Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS DARI ASPEK KETEPATAN JENIS, WAKTU DAN DURASI PEMBERIAN PADA PASIEN INSTALASI BEDAH SENTRAL SEBUAH RUMAH SAKIT SWASTA DI YOGYAKARTA Dimas Adhi Pradana; Iwan Dwiprahasto; Satibi Satibi
Jurnal Ilmiah Farmasi Vol. 6 No. 1 (2009)
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTSurgical site infection is one of surgical infection that frequently happened in hospital sothat the use of antibiotic prophylaxis must be safe. The research was conducted to know incidenceof adverse event at usage of antibiotic prophylaxis in surgery installation. We use concordancesheet of antibiotic prophylaxis either from accuracy aspect of the drug type, administration time,duration of usage. Result analysis in the form of calculation relative risk of usage of antibioticdissected pre prophylaxis to risk the happening of surgical site infections cases. Result thisresearch show that relative risk value of usage of antibiotic to case of infection of operation hurtevaluated from inaccurate of type antibiotic 1,12 ( CI 95 %: 0,138-9,1), inaccurate aspect of gift time5,8 ( CI 95 % : 1,024 - 32,86) and from inaccurate aspect of duration of gift 3,21 ( CI 95 % : 1,043 -9,9).Keywords: antibiotic prophylaxis, surgical site infections, relatives risk
ANALISIS BIAYA PENGOBATAN HIPERTENSI PADA PASIEN RAWAT INAP DI RSUD SORONG Yulinda Margareth Bambungan; R A Oetari; Satibi Satibi
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 7, No 2 (2017): Mei 2017
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (88.921 KB)

Abstract

Hipertensi dapat menimbulkan komplikasi, seperti gagal jantung, gagal ginjal, kerusakan otak, mata dan kerusakan pembuluh darah perifer. Penelitian observasional ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan obat pada pasien hipertensi, biaya rata-rata pengobatan, kesesuaian biaya riil dengan INA-CBG’s dan juga faktor-faktor yang berpengaruh terhadap biaya pengobatan hipertensi. Subyek penelitian adalah pasien rawat inap yang menderita hipertensi tanpa komorbid/hipertensi stage II dan hipertensi dengan komorbid stroke, gagaj jantung, gagal ginjal, dan diabetes melitus. Data dianalisis secara deskriptif meliputi karakteristik pasien dan biaya rata-rata pengobatan. Uji korelasi bivariat untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap biaya pengobatan hipertensi dan uji one sample t-test untuk mengetahui kesesuaian dengan biaya total berdasarkan INA-CBGs. Berdasarkan hasil penelitian maka diperoleh kesimpulan bahwa pengobatan yang paling banyak digunakan adalah amlodipin sebanyak 33,6%. Biaya rata-rata pengobatan pasien jamkesmas Rp. 856.514,- dan pasien umum Rp. 625.412,-. Faktor yang berpengaruh terhadap biaya pengobatan hipertensi adalah LOS dan tingkat keparahan. Rata-rata biaya total pasien hipertensi stage II, hipertensi + stroke, hipertensi + DM adalah Rp. 938.000 dan rata-rata biaya total hipertensi + jantung, hipertensi + gagal ginjal adalah Rp. 990.566. Biaya riil pengobatan hipertensi di RSUD Sorong tahun 2012 lebih rendah dibandingkan tarif yang ditetapkan INA-CBGs. Kata kunci: Hipertensi, Analisis biaya, INA-CBG’s
PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN PRODUK Putu Yudhistira Budhi Setiawan; Ahmad Fudholi; Satibi Satibi
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 6, No 2
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.263

