Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

UJI AKTIVITAS ANALGETIK EKSTRAK ETANOL 96% DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) DENGAN METODE GELIAT PADA MENCIT PUTIH (Mus musculus L) GALUR SWISS WEBSTER Darmayanti, Ni Putu Ovy; Artini, Ni Putu Rahayu; Budhi Setiawan, Putu Yudhistira
Widya Kesehatan Vol 2 No 2 (2020): Widya Kesehatan
Publisher : UNHI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Analgetik adalah zat atau suatu bahan yang dapat menekan ataupun menghilangkan rasa nyeri dengan tidak menghilangkan kesadaran. Daun belimbing wuluh mengandung flavonoid yang memiliki potensi sebagai analgetik. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah ekstrak daun dari tanaman Averrhoa bilimbi L. memiliki aktivitas analgetik terhadap mencit putih jantan. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimental murni dengan tipe penelitian adalah post test only control group design Pengujian aktivitas analgetik ditunjukan dengan adanya respon geliat kemudian dapat dilakukan uji analisis statistika One Way ANOVA dan Post Hoc LSD. Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak etanol 96% daun belimbing wuluh memiliki aktivitas analgetik pada mencit putih jantan. Berdasarkan uji One Way Anova, antara kelompok perlakuan dengan kontrol positif memiliki perbedaan bermakna dengan nilai signifikansi sebesar 0.000 (p<0.05). Hasil analisis data uji post hoc LSD menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna antara kelompok perlakuan dosis 125 mg/ kg BB, 250 mg/ kg BB dengan kontol positif. Simpulan dari penelitian ini adalah dosis 500 mg/ kg BB ekstrak etanol 96% daun belimbing wuluh (Averrho bilimbi L) pada mencit memiliki efek analgesik dengan persentase penghambat geliat yaitu 68.49% dan mendekati kontrol positif parasetamol dengan dosis 65mg/ kg BB sebesar 80.36%.
PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN PRODUK Putu Yudhistira Budhi Setiawan; Ahmad Fudholi; Satibi Satibi
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 6, No 2
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.263

Abstract

Pasar dunia yang semakin kompetitif, membuat dunia usaha khususnya industri obat tradisional dituntut untuk profesional, serta dapat menanggapi kebutuhan konsumen. PT Karya Pak Oles yang bergerak pada industri obat tradisional harus dapat mengetahui situasi dan mempunyai suatu keunggulan bersaing. Bauran pemasaran sangat berperan penting dalam dunia usaha saat ini, karena kepuasan dan loyalitas konsumen tercipta dari strategi yang baik oleh perusahaan. Tujuan dari penelitian ini menganalisis apakah komponen dari bauran pemasaran berpengaruh positif pada kepuasan dan pengaruh kepuasan terhadap loyalitas konsumen.Penelitian ini menggunakan metode survey. Data dikumpulkan dengan metode purposive sampling menggunkan alat penelitian berupa kuisioner dengan jumlah sampel 421 responden yang berada di Denpasar selama bulan Januari sampai April 1016. Kuisioner diuji validitas dan reliabilitasnya terhadap responden pelanggan produk buatan PT Karya Pak Oles. Hasil kuisioner kemudian dianalisis deskriptif kualitatif untuk mengetahui karakteristik responden. Analisis kuantitatif untuk mengetahui kinerja bauran pemasaran, serta mengetahui hubungan antara bauran pemasaran dengan terhadap kepuasan dan loyalitas.Pada penelitian didapatkan hasil bahwa setiap komponen komponen bauran pemasaran (produk, harga, promosi, dan tempat) pengaruh positif terhadap kepuasan. Dimana komponen bauran pemasaran yang memiliki pengaruh dominan adalah harga dan diikuti oleh produk. Hubungan kepuasan konsumen terhadap loyalitas memberikan pengaruh positif terhadap loyalitas konsumen PT Pak Oles di DenpasarKata kunci: bauran pemasaran, kepuasan, loyalitas
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL 96% DAUN SAMBILOTO (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees TERHADAP Propionibacterium acnes I Putu Gede Adi Purwa Hita; Putu Yudhistira Budhi Setiawan; I Gusti Septiari; I Gusti Ngurah Agung Windra Wartana Putra
MEDFARM: Jurnal Farmasi dan Kesehatan Vol 11 No 1 (2022): MEDFARM: Jurnal Farmasi dan Kesehatan
Publisher : LPPM Akafarma Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48191/medfarm.v11i1.76

