Latar Belakang: Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 prevalensi stunting di Kabupaten Banjar sebesar 40,2 % dan 2022 sebesar 26,4 % atau menurun sebesar 13,8 %, Puskesmas Sungai Tabuk 2 Memiliki presentase paling tinggi yaitu 236 anak stunting dari 1082 anak dengan presentase 33,2% sehingga diperlukan upaya dalam penurunan angka stunting. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh faktor terhadap kejadian stunting pada 1000 hari pertama kelahiran. Metode: Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional peneliti menggunakan uji Chi-square dengan derajat kepercayaan 95% atau α=0,05. Hasil: Hasil Penelitian ini didapatkan bahwa asupan gizi yang di dapatkan kurang dengan p=0,52, Status Ekonomi dengan p=0,038 Tingkat Pendidikan dengan hasil nilai p=0,024. Simpulan: Asupan gizi yang di peroleh anak masih banyak dalam cakupan kurang di Puskesmas Sungai Tabuk. Adanya pengaruh status ekonomi yang signifikan terhadap kejadian stunting di Puskesmas Sungai Tabuk 2. Adanya pengaruh tingkat pendidkan yang berpengaruh dengan kejadian stunting di Puskesmas Sungai tabuk 2