Abstract

Pasar dunia yang semakin kompetitif, membuat dunia usaha khususnya industri obat tradisional dituntut untuk profesional, serta dapat menanggapi kebutuhan konsumen. PT Karya Pak Oles yang bergerak pada industri obat tradisional harus dapat mengetahui situasi dan mempunyai suatu keunggulan bersaing. Bauran pemasaran sangat berperan penting dalam dunia usaha saat ini, karena kepuasan dan loyalitas konsumen tercipta dari strategi yang baik oleh perusahaan. Tujuan dari penelitian ini menganalisis apakah komponen dari bauran pemasaran berpengaruh positif pada kepuasan dan pengaruh kepuasan terhadap loyalitas konsumen.Penelitian ini menggunakan metode survey. Data dikumpulkan dengan metode purposive sampling menggunkan alat penelitian berupa kuisioner dengan jumlah sampel 421 responden yang berada di Denpasar selama bulan Januari sampai April 1016. Kuisioner diuji validitas dan reliabilitasnya terhadap responden pelanggan produk buatan PT Karya Pak Oles. Hasil kuisioner kemudian dianalisis deskriptif kualitatif untuk mengetahui karakteristik responden. Analisis kuantitatif untuk mengetahui kinerja bauran pemasaran, serta mengetahui hubungan antara bauran pemasaran dengan terhadap kepuasan dan loyalitas.Pada penelitian didapatkan hasil bahwa setiap komponen komponen bauran pemasaran (produk, harga, promosi, dan tempat) pengaruh positif terhadap kepuasan. Dimana komponen bauran pemasaran yang memiliki pengaruh dominan adalah harga dan diikuti oleh produk. Hubungan kepuasan konsumen terhadap loyalitas memberikan pengaruh positif terhadap loyalitas konsumen PT Pak Oles di DenpasarKata kunci: bauran pemasaran, kepuasan, loyalitas
ANALISIS BIAYA PENGOBATAN PENYAKIT GINJAL KRONIS RAWAT INAP DENGAN HEMODIALISIS DI RUMAH SAKIT Metty Azalea; Tri Murti Andayani; Satibi Satibi
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 6, No 2
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.266

Abstract

Gangguan fungsi ginjal merupakan salah satu permasalahan utama kesehatan masyarakat Indonesia. Pada era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pembiayaan kesehatan pada Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) menggunakan tarif Indonesian Case Based Group (INA-CBGs), tetapi seringkali biaya riil lebih besar dari tarif INA-CBGs. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rata-rata biaya pengobatan pasien penyakit ginjal kronis (PGK) rawat inap dengan hemodialisis serta mengetahui komponen biaya yang paling berpengaruh terhadap tarif rumah sakit, faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya biaya pengobatan PGK dan perbedaan antara biaya riil dengan tarif INA-CBGs.Jenis penelitian adalah analitik cross-sectional dengan perspektif rumah sakit. Data diambil secara retrospektif pada bulan Januari-April 2016. Subjek penelitian adalah pasien PGK rawat inap dengan hemodialisis. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis deskriptif, uji korelasi Spearman dan uji one sample t-test.Pasien yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 47 episode rawat inap. Rata-rata biaya riil pengobatan pasien PGK rawat inap dengan hemodialisis dengan tindakan operatif per episode rawat inap sebesar Rp.23.732.520,02 ± Rp.19.142.379,09 dan non operatif sebesar Rp.12.800.910,61 ± Rp.6.409.290,00. Pada kelompok biaya operatif komponen terbesar adalah biaya tindakan medis operatif sebesar 29,39% dan pada kelompok non operatif biaya yang terbesar pada biaya pelayanan penunjang medis sebesar 27,12%. Faktor yang mempengaruhi biaya pengobatan pasien PGK rawat inap dengan hemodialisis adalah komorbid, frekuensi HD dan LOS. Perbedaan antara biaya riil dan tarif INA-CBGs terdapat pada kelompok N-4-10 II Kelas I; N-4-10-II Kelas II; N-4-10-III; N-4-10-I Kelas I dan selisih tarif rumah sakit dan tarif INA-CBGs sebesar Rp.225.632.939,96.Kata Kunci: penyakit ginjal kronis , analisis biaya, INA-CBGs, hemodialisis
ANALISIS BIAYA TERAPI STROKE HEMORAGI PADA PASIEN RAWAT INAP Niken Feladita; Satibi Satibi; Marchaban Marchaban
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 4, No 2
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.269

