Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Dakwah Multikultural Pesantren Ngalah dalam Meredam Radikalisme Agama Saifulah, Saifulah
ISLAMICA: Jurnal Studi Keislaman Vol 8, No 2 (2014): Islamica
Publisher : Program Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.171 KB) | DOI: 10.15642/islamica.2014.8.2.421-446

Abstract

The emergence of radical ideology and violent movement that employ terror as a means to achieve goals has become prevalent in today’s life. This has been the subject matter widely discussed by a great deal of scholars, Muslims and non-Muslims alike. Among Muslims themselves, such a phenomenon raises anxieties. If this is not taken care of appropriately, it will have a negative impact on humanity, particularly Muslims who live in Muslim minority countries where Islamophobia is widespread. Along with this, pesantren as one of the oldest Muslim institutions of learning has a significant role in eliminating radicalism and terrorism in the name of religion. As far as the writer is concerned, efforts at dealing with radicalism have not been conducted seriously, although some pesantren have taken part in such projects. This paper tries to offer an alternative solution to eradicate religious radicalism and terrorism based on the experiences of Pesantren Ngalah by implementing the strategy of multicultural learning.
DERADIKALISASI PENAFSIRAN AL QURAN DAN KESETARAAN DALAM PERSPEKTIF AL-QURAN Saifulah, Muh. Saiful Ma’ruf

Publisher : Pascasarjana PAI Multikultural Universitas Yudharta Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (517.794 KB)

Abstract

Dalam konteks kehidupan multicultural di butuhkan paradigma penafsiran ayat-ayat Al-Quran yang bisa merepresentasikan visi dan misi Al-Quran yaitu Rahmatal lil ‘alamin yaitu “Deradikalisasi Penafsiran Al-Quran”.Kesetaraan dalam kehidupan multicultural memiliki banyak dimensi yaitu keseimbangan, keadilan dan moderat yang harus di munculkan kepermukaan kembali dalam kehidupan multicultural. Karena nilai kesetaraan merupakan visi yang revolusioner untuk mengentaskan diskriminasi, seperti penjajahan dan penindasan (ekonomi, pendidikan dan faslitas public).
TASAWUF AMALI QODIRIYAH (SYAIKH ABD. QODIR ALJAILANI) Saifulah, Muh. Saiful Ma’ruf

Publisher : Pascasarjana PAI Multikultural Universitas Yudharta Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (547.166 KB)

Abstract

Pendidikan berbasis sufistik sangat efektif untuk menangkal degradasi moral generasi bangsa. Yaitu dengan internalisasi nilai-nilai keimanan, keislaman, dan ihsan mulai sejak dini. Dengan mengemplementasikan ajaran-ajaran tarekat Qodiriyah wanaqsabandiyah dalam dalam kehidupan maka derajat manusia akan mencapai Ahsan al-taqwim, bukan justru sebbaliknya asfal al safilin. Manusia harus meyeimbangkan antara jasmani dan rohani yaitu dengan mengamalkan ajaran-ajaran tarekat “Qodiriyah wa naqsabandiyah”. Pondok pesantren adalah tempat yang tepat untuk mengembangkan Sufisme diri oleh setiap individu.
Distingsi dan Diaspora Tasawuf Abû al-Ḥasan al-Shâdhilî Saifulah, Saifulah
TEOSOFI: Jurnal Tasawuf dan Pemikiran Islam Vol. 4 No. 2 (2014): December
Publisher : Program Studi Filsafat Agama Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (666.724 KB) | DOI: 10.15642/teosofi.2014.4.2.353-381

Abstract

This article discusses Shâdhilîyah, one of the most recognized sufi orders, which possesses quite distinct aspects in the conception of its mystical teachings. This sufi order was founded by Abû al-H}asan al-Shâdhilî, a sufi who has moderate and open view of the worldly life. Al-Shâdhilî explained about how a sufi should behave towards and deal with worldly matters. Although al-Shâdhilî asserted that a person who practice tasawwuf should not pay more adoration on the worldly matters (hubb al-dunyâ), the person does not have to abhor and leave such lively aspects as wealth and position behind. The most important thing to a sufi, according to al-Shadhili, is how he obeys the requirements of shar? by avoiding away from immoral deeds and at the same time recognizing God in his heart (ma?rifat Allâh). Al-Shâdhilî initiated tasawuf ?amalî which is affiliated to the Ahl al-Sunnah wa al-Jamâ?ah school, an Islamic mystical thought that adheres to the principles of sharî?ah based on the foundation of al-Qur?ân dan H}adîth. The concept of al-Shâdhilî?s tasawuf has been subsequently revealed into the great sufi order spectrum, namely al-Shâdhilîyah, where during its historical development this sufi order has led to the emergence of many branches with different names. Keywords: Shâdhilîyah, open view, hubb al-dunyâ, ma?rifat Allâh.
Distingsi dan Diaspora Tasawuf Abû al-Ḥasan al-Shâdhilî Saifulah Saifulah
Teosofi: Jurnal Tasawuf dan Pemikiran Islam Vol. 4 No. 2 (2014): December
Publisher : Department of Aqidah and Islamic Philosophy, Faculty of Ushuluddin and Philosophy, Sunan Ampel State Islamic University Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (666.724 KB) | DOI: 10.15642/teosofi.2014.4.2.353-381

