Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

ANALISIS PENERAPAN ISTIRAHAT PENDEK DAPAT MENINGKATKAN KINERJA MAHASISWA PRAKTIK MESIN BUBUT DI BENGKEL TEKNOLOGI MEKANIK POLITEKNIK NEGERI BALI I Nyoman Sutarna
Logic : Jurnal Rancang Bangun dan Teknologi Vol 15 No 1 (2015): March
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (50.631 KB)

Abstract

Penerapan istirahat pendek menjadi objek dalam penelitian. Penurunan benda kerja, dan keluhanmuskuluskeletal dengan istirahat pendek pada mahasiswa praktik mesin bubut dan diikuti dengan peningkatankinerja mahasiswa. Tujuan penelitian ini adalah uuntuk mengetahui peningkatan kinerja mahasiswa ditinjau daripenurunan beban kerja, dan penurunan keluhan muskuloskeletal mahasiswa.Penelitian dilakukan dengan treatment by subjects design dengan jumlah sampel 12 mahasiswa. Keluhanmuskuloskeletal diukur dengan Nordic body map, beban kerja diprediksi dengan cara mengukur denyut nadi denganmetode 10 denyut.Data dianalis dengan uji t-praired dengan taraf signifikan p<0,05.Hasil analisis menunjukkan setelah penerapan istirahat pendek terjadi penurunan beban kerja, dan penurunankeluhan muskuloskeletal, serta diikuti dengan peningkatan kinerja mahasiswa.Disimpulkan bahwa dengan penerapan istirahat pendek terjadi peningkatan kinerja mahasiswa ditinjau daripenurunan beban kerja dan penurunan keluhan muskuloskeletal. Disarankan kepada para instruktur untukmenerapkan istirahat pendek bagi mahasiswa melakukan praktik selama 3 jam tanpa istirahat, setiap 1 jam kerjadiberi 10 menit istirahat.
ANALISIS PENYEBAB PENYIMPANGAN UKURAN PADA PROSES PENEKUKAN PELAT OLEH MAHASISWA DI BENGKEL TEKNOLOGI MEKANIK POLITEKNIK NEGERI BALI I Nyoman Sutarna
Logic : Jurnal Rancang Bangun dan Teknologi Vol 15 No 3 (2015): November
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (60.756 KB)

Abstract

Kerja pelat adalah proses pengolahan atau pembentukan logam lembaran menjadi suatu hasil kerja industri. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyimpangan ukuran terhadap hasil kerja yang dihasilkan adalah: penandaan, peralatan, sumber daya manusia, kondisi lingkungan, organisasi kerja dan kondisi alat tekuk pelat. Tujuan penelitian ini adalah dapat mengetahui berapa besar perbedaan penyimpangan hasil kerja dari kedua jenis perlakuan. Penelitian ini dilakukan dengan eksperimen yaitu dengan mengamatan langsung pada mahasiswa dalam melakukan proses penekukan pelat. Data yang diperoleh dianalisis dengan paired sample T- test dengan taraf signifikan p < 0,005. Hasil analisis menunjukkan bahwa menggunakan alat tekuk yang kurang baik sebesar 82,22 dan alat tekuk yang baik sebesar 80,24, ada perbedaan sebesar 1,98. Kesimpulannya bahwa dengan alat tekuk yang baik hasil kerjanya lebih teliti. Disarankan pada kondisi alat tekuk yang kurang baik, sebelum mahasiswa melakukan proses penekukan pelat mahasiswa diberi tahu bagian alat tekuk yang baik, untuk menghasilkan hasil kerja yang teliti dan berkualitas.
Implementation of Pump Installation Simulation with Smart Relay-Based Water Level for Practical Tools in Learning Process I Gusti Ngurah Ardana; I Ketut Suherman; I Nyoman Sutarna; I Nengah Darma Susila
Logic : Jurnal Rancang Bangun dan Teknologi Vol 19 No 2 (2019): July
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2253.197 KB) | DOI: 10.31940/logic.v19i2.1273