Abstract

Stroke merupakan penyakit utama yang menyebabkan kematian di seluruh dunia dan penyebab utama ketiga kematian di Amerika Serikat setelah penyakit jantung dan semua kanker. Penelitian yang dilakukan pada awal tahun 2014 ini yang bertepatan dengan mulai diberlakukannya era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), dimana semua warga negara Indonesia akan dijamin kesehatannya melalui suatu sistem asuransi sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komponen biaya dan berapa rata-rata biaya terapi total pasien stroke hemoragi, komponen biaya apakah yang memberikan proporsi paling besar dalam terapi, apakah biaya riil terapi pasien stroke hemoragi rawat inap sesuai dengan besarnya pembiayaan kesehatan berdasarkan INA-CBGs era JKN 2014. Jenis penelitian adalah penelitian cross sectional menurut perspektif rumah sakit. Metode pengambilan data dilakukan secara retrospektif yang diambil dari penelusuran dokumen rekam medik pasien stroke dan data biaya pengobatan pasien. Variabel dalam penelitian ini adalah karakter demografi yang meliputi usia,jenis kelamin, dan LOS, faktor komorbid stroke hemoragi, sistem pembiayaan, kelas perawatan, biaya yang dibutuhkan selama terapi (direct medical cost dan direct non medical cost). Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Pearson correlation, ANOVA, dan Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh antara karateristik pasien,jumlah faktor komorbid, dan sistem pembiayaan dengan total biaya terapi pasien. Kelas perawatan dan LOS pasien memberikan pengaruh terhadap total biaya terapi. Jenis kelamin dan sistem pembiayaan memberikan pengaruh signifikan pada biaya obat. Rata-rata biaya riil terapi stroke hemoragi lebih tinggi dibandingkan tarif INA-CBGs era JKN 2014, dengan perbedaan yang signifikan. Terdapat perbedaan bermakna pada sistem pembiayaan fee for service dan paket prepaid payment. Kata kunci: stroke hemoragi, JKN 2014, fee for service, paket prepaid payment, INA-CBGs
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT X DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD Yopi Rikmasari; Satibi Satibi; Tri Murti Andayani
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 4, No 2
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.271

Abstract

Pengukuran kinerja menggunakan Balanced Scorecard (BSC) di IFRS X perlu dilakukan mengingat peta strategi yang telah disusun sebelumnya memerlukan suatu ukuran kinerja dan perlu mengetahui ukuran kinerja awal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja IFRS Mitra Idaman menggunakan indikator kinerja sesuai dengan tujuan – tujuan strategik BSC yang telah disusun dalam peta strategi. Penelitian ini merupakan studi deskriptif. Subjek penelitian adalah seluruh karyawan IFRS X, pasien rawat jalan serta dokter dan perawat. Data diperoleh dari data primer dan data sekunder. Analisa yang digunakan sesuai dengan masing – masing indikator kinerja berdasarkan tujuan strategik pada keempat perspektif BSC. Hasil penelitian perspektif pembelajaran dan pertumbuhan tidak baik mengingat dari 10 indikator yang diukur hanya 3 indikator yang menunjukkan hasil baik yaitu kepuasan kerja karyawan yang berada pada tingkat puas dan karyawan berada pada tingkat tidak stress dan budaya organisasi baik. Perspektif proses bisnis internal menunjukkan hasil cukup baik, dari 8 indikator kinerja yang diukur dispensing time sudah memenuhi standar, tingkat ketersediaan obat dan kepatuhan terhadap formularium hampir mencapai 100 %., persentase stok mati, perbekalan farmasi ED dan rusak serta persentase stok akhir minimal, pembelian IFRS mendekati nilai perencanaan sedangkan frekuensi melakukan Drug Use Review masih kurang. Perspektif customer menunjukkan hasil yang tidak baik karena kepuasan customers baik eksternal dan internal tidak puas walaupun tingkat keterjaringan pasien sudah menunjukkan persentase 94,12 %. Perspektif keuangan menunjukkan cukup baik, yaitu ITOR 13,3 kali, Gross profit Margin 22,1 % pertumbuhan pendapatan 22,15 % dan persentase penerimaan IFRS terhadap penerimaan RS 55,9 %. Kata kunci: strategi, balanced scorecard, kinerja
EVALUASI DISTRIBUSI DAN PENGGUNAAN OBAT PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT ORTOPEDI Heru Sasongko; Satibi Satibi; Achmad Fudholi
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 4, No 2
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.273

