Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PENGARUH PURSED LIP BREATHING DAN MENIUP BALON TERHADAP KEKUATAN OTOT PERNAPASAN, SATURASI OKSIGEN DAN RESPIRATORY RATE PADA PASIEN PPOK: The Effect Of Pursed Lip Breathing And Balloon Blowing On The Strength Of Respiratory Muscle, Oxygen Saturation And Respiratory Rate In COPD Patients Junaidin Junaidin; Yuliana Syam; Andi Masyitha Irwan
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 5 No. 1 (2019): JIKep | Maret 2019
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.875 KB) | DOI: 10.33023/jikep.v5i1.211

Abstract

Masalah : Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) merupakan sejumlah gangguan yang mempengaruhi pergerakan udara dari dan keluar paru. Hal ini disebabkan karena terjadinya kelemahan otot pernapasan dan obstruksi, sehingga terjadi peningkatan resistensi aliran udara, hiperinflasi pulmoner dan ketidakseimbangan ventilasi dan perfusi yang dapat menyebabkan penurunan kadar saturasi oksigen. Terdapat beberapa penanganan pada pasien PPOK salah satunya penanganan secara non farmakologis (program latihan) salah satunya program rehabilitasi, program ini terdiri dari pursed lip brething meniup balon. Tujuan : untuk mengetahui pengaruh latihan pursed lip breathing dan meniup balon terhadap peningkatan kekuatan otot pernapasan, respiratory rate dan peningkatan saturasi oksigen pada pasien penyakit paru obstruksi kronis. Metode : Database yang digunakan dalam pembuatan literatur review ini adalah PubMed, Google Scholar, Proquest, Science direct dan Wiley. Hasil : Terdapat 112 artikel yang diidentifikasi dan dipublikasikan dari tahun 2012-2018. Dari 109 artikel 7 artikel yang memenuhi kriteria inklusi. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa pursed lip breathing dapat memperbaiki kekuatan otot pernapasan, saturasi oksigen dan menurunkan frekuensi pernapasan, begitu pula dengan meniup balon. Kesimpulan : Untuk menghindari gangguan vital pada pasien PPOK akibat terganggunya ventilasi pada pasien PPOK dapat pula dilakukan dengan program latihan, salah satunya yaitu dengan cara rehabilitasi yang terdiri atas pursed lip breathing dan meniup balon hal ini dapat meningkatkan kekuatan otot pernapasan, saturasi oksigen dan menurunkan frekuensi pernapasan. Kata Kunci : Pursed lip breathing, meniup balon, otot pernapasan, saturasi oksigen, respiratory rate
Perbandingan latihan pursed lip breathing dan meniup balon terhadap peningkatan saturasi oksigen pada pasien PPOK Junaidin Junaidin; Dewi Sartika
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 16, No 1 (2022)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v16i1.5274

