Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search
Journal : Buletin Anatomi dan Fisiologi (Bulletin of Anatomy and Physiology)

Kadar Low Density Lipoprotein (Ldl) Kuning Telur Puyuh Jepang (Coturnix coturnix japonica L.) setelah Pemberian Tepung Kunyit (Curcuma longa L.) pada Pakan Marco Sentosa; Tyas Rini Saraswati; Silvana Tana
Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume 2, Nomor 1, Tahun 2017
Publisher : Departemen Biologi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/baf.2.1.2017.94-98

Abstract

Puyuh merupakan komoditas peternakan dengan berbagai keunggulan, salah satunya adalah produksi telur untuk konsumsi. Telur puyuh memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi, namun juga memiliki kadar Low Density Lipoprotein (LDL) yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar LDL kuning telur pada puyuh Jepang (Coturnix coturnix japonica L.) setelah pemberian suplemen serbuk kunyit pada pakan sebelum masak kelamin. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). menggunakan 15 ekor puyuh betina yang dibagi menjadi 3 kelompok perlakuan dengan 5 kali ulangan. P0: kelompok kontrol yang tidak diberi serbuk kunyit pada pakan. P1: kelompok perlakuan yang diberi suplemen serbuk kunyit dengan dosis 54 mg/ekor/hari. P2: kelompok perlakuan yang diberi suplemen serbuk kunyit dengan dosis 108 mg/ekor/hari. Perlakuan ini dimulai saat puyuh berusia 14 hari dan berlangsung selama 30 hari. Parameter yang diamati adalah LDL kuning telur, bobot kuning telur, bobot telur, dan konsumsi pakan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian suplemen serbuk kunyit berbeda nyata terhadap kadar LDL kuning telur, namun berbeda tidak nyata terhadap konsumsi pakan, bobot telur, dan bobot kuning telur. Kesimpulan penelitian ini adalah pemberian suplemen serbuk kunyit dapat menurunkan kadar LDL kuning telur. Kata kunci : LDL; kuning telur; puyuh jepang (Coturnix coturnix japonica L.); serbuk kunyit (Curcuma longa L.)
Efek Serbuk Kunyit dan Kurkumin pada Spermatogenesis Mencit (Mus musculus) yang Diberi Minuman Beralkohol Helena Chika Valencia Hanisa; Tyas Rini Saraswati; Silvana Tana
Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume 6, Nomor 2, Tahun 2021
Publisher : Departemen Biologi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/baf.6.2.2021.154-160

Abstract

Kunyit mengandung senyawa kurkumin yang dapat digunakan sebagai zat antiinflamasi dan membantu memperbaiki sel-sel yang rusak. Tujuan dari penelitian ini menganalisis pengaruh serbuk kunyit dan kurkumin pada jumlah dan ukuran sel spermatogonium; spermatosit primer; dan spermatosit sekunder; bobot testis serta diameter tubulus seminiferus Mus musculus yang diberi minuman beralkohol. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL), menggunakan 12 ekor Mus musculus jantan yang dibagi kedalam 4 kelompok perlakuan dan 3 kali ulangan. R0 merupakan kontrol, R1 kontrol alkohol, R2 pemberian serbuk kunyit sebanyak 0,1 mg/hari, R3 pemberian kurkumin sebanyak 0,01 mg/hari. Perlakuan diberikan selama 30 hari. Data penelitian dianalisis menggunakan analysis of variance (ANOVA) pada taraf kepercayaan 95%. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna (p>0.05) pada jumlah spermatogonium dan ukuran sel (spermatogonium, spermatosit primer, dan spermatosit sekunder), namun terdapat perbedaan bermakna pada (P<0,05) pada bobot testis, diameter tubulus seminiferus dan jumlah sel (spermatosit primer, dan spermatosit sekunder). Turmeric contains curcumin compounds that can be used as anti-inflammatory substances and help repair damaged cells. The purpose of this study was to analyze the effect of turmeric powder and curcumin on the number and size of spermatogonia cells; primary spermatocytes; and secondary spermatocytes; testicular weight and diameter of the seminiferous tubules of Mus musculus given alcoholic beverages. This study is an experimental study with a completely randomized design (CRD), using 12 male Mus musculus which were divided into 4 treatment groups and 3 replications. R0 is control, R1 is alcohol control, R2 is 0.1 mg/day of turmeric powder, R3 is 0.01 mg/day of curcumin. The treatment was given for 30 days. The research data were analyzed using analysis of variance (ANOVA) at the 95% confidence level. Based on the results obtained, it can be concluded that there is no significant difference (p>0.05) in the number of spermatogonia and cell size (spermatogonia, primary spermatocytes, and secondary spermatocytes), but there is a significant difference (P<0.05) in testicular weight, diameter of the seminiferous tubules and the number of cells (primary spermatocytes, and secondary spermatocytes).
Peran Serbuk Kunyit dan Kurkumin Terhadap Diferensial Leukosit Tikus Putih (Rattus norvegicus) yang Diberi Pakan Hiperlipid Nuryanti Nuryanti; Teguh Suprihatin; Tyas Rini Saraswati
Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume 7, Nomor 1, Tahun 2022
Publisher : Departemen Biologi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/baf.7.1.2022.42-50