Abstract

Background: Acnes vulgaris is a skin disease that can reduce self-confidence in adolescence and adulthood. This disease can be caused by infection with Propionbacterium acnes bacteria and treatment of this disease using antibiotics causes a lot of resistances. One alternative that can be developed to overcome this problem is the use of herbal medicines. Objective: To determine the antibacterial activity of 96% ethanol extract sambiloto leaf (Androgaphis paniculata (Burm.f.) Nees) in inhibiting the growth of Propionbacterium acnes bacteria. Method: The maceration method was used in the preparation of extracts and a qualitative test of active compounds was carried out. The antibacterial activity test was carried out using the disc diffusion method. Results: Qualitatively identified in the extract contains several active compounds like alkaloids, flavonoids, tannins, triterpenoids and saponins. 96% ethanol extract of sambiloto leaf with concentrations of 25, 50, 75, and 100% w/v had antibacterial activity against Propionibacterium acnes, indicated by the diameter of the inhibition zone at each concentration. Conclusion: 96% ethanol extract of sambiloto leaf (Andrographis panuculata (Burm.f.) Nees) has antibacterial activity against the growth of Propionibacterium acnes bacteria where the category of strong antibacterial activity was found in samples with concentrations of 75 and 100% w/v with the diameter of the inhibition zone formed respectively 11.26±0.44 mm and 16.52 ± 1.33 mm. Keywords: Andrographis paniculata (Bum.f.) Nees, antibacterial, disc diffusion, 96% ethanol extract, Propionibacterium acnes
PENGARUH BAHAN PENGISI MANITOL DAN MALTODEKSTRIN TERHADAP KUALITAS MINUMAN BUBUK INSTAN EKSTRAK DAUN KATUK DAN DAUN PANDAN WANGI SEBAGAI ANTIOKSIDAN Putu Yudhistira Budhi Setiawan; I Gusti Ngurah Agung Windra Wartana Putra; Ni Wayan Yuliasih
Jurnal Kesehatan Terpadu Vol 4, No 1 (2020): JURNAL KESEHATAN TERPADU
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.209 KB)

Abstract

Antioksidan adalah senyawa yang dapat mencegah dan menghambat kerusakan sel yang disebabkan oleh radikal bebas dalam tubuh. Daun katuk dan daun pandan memiliki aktivitas antioksidan dan sering digunakan sebagai minuman tradisional. Dewasa ini masyarakat lebih cenderung menggunakan produk makanan dan minuman instan seperti bubuk instan dikarenakan kemudahan dalam penyajiannya. Minuman bubuk instan merupakan sediaan berupa partikel dengan derajat halus tertentu yang berbahan baku ekstrak dimana penggunaannya dilarutkan dalam air. Pembuatan minuman bubuk instan ini sering ditambahkan bahan tambahan seperti bahan pengisi atau pemanis agar lebih disukai konsumen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh bahan pengisi maltodekstrin dan manitol terhadap kualitas minuman bubuk instan daun katuk dan daun pandan sebagai antioksidan. Penelitian ini dilakukan dengan menambahkan maltodekstrin dan manitol sebagai bahan pengisi serta ekstrak daun katuk dan daun pandan sebagai zat aktif. Desain penelitian ini adalah rancangan acak lengkap dengan tiga kali replikasi. Data diolah dengan SPSS versi 21. Pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantung dilakukan dengan uji ANOVA dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0.05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan penambahan manitol dan maltodekstrin memiliki pengaruh yang nyata terhadap variabel viskositas, kadar air, dan kadar karbohidrat dengan nilai signifikansi berturut turut sebesar 0.001; 0.001; dan 0.001. Perlakuan penambahan manitol dan maltodekstrin tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap variabel pH, kadar abu, kadar protein, kadar lemak serta aktivitas antioksidan dengan nilai signifikansi berturut turut 0.252; 0.889; 0.990; 0.881 dan 0.184. Berdasarkan uji hedonik campuran maltodekstrin dan manitol dengan perbandingan 1:2 lebih disukai dari segi rasa.
PENGARUH BAHAN PENGISI MANITOL DAN MALTODEKSTRIN TERHADAP KUALITAS MINUMAN BUBUK INSTAN EKSTRAK DAUN KATUK DAN DAUN PANDAN WANGI SEBAGAI ANTIOKSIDAN Putu Yudhistira Budhi Setiawan; I Gusti Ngurah Agung Windra Wartana Putra; Ni Wayan Yuliasih
Jurnal Kesehatan Terpadu Vol. 4 No. 1 (2020): JURNAL KESEHATAN TERPADU
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36002/jkt.v4i1.1182

