Usia prasekolah (3–6 tahun) merupakan masa emas perkembangan anak yang mencakup aspek motorik, bahasa, dan sosial, sehingga peran pola asuh orang tua sangat penting dalam mengoptimalkan stimulasi serta mencegah keterlambatan perkembangan. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan perkembangan pada anak usia prasekolah (3-6 tahun). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional yang dilaksanakan di Kota Manado pada bulan Maret hingga Mei 2025. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner PSDQ (Parenting Styles and Dimensions Questionnaire-Short Version) untuk mengukur pola asuh orang tua dan KPSP (Kuesioner Perkembangan Skrining Prasekolah) untuk menilai perkembangan anak. Sampel dalam penelitian pada anak prasekolah 3-6 tahun ini berjumlah 85 responden yang ditentukan dengan rumus Yamane dan menggunakan teknik purposive sampling. Analis data menggunakan uji Spearman’ rho. Hasil analisis menggunakan uji Spearman’s rho diperoleh nilai p=0.000<0,05 sehingga terdapat hubungan positif dan signifikan dengan kekuatan sedang antara pola asuh orang tua dengan perkembangan anak (r= 0.456). Dalam penelitian ini didapati terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua dengan perkembangan anak usia prasekolah 3-6 tahun. Oleh karena itu diharapkan orang tua perlu menerapkan pola asuh demokratis dan rutin memantau perkembangan anak melalui layanan kesehatan agar sesuai dengan tahap usianya.