Lemukutan Island, located in West Kalimantan, possesses high marine resource potential. However, local fishers still rely on conventional fishing gear that is inefficient and ecologically detrimental. This community service initiative aims to enhance the capacity and productivity of fishers through the transfer of bagan apung (lift-net) technology based on mechanization and the Internet of Things (IoT). The method employed is Participatory Action Research (PAR), conducted in four phases: needs assessment, technology design, technical training, and mentoring with evaluation. The results show a significant improvement in fishers’ understanding and technical skills in operating mechanized digital lift nets, along with increased catch efficiency and ecological awareness. Furthermore, local initiatives emerged to replicate the technology independently. This technology has proven to be an environmentally friendly, appropriate, and empowering fishing solution aligned with marine conservation principles and sustainable development goals. Keywords: Lift net, mechanization, IoT, fishers, empowerment Abstrak Kawasan Pulau Lemukutan di Kalimantan Barat memiliki potensi sumber daya kelautan yang tinggi, namun nelayan setempat masih bergantung pada alat tangkap konvensional yang kurang efisien dan berdampak ekologis. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan produktivitas nelayan melalui transfer teknologi alat tangkap bagan apung berbasis mekanisasi dan Internet of Things (IoT). Metode yang digunakan adalah Participatory Action Research (PAR) melalui empat tahapan: identifikasi kebutuhan, perancangan teknologi, pelatihan teknis, serta pendampingan dan evaluasi. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pemahaman dan keterampilan teknis nelayan terhadap penggunaan bagan apung mekanis–digital, serta peningkatan efisiensi tangkapan dan kesadaran ekologis. Selain itu, muncul inisiatif lokal untuk mereplikasi teknologi secara mandiri. Teknologi ini terbukti sebagai solusi tangkap ramah lingkungan yang tepat guna dan memberdayakan, sejalan dengan prinsip konservasi laut dan pembangunan berkelanjutan. Kata kunci: Bagan apung, mekanisasi, IoT, nelayan, pemberdayaan