Abstract

Background: Several disorders in Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) affect the movement of air in and out of the lungs and result in hypoxemia and hypercapnia because of changes in oxygen saturation in the patient.Purpose: Knowing the comparison of pursed-lip breathing and balloon blowing exercises to increase oxygen saturation in patients with COPDMethod: A Quasi-Experimental study, with pre-posttest design in two different comparison groups.Results:There was an increase in oxygen saturation clinically because the median value before the intervention = 94, but there was no statistical difference in the increase in these two interventions, on the third and seventh day there was no statistically and clinically significant difference after the balloon blowing intervention (median = 96) and PLB (median=96), for the seventh day blowing balloons and PLB (median=99), so that p>0.181 was obtained.Conclusion: There is no difference between pursed lip breathing and balloon blowing exercises on oxygen saturation in patients with COPDKeywords: Pursed lip breathing;  balloon blowing;  oxygen saturation;  COPDPendahuluan: Sejumlah gangguan pada Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) berpengaruh pada pergerakan udara dari dan keluar paru, dan berakibat hipoksemia dan hiperkapnia karena terjadinya perubahan saturasi oksigen pada pasien Tujuan: Mengetahui perbandingan latihan pused lip breathing dan meniup balon terhadap peningkatan saturasi oksigen pada pasien PPOKMetode : Penelitian kuantitatif dengan desain Quasi-Eksperimen, dengan pre post test design pada dua kelompok perbandingan yang berbeda.Hasil : Terdapat peningkatan saturasi oksigen secara klinis karena nilai median sebelum intervensi=94, tetapi tidak terdapat perbedaan peningkatan secara statistic dari kedua intervensi ini, hari ketiga dan hari ketujuh tidak terdapat perbedaan signifikan secara statitik dan klinik setelah intervensi meniup balon (median=96) dan PLB (median=96), untuk hari ketujuh meniup balon dan PLB (median=99), sehingga diperoleh nilai p>0,181.Simpulan : Tidak terdapat perbedaan antara latihan pursed lip breathing dan meniup balon terhadap saturasi oksigen pada pasien PPOK.  
COMPARISON OF TRAINING PURSED LIP BREATHING AND BALLOON BLOWING ON THE INCREASING OF RESPIRATORY MUSCLE STRENGTH, RESPIRATORY RATE AND THE INCREASING OF OXYGEN SATURATION IN COPD AT THE MAKASSAR COMMUNITY LUNG HEALTH CENTER Junaidin Junaidin
Jurnal Ilmiah Keperawatan dan Kebidanan Holistic Care Vol. 3 No. 3 (2019): PROCEEDING INTERNATIONAL NURSING & MIDWIFERY HEALTH CARE EDUCATION CONFRENCE 20
Publisher : Stikes Graha Edukasi Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7480.496 KB)

Abstract

Introduction: Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) is one of lung disorders that affect air movement from and out of the lung, this can lead to hypoxemia and hypercapnia due to the occurrence of respiratory muscle weakness and obstruction. As the result, it will increase airflow resistance, pulmonary hyperinflation also ventilation and perfusion imbalances . One of the pulmonary non-pharmacological treatments that can be given to COPD patients includes the pursed lip breathing exercise (PLB) technique and blowing balloons. This rehabilitation exercise aims to improve lung function, prevent damage, and improve quality of life. Method: This study was a Quasi-Experimental study, with pre-posttest design in two different comparison groups. Results: Increased breath muscle strength and significance difference on the third day after the intervention of balloon blowing (median = 5870) and PLB (median = 5830) obtained p value <0.001, while the seventh day after the balloon blew intervention (median = 5980) and PLB ( median = 5880) Significant differences were obtained with a value of p <0.001. Conclusion: Blowing balloons is very significant in increasing breath muscle strength in comparison to PLB in COPD patients,.
Edukasi Tentang Pemanfaatan Daun Kelor Guna Pencegahan Stunting Pada Kader Posyandu di Kecamatan Maros Baru Kabupaten Maros Nelly Nugrawati
JOURNAL OF TRAINING AND COMMUNITY SERVICE ADPERTISI (JTCSA) Vol. 2 No. 1 (2022): Feb 2022
Publisher : ADPERTISI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.821 KB)

Abstract

Kecamatan Maros Baru adalah daerah prioritas di Kabupaten Maros yang menjadi sasaran utama pemerintah kabupaten maros untuk penanganan stunting. Intervensi Stunting dapat dilakukan dengan pemanfaatan daun kelor. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan kepada kader-kader posyandu yang diwilayah kecamatan Maros Baru dengan memanfaatkan daun kelor. Target yang diharapkan dari kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan kader posyandu dan masyarakat tentang sadar stunting, meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemberdayaan potensi lokal untuk perbaikan gizi anak balita.Metode pelaksanaan yakni melaksanakan penyuluhan dengan memberikan materi meliputi pengertian stunting, penyebab balita stunting, cara mencegah stunting, serta manfaat daun kelor untuk mencegah stunting. Hasil evaluasi dari kegiatan ini adalah terlihat kader posyandu bisa membedakan mana yang masuk kategori stunting dan yang mana tinggi badan kurang hanya karena factor genetic, dan kader posyandu mengerti akan manfaat daun kelor untuk pencegahan stunting. Setelah kegiatan ini diharapkan warga Kecamatan Maros Baru dapat memanfaatkan kelor tersebut dalam kehidupan sehari-hari agar mengurangi masalah stunting yang ada di Kecamatan Maros Baru.
Pengkajian Kesehatan Dan Penyuluhan Kesehatan Tentang Kesehatan Gerontik (Lansia) Di Desa Kodingareng, Kec. Ujung Tanah, Kota Makassar Junaidin; Nugrawati, Nelly; Adam, Muhammad; Wijaya, Ayu
JOURNAL OF TRAINING AND COMMUNITY SERVICE ADPERTISI (JTCSA) Vol. 2 No. 2 (2022): Juli 2022
Publisher : ADPERTISI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.409 KB)

