Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Physicochemical Properties of Phosphate Pregelatinized Musa balbisiana Starch as Pharmaceutical Excipient Deni Anggraini; Anita Lukman; Hilwan Y. Teruna
Pharmacology and Clinical Pharmacy Research Vol 1, No 3
Publisher : Universitas Padjadjaran, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (676.153 KB) | DOI: 10.15416/pcpr.v1i3.15398

Abstract

Starch is among the important pharmaceutical excipient, which is particularly used as filler in the tablet formulation and suspending agent. Starch from natural source has a potential to be developed as pharmaceutical excipient with comparable characteristics, including starch from Musa balbisiana (M. balbisiana). This study aimed to synthesize and evaluate physicochemical properties of phosphate pregelatinized M. balbisiana starch. We isolated the starch from M. balbisiana and performed pregelatinization. Since pregelatinized starch still could experience retrogradation which cause syneresis, chemical modification of pre-gelatinized starch was conducted using 5% of sodium tripolyphosphate at pH of 9-10. Physicochemical properties of phosphate pregelatinized starch were then investigated. It included the assessment of its organoleptic, pH, water content, particle size distribution, angle of repose, swelling power, amylose content, adsorbs isotherm, and particle analysis using Scanning Electron Microscope (SEM). Phosphate-pregelatinized M. balbisiana starch had low swelling power, better flow properties and viscosity. It can be used particularly in the formulation of slow released tablets and suspending agents in suspension formula.Keywords: pregelatinized starch, Musa balbisiana, psychochemical properties, excipients
Pembuatan Dan Evaluasi Pati Talas (Colocasia esculenta Schoot) Termodifikasi dengan Bakteri Asam Laktat (Lactobacillus sp) Wira Noviana Suhery; Deni Anggraini; Novtafia Endri
Jurnal Sains Farmasi & Klinis Vol 1, No 2 (2015): J Sains Farm Klin 1(2), Mei 2015
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (661.149 KB) | DOI: 10.29208/jsfk.2015.1.2.36

Abstract

Production and evaluation of modified taro (Colocasia esculenta Schott) starch by lactic acid bacteria (Lactobacillus sp) has been done. The purpose of this study was to observe the effect of lactic acid bacteria to the yield of taro starch and to evaluate physicochemical of starch. The evaluation which includes organoleptic, moisture content, pH, angle of repose, swelling power, gelatination temperature, amylose content, and examination of the surface shape of starch granules using SEM (Scanning Electron Microscope). The result showed that modified taro starch yield higher (19,12%) than native taro starch (11,79%). Modified taro starch of organoleptic examination showed better results where the smell was slighly reduced and the colour was white. Meanwhile, from the results of the evaluation of swelling power, gelatination temperature, and amylose content showed an increase. In addition, the modified taro starch granule were rougher due to some holes presented distinctively.
Formulasi Tablet Lepas Lambat Natrium Diklofenak Menggunakan Pati Pisang Kepok (Musa balbisiana L) Sebagai Matriks Deni Anggraini; Anita Lukman; Ria Mulyani
Jurnal Sains Farmasi & Klinis Vol 3, No 1 (2016): J Sains Farm Klin 3(1), November 2016
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.152 KB) | DOI: 10.29208/jsfk.2016.3.1.93

Abstract

Telah dilakukan formulasi tablet lepas lambat Natrium Diklofenak menggunakan matriks pati pisang kepok dan natrium karboksil metil selulosa sebagai pembandingnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah sediaan lepas lambat yang dibuat dengan matriks pati pisang kepok memenuhi persyaratan tablet lepas lambat. Hasil uji disolusi menunjukan formula I (Pati Pisang Kepok) terdisolusi sebesar 110,24 %, formula II (Natrium Karboksil Metil Selulosa) sebesar 39,04 % dalam waktu 8 jam. Dari hasil uji disolusi menunjukan bahwa pati pisang kepok belum memenuhi persyaratan sebagai matriks karena belum dapat memperlambat laju disolusi. Kinetika pelepasan zat aktif dari matriks antara kedua formula mengikuti persamaan Higuchi.
Formulasi Gel Sarang Burung Walet Putih (Aerodramus fushipagus) dan Uji Penyembuhan Luka Bakar Derajat II pada Mencit Deni Anggraini; Lisa Yunus Kasmawati
Jurnal Sains Farmasi & Klinis Vol 4, No 1 (2017): J Sains Farm Klin 4(1), November 2017
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.185 KB) | DOI: 10.29208/jsfk.2017.4.1.172