Abstract

Polytechnic is a skill-based education with a lot of training and practice, it is necessary to be prepared practicum facilities in terms of instrumentation and control devices, especially pump installation system. An important role in the operation of a system is the electrical system in the form of control, which is useful to facilitate pump installation operation system and this piping is called the Water Level Control. The complicated difficulty is assembling electrical installations manually. This problem can be solved with water level control pump installation system based on smart relay. The aim of this research is to know the discharge of pump water. The data show the average of the water debit calculation theoretically 1.03 liters / minute, meanwhile the average of the debit of test water on tool is 1.44 liter / minute. In conclusion, there is a difference about 0.41 liters / minute, the determination of frictional factor price, coefficient of endurance, pipe diameter, bend type in the specification material not in accordance with the actual material size. It is suggested to the policy makers in the field of vocational education that the tools and practical facilities must be well designed to more effectively consider the condition of student learning.
USULAN PERANCANGAN ALAT PENGERING IRISAN JAJAN ULI YANG ERGONOMIS UNTUK MENINGKATKAN KINERJA PADA PERAJIN JAJAN ULI DI DESA SURODADI KABUPATEN TABANAN, BALI I Nyoman Sutarna
Logic : Jurnal Rancang Bangun dan Teknologi Vol 14 No 3 (2014): November
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengeringan adalah proses pemindahan panas dan uap air yang memerlukan energi untuk menguapkan kandungan air yang dipindahkan dari permukaan bahan. Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk menganalisis rancangan alat pengering jajan uli yang ergonomis sesuai dengan antropometri tubuh perajin jajan uli. Pengeringan jajan uli masih dilakukan secara tradisional dengan menjemur di bawah sinar matahari. Apabila kondisi cuaca bagus maka pengeringan merlukan waktu satu hari, apabila musin hujan pengeringan dilakukan di atas tungku api dapur yang memerlukan waktu dua sampai dengan tiga hari, dapat menyebabkan jajan uli berwarna kusam dan bau asap. Kurang optimalnya pengeringan dapat menyebabkan irisan jajan uli cepat berjamur. Dengan demikian, dapat menjadi perhatian dalam melakukan perancangan alat pengering jajan uli yang ergonomis. Disimpulkan bahwa dengan memperhatikan proses aktivitas perajin, dapat diusulkan perancangan alat pengering jajan uli yang ergonomis untuk mempermudah proses pengeringan irisan jajan uli. Disarankan kepada perencana suatu peralatan atau alat agar memperhatikan pengguna dari alat tersebut.
Fuel Consumption Analysis of Injection System and Carburetor System on Honda Beat Fi 2013 Nyoman Sutarna; I Nengah Ludra Antara; Daud Simon Anakottapary
Logic : Jurnal Rancang Bangun dan Teknologi Vol 20 No 3 (2020): November
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31940/logic.v20i3.2170

Abstract

An injection system is a process of burning fuel on an internal combustion engine by using an electronic system to inject fuel with air into the combustion chamber. The carburetor system uses a nozzle to blur the fuel mixture with the combustor air. The purpose of this study was to determine differences in the value of fuel consumption from the injection system with the carburetor system. This research was conducted by the experimental method. The results of the analysis showed that the average value of fuel consumption even with the injection system was 51.53ml, while the mean value of the carburetor system was 90.40 ml, this meant that the injection system was more efficient compared to the carburetor system of 44.89 ml or 47%. Conclusion injection system at any rotation is more economical than the carburetor system. It is recommended to conduct further research by taking real data that is distance and travel time.
PENERAPAN ERGON0MI PADA PROSES PEMBUATAN KOTAK ALAT UNTUK MENINGKATKAN KINERJA MAHASISWA PRAKTIK KERJA PELAT DI BENGKEL TEKNOLOGI MEKANIK POLITEKNIK NEGERI BALI I Nyoman Sutarna
Logic : Jurnal Rancang Bangun dan Teknologi Vol 17 No 1 (2017): March
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (396.004 KB)