Abstract

Antioksidan adalah senyawa yang dapat mencegah dan menghambat kerusakan sel yang disebabkan oleh radikal bebas dalam tubuh. Daun katuk dan daun pandan memiliki aktivitas antioksidan dan sering digunakan sebagai minuman tradisional. Dewasa ini masyarakat lebih cenderung menggunakan produk makanan dan minuman instan seperti bubuk instan dikarenakan kemudahan dalam penyajiannya. Minuman bubuk instan merupakan sediaan berupa partikel dengan derajat halus tertentu yang berbahan baku ekstrak dimana penggunaannya dilarutkan dalam air. Pembuatan minuman bubuk instan ini sering ditambahkan bahan tambahan seperti bahan pengisi atau pemanis agar lebih disukai konsumen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh bahan pengisi maltodekstrin dan manitol terhadap kualitas minuman bubuk instan daun katuk dan daun pandan sebagai antioksidan. Penelitian ini dilakukan dengan menambahkan maltodekstrin dan manitol sebagai bahan pengisi serta ekstrak daun katuk dan daun pandan sebagai zat aktif. Desain penelitian ini adalah rancangan acak lengkap dengan tiga kali replikasi. Data diolah dengan SPSS versi 21. Pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantung dilakukan dengan uji ANOVA dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0.05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan penambahan manitol dan maltodekstrin memiliki pengaruh yang nyata terhadap variabel viskositas, kadar air, dan kadar karbohidrat dengan nilai signifikansi berturut turut sebesar 0.001; 0.001; dan 0.001. Perlakuan penambahan manitol dan maltodekstrin tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap variabel pH, kadar abu, kadar protein, kadar lemak serta aktivitas antioksidan dengan nilai signifikansi berturut turut 0.252; 0.889; 0.990; 0.881 dan 0.184. Berdasarkan uji hedonik campuran maltodekstrin dan manitol dengan perbandingan 1:2 lebih disukai dari segi rasa.
Perbaikan Profil Lipid pada Masyarakat Muslim Hiperlipidemia dengan Puasa Ramadhan di Denpasar Selatan Ni Putu Juli Martasari; Dhiancinantyan Windydaca Brata Putri; I Gusti Lanang Made Rudiartha; Putu Yudhistira Budhi Setiawan
Indonesian Journal of Pharmaceutical Education Vol 3, No 3 (2023): September-Desember 2023
Publisher : Jurusan Farmasi Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37311/ijpe.v3i3.21913

Abstract

Ramadan fasting is an activity to refrain from eating and drinking, which is very beneficial for health, one of which is in improving lipid profile levels that are disturbed or commonly called hyperlipidemia because fasting can reduce saturated fatty acid intake, increase fiber intake, reduce carbohydrate and alcohol intake. Hyperlipidemia is a lipid metabolism disorder characterized by an increase or decrease in lipid fraction levels in plasma such as an increase in total cholesterol, LDL, and triglyceride levels and a decrease in HDL levels. This study aims to determine the effect of Ramadan fasting on the lipid profile of hyperlipidemia patients in the Kepaon Islamic village community. This research is a quantitative study, with a pre-experimental research design using the One Group Pretest-Posttest model with purposive sampling taking. The examination includes total cholesterol, LDL, HDL, and triglycerides before and one month after fasting. The results of this study showed significant changes in the form of decreases in total cholesterol, triglycerides, and LDL levels with average values as follows 221.60±40.59 to 189.85±19.27; 149.65±66.07 to 103.10±43.96; and 153.20±34.23 to 116.60±18.91 with a p-value significance of 0.001. And there was an increase in HDL levels with an average value of 38.55±8.89 to 57.10±13.55 with a p-value significance of 0.001. This study can be concluded that Ramadan fasting decreases total cholesterol, triglycerides, and LDL levels and increases HDL levels.
Pengolahan bunga telang (Clitoria Ternatea) dan bunga rosela (Hibiscus Sabdariffa L.) sebagai minuman herbal pendamping pasien hipertensi di Posyandu Lansia Puskesmas Payangan Dewa Ayu Putu Satrya Dewi; Putu Yudhistira Budhi Setiawan; Ni Putu Aryati Suryaningsih
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 2 (2024): June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i2.22868