Abstract

Formulasi gel sarang burung walet putih (Aerodramus fushipagus) dan uji penyembuhan luka bakar derajat II pada mencit putih (Mus musculus) jantan telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan sediaan gel dari bahan aktif sarang burung walet putih dengan konsentrasi 10%, 20% dan 30% dan melihat efek penyembuhan luka bakar pada kulit mencit. Uji penyembuhan luka bakar dilakukan terhadap 15 ekor mencit putih jantan yang dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan yaitu, kontrol negatif (basis gel), kontrol positif dan kelompok perlakuan formula 10%, 20% dan 30%. Luka bakar diinduksi pada bagian punggung dengan diameter 2 cm dengan menggunakan logam panas. Hewan diberi perlakuan dan diameter luka diukur setiap hari selama 21 hari. Hasil evaluasi terhadap gel menunjukkan semua formula homogen, stabil terhadap suhu dan tidak mengiritasi kulit. Uji statistik ANOVA dua arah terhadap persentase penyembuhan luka bakar menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara penyembuhan luka bakar pada kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol. Penelitian ini menyimpulkan bahwa ketiga formula memberikan efek penyembuhan luka bakar yang lebih baik dibandingkan kontrol.
Analisis Sistem Penyimpanan Obat di Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hulu Tahun 2018 Deni Anggraini; Syarifah Merlina
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 17 No. 01 Juli 2020
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pharmacy.v17i1.5096

Abstract

Penyimpanan obat yang baik  penting untuk menjaga persediaan obat agar terhindar dari kerusakan, kadaluwarsa, dan untuk menjaga mutu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian sistem penyimpanan obat di Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hulu berdasarkan 5 indikator penyimpanan obat. Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang bersifat deskriptif dengan pengumpulan data secara retrospektif dari bulan Januari sampai Desember 2018. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk parameter sistem penataan gudang dan parameter kesesuaian antara obat dengan kartu stok hasilnya kategori sangat baik. Persentase nilai obat rusak dan kadaluwarsa memenuhi persyaratan yaitu <1% (0,33%). nilai Turn Over Ratio (TOR) 0,85 kali, dan persentase stok mati 2,78% belum memenuhi persyaratan (0%).
Formulasi Losion Antioksidan Ekstrak Buah Stroberi (Fragaria Ananassa) Deni Anggraini; Armon Fernando; Nurul Elisa
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 14 No. 02 Desember 2017
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.804 KB) | DOI: 10.30595/pharmacy.v14i2.1831

Abstract

Penelitian tentang formulasi losion antioksidan dari ekstrak buah stroberi (Fragaria ananassa) dengan konsentrasi 0,5; 1; dan 2% telah dilakukan. Aktivitas antioksidan losion ditentukan dengan menghitung nilai IC50. Aktivitas antioksidan losion pada konsentrasi 0,5; 1; dan 2% dinilai sebagai antioksidan yang sangat kuat, dengan nilai IC50 berturut-turut 0,47 ppm; 0,82 ppm; dan 1,53 ppm. Evaluasi formula losion antioksidan meliputi organoleptis, homogenitas, stabilitas, dan pH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sediaan losion tidak berubah dan stabil selama 8 minggu penyimpanan.
Uji Ketersediaan Hayati tablet Parasetamol dengan Bahan Pengikat Pati Pisang Kepok ((Musa balbisiana) Deni Anggraini; Anita Lukman; Fathur Rahman; N Nurfieftien
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan Vol 7, No 2 (2021): Pharmauho
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/pharmauho.v7i2.15132

Abstract

Zat pengikat pada formula tablet berguna untuk menambah kohesivitas pada serbuk sehingga membentuk ikatan  pada waktu masa cetak  dikempa dan membentuk suatu masa yang kompak. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat  potensi pati pisang kepok (Musa balbisiana) sebagai bahan pengikat formulasi tablet paracetamol. Formulasi tablet menggunakan  metode granulasi basah. Tablet parasetamol di formula menggunakan bahan pengikat pati pisang kepok konsentrasi 15% dalam bentuk mucilago. Tablet parasetamol yang dihasilkan dilakukan evaluasi mutu meliputi uji disolusi, waktu hancur, keseragaman bobot, keseragaman ukuran, keseragaman kadar dan  friabilitas, Tablet parasetamol yang dihasilkan juga dibandingkan ketersedian hayatinya dengan tablet parasetamol inovator. Hasil menunjukkan bahwa tablet parasetamol yang diformula menggunakan bahan pengikat pati pisang kepok 15% memenuhi persyaratan mutu  tablet, terdisolusi 92% dalam waktu 30 menit dan waktu hancur 2 menit 2 detik. Tablet parasetamol yang di formula dengan bahan pengikat pati pisang kepok bioekivalen dengan tablet parasetamol inovator dengan nilai bioavailabilitas relative 1,099.
Preparation and Characterization of a Eutectic Mixture of Fenofibric Acid and Nicotinic Acid and Evaluatuion of In Vivo Antihyperlipidemic Activity Deni Anggraini; Hulwa Salsabila; Salman Umar; Yufri Aldi; Erizal Zaini
Science and Technology Indonesia Vol. 7 No. 4 (2022): October
Publisher : Research Center of Inorganic Materials and Coordination Complexes, FMIPA Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1086.036 KB) | DOI: 10.26554/sti.2022.7.4.514-521

