Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Desain dan Kasus Pembajakan Karya Intelektual di Indonesia Darmawan, Ferry; Saefuddin, Saefuddin
Mediator Vol 6, No 2 (2005): Bagaimana Kita Menjelaskan Penerapan Teknologi?
Publisher : FIkom Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Design piracy, though considered as serious problems, is often overlooked. This phenomenoncommonly found in Third World countries. The government have been have been employing many ways to reduce piracy, such as adopting Intellectual Property Rights. But the effort to combat piracy was challenged by some parties which benefited from such activities. Piracy, in micro perspective, eliminates fair competition and creates unfair competition. The culture of piracy also harassed and submerged the role of law. Law enforcement toward Intellectual Property Rights is a must. The challenge is how to awaken members of society toward the importance of Intellectual Property Rights.
LEGENDA BANJAR SEBAGAI SARANA DAKWAH KEAGAMAAN (Banjar Legend as a Tool of Religious Preaching) Saefuddin, Saefuddin
METASASTRA: Jurnal Penelitian Sastra Vol 8, No 2 (2015)
Publisher : Balai Bahasa Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26610/metasastra.2015.v8i2.289-302

Abstract

Legenda merupakan cerita rakyat pada zaman dahulu yang ada hubungannya dengan dengan pristiwa sejarah  pada masa lampau. Selain itu, legenda juga dikenal  pada suatu kelompok masyarakat nusantara yang tersebar  dalam bentuk pengelompokan  yang disebut dengan siklus, yaitu sekelompok cerita yang berkisar pada suatu tokoh atau kejadian tertentu dan masyarakat Banjar menyebutnya dengan  istilah cerita legenda para datu.Penelitian mengenai legenda keagamaan cerita para datu di Kalimantan Selatan selain lebih populer di kalangan masyarakat Banjar, cerita  para datu itu dapat dianggap lebih refresentatif untuk dijadikan bahan kajian. Selain itu, cerita para datu di dalamnya banyak mengandung unsur sarana dakwah keagamaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode deskriptif-kualitatif.  Hasil yang diharapkan dari penelitian ini ialah mengungkapkan nilai-nilai dakwah keagamaan melalui sarana cerita para datu yang dijadikan bahan analisis dalam penelitian ini.Abstract: Legend is a type of folklore which has a close relationship with a specific historical person or event in the past. Legend is shared by people in Nusantara based on a certain grouping which is called cycle that is a group of stories on a particular person or event. Banjarese people call this type of stories as the legends of datu, legenda para datu. Research on religious legends of datu stories in Kalimantan Selatan is not only popular amongst its people, it is also considered as a good source for a research. Method used in this research is descriptive-qualitative.  the aim of this research is to describe the values of religious preaching in datu stories media which is the object of the research.
ANALISIS ASPEK-ASPEK LIFE SKILLS YANG MUNCUL PADA PEMBELAJARAN KIMIA POKOK BAHASAN ASAM-BASA SISWA KELAS XI IPA SMAN 1 BATAUGA Ode, Wahyuningsi; Saefuddin, Saefuddin; Tewa, Yuniati
Jurnal Pendidikan Kimia FKIP Universitas Halu Oleo Vol 4, No 1 (2019): Edisi April
Publisher : Jurusan Pendidikan Kimia Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6982.154 KB) | DOI: 10.36709/jpkim.v4i1.8842

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat penguasaan aspek-aspek life skills pada pembelajaran kimia pokok bahasan asam-basa dan untuk mengetahui hubungan life skill dengan prestasi belajar kimia siswa pada kelas XI IPA2 SMA Negeri 1 Batauga. Sampel penelitian ini adalah 9 orang siswa dari kelas XI IPA2 SMA Negeri 1 Batauga. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dan jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan pemberian instrumen penelitian berupa lembar observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan persentase aspek-aspek life skill dalam pembelajaran kimia pokok bahasan asam basa kelas XI IPA2 di SMAN 1 Batauga Tahun Ajaran 2018/2019, antara lain personal skill sebesar 88,29% kategori baik, thinking skill sebesar 77,31% kategori baik, social skill sebesar 70,23% kategori cukup baik, academic skill sebesar 76,23% kategori baik, dan vocational skill sebesar 68,05% kategori cukup baik. Berdasarkan hubungan life skill dengan tingkat prestasi belajar kimia siswa kelas XI IPA2 SMA Negeri 1 Batauga bahwa life skill seseorang berpengaruh besar terhadap prestasi belajarnya.Kata Kunci :Life Skill, Asam-Basa, Prestasi Belajar
KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LAJU REAKSI Supiana, Supiana; Saefuddin, Saefuddin; Maysara, Maysara
Jurnal Pendidikan Kimia FKIP Universitas Halu Oleo Vol 4, No 1 (2019): Edisi April
Publisher : Jurusan Pendidikan Kimia Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7962.37 KB) | DOI: 10.36709/jpkim.v4i1.8843