Abstract

Abstrak Hipertensi masih menjadi penyebab utama penyakit kardiovaskular di seluruh dunia. Menurut data Biro statistik presentasi lansia di Indonesia sebesar 9,6% dari total penduduk atau sekitar 25,64 juta orang. Hasil proyeksi data tersebut mengindikasikan perlunya perhatian khusus terhadap lansia mengingat hipertensi sangat berbahaya bagi lansia dan termasuk kelompok berisiko. Pengabdian Masyarakat di Puskesmas Payangan dengan melibatkan 14 orang Lansia yaitu penyuluhan, diskusi, dan praktek langsung pembuatan Minuman Bunga Telang dan Bunga Rosela sebagai minuman herbal pendamping pasien Hipertensi. Lansia kurang paham terhadap dosis dan cara pemakaian minuman herbal. Beberapa lansia justru mengkonsumsi minuman herbal secara berlebihan dengan tujuan agar Hipertensi segera membaik. Namun, setelah pemberian penyuluhan lansia memahami bahwa penggunaan minuman herbal secara berlebih juga dapat menimbulkan efek samping yang tidak diharapkan. Lansia dapat menggunakan dosis dan cara pakai minuman herbal bunga Telang dan bunga Rosela 2 kali sehari 200 ml setiap 12 jam. Wawasan pasien lansia tentang penggunaan minuman herbal meningkat setelah pemberian penyuluhan ditandai dengan mampu mengulang kembali informasi yang sudah diberikan. Kata kunci: minuman herbal; bunga telang; bunga rosela; lansia AbstractHypertension remains the main cause of cardiovascular disease worldwide. According to data from the Biro Statistik, the percentage of elderly people in Indonesia is 9.6% of the total population, or around 25.64 million people. The results of these data projections indicate the need for special attention for the elderly, considering that hypertension is very dangerous for the elderly and those who are at-risk groups. Community service at the Puskesmas Payangan involved 14 elderly people, namely counselling, discussion, and direct practice in making Telang and Rosella Flower Drinks as herbal drinks to accompany hypertension patients. There are still many elderly people who do not understand the dosage or how to use herbal drinks. Some elderly people consume herbal drinks excessively to improve hypertension quickly. However, after providing counselling, eldery understood that excessive use of herbal drinks could also cause side effects. Elderly people can use the dosage and how to use the herbal drink from Telang and Rosella flowers twice a day, 200 ml every 12 hours. Elderly patients' insight into the use of herbal drinks increased after providing counselling, marked by being able to repeat the information that had been given. Keywords: herbal drinks; telang; rosella flowers; elderly  
SYNERGISTIC EFFECT OF CURCUMA XANTHORRHIZA AND PHYSALIS ANGULATA EXTRACTS AS ANTIOXIDANTS AGAINST DPPH RADICALS Setiawan, Putu Yudhistira Budhi; Hita, I Putu Gede Adi Purwa; Ardinata, I Putu Riska; Suryaningsih, Ni Putu Aryati
Journal Pharmaceutical Science and Application Vol 5 No 2 (2023): Journal Pharmaceutical Science and Application
Publisher : Departement of Pharmacy, Faculty of Mathematic and Natural Science, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JPSA.2023.v05.i02.p05

Abstract

Background: As a single extract, Curcuma xanthorrhiza and Physalis angulata are known to have antioxidant activity. However, the interaction effect of antioxidants in suppressing DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil) radicals that arise in these two combinations of plant extracts is not yet known. In this study, the combination of these two plants was investigated for their antioxidant properties and synergistic effects. Objective: This study aims to determine the effect of the combination of Curcuma xanthorrhiza and Physalis angulata as antioxidants and the interactions they cause. Methods: The rhizomes of Curcuma xanthorrhiza and the herb Physalis angulata were extracted separately with ethanol. After evaporation, the crude xtract was tested individually to obtain the IC50 value. Based on the IC50 value of each extract, 9 combination variations were made and the combination index (CI) value was calculated to determine the resulting interaction effect. Result: The antioxidant activity of Curcuma xanthorrhiza IC50 extract is 51.015 ppm, higher than Physalis angulata IC50 extract which is 90.488 ppm. The CI value observed in the combination of extracts in all combinations had a CI value <1. Conclusion: This research shows that the combination of Curcuma xanthorrhiza rhizome extract and Physalis angulata herb has synergistic antioxidant properties. Keywords: Combination; Synergis; Antioxidant; Combination Index
POTENSI SENYAWA XANTHORRHIZOL SEBAGAI ANTIFUNGI : NARATIF REVIEW Setiawan, Putu Yudhistira Budhi
BENZENA Pharmaceutical Scientific Journal Vol 2, No 01 (2023): BENZENA PHARMACEUTICAL SCIENTIFIC JOURNAL
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/benzena.v2i01.3110