Abstract

Kunyit termasuk dalam suku zingiberaceae yang mempunyai banyak manfaat dalam kesehatan. Kunyit mengandung senyawa kurkumin yang berfungsi sebagai antioksidan dan anti-inflamasi. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh pemberian serbuk kunyit dan kurkumin terhadap diferensial leukosit tikus putih yang diberi pakan hiperlipid yang diamati melalui jumlah granulosit, jumlah limfosit, dan jumlah monosit. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL), menggunakan 25 ekor Rattus norvegicus jantan berumur 21 hari yang dibagi dalam 5 kelompok perlakuan dengan 5 kali ulangan. Kelompok perlakuan meliputi: kontrol (C0), tikus diberi pakan hiperlipid (C1), tikus diberi pakan hiperlipid dan kurkumin 1,35 mg/200g BB/hari (C2), tikus diberi pakan hiperlipid dan serbuk kunyit 200 mg/200g BB/hari (C3), tikus diberi pakan hiperlipid dan simvastatin 0,18 mg/200g BB/hari (C4). Perlakuan diberikan selama 56 hari. Pengambilan sampel darah secara intrakardial, kemudian dilanjutkan dengan pengukuran jumlah granulosit, jumlah limfosit, dan jumlah monosit menggunakan hematology analyzer. Data penelitian dianalisis dengan uji Anova. Hasil menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna (p>0,05) pada jumlah monosit, namun terdapat perbedaan bermakna pada jumlah granulosit dan jumlah limfosit. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian kurkumin dan serbuk kunyit pada tikus yang diberi pakan hiperlipid tidak menyebabkan perubahan pada diferensial leukosit dan masih berada pada keadaan normal.Turmeric is included in the zingiberaceae family which has many benefits in health. Turmeric contains curcumin compounds as antioxidants and anti-inflamatory. The purpose of this study was to analyze the effect of giving turmeric powder and curcumin on differential leukocytes of white rats given hyperlipid feeds which were observed through the number of granulocytes, the number of lymphocytes, and the number of monocytes. This study was an experimental study with a completely randomized design (CRD), using 25 male Rattus norvegicus 21 days old, divided into 5 treatment groups with 5 replications. The treatment group included control (C0), rats fed hyperlipid (C1), rats given hyperlipid feed and curcumin 1,35 mg/200g wb/day (C2), rats given hyperlipid feed and turmeric powder 200 mg/200g wb/day (C3), rats given hyperlipid feed and simvastatin 0,18 mg/ 200g wb/day (C4). Intracardial blood sampling, then followed by measuring the number of segmented leukocyte, lymphocyte count, and monocyte count used hematology analyzer. The research data were analyzed using Anova test. The results showed that there was no significant difference (p> 0,05) in monocyte count, but there were significant differences in granulocyte count and lymphocyte count. The conclusion of this study is that presenting curcumin and turmeric powder to rats fed hyperlipid diet did not cause changes in the leukocyte differential and were still in normal conditions.
Struktur Histologi Hepar Puyuh Jepang (Coturnix coturnix japonica) yang Diberi Pakan Organik Ika Oktavia Nurmila; Tyas Rini Saraswati; Sri Isdadiyanto
Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume 4, Nomor 1, Tahun 2019
Publisher : Departemen Biologi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.73 KB) | DOI: 10.14710/baf.4.1.2019.90-96

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengkaji pengaruh pemberian pakan organik terhadap diameter hepatosit  dan struktur histologi hepar puyuh jepang (Coturnix coturnix japonica). Penelitian ini menggunakan 60 ekor puyuh jepang yang terdiri atas 4 perlakuan, masing-masing perlakuan terdiri atas 3 ekor puyuh dan dilakukan 5 kali ulangan. Perlakuan dalam penelitian terdiri atas 4 kelompok yaitu P0 merupakan puyuh yang diberi pakan komersial, P1 merupakan puyuh yang diberi pakan organik standar, P2 merupakan puyuh yang diberi pakan organik dengan kandungan daun singkong, kunyit, dan ikan kembung, dan P3 merupakan puyuh yang diberi pakan organik dengan kandungan daun singkong, kunyit, dan rumput laut. Perlakuan diberikan selama 4 bulan. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Parameter yang diukur dalam penelitian adalah diameter hepatosit, diameter lobulus hepar, bobot hepar, dan bobot badan puyuh jepang serta deskripsi struktur histologi hepar. Data dianalisis dengan Analysis of Varian (ANOVA), bila terdapat perbedaan dilanjutkan dengan Uji Duncan dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil analisis data terdapat perbedaan nyata pada diameter hepatosit, diameter lobulus hepar, dan bobot hepar, namun tidak terdapat perbedaan nyata terhadap bobot badan puyuh jepang yang diberi pakan organik. Disimpulkan bahwa pemberian pakan organik mampu mengoptimalkan fungsi hepar puyuh.  Kata kunci: pakan organik, puyuh jepang, hepatosit, kunyit
Kadar High Density Lipoprotein (HDL) Telur Puyuh Jepang (Coturnix japonica L.) setelah Pemberian Tepung Kunyit (Curcuma longa L.) pada Pakan Muhammad Hisyam Zulhaidar; Tyas Rini Saraswati; Silvana Tana
Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume 2, Nomor 1, Tahun 2017
Publisher : Departemen Biologi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/baf.2.1.2017.67-71

Abstract

Telur puyuh memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi dibandingkan dengan jenis telur yang lain, namun kadar High Density Lipoprotein (HDL) di dalamnya tergolong rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis kadar HDL telur puyuh Jepang (Coturnix coturnix japonica L.) yang diproduksi setelah pemberian suplemen serbuk kunyit dalam pakan sebelum masak kelamin. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 15 ekor puyuh betina yang dibagi ke dalam 3 kelompok perlakuan dengan 5 kali ulangan. P0: kontrol. P1: kelompok perlakuan yang diberi suplemen serbuk kunyit dengan dosis 54 mg/ekor/hari. P2: kelompok perlakuan yang diberi suplemen serbuk kunyit dengan dosis 108 mg/ekor/hari. Perlakuan dimulai saat puyuh berusia 14 hari dan berlangsung selama 30 hari. Parameter yang diamati adalah kadar HDL telur puyuh, bobot kuning telur, dan konsumsi pakan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian suplemen serbuk kunyit dengan dosis 108 mg/ekor/hari terhadap kadar HDL telur puyuh kontrol (P0) dan P1 menunjukan hasil yang berbeda nyata, namun berbeda tidak nyata terhadap konsumsi pakan, dan bobot kuning telur. Kesimpulan penelitian ini adalah pemberian suplemen serbuk kunyit dengan dosis 108 mg/ekor/hari dapat meningkatkan kadar HDL yang terkandung di dalam telur puyuh jepang. Kata kunci : HDL; kuning telur; puyuh jepang (Coturnix coturnix japonica L.); serbuk kunyit (Curcuma longa L.)
Pengaruh Air Rendaman Batang Balimo (Zanthoxylum nitidum) terhadap Histologis Ginjal Tikus Putih (Rattus norvegicus) Setelah Diberi Ciu. Swidy Damayanti Purba; Silvana Tana; Tyas Rini Saraswati
Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume 6, Nomor 1, Tahun 2021
Publisher : Departemen Biologi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/baf.6.1.2021.7-16

