Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

The role of parent-child relationship, school climate, happiness, and empathy to predict cyberbullying behavior Triantoro Safaria; Hadi Suyono
International Journal of Evaluation and Research in Education (IJERE) Vol 9, No 3: September 2020
Publisher : Institute of Advanced Engineering and Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (12.219 KB) | DOI: 10.11591/ijere.v9i3.20299

Abstract

The lack of research on cyberbullying among Indonesian adolescents has become one of the critical arguments of this research. This study aimed to discover the factors that contribute to cyberbullying. This study took samples of students from three schools. The sample was 112 junior to senior high school students. The findings of this study indicate that school climate, parent-child relationship, and empathy have a significant role that encourages cyberbullying.
Pengaruh Bimbingan Preceptorship Model Kognitif Sosial Terhadap Peningkatan Kompetensi Klinik pada Mahasiswa Ami Tursina; Triantoro Safaria; Mujidin Mujidin
PSIKOPEDAGOGIA Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 5, No 1: June 2016
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.898 KB) | DOI: 10.12928/psikopedagogia.v5i1.4593

Abstract

The research goal is to investigate the influence of preceptorship clinical supervision using Bandura’s social cognitive modeltoward clinical competence improvement of nursing diploma students.  This research was quasi experiment using pre-posttest with control groups design. The subjects of this research were nursing diploma students who performed internship in RSJ Grhasia during 6-25 April 2015. Twenty four students which were divided into 2 groups, each of which consisted of 12 students as experimental and the rest played in control groups. Random sampling technique was used as sampling technique, the data was analyzed using independent sample T test. The results showed that preceptorship clinical supervision using Bandura’s social cognitive model improvedthe students’ clinical competence. The experiment groups’ mean of the gain score was 112 (SD±2,958), while the control group’s was 90,83 (SD±17,0,39). Thus, it can be concluded that preceptorship clinical supervision using Bandura’s social cognitive model can improve student clinical competencies compare to conventional clinical supervision method. This research can be used as a reference in developing guidance services of students through preceptorship guidance to improve clinical competence of nursing diploma students.
Perilaku Keimanan, Kesabaran dan Syukur dalam Memprediksi Subjective Wellbeing Remaja Triantoro Safaria
HUMANITAS: Indonesian Psychological Journal Vol 15, No 2: August 2018
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.245 KB) | DOI: 10.26555/humanitas.v15i2.5417

Abstract

Subjective wellbeing merupakan variabel yang penting bagi individu. Penelitian terdahulu menunjukkan pentingnya subjective wellbeing bagi tercapainya kualitas hidup yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti prediktor-prediktor dari subjective wellbeing. Hasil penelitian akan memberikan pemahaman tentang hubungan perilaku keimanan, kesabaran dan syukur terhadap subjective wellbeing pada mahasiswa. Penelitian ini mengunakan pendekatan kuantitatif melalui penyebaran skala. Subjek  penelitian berjumlah 98 yang direkrut dari sebuah perguruan tinggi swasta (PTS) di Yogyakarta. Analisis regresi digunakan untuk menguji hubungan antar variabel. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara syukur dan sabar dengan subjective wellbeing pada mahasiswa. Sedangkan keimanan tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan subjective wellbeing. Implikasi dari hasil penelitian ini didiskuiskan lebih lanjut.
PERAN RELIGIOUS COPING SEBAGAI MODERATOR DARI JOB INSECURITY TERHADAP STRES KERJA PADA STAF AKADEMIK Triantoro Safaria
HUMANITAS: Indonesian Psychological Journal Vol 8, No 2: Agustus 2011
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.997 KB) | DOI: 10.26555/humanitas.v8i2.462

Abstract

Job stress is a main problem for modern organization. It has negativeeffect on employee, organization and productivity. Previous study foundthat job stress could create several problems and difficulties either on workperformance or employee’s health status. This study aims to examinerelationship between job insecurity and religious coping as moderatorvariable with job stress among university academic staffs. Moderatedregression analysis was used to analyze the data. One hundred and fifty-five academic staffs participated in this study. The result showed that jobinsecurity has significant effect on job stress. Meanwhile, religious copinghas significant effect on job stress by moderating the effect of job insecurity.Further discussion will be explained in this paper.
The Role of Religiosity and Spiritual Meaningfullness towards Cyberbullying Behavior Triantoro Safaria; Khoiruddin Bashori
Journal of Educational, Health and Community Psychology Vol 10 No 2 June 2021
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/jehcp.v10i2.20602