Abstract

Manajemen obat yang baik merupakan salah satu aspek yang berpengaruh pada pelayanan kefarmasian. Tahap distribusi merupakan tahapan dari siklus manajemen obat yang sangat penting dan kompleks, sedangkan penggunaan obat merupakan tahap yang penting dan menjadi orientasi utama dalam pelayanan kefarmasian. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengevaluasi pengelolaan obat tahap distribusi dan penggunaan pada pasien rawat jalan. Rancangan penelitian deskriptif observasional, data diambil secara retrospektif dan concurrent. Data berupa kualitatif dan kuantitatif disertai wawancara dengan pihak terkait. Pengambilan data selama bulan Februari – Maret 2014. Seluruh tahap pengelolaan obat diukur efisiensinya dengan menggunakan indikator WHO, Pudjaningsih, dan Depkes RI kemudian dibandingkan dengan nilai terbaik hasil penelitian terpilih. Hasil evaluasi tahap distribusi adalah kecocokan jumlah obat dengan kartu stok 99,33%, sistem penyimpanan obat secara First In First Out dan First Expired First Out, persentase stok mati 3,33%, kecepatan pelayanan resep yaitu 7 menit untuk sediaan jadi, untuk sediaan racik kurang dari 20 menit, jumlah obat yang diserahkan 100%, keterjaringan resep 100%, tidak adanya kesalahan pemberian obat 100%. Tahap penggunaan menunjukan hasil jumlah item obat perlembar resep 2,2 item, peresepan antibiotik 10,57%, peresepan obat generik 70,18%, peresepan injeksi 1,48%, kesesuaian dengan formularium 95,76%, obat yang dilabeli benar 100%, pasien faham cara penggunaan 100%. Kesimpulannya belum semua indikator dalam tahap distribusi dan penggunaan efisien. Kata kunci: distribusi, penggunaan, rawat jalan
PENERAPAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN REORDER POINT DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI PERSEDIAAN OBAT REGULER DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT Nur Aeni Hartih; Satibi Satibi; Gunawan Pamudji Widodo
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 3, No 4
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.199

Abstract

Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat harus tepat waktu dan terjamin mutunya, maka pengelolaan perbekalan  farmasi sangatlah penting khususnya obat-obatan.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan metode EOQ dan ROP terhadap nilai persedian obat, inventory turn over ratio (ITOR), customer service level (tingkat pelayanan) di IFRSUD Lasinrang Kabupaten Pinrang Sulawesi Selatan.Penelitian ini menggunakan rancangan quasi eksperimen tanpa kontrol. Rancangan peneltian ini dipilih untuk mengetahui apakah dengan adanya penerapan metode EOQ dan ROP dalam meningkatkan efisiensi persedian obat dapat memperbaiki kinerja pengelolaan obat di Instalasi Farmasi RSUD Lasinrang  Kabupaten Pinrang. Pengukuran efisiensi persediaan obat dengan memakai tiga indikator, yaitu nilai persediaan, Inventory Turn  Over Ratio (ITOR), customer service level, kemudian hasil  penelitian dianalisis paired t-test.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan EOQ dan ROP dapat meningkatkan efisiensi  persedian obat di IFRSUD Lasinrang Kabupaten Pinrang, yang  ditunjukkan dengan peningkatan indikator nilai persedian obat  yaitu sebelum intervensi sebesar Rp. 485.071.623 dan setelah  intervensi sebesar Rp. 395.712.319 (p = 0,048), inventory turn  over ratio (ITOR) yaitu sebelum intervensi sebesar 0,47 dan  setelah intervensi sebesar 0,70 (P = 0,003), dan peningkatan  customer service level (tingkat pelayanan) yaitu sebelum  intervensi sebesar 99,65% dan setelah intervensi sebesar 99,93%  (p = 0,017). Kata kunci: ROP, EOQ, Nilai Persediaan, ITOR, customers service level
HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI, KOMITMEN & PRODUKTIVITAS KARYAWAN DALAM INDUSTRI FARMASI Tommy Pratama; Djoko Wahyono; Satibi Satibi
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 4, No 2
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.276