Abstract

Xanthorrhizol adalah salah satu fitokimia yang banyak diisolasi dari tanaman Curcuma xanthorrhiza berbagai yang manfaat aktivitas biologis telah dieksplorasi salah satunya sebagai antifungi. Infeksi fungi sering terjadi pada daerah tropis yang menyebabkan penyakit kulit, terjadinya banyak penyakit dan dampak buruk akibat infeksi fungi dalam jangka panjang salah satunya terjadi  resistensi obat. Mengingat jamur adalah eukariota seperti inang manusia, target terapi dan keamanan  untuk pengembangan antijamur perlu dilakukan. Maka dilakukan pencarian alternatif agen antifungi yang baru seperti  xanthorrhizol.  Pada tulisan bertujuan untuk mengkaji efek xanthorrhizol sebagai antifungi dari berbagai jenis spesies fungi. Database elektronik seperti Pubmed, ScienceDirect dan Proquest digunakan dalam penulisan ini. Pencarian jurnal dilakukan pada Bulan Mei 2023 yang fokus meneliti senyawa xanthorrhizol sebagai antifungi dengan data nilai MIC sebgai besaran aktivitasnya. Temuan dari tulisan ini menunjukkan bahwa xanthorrhizol menunjukkan penghambatan yang signifikan terhadap fungi panthogen termasuk Candida sp,  Malassezia sp, dan Aspergillus sp. Aktivitas xanthorrizol sebagai antifungi dengan menargetkan biofilm dan mengubah morfologi fungi. Efek sinergis diperlihatkan xanthorrizol jika digabungkan dengan ketokonasol dan amphotericin B.  Studi mengeksplorasi penggunaan xanthorrhizol sebagai obat potensial untuk pencegahan dan pengobatan berbagai spesias fungi telah menunjukkan hasil yang menjanjikan. Namun, lebih banyak penelitian yang perlu dilakukan terutama di bidang-bidang seperti  studi in vitro, in vivo dan klinis
Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol 96% Kulit Kedelai Edamame (Glycine Max L. Merr) menggunakan metode peredaman radikal bebas DPPH (2,2-diphenyl-1- picrilhidrazyl). Oktaviani, Fatikhatul Putri; Setiawan, Putu Yudhistira Budhi; widayanti, ni putu; wintariani, ni putu
BENZENA Pharmaceutical Scientific Journal Vol 3 No 02 (2024): BENZENA PHARMACEUTICAL SCIENTIFIC JOURNAL
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/benzena.v3i02.5073

Abstract

Radikal bebas merupakan suatu permasalahan yang menimbulkan penyakit generative yang dapat membahayakan tubuh, dengan begitu tubuh memerlukan untuk menetralisir kerusakan yang ditimbulkan oleh radikal bebas adalah dengan antioksidan. Antioksidan membantu tubuh untuk melawan produksi radikal bebas berlebihan yang dapat terjadinya stres oksidatif maka tubuh harus mendapat tambahan antioksidan dari luar tubuh (antioksidan eksogen) seperti antioksidan alami yang berasal dari buah-buahan dan tanaman. Tanaman kedelai edamame (Glycine Max L. Merr) merupakan salah satu tanaman yang mengandung senyawa isoflavon yang berfungsi sebagai antioksidan. Tujuan Penelitian ini mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak etanol 96% kulit kedelai edamame menggunakan metode peredaman radikal bebas DPPH (2,2-diphenyl-1- picrilhidrazyl). Pengujian aktivitas antioksidan menggunakan metode peredaman radikal bebas DPPH dengan dihitung berdasarkan nilai Inhibitor Consentration (IC50). Penentuan kadar senyawa fenol dan flavonoid dengan metode spektrofotometri UV-Vis dan skrining fitokimia menggunakan metode kromatografi lapis tipis (KLT). Hasil dari penelitian uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol 96% kulit kedelai edamame memiliki nilai IC50 685,39 ±19,38 ppm. Hasil penetapan kadar flavonoid total memiliki nilai 0,3511 ± 0,03 %. Hasil penetepan kadar fenol total memiliki nilai 1,3428 ± 0,01 %. Hasil pengujian evaluasi simplisia kulit kedelai edamame meliputi uji kadar abu total dengan hasil 5,5357 ± 0,12 %, susut pengeringan dengan hasil 8,4740 ± 0,11 %. Hasil pengujian evaluasi ekstrak etanol 96% kulit kedelai edamame meliputi uji rendemen dengan hasil 13,427 %. Kesimpulan dari pengujian aktivitas antioksidan ekstrak etanol 96% kulit kedelai edamame memiliki hasil IC50 yang sangat lemah. Hasil dari evaluasi simplisia dan ekstrak memiliki hasil parameter yang sesuai standar dan skrining fitokimia ekstrak kulit kedelai edamame memiliki hasil positif kandungan senyawa metabolit sekunder seperti flavonoid, fenol, steroid, terpenoid, dan saponin.