Sampah ialah suatu akibat aktivitas yang dijalankan oleh manusia dalam kehidupan kesehariannya dimana hampir semua kegiatan manusia akan meninggalkan sisa atau bekas yang tidak terpakai lagi, yang biasa disebut dengan sampah. Masih banyak orang yang belum memahami cara mengelola sampah dengan benar, sehingga sampah jadi persoalan lingkungan di mana memerlukan atensi serius dari banyak pihak. Kondisi tersebut terjadi karena volume sampah bertambah seiring pertumbuhan penduduk. Metode penelitian yang diaplikasikan yakni kuantitatif melalui pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel melalui Purposive Sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini yakni 122 ibu rumah tangga di Desa Kadokan. Analisa data yang dipergunakan ialah Uji Chi-Square. Perolehan penelitian ini memperlihatkan timbulnya hubungan pengetahuan bersama perilaku pengelolaan sampah plastik (p-value <0,001; 95 CI%2.613 –18.268). Ibu yang berpengetahuan kurang baik berpeluang menunjukkan perilaku pengelolaan sampah plastik kurang baik 6 kali lebih tinggi dibanding ibu yang berpengetahun baik dan signifikan secara statistik. Kemudian, tak timbul hubungan signifikan diantara sikap dengan perilaku pengelolaan sampah plastik (p-value 0,105; 95 CI%0,949 – 6,557), bahwa ibu yang memiliki sikap kurang baik maka akan berpeluang melakukan perilaku pengelolaan sampah plastic yang kurang baik 2 kali lebih besar dari pada yang ibu sikap nya baik namun hasil ini tidak signifikan secara statistik. Ibu rumah tangga dengan pengetahuan baik tak menjamin menunjukkan perilaku yang baik akan pengelolaan sampah plastik. Ibu rumah tangga dengan sikap kurang baik pada pengelolaan sampah plastik tak pasti juga memperlihatkan sikap kehidupan tersebut dalam kesehariannya. Pemerintah desa hendaknya menyediakan Bank Sampah untuk mendukung pengelolaan sampah plastik yang lebih baik.