Abstract

Kodingareng Island has the largest population compared to 10 other islands in the Makassar City area. With a population of 4,526 people consisting of 2,276 men including the elderly in it and 2,250 women including the elderly in it, it has as many as 1,081 Heads of Families (KK), the majority of whom work as fishermen. Based on observations made in Kodingareng Village, the average elderly suffered in RW 01, 03, 06, namely hypertension only 70% (21 people), complications of Diabetes mellitus + hypertension 27% (8 people), only 7% diabetes mellitus ( 2 persons). Community service needs to be carried out with health assessments and education about Hypertension and Diabetes Mellitus in order to carry out prevention, therapy and regular health checks. The purpose of this activity is to provide information to the people of Kodingareng Village about the prevention and therapy of hypertension and diabetes mellitus, as well as the importance of regular health checks for the elderly. The expected target of this activity is to increase the knowledge of posyandu cadres and the community about the prevention, causes and therapy of hypertension and diabetes mellitus, to increase community participation in a clean and healthy lifestyle. The method of implementation is carrying out health assessments and counseling by providing materials including definitions, etiology, clinical manifestations, supporting examinations, therapy and prevention. The results of the evaluation of this activity showed that posyandu cadres and the community showed an increased understanding of hypertension and diabetes mellitus, namely therapy and how to prevent it. It is hoped that from this activity cadres and the community can continue to mobilize the community to carry out regular health checks, avoid causes, and practice a clean and healthy lifestyle.
POLA MAKAN TERHADAP KEJADIAN OBESITAS PADA ANAK Sriwahyuni; Junaidin -; Noyumala -; Alfiah .A; Vitarianti Tangkelayuk
Jurnal Asuhan Ibu dan Anak Vol. 6 No. 2 (2021): Jurnal Asuhan Ibu dan Anak
Publisher : Universitas 'Aisyiyah bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (585.13 KB) | DOI: 10.33867/jaia.v6i2.268

Abstract

Obesitas merupakan masalah utama bagi tubuh karena efeknya akan membuat tubuh menjadi lambat bergerak. Penyebab obesitas bersifat multifaktorial. Peningkatan konsumsi makanan cepat saji (fast food), terutama di kota besar, bergeser dari pola makan tradisional ke pola makan barat (terutama dalam bentuk fast food). Prevalensi gizi lebih pada anak usia sekolah dengan jenis kelamin laki-laki adalah 9,5% sedangkan perempuan adalah 6,4%. Prevalensi status gizi lebih nasional pada anak sekolah (6-12 tahun) yaitu 9,2%. Padatahun 2013 prevalensi gizi lebih juga mengalami peningkatan menjadi 18,8 %. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pola makan fast food terhadap kejadian obesitas pada anak di SD Frater Bakti Luhur Makassar. Metode penelitian ini menggunakan deskritif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi berjumlah 30 orang. Pengambilan sampel dengan teknik total sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner danlembar observasi (pengukuran antropometri) kemudian dianalisis dengan uji chi-square (p<0,05). Didapatkan hasil analisis bivariate menunjukkan adanya hubungan pola makan fast food terhadap kejadian obesitas pada anak dengan nilai p=0,031 < alpha=0,05. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah pola makan fast food dapat meningkatkan beratbadan jika dikomsumsi lebih dari 2 kali seminggu. Saran agar memperhatikan pola makan fast food yang dikomsumsi oleh anak yang dapat menyebabkan terjadinya obesitas.
Hubungan Pola Makan Terhadap Penyakit Asam Urat Pada Lansia Junaidin, Junaidin; Rasyid, Djusmadi; Qasim, Muhammad; Aulia, Rezqiqah; Sima, Yenny; Kurniawati, Kurniawati; Serli, Serli; Rante, Anshar
Barongko: Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 2 (2023): Barongko : Jurnal Ilmu Kesehatan (Maret)
Publisher : Asosiasi Guru dan Dosen Seluruh Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (92.089 KB) | DOI: 10.59585/bajik.v1i2.21