Abstract

Fenofibric Acid (FA) is classified under Biopharmaceutical Classification System (BCS) class II due to its poorly soluble in water and high permeability. The present study aimed to prepare the eutectic mixture of FA with nicotinic acid (NA) and characterize its solid state properties and in vitro dissolution rate, along with its in vivo antihyperlipidemic activity. Solvent drop grinding was the method chosen to prepare the eutectic mixture of FA and NA. Solid-state properties were evaluated using thermal analysis Differential Scanning Calorimetry (DSC), crystallographic analysis Powder X-Ray Diffraction (PXRD), FT-IR spectroscopic analysis, and Scanning Electron Microscopy (SEM). To examine in vivo antihyperlipidemic activity, 16 male Swiss Webster rats were injected with 1% hyperlipidemia-inducing solution, followed by the oral administration of 9.45 mg/kg FA and NA (equivalent to 9.45 mg/kg FA), after which the decrease in cholesterol levels was measured. Two-way ANOVA was used to evaluate the data, followed by Duncan’s multiple range test (95% confidence interval). The results proved that FA formed the eutectic mixture with NA at a molar ratio of 6:4. The eutectic mixture of FA-NA had a better solubility and in vitro dissolution rate compared to intact FA, which also led to notably improved antihyperlipidemic activity.
PREPARASI DAN KARAKTERISASI MIKROKRISTALIN SELULOSA DAUN NENAS (Ananas comusus L. Merr) Deni Anggraini Anggraini
JURNAL KATALISATOR Vol. 7 No. 2 (2022): jurnal Katalisator Volume 7 No 2, Oktober 2022
Publisher : LLDIKTI X Sumbar, Riau, Jambi, Kepri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (630.081 KB) | DOI: 10.62769/katalisator.v7i2.1509

Abstract

Mikrokristalin Selulosa (MCC) adalah selulosa murni dari tanaman berserat yang diisolasi dari alfa selululosa dengan hidrolisis asam. Daun nenas memiliki kandungan selulosa 69,5% sehingga dapat dimanfaatkan untuk pembuatan MCC. Preparasi MCC dengan menggunakan metode Multistage Pulping dapat menghasilkan MCC dengan karakteristik dan kualitas warna yang memenuhi persyaratan. Mikrokristal selulosa hasil isolasi daun nenas dibandingkan dengan Avicel PH® 102 sebagai standar baku. Karakterisasi MCC meliputi organoleptis, pemeriksaan pH, substansi larut air, kelarutan dalam larutan amonia tembaga tetraamin,uji pati, pengamatan dengan alat FTIR (Fourier Transform Infra Red), DSC (Differential Scanning Calorimetry), dan SEM (Scanning Electron Microscopy). Hasil penelitian menunjukkan mikrokristalin selulosa dari daun nenas memenuhi persyaratan sebagai mikrokristalin selulosa.
FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS TABIR SURYA SEDIAAN KRIM EKSTRAK ETANOL DAUN MARPUYAN (Rhodamnia cinerea Jack): FORMULATION AND SUNSCREEN ACTIVITY OF CREAM CONTAINING MARPUYAN LEAVES (Rhodamnia cinerea Jack) EXTRACT ETHANOL Musyirna Rahmah Nst; Deni Anggraini; Gressy Novita; Mustika Furi; Ihsan Ihtiarudin
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 8 No 2 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v8i2.778

Abstract

Sinar matahari memiliki manfaat bagi kesehatan. Sering terpapar sinar matahari menyebabkan kulit kemerahan, peradangan, dan menyebabkan terjadinya kanker kulit. Salah satu cara untuk melindungi kulit dari sinar matahari yaitu dengan menggunakan tabir surya. Daun marpuyan (Rhodamnia cinerea Jack) mempunyai kandungan flavonoid total dan fenolik total yang tinggi serta memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat sehingga dapat digunakan sebagai bahan aktif alami krim tabir surya. Tujuan penelitian ini adalah memformulasi dan mengevaluasi krim tabir surya ekstrak etanol daun marpuyan (Rhodamnia cinerea Jack) serta mengetahui nilai persen transmisi eritema (%Te), persen transmisi pigmentasi (%Tp), dan nilai Sun Protection Factor (SPF). Dibuat empat formula dengan variasi konsentrasi ekstrak etanol daun marpuyan dalam krim yaitu, F0 (0%), F1 (0,1% b/b), F2 (0,5% b/b), dan F3 (1% b/b). Hasil menunjukkan nilai SPF F0, F1, F2, dan F3 berturut-turut 1,05; 4,68 (proteksi sedang); 4,74 (proteksi sedang); dan 9,36 (proteksi maksimal). Nilai SPF antar formula berbeda signifikan yang mana konsentrasi ekstrak berbanding lurus dengan nilai SPF. Kata kunci : Tabir surya, daun marpuyan, formulasi, Sun Protection Factor (SPF)