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar kimia siswa kelas XI MIA 1 sebelum dan setelah diajar menggunakan model pembelajaran penemuan, dan untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran penemuan dalam meningkatkan hasil belajar siswa, serta untuk mengetahui respon siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran penemuan pada materi pokok Laju Reaksi. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil Tahun Ajaran 2018/2019. Penelitian ini merupakan Pra-Eksperimen dengan One group Pretest Postest. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 24 orang siswa kelas XI MIA 1 MA Pesantren Ummushabri Kendari. Instrumen penelitian berupa soal pilihan ganda berjumlah 20 butir soal dan angket respon siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa kelas XI MIA 1 sebelum dan setelah penerapan pembelajaran penemuan berturut-turut 31,25 dan 78,54. Penerapan model pembelajaran penemuan dalam proses pembelajan cukup efektif dengan nilai rata-rata N-gain sebesar 0,69 masuk dalam kategori sedang. Dengan respon siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran penemuan tergolong dalam kategori baik sebesar 74,94. Keterlaksanaan pembelajaran terhadap guru dan siswa selama proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran penemuan tergolong baik dan mengalami peningkatan.  Kata Kunci : Pembelajaran Penemuan, Laju Reaksi, Hasil Belajar.
PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING BERBASIS MULTIREPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP IKATAN KIMIA Kalsum, Ummi; Saefuddin, Saefuddin; Marhadi, Muh. Ali
Jurnal Pendidikan Kimia FKIP Universitas Halu Oleo Vol 4, No 2 (2019): Edisi Agustus
Publisher : Jurusan Pendidikan Kimia Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (587.729 KB) | DOI: 10.36709/jpkim.v4i2.11409

Abstract

Penelitian Penerapan Model Discovery Learning Berbasis Multi Representasi Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Penguasaan Konsep Ikatan Kimia. Peneltian ini bertujuan untuk Mengetahui : (1) Profil keterampilan berpikir kritis siswa yang diajar dengan model discovery learning berbasis multi representasi. (2) Profil penguasaan konsep siswa yang diajar dengan model discovery learning berbasis multi representasi. (3) Peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa yang diajar dengan model discovery learning berbasis multi representasi. (4) Adanya perbedaan efektivitas peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa antara model discovery learning berbasis multi representasi dengan pembelajaran langsung. (5) Tanggapan siswa terhadap model discovery learning berbasis multi representasi. Dari hasil analisis data diperoleh kesimpulan: (1) Profil tingkat berpikir kritis siswa hasil pretest kelas eksperimen dan kontrol  sebesar 86,95% dan 90%, dan 13,04% dan 10% pada katgori sangat rendah dan rendah, sementara hasil posttest sebesar 13,043% dan 15%,  43,45% dan 70%, dan 43,48% dan 15% pada kategori sedang, timggi dan sangat tinggi. (2) Profil penguasaan konsep anatara kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki rerat tertinggi yaitu 0,96<0,8 pada KLK 6 dan skor terendah yaitu 0,3>0,02 pada KLK 8. (3) Peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa kelas eksperimen lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol yaitu 0,73>0,64. (4) Penggunaan model discovery learning berbasis multi representasi lebih efektif dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis dibandingkn dengan pembelajaran langsung yaitu thitung= 1,890>1,15. (5) Tanggapan siswa terhadap model model discovery learning berbasis multi representasi termasuk dalam kategori baik sekali.
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI MIA PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA Safitri, Sitti Nur; Saefuddin, Saefuddin; Maysara, Maysara
Jurnal Pendidikan Kimia FKIP Universitas Halu Oleo Vol 5, No 1 (2020): Edisi April
Publisher : Jurusan Pendidikan Kimia Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (585.46 KB) | DOI: 10.36709/jpkim.v5i1.13122