Abstract

Several previous studies have explained that cyberbullying has a negative impact on the victim. Currently, there are no research findings that examine the relationship between religiosity and spiritual meaning with cyberbullying. The current study is conducted to answer the gap of existing knowledge. The purpose of this study is to examine the relationship between religiosity and spiritual meaning with cyberbullying behavior. The research sample the students from a private university in Yogyakarta totaling 152 people (74 (49.3%) male; 76 (50.7%) female) who were taken by purposive sampling technique. Three questionnaires were used to collect the data. Regression analysis was implemented. The results of this study indicated that there is a very significant relationship between religiosity and spiritual meaningfulness with cyberbullying behavior. The implication of this research is to emphasize the role of religiosity and spiritual meaning for adolescents to prevent cyberbullying behavior.Keywords: Religiosity, spiritual meaning, and cyberbullying behavior
Extraversion, Secure Attachment dan Perilaku Cyberbullying Triantoro Safaria; Irfani Rizal
Jurnal Psikologi Sosial Vol 17 No 2 (2019): August
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan Ikatan Psikologi Sosial-HIMPSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.178 KB) | DOI: 10.7454/jps.2019.13

Abstract

Riset-riset sebelumnya menunjukkan bahwa perbedaan individual seperti kepribadian dan gaya attachment dapat memprediksi perilaku bullying dan cyberbullying. Meski demikian, masih ditemukan adanya inkonsistensi dalam temuan-temuan sebelumnya. Penelitian ini menguji apakah dimensi kepribadian extraversion dan secure attachment berperan dalam munculnya perilaku cyberbullying. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 199 siswa SMP. Analisis regresi digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rendahnya skor extraversion memprediksi tingginya skor cyberbullying. Sementara itu rendahnya skor secure attachment memprediksi tingginya skor cyberbullying. Rekomendasi dan saran dijelaskan lebih lanjut dalam artikel ini.
POLA ASUH ORANGTUA, KEHARMONISAN KELUARGA DAN JENIS KELAMIN, PENGARUHNYA TERHADAP SIBLING RIVALRY PADA ANAK Aulia Nur Laeli Achmadi; Nurul Hidayah; Triantoro Safaria
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 13, No 1 (2022): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v13i1.1293

Abstract

Hubungan saudara kandung memiliki efek yang substansial, hubungan baik mendorong keharmonisan keluarga, sementara hubungan rusak berdampak negatif pada keluarga. Masalah psikologis yang sering terjadi adalah Sibling Rivalry. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pola asuh orangtua, keharmonisan keluarga dan jenis kelamin terhadap sibling rivalry.Jenis penelitian adalah Survey dengan sample survey design. Populasi penelitian adalah anak usia 10-12 tahun, dengan kriteria inklusi tertentu sejumlah 85 anak. Pengambilan sampel menggunakan teknik studi populasi. Instrumen yang digunakan meliputi : skala SR, skala Pola Asuh Orang Tua, Skala Perceived Family Harmony. Analisis data pengujian hipotesis mayor menggunakan Koefisien Determinasi, Uji F dan analisis Regresi Linier Berganda. Uji hipotesis minor dengan uji parsial atau Uji T.Hasil uji model koefisien deteminasi menunjukkan nilai sebesar 0.302. Hasil Uji F ada pengaruh variabel bebas terhadap sibling rivalry dengan nilai probabilitas signifikansi 0,000. Hasil analisis regresi berganda didapatkan pola asuh orang tua ß= -0,285, keharmonisan keluarga ß= -0,405. Hasil uji parsial pola asuh orangtua memiliki nilai t :-2,868, keharmonisan keluarga memiliki nilai t :-4,072 dengan nilai probabilitas signifikan sebesar 0,000 α (0,05). Hasil Uji Beda (Uji-T) antara sibling rivalry pada anak laki – laki dan anak perempuan diperoleh nilai thitung = 9,881 > ttabel = 1,990 dengan p = 0.000 (p<0.05), ada perbedaan sibling rivalry signifikan dengan Mean = 55,74 pada perempuan lebih tinggi dibandingkan Mean = 42,65 pada laki – laki.Orangtua harus mengambil langkah pencegahan terjadinya sibling rivalry dengan penerapan pola asuh yang sesuai, mencari informasi dan bantuan kesehatan tentang perkembangan psikologis anak sehingga sibling rivalry dapat teratasi
Hubungan Regulasi Emosi dan Konformitas Teman Sebaya dengan Perilaku Agresi di Pontianak Sita Permatasari; Nina Zulida Situmorang; Triantoro Safaria
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 3, No 6 (2021): December Pages 3500-5500
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/edukatif.v3i6.1422