Abstract

This article discusses Shâdhilîyah, one of the most recognized Sufi orders, which possesses quite distinct aspects in the conception of its mystical teachings. This sufi order was founded by Abû al-Ḥasan al-Shâdhilî, a Sufi who has a moderate and open view of the worldly life. Al-Shâdhilî explained how a Sufi should behave towards and deal with worldly matters. Although al-Shâdhilî asserted that a person who practices Sufism should not pay more adoration to the worldly matters (hubb al-dunyâ), the person does not have to abhor and leave such lively aspects as wealth and position behind. The most important thing to a Sufi, according to al-Shadhili, is how he obeys the requirements of shar‘ by avoiding away from immoral deeds and at the same time recognizing God in his heart (ma‘rifat Allâh). Al-Shâdhilî initiated tasawuf ‘amalî which is affiliated to the Ahl al-Sunnah wa al-Jamâ‘ah school, an Islamic mystical thought that adheres to the principles of sharî‘ah based on the foundation of al-Qur’ân dan H}adîth. The concept of al-Shâdhilî’s Sufism has been subsequently revealed into the great Sufi order spectrum, namely al-Shâdhilîyah, where during its historical development this Sufi order has led to the emergence of many branches with different names.
Dakwah Multikultural Pesantren Ngalah dalam Meredam Radikalisme Agama Saifulah Saifulah
Islamica: Jurnal Studi Keislaman Vol. 8 No. 2 (2014): Maret
Publisher : Postgraduate Studies of Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.171 KB) | DOI: 10.15642/islamica.2014.8.2.421-446

Abstract

The emergence of radical ideology and violent movement that employ terror as a means to achieve goals has become prevalent in today?s life. This has been the subject matter widely discussed by a great deal of scholars, Muslims and non-Muslims alike. Among Muslims themselves, such a phenomenon raises anxieties. If this is not taken care of appropriately, it will have a negative impact on humanity, particularly Muslims who live in Muslim minority countries where Islamophobia is widespread. Along with this, pesantren as one of the oldest Muslim institutions of learning has a significant role in eliminating radicalism and terrorism in the name of religion. As far as the writer is concerned, efforts at dealing with radicalism have not been conducted seriously, although some pesantren have taken part in such projects. This paper tries to offer an alternative solution to eradicate religious radicalism and terrorism based on the experiences of Pesantren Ngalah by implementing the strategy of multicultural learning.
Pendidikan Akhlak Pesrpektif Syekh Kholil Bangkalan dan Relevansinya terhadap Pendidikan Agama Islam Hamdani, Ahmad Agil; Saifulah, Saifulah; Kirom, Askhabul
Tafhim Al-'Ilmi Vol. 15 No. 01 (2023): Agustus 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Aqidah Usymuni

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37459/tafhim.v15i01.6864

Abstract

  Pendidikan akhlak yang sesuai dengan ajaran Islam akan membentuk generasi muda yang kuat secara mental dan tidak mudah terpengaruh oleh arus modernisasi. Syekh Kholil Bangkalan adalah seorang ulama kharismatik dan tokoh tasawuf yang juga merupakan guru dari para pendiri lembaga pendidikan pesantren ternama di Indonesia. Konsep Pendidikan Akhlak menurut Syekh Kholil Bangkalan bahwa manusia pada prinsipnya terdiri dari dua dimensi yaitu dimensi materi (fisiologis) dan dimensi immateri (psikologis). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pendidikan akhlak perspektif Syekh Kholil Bangkalan dan relevansinya terhadap pendidikan agama Islam. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kepustakaan dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder yang dikumpulkan melalui studi kepustakaan. Analisis data yang dilakukan meliputi reduksi data dan penyajian data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan akhlak menurut Syekh Kholil Bangkalan mencakup dasar-dasar akhlak dan Islam dalam rangka mencapai kemanusiaan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Relevansi pendidikan akhlak Syaikhona Muhammad Kholil dapat ditemukan dalam Kitab Al Matnu asy Syarif buku Biografi Syaikhona Muhammad Kholil Guru Para Ulama dan Pahlawan Nasional dan buku K.H. M. Kholil, yaitu mengutamakan moral dan akhlak, mengutamakan ilmu agama, dan implementasi dalam praktik. Kata Kunci: Pendidikan Akhlak, Syekh Kholil Bangkalan, Pendidikan Agama Islam
Pembentukan Karakter Sopan Santun Melalui Budaya Ahlan Wa Sahlan Talamidz Safarina, Istiana Chasana; Kirom, Askhabul; Saifulah, Saifulah; Hadi, Muhammad Nur
Indo Green Journal Vol. 1 No. 2 (2023): Green 2023
Publisher : Published by Institut Teknologi Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/green.v1i2.9

