Preeklampsia merupakan salah satu penyebab morbiditas serta mortalitas ibu dan perinatal yang bisa mempengaruhi sekitar 2-8% wanita hamil dan 10-15% berperan atas kematian ibu. Kejadian pada ibu hamil dengan PEB harus segera ditangani dengan tindakan operasi Sectio Caesarea. Tujuan dari studi kasus ini yaitu untuk menerapkan asuhan keperawatan pada pasien dengan pre-eklampsia berat di ruang bersalin Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin Banda Aceh. Diagnosa keperawatan yang diangkat pada saat di ruang bersalin adalah risiko perfusi serebral tidak efektif, risiko cedera janin, ansietas dan diagnosa di ruang post partum adalah nyeri akut, defisit pengetahuan dan risiko infeksi. Intervensi yang diterapkan berdasarkan evidence based practices adalah pemantauan tanda-tanda vital ibu per jam, pemantauan denyut jantung janin per jam, pemberian terapi murratal al-quran, edukasi manajemen nyeri dengan teknik relaksasi nafas dalam, pendidikan kesehatan terkait pijat oksitosin dan edukasi tentang konsumsi putih telur rebus dalam mempercepat penyembuhan luka bekas sectio caesarea serta mencegah terjadinya infeksi. Hasil evaluasi di Ruang Bersalin yaitu sakit kepala yang dirasakan pasien sudah berkurang dengan tekanan darah 150/81 mmHg, pergerakan janin aktif dan pasien sudah merasa tenang, sedangkan evaluasi di Ruang Post Partum nyeri diarea bekas operasi bagian perut bawah masih terasa dengan skala 3 NRS, pasien sudah memahami terkait pijat oksitosin dan luka diarea bekas operasi tidak mengalami tanda infeksi. Disarankan kepada perawat untuk dapat menjadikan laporan ini sebagai salah satu sumber rujukan dalam menerapkan asuhan keperawatan pada pasien dengan preeklamsia berat.