Abstract

Peranan sumber daya manusia sangat penting untuk menciptakan performa dan keunggulan bersaing bagi industri farmasi dalam persaingan nasional maupun internasional. Berbagai penelitian menunjukkan adanya hubungan yang positif antara faktor gaya kepemimpinan, budaya organisasi, komitmen, dan produktivitas karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antar keempat faktor di atas dalam konteks sebuah industri farmasi. Penelitian ini merupakan penelitian noneksperimental dengan pendekatan asosiatif. Metode pengambilan sampel menggunakan nonprobability sampling dengan teknik purposive sampling. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 50 responden. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner yang menggambarkan variabel penelitian, yaitu gaya kepemimpinan, budaya organisasi, komitmen organisasi, dan produktivitas. Data penelitian diuji menggunakan uji regresi linear, korelasi Pearson, dan analisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang bersifat positif dan signifikan antar variabel gaya kepemimpinan, budaya organisasi, komitmen organisasi, dan produktivitas (p < 0,05). Pengaruh secara simultan oleh gaya kepemimpinan dan budaya organisasi juga menunjukkan pengaruh positif terhadap komitmen organisasi dan produktivitas (p < 0,05). Pengaruh mediasi ditunjukkan oleh variabel budaya organisasi antara gaya kepemimpinan terhadap komitmen organisasi dan produktivitas. Kata Kunci: budaya, kepemimpinan, komitmen, produktivitas
ANALISIS KEJADIAN MEDICATION ERROR PADA PASIEN ICU Hartati Hartati; Nike Herpianti Lolok; Achmad Fudholi; Satibi Satibi
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 4, No 2
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.277

Abstract

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Baubau dan RS Santa Anna Kendari sebagai rumah sakit rujukan di Sulawesi Tenggara terus berupaya untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, tetapi keterbatasan peralatan, sarana dan prasarana, serta sumber daya manusia menjadi kendala tersendiri. Di antaranya adalah belum terbentuknya tim patient safety dan masih diterapkannya sistem rawat gabung pada ruang Intensive Care Unit (ICU) yang berpotensi menimbulkan kejadian medication error. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui angka kejadian medication error pada pasien ICU di RSUD Kota Baubau dan RS Santa Anna Kendari serta faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian medication error tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode pengumpulan data berupa telaah resep dan observasi terhadap proses penyiapan hingga pemberian obat pada pasien ICU yang dilanjutkan dengan diskusi kelompok terarah bersama direktur rumah sakit, kepala instalasi farmasi, dan kepala ruang ICU. Analisis data dilakukan dengan mempresentasikan jumlah kejadian pada masing-masing kelompok indikator medication error. Hasil analisis menunjukan bahwa kejadian medication error terbesar pada pasien ICU RSUD Kota Baubau berupa administration error dengan 144 kejadian (46,91%), kemudian dispensing error dengan 119 kejadian (38,76%), dan kejadian terkecil adalah prescribing error dengan 44 kejadian (14,33%). Demikian pula pada pasien ICU di RS Santa Anna Kendari, angka kejadian medication error tertinggi berupa administration error, yaitu 81 kejadian (42,6%), diikuti prescribing error, yaitu 71 kejadian (37,4%), dan dispensing error, yaitu 38 kejadian (20%). Faktor-faktor yang turut mempengaruhi kejadian medication error adalah persoalan sistem (minimnya kelengkapan fasilitas di rumah sakit), profesional (sumber daya manusia, meliputi dokter, tenaga farmasis, serta perawat), dan dokumentasi. Kata kunci: Medication Error, Pasien ICU, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi