Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek

Pengaruh Konsentrasi Bionutrisi Trichoderma spp. Campuran Bioaktivator dan Biourin Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kangkung (Ipomoea reptans) Hasil Perbanyakan Dengan Sistem Stek Arjuna Puji Darmasandi; I Made Sudantha; Ni Wayan Sri Suliartini
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek Vol. 1 No. 2 (2022): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jima.v1i2.1442

Abstract

Tanaman kangkung (Ipomoea reptans) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang sangat digemari oleh masyarakat luas. Tanaman ini juga memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi sehingga tanaman kangkung banyak dibudidayakan di kalangan masyarakat umumnya dan petani secara khususnya. Kangkung juga merupakan tanaman yang sangat digemari oleh masyarakat Lombok, karena tradisi masyarakat Lombok yang menjadikan tanaman kangkung sebagai olahan masakan yang sering disebut dengan “Pelecing Kangkung” sebagai kuliner khas Lombok. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui konsentrasi Bionutrisi Trichoderma campuran Bioaktivator Trichoderma spp. dan Biourin Trichoderma spp. yang tepat untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kangkung Lombok (Ipomoea reptans) dari perbanyakan dengan sistem stek, dilakukan dengan metode eksperimental di lapangan. Rancangan percobaan yang digunakan adalah. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama adalah dosis pupuk Biourin dengan tiga aras yaitu 12,5 ml/liter air, 37,5 ml/liter air dan konsentrasi 62,5 ml/liter air. Faktor kedua adalah dosis pupuk Bioaktivator yang terdiri dari tiga aras yaitu 12,5 ml/liter air, 37,5 ml/liter air dan 62,5 ml/liter air. Dari kedua faktor tersebut terdapat 9 kombinasi perlakuan, masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 27 unit percobaan. Data hasil percobaan dianalisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) pada taraf nyata 5% dan dilanjutkan dengan uji lanjut Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) untuk menguji parameter yang berpengaruh nyata pada taraf α=0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pengaruh kombinasi perlakuan dosis pupuk Biourin dan pupuk Bioaktivator berpengaruh nyata terhadap tinggi tanama, jumlah daun, panjang akar, jumlah tunas dan bobot brangkasan basah, dengan konsentrasi terbaik ada pada U3A3 (62,5 ml/liter air biourin dan 62,5 ml/liter air bioaktivator).
Populasi Dan Intensitas Serangan Hama Lalat Buah (Bactrocera spp.) Dengan Perlakuan Beberapa Dosis Pupuk Petroganik Pada Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) Yang Ditanam Di Luar Musim Putri Martina Lianti; Bambang Supeno; I Made Sudantha
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek Vol. 1 No. 3 (2022): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jima.v1i3.1450

Abstract

Peneliatian ini bertujuan untuk mengetahui dosis pupuk petroganik yang baik untuk mengurangi populasi dan intensitas serangan hama lalat buah pada tanaman cabai rawit yang ditanam di luar musim. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2021 hingga bulan Maret 2022 di Lahan Unram Farming, Desa Nyiurlembang, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat. Perlakuan terdiri atas dosis pupuk Petroganik dengan 5 perlakuan yaitu P0 (kontrol), P1 (200 g/petak), P2 (400 g/petak), P3 (600 g/petak), P4 (800 g/petak). Rancangan yang digunakan yaitu rancangan acak kelompok (RAK) dengan dengan 4 ulangan. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) pada taraf 5% dan perlakuan yang berbeda nyata lalu diuji lanjut dengan uji BNJ pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan dosis pupuk petroganik berpengaruh nyata terhadap populasi dan intensitas serangan lalat buah serta mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman cabai rawit yang ditanam di luar musim. Dosis pupuk petroganik pada perlakuan P4 (800 g/petak) yang diaplikasikan sebagai pupuk dasar mampu mengurangi popuasi hama yang menyerang dikarenakan produksi buah yang dihasilkan dari taanaman kelompok P4 tersebut memiliki nilai kekerasan tertinggi sebesar 3,59 mm/g dibanding perlakuan yang lainnya, sehingga menyulitkan hama lalat buah dalam menusukkan ovipositornya ke dalam daging buah. Dosis pupuk petroganik juga dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman cabai rawit yang ditanam di luar musim.
Pengaruh Dosis Biokompos Limbah Kotoran Sapi Fermentasi Trichoderma spp. Terhadap Penyakit Layu Fusarium Beberapa Varietas Bawang Merah M. Heldian Habib; I Made Sudantha; Irwan Muthahanas
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jima.v2i1.2120