Abstract

Telah dilakukan penelitian Penerapan Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI MIA pada Materi Larutan Penyangga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan penerapan model PBL jika dibandingkan dengan siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran langsung pada materi Larutan Penyangga. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuasi eksperimen menggunakan Pretest-Posttest Control Group Design. Pemilihan sampel menggunakan teknik random sampling yaitu kelas XI MIA1 sebagai kelas eksperimen yang diajarkan dengan model PBL dan XI MIA2 sebagai kelas kontrol yang diajarkan dengan model pembelajaran langsung. Pada kedua kelas dilakukan pretest dan posttest menggunakan instrumen tes berbentuk pilihan ganda berjumlah 25 soal. Data keterlaksanaan PBL dan pembelajaran langsung dalam pembelajaran pada materi Larutan Penyangga diambil dengan menggunakan lembar observasi. Nilai rata-rata N-gain kelas eksperimen sebesar 0,69 sedangkan nilai rata-rata N-gain kelas kontrol 0,6. Pengujian hipotesis dilakukan dengan statistik non parametrik yaitu dengan menggunakan uji Mann-Whitney U, diperoleh  nilai Asymp sig. 0,001 < α = 0,05, sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya,  hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model PBL lebih baik secara signifikan dibandingkan dengan hasil belajar siswa  yang diajarkan  dengan menggunakan  model pembelajaran langsung.
Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving untuk Meningkatkan Hasil Belajar SISWA KELAS X MIA 1 pada Materi Pokok Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit SMA Negeri 1 Wonggeduku Sari, Winda; Saefuddin, Saefuddin; Dahlan, Dahlan
Jurnal Pendidikan Kimia FKIP Universitas Halu Oleo Vol 5, No 3 (2020): Edisi Desember
Publisher : Jurusan Pendidikan Kimia Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2413.607 KB) | DOI: 10.36709/jpkim.v5i3.15268

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Peningkatan aktivitas guru dan siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran problem solving (2) hasil belajar kimia siswa  kelas X MIA 1 setelah diajar dengan menggunakan model pembelajaran problem solving pada materi elektrolit dan non elektrolit, (3) keefektifan penerapan model pembelajaran problem solving terhadap hasil belajar siswa kelas X IPA 2 pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit, dan (4) respon siswa terhadap penerapan model pembelajaran problem solving pada materi elektrolit dan non elektrolit. Penelitian ini menggunakan metode pre-eksperiment, desain penelitian yang digunakan adalah One-group Pretest Posttest Design, yaitu penelitian dilaksanakan pada satu kelompok saja tanpa ada kelompok pembanding. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan pemberian instrumen penelitian berupa soal pilihan ganda berjumlah 20 butir soal, lembar bservasi dan angket. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Persentase aktivitas siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran problem solving meningkat dengan persentase pada pertemuan 1 sebesar 86 % menjadi 89,4 % pada pertemuan kedua, dan untuk aktivitas guru meningkat dari 85 % pada pertemuan pertama menjadi 85,5 % pada pertemuan kedua (2) Hasil belajar kimia siswa kelas X MIA 1SMAN 1 WONGGEDUKU yang diajar menggunakan model problem solving pada pokok bahasan larutan elektrolit dan nonelektrolit siswa berada pada kategori sedang dengan nilai rata-rata 78,1. (3) Penerapan model problem solving dalam proses pembelajaran cukup efektif dengan nilai rata-rata N-gain sebesar 0,69 (sedang). (4) Siswa memberikan respon yang sangat positif terhadap penggunaan model pembelajaran problem solving dengan skor respon sebesar 76% atau berada pada kategori sangat baik.
ICT Utilization in Science Teachers of Underdevelopment Region Saefuddin, Saefuddin; Saleh, Saleh; Fahyuddin, Fahyuddin
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Vol 54, No 2 (2021): JULY 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.003 KB) | DOI: 10.23887/jpp.v54i2.33526

Abstract

Research has been carried out to examine the use and mastery of ICT for science teachers in underdeveloped areas. This study aims to: obtain valid data regarding teachers' ICT knowledge and skills; knowing the extent to which the teacher implements ICT knowledge and skills in the classroom; identify the factors faced by teachers in implementing ICT in learning; to determine support and effective ICT development strategies to be applied to teachers. The research method is a survey, practical test, and statistical validation. It found that male teachers, young teachers, honorary teachers, and secondary school teachers tended to have higher ICT competence. It was found that the ICT applications that have been used by more than 50% of teachers are word processing, presentation processing, internet, and document navigation. The analysis results show that only about 2% of teachers stated that ICTs had little effect on their learning in the classroom and that training on how to do this had the most positive impact on teachers. It can be concluded that professional training on ICT needs to be effectively and sustainably provide; continuing to improve ICT infrastructure in schools will positively impact the use of ICT by teachers; teachers' overall attitude is very positive for self-development.
PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VII SMPN 14 KENDARI Day, WaOde Hamsinah; Nurlansi, Nurlansi; Saefuddin, Saefuddin
-
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (88.794 KB) | DOI: 10.33772/biofiskim.v1i2.13714

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran berbasis masalah (PBM) terhadap keterampilan proses sains (KPS) IPA siswa kelas VII SMP Negeri 14 Kendari. Penelitian ini menggunakan metode quasi-experimental dengan  Nonequivalent Pretest-Posttest Control Group Design, terpilih kelas VIIE dengan 34 siswa belajar melalui model PBM sebagai kelas eksperimen; dan kelas VIIf dengan 35 siswa belajar melalui model pembelajaran inkuiri terbimbing (PIT) sebagai kelas kontrol. Data keterampilan proses sains diperoleh dari hasil observasi saat kegiatan pembelajaran. Data dianalisis dengan menggunakan jenis uji statistik independent sample t test. Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan proses sains siswakelas VII SMP Negeri 14 Kendari Keyword:        Pembelajaran Berbasis Masalah, Pembelajaran Inkuiri Terbimbing, Keterampilan Proses Sains.
EFEKTIFITAS MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP IPA SISWA SD Puspa Arini, Dewi; Fahyuddin, Fahyuddin; Saefuddin, Saefuddin
-
Publisher : Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.858 KB) | DOI: 10.33772/biofiskim.v1i1.7170

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah  untuk menguji efektifitas model Discovery Learning (DL) terhadap pembelajaran langsung dalam meningkatkan pemahaman konsep IPA.  Sampel penelitian adalah 43 siswa kelas IV SD  pada tahun ajaran 2016/2017 yang terdistribusi pada pada dua kelas paralel, yaitu kelas IVA (N = 20 orang) dan kelas IVB (N = 23 orang). Salah satu kelas dipilih secara acak dan mendapatkan pembelajaran IPA menggunakan model DL, sedangkan kelas lainnya diberikan pembelajaran langsung. Pemahaman konsep (PK) IPA materi  Gaya diukur menggunakan tes pilihan ganda. Hasil analisis data menunjukkan bahwa penerapan  model discovery learning dan pembelajaran langsung dapat meningkatan pemahaman konsep siswa  pada kategori sedang. Meskipun demikian, sebagian siswa memperoleh N-gain PK kategori rendah pada kelas DL dan PL. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan (N-gain) pemahaman konsep siswa yang mendapatkan model discovery learning lebih tinggi secara signifikan dibandingkan dengan siswa dalam kelas pembelajaran langsung. Peningkatan PK siswa pada indikator memberikan contoh dan menjelaskan tidak berbeda secara signifikant antara hasil PL dan DL. Akan tetapi,  siswa dalam kelas DL memperoleh peningkatan (N-gain) PK mengklasifikasi yang lebih tinggi secara signifikan dibandingkan dengan kelompok siswa pada kelas PL. Kata Kunci: pemahaman konsep,efektifitas, discovery learning, pembelajaran langsung