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara regulasi emosi, konformitas teman sebaya dengan perilaku agresi pada siswa SMK di Pontianak. Subjek dalam penelitian ini adalah 120 siswa. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian menggunakan cluster random sampling. Alat ukur yang digunakan adalah skala regulasi emosi, konformitas teman sebaya, dan skala perilaku agresi. Pengambilan data penelitian melalui google form yang disebarkan secara online. Data penelitian ini dianalisis menggunakan teknik regresi berganda dengan menggunakan program Statistical Product and Service Solusion for windows 26.0. Berdasarkan hasil analisis regresi berganda di peroleh nilai F Change sebesar 15, 496 dengan taraf signifikansi 0,000 (p<0,01) yang sangat signifikan. Artinya ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara regulasi emosi, dan komformitas teman sebaya terhadap perilaku agresi pada siswa SMK di Pontianak. Ada hubungan regulasi emosi dengan perilaku agresi pada siswa SMK di Pontianak, hal tersebut ditunjukkan dengan nilai t sebesar -3,642 dengan taraf signifikasi sebesar 0,009 (p>0,05). Ada hubungan konformitas teman sebaya dengan perilaku agresi pada siswa SMK di Pontianak, hal tersebut ditunjukkan dengan nilai t sebesar 4,173 dengan taraf signifikasi 0,008 (p<0,05).
Perilaku Prososial Remaja di Tinjau dari Kecerdasan Emosional dan Religiusitas Oktin Genisa; Triantoro Safaria; Aulia Aulia
INSIGHT: JURNAL PEMIKIRAN DAN PENELITIAN PSIKOLOGI Vol 17, No 2 (2021): Insight: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/ins.v17i2.5545

Abstract

This study aims to determine the effect of emotional intelligence and religiosity on prosocial behavior in adolescents. The approach used in this research is a quantitative approach with a cross sectional study design. The population in this study were adolescents aged 15-18 years, with the total number of Indonesian adolescents aged 22,312.6. The area of distribution of research data was carried out in several provinces, including West Sumatra, South Sumatra, North Sumatra, Jambi, Bengkulu, West Java, Central Java, East Java, Yogyakarta, NTB and NTT. The sampling technique used in this study is the quota sampling technique. The sample in this study amounted to 384 adolescents in Indonesia. The data collection tool was carried out using a scale of emotional intelligence, religiosity and prosocial behavior. The data analysis technique used is multiple regression. The data results show the value of R = 0.984 and F = 5941.766 with a significant level of p 0.01. The effective contribution (R Square) produced is R2 = 0.969, which means that simultaneously emotional intelligence and religiosity contribute 96.9% to prosocial behavior. It can be concluded that emotional intelligence and religiosity have a significant influence on adolescent prosocial behavior, meaning that adolescents who have high emotional intelligence and religiosity have high social behavior.
Suffering, Self-Acceptance and Finding the Meaning of Life in Women with Breast Cancer After Mastectomy Igriya Fauzi Nabilah; Triantoro Safaria; Siti Urbayatun
Psikostudia : Jurnal Psikologi Vol 11, No 2 (2022): Volume 11, Issue 2, June 2022
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/psikostudia.v11i2.7297

Abstract

Breast cancer is a malignant disease that most often occurs in women and provides a major change in their lives. Suffering, self-acceptance and finding the meaning of life are the main searches and objectives of this research. The aim is to describe the process of deep meaning in life that is felt by women with breast cancer after mastectomy. This study uses a qualitative study with a phenomenological approach. Researchers get data by means of purposive sampling technique, interviews, and the willingness of the subject to be interviewed. The sample is 6 women with breast cancer. The findings in this study indicate that in the process of finding the meaning of life, the subject goes through several phases of life. The first phase is the suffering phase, the second phase is the self-acceptance phase. the third phase is the phase of finding the meaning of life, and the fourth phase is the phase of meaningful life. Women realize the importance of maintaining a healthy body and make big changes in their lives. Women take curative actions to reduce their suffering, then accept the reality and analyze how much wisdom they get after mastectomy. Breast cancer survivors realize their lives are more meaningful, think positively, accept their shortcomings, are more religious and are optimistic about their future. Kanker payudara merupakan penyakit ganas yang paling banyak terjadi pada wanita dan memberikan perubahan besar dalam hidupnya. Penderitaan, penerimaan diri dan penemuan makna hidup menjadi penelusuran dan tujuan utama dalam penelitian ini. Tujuannya adalah untuk mendeskripsikan proses pemaknaan hidup mendalam yang dirasakan wanita pengidap kanker payudara pasca mastektomi. Studi ini menggunakan studi kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Peneliti mendapatkan data dengan cara teknik purposive sampling, wawancara, dan kesediaan subjek untuk diwawancarai. Sampelnya adalah wanita pengidap kanker payudara sebanyak 6 orang. Temuan pada hasil penelitian ini menunjukan bahwa dalam proses menemukan makna hidup, subyek melalui beberapa fase kehidupan. Fase pertama adalah fase penderitaan, fase dua adalah fase penerimaan diri, fase ketiga adalah fase penemuan makna hidup, dan fase empat adalah fase kehidupan bermakna. Wanita menyadari pentingnya menjaga kesehatan tubuh dan membuat perubahan besar dalam hidupnya. Wanita melakukan tindakan kuratif untuk mengurangi penderitaannya, lalu menerima kenyataan yang ada dan menganalisa seberapa banyak hikmah yang ia dapatkan setelah mastektomi. Para penyintas kanker payudara menyadari hidupnya lebih bermakna, berpikir positif, menerima kekurangannya, lebih religius dan optimis akan masa depannya.