Abstract

Bawang merah merupakan salah satu jenis komoditas penting bagi masyarakat yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari seperti konsumsi dan obat tradisional, selain itu masih tingginya penyakit Layu Fusarium pada bawang merah jadi persoalan sehingga perlunya sebuah penggunaan Trichoderma spp. sebagai agen hayati dalam menekan penyakit Layu Fusarium. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan beberapa varietas bawang merah terhadap aplikasi beberapa dosis biokompos Tricoderma spp. serta untuk mengetahui varietas bawang merah yang tahan terhadap penyakit Layu Fusarium. Percobaan dilakukan pada bulan April sampai dengan Juni 2022 di Laboratorium Mikrobiologi dan Rumah Kaca Gaharu Fakultas Pertanian Universitas Mataram Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial, terdiri dari faktor varietas dan faktor dosis biokompos. Hasil Penelitian ini dianalisis menggunakan analisis keragaman (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor varietas menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap parameter tinggi tanaman, jumlah daun, dan jumlah anakan. Sedangkan faktor dosis signifikan terhadap parameter insiden penyakit, jumlah daun, dan jumlah anakan, serta tidak ada interaksi antara faktor dosis dan faktor varietas. Varietas Bali Karet menunjukkan hasil paling baik dalam menekan penyakit Layu Fusarium pada tanaman bawang merah dengan rata-rata 12,21%. Varietas Keta Monca menunjukkan tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan paling baik dibandingkan varietas Bali Karet. Dosis yang paling baik dalam tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan adalah dosis biokompos 10 g/tanaman tanpa inokulasi Fusarium.
Pengaruh Konsentrasi Bioaktivator Dan Biourin Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kangkung (Ipomea reptans) Sistem Perbanyakan Biji Ni Made Wedhamurthi Dyah Indraswari; I Made Sudantha; Nurrachman
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jima.v2i1.2122

Abstract

Luas lahan pertanian dan tingkat kesuburan tanah semakin menurun. Masalah tersebut dapat diatasi dengan memanfaatkan teknologi pertanian seperti hidroponik. Sistem hidroponik memerlukan nutrisi, nutrisi yang biasa digunakan yaitu AB mix, tetapi penggunaan AB mix ini membutuhkan biaya yang cukup tinggi. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan memanfaatkan bioaktivator dan biourin untuk mengurangi penggunaan nutrisi AB mix. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi bioaktivator dan biourin terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kangkung dengan sistem perbanyak biji. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RAL Faktorial) yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah konsentrasi Biourin yang terdiri dari tiga aras yaitu K1 (750 ml/l), K2 (1000 ml/l) dan K3 (1250 ml/l). Faktor kedua adalah konsentrasi Bioaktivator yang terdiri dari tiga aras yaitu U1 (50 ml/l), U2 (100 ml/l) dan U3 (150 ml/l). Perlakuan merupakan kombinasi kedua faktor yang diulang 3 kali sehingga didapatkan 27 unit percobaan. Hasil anova menunjukan bahwa panjang akar, berat basah dan berat kering tanaman kangkung berbeda nyata dengan hasil paling baik yaitu K3 (1250 ml/l) dan U3 (150 ml/l), sedangkan parameter tinggi tanaman, jumlah daun dan diameter batang tidak berbeda nyata.
Pengaruh Dosis Biofungisida Legundi (Vitex trifolia) Fermentasi Trichoderma Terhadap Insiden Penyakit Layu Fusarium Pada Beberapa Varietas Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Toni Indrawan; I Made Sudantha; Wahyu Astiko
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jima.v2i1.2132

Abstract

Fusarium oxysporum f.sp. cepae (FoC), jamur patogen penyebab penyakit layu Fusarium merupakan jamur patogen destruktif yang menyebabkan kerusakan dan kehilangan hasil tanaman cukup tinggi. Pengendalian penyakit ini dilakukan secara biologis menggunakan biofungisida ekstrak legundi yang difermentasi dengan jamur Trichoderma harzianum. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis biofungisida legundi fermentasi Trichoderma (T. harzianum) terhadap insiden layu Fusarium pada dua varietas bawang merah lokal NTB. Percobaan disusun dengan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RAL Faktorial) dengan uji di rumah kaca. Faktor dosis biofungisida legundi fermentasi Trichoderma terdiri dari 5 aras, yaitu 0 ml/tanaman, 2,5 ml/tanaman, 5 ml/tanaman, 7,5 ml/tanaman dan 10 ml/tanaman. Faktor varietas bawang merah terdiri dari varietas Keta Monca dan Bali Karet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi biofungisida legundi Trichoderma mulai dari dosis 2,5 ml/tanaman mampu mereduksi intensitas kejadian penyakit layu Fusarium pada kedua varietas bawang merah, dengan persentase penekanan berturut-turut yaitu 12,17-42,73% (Keta Monca) dan 19,56-66,57% (Bali Karet), dan mengurangi laju infeksi serta meredam luas bawah kurva perkembangan penyakit (AUDPC). Dosis 10 ml/tanaman memberikan penekanan penyakit tertinggi dan luas bawah kurva perkembangan penyakit paling rendah. Varietas Bali Karet lebih tahan dari penyakit layu Fusarium daripada Keta Monca dengan kejadian penyakit lebih rendah (35,40%) dibandingkan Keta Monca (68,74%), dan luas perkembangan penyakit/AUDPC lebih rendah (222,7 dsu) daripada Keta Monca (1192,912 dsu).
Pengaruh Berbagai Jarak Tanam dan Penyisipan Kedelai terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea mays L.) Muhammad Kholid; Wayan Wangiyana; I Made Sudantha
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jima.v2i1.2138

Abstract

Di Indonesia produksi jagung masih rendah dan belum bisa memenuhi kebutuhan konsumen. Produksi jagung dapat ditingkatkan dengan melakukan penyesuaian jarak tanam dan penyisipan tanaman kacang-kacangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi jarak tanam dan penyisipan tanaman kedelai di antara barisan tanaman jagung terhadap pertumbuhan dan komponen hasil tanaman jagung. Pada bulan Juni hingga September 2020, percobaan dilakukan di lahan sawah di Desa Beleke, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat, yang ditata menurut rancangan Split Plot dengan dua faktor perlakuan, yaitu teknik penyisipan (T) sebagai petak utama (T0= tanpa penyisipan kedelai dan T1= penyisipan kedelai) dan jarak tanam sebagai anak petak (J1= 20x45 cm, J2= 20x60 cm dan J3= 20x75 cm). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor jarak tanam berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan jumlah daun, jumlah daun saat panen, panjang tongkol panen, berat basah berangkasan tanaman, berat basah tongkol jagung, berat basah berangkasan per satuan luas, dan berat basah tongkol per satuan luas, sedangkan faktor penyisipan tanaman kedelai berpengaruh nyata terhadap panjang tongkol, berat basah tongkol, dan berat basah berangkasan per satuan luas serta adanya interaksi dari kedua faktor perlakuan terhadap jumlah daun panen, berat basah tongkol per tanaman, berat basah berangkasan per satuan luas, dan berat basah tongkol per satuan luas.
Keragaman Serangga Hama pada Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) di Desa Kebon Ayu Lombok Barat Hanipathin Purwaningsih; I Made Sudantha; M. Taufik Fauzi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jima.v2i2.2635

Abstract

Bawang merah merupakan salah satu komoditas sayuran unggulan yang banyak digunakan oleh masyarakat sebagai bahan industri, obat herbal dan yang paling penting adalah sebagai bahan pelengkap bumbu masakan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis dan keragaman serangga pada tanaman bawang merah. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kebon Ayu Lombok Barat yang berlangsung selama 2 bulan yaitu pada bulan Agustus hingga September 2022 pada lahan salah seorang petani. Pengamatan dilakukan secara deskriptif dengan menempatkan lima plot pengamatan dan pada masing-masing plot terdapat satu perangkap kuning, dan pengamatan secara langsung pada tanaman bawang merah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat lima jenis serangga pada area tanaman bawang merah diantaranya yaitu Liriomyza chinensis, Empoasca fabae, Spodoptera exigua, Micraspis crocea dan Conoderus posticus. Nilai indeks keragaman menunjukkan nilai 1,13 yang dikategorikan sebagai keragaman sedang yang dilihat dari nilai H' lebih besar dari 1 dan lebih kecil dari 3.
Pengaruh Aplikasi Biokompos Cair Limbah Kotoran Sapi Fermentasi Trichoderma harzianum Terhadap Dua Varietas Bawang Merah Ahmad Fikri; I Made Sudantha; Ni Made Laksmi Ernawati
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek Vol. 3 No. 1 (2024): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jima.v3i1.3768

Abstract

Bawang merah merupakan salah satu komoditas hortikultura yang bernilai ekonomis tinggi. Produksi bawang merah masih kurang stabil dari tahun ke tahun disebabkan penggunaan benih yang bermutu rendah dan teknik budidaya yang belum maksimal. Salah satu teknik budidaya yang tepat adalah penggunaan dan cara aplikasi biokompos limbah kotoran sapi fermentasi Trichoderma harzianum yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan dua varietas tanaman bawang merah terhadap beberapa cara aplikasi biokompos. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan 2 faktor yaitu faktor varietas dan faktor cara aplikasi biokompos. Hasil penelitian menunjukkan Varietas Bali Karet memiliki hasil terbaik pada variabel laju pertumbuhan tinggi tanaman, sedangkan varietas Keta Monca menunjukkan hasil terbaik pada laju pertumbuhan jumlah daun, laju pertumbuhan jumlah anakan dan bobot brangkasan basah tanaman serta bobot brangkasan kering tanaman. Faktor cara aplikasi penyiraman biokompos pada 7 HST merupakan aplikasi terbaik pada variabel laju pertumbuhan tinggi tanaman sedangkan cara aplikasi penyiraman pada tanah merupakan aplikasi terbaik pada variabel laju pertumbuhan jumlah daun, laju pertumbuhan jumlah anakan dan bobot brangkasan basah dan kering.
Pengaruh Dosis Aplikasi Biourin Fermentasi Trichoderma harzianum Terhadap Penyakit Layu Fusarium Pada Dua Varietas Tanaman Bawang Merah (Allium ascolonicum L.) Shani, Viorenza Aulia; I Made Sudantha; Wahyu Astiko
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek Vol. 3 No. 1 (2024): Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agrokomplek
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jima.v3i1.3771

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis biourin fermentasi Trichoderma harzianum terhadap penyakit layu fusarium pada beberapa varietas bawang merah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial yang terdiri dari dua faktor yaitu dosis biourin dan varietas. Faktor dosis biourin antara lain q0= Tanpa aplikasi biourin+ inokulasi jamur Fusarium sp.; q1= 5 ml/tanaman+inokulasi jamur Fusarium sp.; q2= 15 ml/tanaman+inokulasi jamur Fusarium sp.; q3= 25 ml/tanaman+inokulasi jamur Fusarium sp.; dan q4= 35 ml/tanaman+inokulasi jamur Fusarium sp. Faktor varietas antara lain v1= Varietas Keta Monca dan v2= Varietas Bali Karet. Terdapat 10 perlakuan dari kombinasi varietas dan dosis biourin. Hasil penelitian menunjukkan dosis biourin yang paling efektif dalam menekan layu fusarium pada tanaman bawang merah adalah 35 ml (q4). Pemberian biourin fermentasi T. harzianum sebanyak 35 ml menunjukkan dampak signifikan terhadap berangkasan segar, berangkasan kering, bobot umbi segar, dan bobot umbi kering bawang merah. Varietas Keta Monca menunjukkan berat umbi segar dan berat umbi kering yang lebih baik sedangkan varietas Bali Karet menunjukkan berangkasan segar dan berangkasan kering yang lebih baik.