Moisture content merupakan kadar air yang dimiliki oleh setiap produk makanan. Moisture atau kadar air dapat mempengaruhi pertumbuhan jamur yang dapat memengaruhi ketahanan suatu produk, oleh karena itu perlu dilakukan analisa moisture content pada produk sebelum produk diedarkan dipasaran. Pada penelitian dilakukan pada sebuah perusahaan yang memproduksi berbagai produk makanan dan perisa rasa. Kemudian parameter moisture content dianalisa menggunakan dua metode drying atau pengeringan yaitu menggunakan alat moisture analyzer dan oven. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memperoleh perbandingan antara nilai moisture content yang dianalisa menggunakan alat moisture analyzer dan oven sehingga dilakukan variasi pada sampel yang digunakan sebagai variabel bebas yaitu massa sampel 1 gram, 2 gram, dan 3 gram serta suhu operasi dari alat yaitu 50°C,60°C, 70°C, 80°C, 90°C, 100°C, 110°C, 120°C, 130°C, dan 140°C. Data yang diperoleh kemudian dilakukan perhitungan dan di plotkan pada grafik untuk mengetahui nilai perbandingan moisture content dari flavour powder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan moisture analyzer lebih efektif dan efesien untuk menganalisa parameter moisture content dibandingkan dengan oven karena dalam proses drying tidak membutuhkan waktu yang lama serta nilai moisture content yang dihasilkan lebih akurat.