Abstract

Ergonomi adalah ilmu, teknologi, dan seni untuk menyerasikan alat, cara kerja dilakukan pada kemampuan, kebolehan dan keterbatasan manusia sehingga diperoleh kondisi kerja dan lingkungan yang sehat, aman, nyaman dan efisien sehingga tercapai produktivitas yang setinggi-tingginya. Proses pembuatan kotak alat dilakukan dengan bantuan mesin potong, mesin tekuk dengan peralatan tidak tertata. Hal ini dilakukan oleh mahasiswa praktik kerja pelat. Tujuan penelitian ini adalah dapat mengetahui berapa besar perbedaan nilai rerata kinerja hasil kerja dari dua jenis perlakuan. Penelitian ini dilakukan dengan eksperimen yaitu dengan pengamatan langsung pada mahasiswa melakukan proses pembuatan kotak alat. Data yang diperoleh dari evaluasi hasil kerja dianalisis dengan paired sample T-test dengan taraf signifikan p<0,005. Hasil analisis menunjukkan sebelum diperbaiki nilai rerata sebesar 74, sedangkan setelah diperbaiki nilai rerata sebesar 84, ada perbedaan nilai sebesar 4. Kesimpulannya dengan diperbaiki fasilitas kerja dapat meningkatkan kinerja. Disarankan untuk memenuhi fasilitas kerja dan memenuhi persyarakan kerja mahasiswa dalam melakukan praktik.
DESAIN ALAT KEDUDUKAN PELAT PADA ANGKAT DAN ANGKUT PELAT ESER UNTUK MENURUNKAN BEBAN KERJA, KELUHAN OTOT SKELETAL DAN MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA I Nyoman Sutarna; I Nengah Darma Susila; I Ketut Sutapa
Logic : Jurnal Rancang Bangun dan Teknologi Vol 18 No 1 (2018): March
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.753 KB) | DOI: 10.31940/logic.v18i1.790

Abstract

Aktivitas mengangkat dan mengangkut pelat eser bila dilakukan dengan posisi badan tidak ergonomis akan mengakibatkan keluhan pada otot. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penurunan beban kerja, keluhan otot skeletal dan peningkatan produktivitas kerja. Metode yang digunakan rancangan sama subjek (treatment by subjects design) jumlah sampel 16 0rang. Keluhan otot skeletal di ukur dengan kuesioner nordic body map, beban kerja diprediksi dengan cara mengukur denyut nadi kerja dengan metode 10 denyut, dan produktivitas di hitung dengan selisih rerata produktivitas antar perlakuan per waktu kerja. Data dianalisis dengan uji t – paired dengan taraf signifikan p<0,005.Hasil analisis setelah dilakukan intervensi ergonomic yaitu membuat alat kedudukan pelat terjadi perbedaan yang bermakna (p<0,05) antara sebelun dan setelah perlakuan yaitu: (1) penurunan keluhan otot skeletal dari rerata skor 80,1 menjadi 70,0, (2) penurunan beban kerja mahasiswa dari 104,4 denyut permenit menjadi 93,5 denyut permenit, dan (3) peningkatan produktivitas kerja dari 5 kali per jam menjadi 12 kali per jam , terjadi peningkatan sebesar 58,3%. Disimpulkan bahwa mendesain alat kedudukan pelat pada aktivitas angkat dan angkut pelat dapat menurunan beban kerja, keluhan otot skeletal, dan meningkatkan produktivitas kerja. Disarankan kepada para pengambil kebijakan di pendidikan vokasional agar memperhatikan kondisi alat dan fasilitas kerja yang ergonomis.
PENGARUH PLATINA TERHADAP SISTEM PENGAPIAN PADA MESIN VESPA 2 TAK TAHUN 1981 I Nyoman Sutarna; I Nengah Darma Susila; I Made Aryana
Logic : Jurnal Rancang Bangun dan Teknologi Vol 17 No 3 (2017): November
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (493.209 KB) | DOI: 10.31940/logic.v17i3.606

Abstract

Vespa diproduksi oleh pabrikan kendaraan Italia. Menurut langkah kerjanya ada dua yaitu vespa 2 tak dan vespa 4 tak. Sistem pengapiannya terdiri dari koil penyalaan, platina, kondensor, busi, dan kumparan platina. Pada sistem pengapian ini sering terjadi kerusakan saat perjalanan jauh. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh platina terhadap sistem pengapian pada mesin vespa 2 tak. Penelitian dilakukan dengan eksperimen yaitu melakuan pengamatan langsung kepada pengguna vespa 2 tak tahun 1981. Data yang diperoleh dianalisis dari perbandingan sebelum dioperasikan dengan setelah dioperasikan sejauh 1500 km. Hasil analisis menunjukkan sebelum diopersaikan celah platina 0,03 mm dan setelah celah platina 0,05 mm, ini ada perubahan celah platina sebesar 0,02. Induksi yang terjadi sangat kecil mengakibatkan suara mesin vespa tak stabil, tarikan awal berkurang, terjadinya knoking. Kesimpulannya adalah platina berpengaruh terhadap sitem pengapian. Disarankan pengguna vespa 2 tak masih menggunakan sistem pengapian konvensional untuk rutin melakukan perawatan pada platina, mengurangi masalah pada saat berkendara.
ANALISIS POSISI BERDIRI PADA KERJA GERINDA TERHADAP KELUHAN OTOT MAHASISWA PRAKTEK DI BENGKEL MEKANIK POLITEKNIK NEGERI BALI I Nyoman Sutarna
Logic : Jurnal Rancang Bangun dan Teknologi Vol 14 No 1 (2014): March
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (57.528 KB)