Abstract

Melihat kondisi karakter generasi muda yang kian hari kian memilukan, sebagaimana terlihat dari masalah sosial mereka, cara hidup mereka, hingga masalah kejahatan yang menimpa anak di bawah umur. Pembentukan karakter menjadi hal yang sangat urgent untuk segera diimplementasikan, salah satunya melalui budaya sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan implementasi budaya ahlan wa sahlan talamidz di MA Darut Taqwa Sengonagung, (2) Mendeskripsikan implikasi pembentukan karakter sopan santun melalui budaya ahlan wa sahlan talamidz terhadap perilaku peserta didik di MA Darut Taqwa Sengonagung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yakni observasi, wawancara serta dokumentasi terkait, dengan informan meliputi kepala madrasah, waka bidang kurikulum, waka bidang kesiswaan dan peserta didik MA Darut Taqwa Sengonagung. Setelah data dilapangan terkumpul, peneliti menganalisis data dengan teknik kondensasi data, tampilan data, penarikan kesimpulan dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Budaya Ahlan Wa Sahlan Talamidz dilaksanakan setiap hari pada pukul 06:40-06:55 WIB di depan gerbang dengan jadwal guru yang ditentukan. Budaya ini dilakukan melalui strategi pembiasaan dan keteladanan maka dari itu sangat membutuhkan bantuan guru dalam pelaksanaannya. (2) Implikasi pembentukan karakter sopan santun melalui budaya ahlan wa sahlan talamidz terhadap perilaku peserta didik tercermin dari kebiasaan peserta didik diantaranya; berpenampilan sopan, bertutur kata yang santun, jika membutuhkan bantuan tidak berteriak, bersikap ramah, dan terbiasa bersalaman dengan guru maupun teman sebaya.
PENGEMBANGAN MODUL BELAJAR SUJUD TILAWAH BERBASIS VIDEO TIKTOK PADA SISWA KELAS VII SMPN 1 PURWOSARI Pramudita, Ayu Sekarwati; Yusuf, Achmad; Yusuf, Wiwin Fachrudin; Saifulah, Saifulah
AT-TA'DIB: JURNAL ILMIAH PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Vol. 16, No. 2 (Desember 2024)
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Teungku Dirundeng Meulaboh Aceh Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47498/tadib.v16i2.3097

Abstract

Success in the teaching and learning process between teachers and students can be achieved using supporting learning media. To achieve this success, media that follows the objectives and is practical is needed. Increasing student response and interest in learning following student thinking is the purpose of creating learning media. This study aimed to determine the effectiveness of TikTok-based learning modules with grade VII tilawah prostration material. This development resulted in learning media in the form of TikTok video-based modules as a substitute for textbooks to attract student interest and facilitate the learning process for teachers and students. This study is development research with the ADDIE model consisting of five stages: analysis, design, development, implementation, and evaluation. The results of the feasibility test show that the validation test of learning material experts obtained around 85% of its value in the very feasible qualification category. 90% of respondents to validate media teaching materials have a very workable qualification level. Before the media trial on students, the test value for the feasible qualification level was around 61%. After the media trial on students, the qualification level was around 80%. It can be said that the TikTok video-based learning module on the material of tilawah prostration for grade VII junior high school students is worthy of being used as a learning medium.
Pembentukan Karakter Sopan Santun Melalui Budaya Ahlan Wa Sahlan Talamidz Safarina, Istiana Chasana; Kirom, Askhabul; Saifulah, Saifulah; Hadi, Muhammad Nur
Indo Green Journal Vol. 1 No. 2 (2023): Green 2023
Publisher : Published by Institut Teknologi Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/green.v1i2.9

Abstract

Melihat kondisi karakter generasi muda yang kian hari kian memilukan, sebagaimana terlihat dari masalah sosial mereka, cara hidup mereka, hingga masalah kejahatan yang menimpa anak di bawah umur. Pembentukan karakter menjadi hal yang sangat urgent untuk segera diimplementasikan, salah satunya melalui budaya sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan implementasi budaya ahlan wa sahlan talamidz di MA Darut Taqwa Sengonagung, (2) Mendeskripsikan implikasi pembentukan karakter sopan santun melalui budaya ahlan wa sahlan talamidz terhadap perilaku peserta didik di MA Darut Taqwa Sengonagung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yakni observasi, wawancara serta dokumentasi terkait, dengan informan meliputi kepala madrasah, waka bidang kurikulum, waka bidang kesiswaan dan peserta didik MA Darut Taqwa Sengonagung. Setelah data dilapangan terkumpul, peneliti menganalisis data dengan teknik kondensasi data, tampilan data, penarikan kesimpulan dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Budaya Ahlan Wa Sahlan Talamidz dilaksanakan setiap hari pada pukul 06:40-06:55 WIB di depan gerbang dengan jadwal guru yang ditentukan. Budaya ini dilakukan melalui strategi pembiasaan dan keteladanan maka dari itu sangat membutuhkan bantuan guru dalam pelaksanaannya. (2) Implikasi pembentukan karakter sopan santun melalui budaya ahlan wa sahlan talamidz terhadap perilaku peserta didik tercermin dari kebiasaan peserta didik diantaranya; berpenampilan sopan, bertutur kata yang santun, jika membutuhkan bantuan tidak berteriak, bersikap ramah, dan terbiasa bersalaman dengan guru maupun teman sebaya.