Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Kesehatan Tambusai

HUBUNGAN BEBAN KERJA MENTAL TERHADAP KINERJA DOKTER MUDA RS IBNU SINA MAKASSAR Sjakir, Muh Febri Ananda; Sanna, Andi Tenri; Safitri, Asrini; Natasha, Ratih; Nurul Aisyah, Windy
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2024): SEPTEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i3.27104

Abstract

Rumah sakit sudah menerapkan keselamatan kerja dan sistem tersebut penting karena banyak potensi bahaya yang bisa terdampak bagi tenaga Kesehatan. Beban kerja merupakan salah satu indikator keselamatan kerja, Beban kerja salah satu yang dapat mempengaruhi dari kegiatan dokter muda yang harus diselesaikan suatu unit organisasi. Beban kerja terdiri atas 2 yaitu faktor internal yang berasal dari dalam tubuh seperti mental dan faktor eksternal yang berasal dari luar tubuh seperti fisik. Dari efek beban kerja yang berlebihan bisa membuat kinerja dokter muda mengalami penurunan. Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar merupakan sarana pelayanan kesehatan yang berada di Makassar. Efek beban kerja yang berlebihan bisa mempengaruhi kinerja dokter muda mengalami penurunan. Tujuan penelitian mengetahui hubungan beban kerja mental terhadap kinerja dokter muda di RS Ibnu Sina Makassar. Jenis penelitian yaitu penelitian analitik dengan rancangan cross sectional. Sampel penelitian ini diperoleh dengan menggunakan metode purposive sampling, yaitu pemilihan sampel dengan kriteria yang telah ditentukan. Teknik pengumpulan data menggunakan data primer yakni kuesioner. Dari penelitian didapatkan 36 sampel. Hasil uji chi-square didapatkan hubungan beban kerja mental terhadap kinerja dokter muda (p=0,012), Artinya beban kerja mental berhubungan dengan kinerja. Penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan beban kerja mental terhadap kinerja dokter muda di RS Ibnu Sina Makassar.
KARAKTERISTIK PASIEN PENDERITA KARSINOMA NASOFARING DI INDONESIA : NARRATIVE REVIEW Prayogi, Julian; Paulus, Paulus; Khaeruddin, Khaeruddin; Sanna, Andi Tenri; Carolina, Jane
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 2 (2024): JUNI 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i2.27144

Abstract

Nasofaring merupakan bagian dari sistem saluran napas bagian atas dan merupakan elemen anatomi yang menghubungkan rongga hidung dengan laring dan trakea, melalui orofaring. Kanker nasofaring di Indonesia merupakan keganasan terbanyak ke-4 setelah kanker payudara, kanker serviks, dan kanker kulit, serta merupakan keganasan terbanyak di kepala dan leher. Tujuan penelitian untuk engetahui karakteristik pasien penderita karsinoma nasofaring di indonesia. Penelitian yang dilakukan adalah Literature Review dengan desain Narrative Review. Berdasarkan hasil pencarian didapatkan sebanyak 11 artikel yang relevan untuk digunakan dalam Narrative Review ini, dari beberapa jurnal tersebut menyatakan bahwa karakteristik penderita karsinoma nasofaring yaitu laki laki merupakan jenis kelamin yang paling banyak terkena KNF disertai predisposisi perokok, usia 46-55 tahun merupakan usia yang paling rentan, pekerja wiraswasta merupakan perkejaan paling banyak terkena KNF, gejala yang paling sering pada pasien dengan KNF adalah benjolan di leher dan hidung tersumbat, Kelompok stadium klinis pasien KNF terbanyak adalah stadium IV A dan dilakukan kemoterapi, Sedangkan tipe berdasarkan histopatologi KNF terbanyak adalah tipe Non-Keratinizing Squamous Cell Carcinoma undifferentiated. Berdasarkan hasil review dapat disimpulkan bahwa penderita karsinoma nasofaring paling banyak adalah laki-laki disertai predisposisi perokok dengan rentan usia 46-55 tahun, untuk gejala yang paling sering didapatkan adalah adanya benjolan di leher dan hidung tersumbat. Kelompok stadium klinis pasien KNF terbanyak adalah stadium IV A dan dilakukan kemoterapi Sedangkan tipe berdasarkan histopatologi KNF terbanyak adalah tipe Non- Keratinizing Squamous Cell Carcinoma undifferentiated.