Abstract

Penggerindaan adalah proses pemotongan logam seperti halnya miling, drilling, dimana roda gerinda berputar memotong benda kerja. Mahasiswa melakukan penggerindaan pada posisi berdiri dilakukan selama tiga jam tanpa waktu istirahat. Kondisi ini dapat meningkatkan beban kerja, menimbulkan berbagai keluhan pada otot seperti keluhan muskuloskeletal, yang akan diikuti oleh menurunnya produktivitas kerja.. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keluhan otot (musculoskeletal) pada mahasiswa. Penelitian ini imerupakan eksperimental dengan jumlah sampel 12 mahasiswa. Keluhan otot (musculoskeletal) diukur dengan kuesioner nrdic body map. Data dianalisis dengan one sampel t-test dengan taraf signifikan p<0,005. Hasil analisis menunjukkan setelah diberikan istirahat pendek terjadi perbedaan yang bermakna (p<0,05) yaitu penurunan keluhan otot (muskuloskeletal) dari rerata skor 32,15 menjadi 24,27 atau mengalami penurunan sebesar 24,51%. Disimpulkan bahwa dengan memberikan intirahat pendek terhadap 12 mahaisswa dapat menurunkan keluhan otot. Disarankan kepada pengambil kebijakan agar mempehatikan kondisi alat dan memberikan waktu isitirahat pendek saat mahasiswa melakukan aktivitas
PEMBERDAYAAN USAHA KERIPIK RUMAH TANGGA DI DESA CANDIKUNING Kasiani Kasiani; A.A Ayu Mirah Kencanawati; I Nyoman Sutarna
Bhakti Persada Jurnal Aplikasi IPTEKS Vol 2 No 1 (2016): Nopember 2016
Publisher : P3M Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.003 KB)

Abstract

Desa Candikuning yang dikenal dengan nama Bedugul, sebagai desa pariwisata merupakan bagian dari Kecamatan Baturiti, memiliki berbagai kripik olahan yang dilakukan oleh dua kelompok mitra, seperti: keripik bayam, keripik kacang, keripik tempe, dan keripik ubi jalar. Kelompok ini memiliki masalah: 1) belum memiliki inovasi baru dalam proses pengeringan bayam, belum memiliki inovasi rasa, dan proses menghaluskan bumbu bersifat tradisionil. 2) higienisnya belum dilakukan, menggunakan plastik yang tipis, belum adanya label dan merk sederhana, dan penutup plastik menggunakan stepler. 3) Belum memiliki: izin industri dan sertfikat halal dan belum memahami administrasi proposal untuk masuk ke pasar yang lebih luas. Metode pelaksanaan penelitian yang digunakan: 1. Metode FGD adalah salah satu metode yang dilaksanakan dengan cara diskusi antara tim pelaksana IbM dengan kelompok mitra. 2. Metode PRA merupakan pelaporan pelaksanaan program dan dapat memberikan informasi melalui media tentang alih teknologi yang bermanfaat dari dunia kampus untuk kemajuan usaha kelompok mitra. 3. Metode pelatihan dan pendampingan pada proses pelaksanaan program IbM sesuai dengan permasalahan yang dihadapi oleh kelompok mitra. Melalui Program IbM solusi yang ditawarkan: a. bantuan peralatan dan kemasan untuk inovasi proses dan inovasi rasa, b. edukasi kandungan yang berbahaya bagi produk, c. mendapatkan label dan merk, d. mendapatkan izin industri dan sertifikat halal, e. pelatihan administrasi pembuatan proposal penawaran, serta sistem penjualan yang akan dilakukan dengan sistem konsinyasi, dan bayar kontan