Abstract

Batang Balimo mengandung senyawa alkaloid yang mempunyai efek anti inflamasi untuk mengurangi pembengkakan pada ginjal dan mengandung antioksidan  yang dapat menghambat reaksi oksidasi, dengan mengikat radikal bebas dan molekul yang sangat reaktif yang dihasilkan dari metabolisme alkohol. Atas dasar potensi tersebut dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan, menguji dan menganalisis pengaruh air rendaman batang Balimo terhadap kerusakan glomerulus, tubulus kontortus proksimal, tubulus  kontortus distal  ginjal, bobot ginjal, rasio bobot ginjal terhadap bobot tubuh tikus putih menjadi normal yang sebelumnya telah diberi konsumsi ciu. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap menggunakan 20 ekor tikus yang dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu P0 (kelompok kontrol negatif), P1 (kelompok kontrol positif diberi ciu 2 minggu), P2(kelompok kontrol positif diberi ciu 2 minggu dan air rendaman batang Balimo 2 minggu) dan P3 (kelompok kontrol positif diberi ciu 4 minggu dan air rendaman batang Balimo 2 minggu). Hasil analisis dengan uji Anova  menunjukan tidak terdapat pengaruh bermakna (p>0,05) dari pemberian air rendaman batang balimo terhadap bobot ginjal, diameter glomerulus, diameter lumen tubulus kontortus proksimal, lumen tubulus kontortus distal dan rasio bobot ginjal terhadap bobot badan tikus yang diberi ciu. Berdasarkan deskripsi histologis ginjal dapat disimpulkan bahwa batang balimo memperbaiki ginjal yang mengalami hipertropi karena konsumsi ciu.
Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Daun Lakum (Cayratia trifolia L.) dan Buah Kersen (Muntingia calabura L.) terhadap Bobot Tubuh dan Bobot Lemak Abdominal Rattus norvegicus L. Strain Wistar Jantan Hiperlipidemia Raditya Setiawan; Tyas Rini Saraswati; Silvana Tana
Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume 5, Nomor 1, Tahun 2020
Publisher : Departemen Biologi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/baf.5.1.2020.43-51

Abstract

Daun lakum (Cayratia trifolia) dan buah kersen (Muntingia calabura) mengandung senyawa flavonoid, terpenoid, steroid dan kaya akan antioksidan. Beberapa senyawa antioksidan seperti squalene, nimbidin dan saponin berpotensi meningkatkan metabolisme HDL dalam tubuh sehingga dapat mengurangi timbunan lemak tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan bobot badan dan bobot lemak abdominal tikus putih (Rattus norvegicus) strain wistar jantan hiperlipidemia setelah pemberian jus buah kersen dan ekstrak etanol daun lakum. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang teridiri atas 5 perlakuan dengan 4 kali ulangan, yaitu kelompok kontrol, kelompok pakan hiperlipid positif, kelompok pemberian pakan jus kersen, kelompok pemberian pakan ekstrak lakum dan kelompok pemberian simvastatin. Pakan hiperlipid diberikan selama enam minggu, dimulai dari tikus umur tiga bulan. Pengukuran variable bobot badan diukur tiap minggu dan bobot lemak abdominal di akhir penelitian. Data dianalisis dengan Analysis of Variance (ANOVA) yang dilanjutkan dengan Uji Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian tambahan jus buah kersen dan ekstrak etanol daun lakum memberikan pengaruh yang signifikan pada bobot badan dan bobot lemak abdominal (p<0,05) Penelitian ini dapat disimpulkan  bahwa pemberian jus buah kersen dan ekstrak etanol daun lakum pada tikus putih jantan hiperlipidemia tidak berpotensi menurunkan bobot badan, namun berpotensi menurunkan bobot lemak abdominal. Kata kunci : Cayratia trifolia, Muntingia calabura, antioksidan, bobot badan, bobot lemak abdominal
Kadar Trigliserida Daging Keturunan F1 Betina dari Induk Puyuh Jepang (Coturnix coturnix japonica L.) yang Diberi Suplemen Tepung Kunyit (Curcuma longa L.) dalam Pakan. Danar Janu Adjie; Silvana Tana; Tyas Rini Saraswati
Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume 6, Nomor 1, Tahun 2021
Publisher : Departemen Biologi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/baf.6.1.2021.90-95

