Prevalensi stunting di Puskesmas Singgalang adalah sebesar 16,3%, dimana belum tercapainya Target Nasional Indonesia prevalensi stunting yaitu sebesar 12,5%. Berdasarkan Perpres nomor 72 tahun 2021, Pemerintah Indonesia memasukkan sanitasi sebagai salah satu strategi utama penurunan stunting. Sedangkan capaian Sanitasi di Puskesmas Singgalang masih belum mencapai target yaitu sebesar 67,6%, dimana hal ini masih jauh dari capaian target Nasional yaitu 100%.  Strategi STBM- Stunting merupakan solusi yang dapat di laksanakan dalam penyelesaian permasalahaan yang ada di Nagari Singgalang. Solusi tersebut merupakan upaya yang sistematis untuk dapat terjadinya perubahan perilaku yang higienis, saniter dan mencegah stunting. Metode yang digunakan pada pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah: Melakukan advokasi terkait pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat, Pembentukan kader Pos STBM, Membentuk Pos STBM, Melakukan pelatihan kepada kader tentang metode pemicuan 5 pilar STBM dan 3 pilah pencegahan stunting, Memberikan penyuluhan dan promosi kesehatan dengan menggunakan media leaflet serta pemasangan billboard terkait perubahan perilaku pada masyarakat tentang hygiene, sanitasi dan stunting, Menilai pengetahuan dan sikap Masyarakat tentang Stunting dan sanitasi, Melakukan monitoring dan evaluasi sanitasi setelah dilaksanakan kegiatan pengabdian kepada Masyarakat. Adapun hasil dan pencapaian dari kegiatan Pengabdian Masyarakat ini adalah terbentuknya Pos STBM, Telah dilatihnya 13 orang kader Pos STBM, peningkatan pengetahuan Masyarakat tentang sanitasi dan stunting manjadi 84,3%, dan pelaksanaan monitoring Pos STBM minimal 1 bulan sekali. Diharapkan kegiatan Pos STBM ini dapat dilakukan secara mandiri oleh kader pos STBM dengan support dari Masyarakat dan Puskesmas sehingga Pos STBM dapat dikatakan sebagai kegiatan usaha Kesehatan bersumber daya Masyarakat (UKBM).