Abstract

Pada tahap perkembangan, peserta didik SMP dapat dikategorikan sebagai remaja awal. Pada usia remaja, pendidikan menjadi suatu kewajiban yang mutlak harus dijalani. Namun demikian, dalam menempuh pendidikan sering terjadi beberapa masalah dan hambatan yang dialami oleh remaja, seperti adanya keengganan untuk belajar. tidak jarang mengakibatkan tugas-tugas sekolah yang tertunda mengakibatkan menurunnya prestasi akademik. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) membantu siswa menurunkan prokrastinasi akademik peserta didik 2) memberikan keterampilan pada guru BK/konselor untuk terampil menggunakan bimbingan kelompok teknik role playing. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan bimbingan dan konseling (PTBK) yang dilaksanakan menggunakan 2 siklus dengan tiap siklus 3 pertemuan dengan menggunakan layanan bimbingan kelompok teknik role playing. Subjek penelitian ini adalah siswa SMP dan guru BK/konselor di SMP.. Data diperoleh dengan angket, observasi dan wawancara. Analisis data digunakan analisis deskriftif prosentase. Hasil yang diperoleh berupa dampak bertambahnya keterampilan guru BK dalam melaksanakan bimbingan kelompok teknik role playing yang berfokus pada pembahasan penurunan prokrastinasi peserta didik