Abstract

Gout atau penyakit asam urat, merupakan suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam urat dalam tubuh secara berlebihan, baik akibat produksi yang meningkat, pembuangannya melalui ginjal yang menurun atau akibat peningkatan asupan makanan tinggi purin. Gout terjadi ketika cairan tubuh sangat jenuh akan asam urat karena kadarnya yang tinggi. Gout ditandai dengan serangan berulang dari artritis (peradangan sendi) yang akut, kadang kadang disertai pembentukan kristal natrium urat besar yang dinamakan tophus, deformitas atau (kerusakan sendi) secara kronis, dan cedera pada ginjal. Penelitian ini merupakan penelitian observasional, dengan rancangan penelitian analitik yang menganalisis tentang hubungan variabel independen (jenis makanan yang beresiko seperti daging, sayur hijau, kacang; frekuensi kejadian seperti jumlah kejadian asam urat yang dialami dan pola makan yakni keteraturan menu dan jumlah makanan) dengan variabel dependen (kejadian Asam Urat). Hasil penelitian ini dilakukan di Puskesmas dengan sampel penelitian yang digunakan sebanyak 60 orang yang diambil dengan pertimbangan bahwa orang tersebut pernah dan sedang terkena penyakit Asam Urat.
Imunisasi Campak Di Puskesmas Bontomarannu Junaidin, Junaidin; Nurhaedah, Nurhaedah; Samila, Samila; Norma Lalla, Nur Syamsi; Kurniawati, Kurniawati; Syam, Rosida; K, Hairuddin
Barongko: Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 2 (2023): Barongko : Jurnal Ilmu Kesehatan (Maret)
Publisher : Asosiasi Guru dan Dosen Seluruh Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.097 KB) | DOI: 10.59585/bajik.v1i2.23

Abstract

Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila kelak terpapar dengan penyakit tersebut tidak akan menderita penyakit tersebut karena system imun tubuh mempunyai system memori (daya ingat), ketika vaksin masuk kedalam tubuh maka akan dibentuk antibody untuk melawan vaksin tersebut dan system memori akan menyimpannya sebagai sutau pengalaman. Desain penelitian ini adalah studi kasus dengan metode deskriptif yaitu suatu metode yang dilakukan dengan tujuan utama untuk memaparkan atau membuat gambaran tentang studi keadaan secara obyektif yang dilakukan dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu proses yang terdiri dari unit tunggal. Hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa setelah dilakukan imunisasi vaksinasi yang tepat dan cermat sertadidukung kerja sama yang baik oleh keluarga pasien dan pasien sendiri maka dengan imunisasi campak tidak muncul demam ringan, infeksi ringan pada saluran nafas dan diare karena antisipasi yang tepat. Kesimpulan didapatkan bahwa Imunisasi Campak di Puskesmas Bontomarannu., peneliti tidak menemukan kesenjangan dalam menetapkan pelaksanaan secara menyeluruh, untuk mengatasi demam pada anak, anjurkan ibu untuk tetap memberikan makanan bergizi, anjurkan ibu untuk tetap menjaga kesehatan dan gizi anak serta anjurkan ibu untuk datang ke tenaga kesehatan bila ada keluhan.
Upaya Penguatan Kualitas Kesehatan Dalam Pencegahan Penyakit Degeneratif MS, Dewi Sartika; Junaidin, Junaidin; Kurniawati, Kurniawati; Samila, Samila; Malaha, Naomi; Sima, Yenni
Sahabat Sosial: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2023): Sahabat Sosial: Jurnal Pengabdian Masyarakat (Maret)
Publisher : Asosiasi Guru dan Dosen Seluruh Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (680.485 KB) | DOI: 10.59585/sosisabdimas.v1i2.35