Abstract

ABSTRAKPuyuh merupakan salah satu komoditi peternakan yang mempunyai peran dalam pemenuhan kebutuhan akan protein hewani berupa telur dan daging. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar trigliserida daging puyuh pada keturunan F1 betina dari induk puyuh yang diberi suplemen tepung kunyit dalam pakan sebagai upaya menghasilkan anak puyuh kualitas unggul dengan kondisi fisiologis yang baik. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Hewan percobaan yang digunakan adalah 15 ekor puyuh jepang (Coturnix coturnix japonica L.) betina, yang dibagi kedalam 3 kelompok perlakuan dengan 5 kali ulangan, yaitu K0: keturunan F1 betina dari induk yang tidak diberi suplemen tepung kunyit,K1: keturunan F1 betina dari induk puyuh yang diberi suplemen tepung kunyit dengan dosis 54 mg/ekor/hari sebelum masa kelamin dan K2 : keturunan F1 betina dari induk puyuh yang diberi sumplemen tepung kunyit dengan dosis 108 mg/ekor/hari sebelum masa kelamin. Data dianalisis dengan menggunakan analisis of varian (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi pakan harian, konsumsi minum harian dan kadar trigliserida daging pada keturunan F1 betina dari induk yang diberi suplemen tepung kunyit tidak berbeda nyata, sehingga dapat disimpulkan bahwa kondisi fisiologis pada keturunan F1 betina dalam kondisi normal.  
Absorpsi dan Metabolisme Kalsium pada Puyuh (Coturnix-coturnix Japonica) Tyas Rini Saraswati
Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume 2, Nomor 2, Tahun 2017
Publisher : Departemen Biologi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/baf.2.2.2017.178-186

Abstract

Absorpsi dan metabolisme kalsium pada puyuh diregulasi oleh hormon paratiroid, dihidroksikolekalsiferol (Vitamin D), dan kalsitonin. Ketiga hormon tersebut meregulasi kebutuhan kalsium dalam tubuh puyuh. Pada artikel ini juga dibahas mengenai peran hormon hormon tersebut dalam mempertahankan homeostasis kalsium dalam darah melalui peran beberapa organ seperti ginjal, tulang dan usus. Pada puyuh kebutuhan kalsium terutama untuk pembentukan kerabang telur. Kata kunci : hormon; kalsium; puyuh
Diskripsi Perbandingan Histologi Organ Saluran Reproduksi Puyuh yang Diberi Perlakuan Serbuk Kunyit Sebelum Masak Kelamin dan yang Tidak Diberi Perlakuan Serbuk Kunyit Tyas Rini Saraswati
Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume 1, Nomor 1, Tahun 2016
Publisher : Departemen Biologi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1376.878 KB) | DOI: 10.14710/baf.1.1.2016.6-12

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  histologi organ saluran reproduksi pada puyuh betina  umur 9 bulan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. 5 ekor puyuh betina diberi perlakuan serbuk kunyit selama 1 bulan sebelum masak kelamin dan 5ekor puyuh betina tidak diberi perlakuan serbuk kunyit. Masing-masing perlakuan dipelihara sampai umur 9 bulan. Pada akhir perlakuan puyuh di dekapitasi, diisolasi organ saluran reproduksi, yaitu magnum, isthmus, dan uterus dan  dibuat preperat histologi dengan metode paraffin dan pewarnaan Haematoxylin dan Eosin.  Dilakukan deskripsi histologi  pada organ magnum, isthmus dan uterus. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa  saluran reproduksi pada puyuh umur 9 bulan yang diberi perlakuan serbuk kunyit selama 1 bulan sebelum masak kelamin berkembang lebih baik dari pada saluran reproduksi puyuh yang tidak diberi perlakuan serbuk kunyit. Kata kunci : histologi saluran reproduksi; puyuh; serbuk kunyit.