Abstract

Penyakit degeneratif disebabkan oleh kebiasaan individu dalam menjalani kehidupan sehari-hari dimulai dari aktivitas hidup serta makanan yang dikonsumsi. Penyakit degeneratif diantaranya stroke, penyakit jantung koroner, hipertensi, kolesterol, diabetes mellitus dan obesitas. Kasus penyakit degeneratif juga merupakan penyakit terbesar yang menyebabkan kematian dan kecacatan di seluruh dunia. Kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan upaya untuk penguatan kualitas kesehatan masyarakat di desa Japing-Japing Kelurahan Bonto Langkasa Kec.Minasatene Kab.Pangkajene dan Kepulauan. Kegiatan ini berjalan dengan baik dan disambut antusias oleh masyarakat dan tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang informasi kesehatan yang berkaitan dengan penyakit degeneratif dengan pemaparan materi dan diskusi dengan masyarakat. Kegiatan diikuti oleh 19 peserta diluar dari kader dan tenaga kesehatan yang sempat hadir. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat disimpulkan bahwa masyarakat mulai mengerti dan memahami dan terlebih lagi menambah pengetahuan tentang penguatan kualitas kesehatan terhadap penyakit degeneratif. Dan masyarakat mampu mengendalikan kesehatan dengan baik guna mencapai derajat kesehatan yang lebih baik dengan upaya preventif dan kuratif.
UJI EFEKTIFITAS PENYEMBUHAN LUKA SEDIAAN BIOSPRAY REVOLUTIC TERHADAP LUKA EKSISI PADA WISTAR Malaha, Naomi; Sartika, Dewi; Zaenal, Zaenal; Pannyiwi, Rahmat; Zakiah, Via; Sima, Yenny; Samila, Samila; Junaidin, Junaidin; Mustari, Sahdan
Jurnal Sains, Teknologi dan Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Sains, Teknologi dan Kesehatan, April 2023
Publisher : LPPM Institut Teknologi Dan Kesehatan Aspirasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/saintekes.v2i2.47

Abstract

Kulit mempunyai fungsi utama melindungi tubuh dari pengaruh lingkungan, jika terluka akan mengganggu aktivitas, menimbulkan nyeri, memudahkan terjadinya infeksi dan jika luka dalam akan sukar sembuh. Luka adalah suatu trauma fisik yang mengakibatkan terputusnya diskontinuitas kulit. Penyembuhan luka yang sangat penting untuk restorasi dari terputusnya jaringan, dalam hal ini kulit, baik secara anatomi maupun secara fungsional. Jaringan yang rusak akan memulai proses penyembuhan luka yaitu dengan penggantian jaringan-jaringan yang telah rusak (jaringan nekrosis) dengan jaringan yang baru dan sehat. Berdasarkan hal ini, maka peneliti tertarik meneliti  peranan Biospray by Nutric secara topikal terhadap jumlah leukosit PMN (neutrofil), makrofag, fibroblast,epitelisasi dan TGF–β dalam mempercepat proses penyembuhan luka pada Laboratorium Hewan Fakultas Kedokteran Unhas, Laboratorium Anatomi dan Fisiologi Kedokteran Unhas, Laboratorium Penelitian RSP Unhas. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Randomized Post Test Control Group dengan menggunakan tikus wistar sebagai subjek penelitian yang dibagi dalam 3 kelompok dengan kondisi yang berbeda lalu masing-masing tikus diberi model perlukaan akut yang dilukai dengan punch biopsy diameter 0,8 cm dan kemudian dilakukan pemberian Biospray Revolutic secara topikal pada luka tikus. Dari penelitian yang dilakukan terbukti bahwa hubungan antara penyembuhan luka dengan menggunakan sediaan Biospray Revolutic  dibandingkan dengan larutan  Nacl 0,9 % dan  sediaan Biospray Plus yang dapat memberikan hasil yang bermakna pada tahapan penyembuhan luka dalam fase inflamasi, proliferasi dan maturase.