Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Kajian Eksperimental terhadap Sifat Kekuatan Tarik Material pada Poros Baling-Baling Kapal Suardi; Alamsyah; Pawara, Muhammad Uswah; Setiawan, Wira; Ramadana, Andi Najwa
Jurnal Riset & Teknologi Terapan Kemaritiman Vol. 2 No. 2 (2023)
Publisher : Departemen Teknik Sistem Perkapalan, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25042/jrt2k.122023.03

Abstract

Poros baling-baling kapal memegang peran krusial dalam sistem propulsi, mengalirkan tenaga dari mesin utama ke baling-baling untuk menciptakan daya dorong. Poros ini menopang beban tarik dan puntir yang dapat menyebabkan kegagalan fatik pada material. Fokus utama dalam penelitian ini yaitu ada pada uji tarik Stainless Steel (SS 304), Stainless Steel (SS 316), dan Stainless Steel (SS 316L) sebagai bahan poros baling-baling kapal, dengan tujuan memastikan kecocokannya sesuai standar Badan Klasifikasi Indonesia (BKI). Spesimen uji dibentuk sesuai ASTM A370 dan dianalisis dengan mesin UTM (Universal testing machine). Hasil penelitian menunjukkan bahwa SS 304 memiliki kekuatan tarik maksimum 800,4 MPa dengan kekuatan luluh 692,4 MPa, SS 316 dengan kekuatan tarik 769,9 MPa dan kekuatan luluh 553 MPa, serta SS 316L dengan kekuatan tarik 706,2 MPa dan kekuatan luluh 567,5 MPa. SS 304 menonjol sebagai pilihan superior berdasarkan nilai kekuatan. Uji kekuatan tarik telah memenuhi standar BKI, menandakan bahwa SS 304 dapat diandalkan sebagai bahan poros baling-baling. Penelitian ini memberikan wawasan kritis terkait performa material dalam lingkungan maritim, memberikan kontribusi penting pada pengembangan teknologi kapal yang aman dan efisien.
GREEN AREA KAMPUS SEBAGAI UPAYA MENUJU KAMPUS BERKELANJUTAN Israjunna, Israjunna; Avila, Dea Zara; Ridwan, Ridwan; Fikar, Muhammad Ziaul; Setiawan, Wira
Jurnal Pengembangan Masyarakat Lokal Vol. 8 No. 1 (2025): Jurnal Pengembangan Masyarakat Lokal
Publisher : LPPM Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58406/jpml.v8i1.1944

Abstract

Kampus berkelanjutan merupakan konsep yang mengedepankan keseimbangan antara pembangunan infrastruktur dan pelestarian lingkungan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mendukung keberlanjutan kampus adalah pengembangan Green Area Kampus II Universitas Muhammadiyah Muhammadiyah Bima, yang berfungsi sebagai ruang hijau untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan kesejahteraan sivitas akademika. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi komunitas kampus dalam menciptakan lingkungan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Metode yang digunakan meliputi sosialisasi, penanaman pohon, serta pengelolaan ruang hijau secara berkelanjutan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa adanya Green Area Kampus II Universitas Muhammadiyah Bima mampu memberikan manfaat ekologis, estetika, serta mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Selain itu, kesadaran dan keterlibatan sivitas akademika dalam menjaga kelestarian lingkungan meningkat secara signifikan. Dengan demikian, pengembangan Green Area Kampus II Universitas Muhammadiyah Bima merupakan langkah strategis dalam mewujudkan kampus yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Membangun Kampus Ramah Lingkungan: Peran Kearifan Lokal dalam Pembangunan Berkelanjutan Universitas Muhammadiyah Bima: Building an Eco-Friendly Campus: The Role of Local Wisdom in Sustainable Construction Muhammadiyah University of Bima junna, isra; Setiawan, wira; Syaputri, Sulis; Setyobudi, Risang; Idrus, Saktiadin
Teras Jurnal : Jurnal Teknik Sipil Vol. 15 No. 2 (2025): Teras Jurnal (September)
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/tj.v15i2.1289

Abstract

Abstrak   Perubahan iklim dan kebutuhan keberlanjutan lingkungan mendorong penerapan konsep green campus di Universitas Muhammadiyah Bima. Kampus ini memiliki potensi besar untuk mengintegrasikan kearifan lokal dalam desain hijau yang mendukung pendidikan dan melestarikan budaya lokal. Namun, tantangan seperti biaya awal yang tinggi, resistensi terhadap perubahan, dan kurangnya pemahaman tentang integrasi kearifan lokal dalam desain berkelanjutan masih ada. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode etnografi dan eco-cultural untuk mengeksplorasi elemen sosial, budaya, dan ekologis masyarakat Bima. Hasilnya menunjukkan desain kampus yang mencakup ruang diskusi Uma Lengge, lapangan seni tradisional, hutan kampus, dan sistem pengolahan air limbah komunal (IPAL). Penggunaan material lokal seperti bambu dan kayu menunjukkan keberlanjutan berbasis sumber daya lokal, sementara fasilitas modern disediakan melalui teknologi pintar dan jalur akses efisien. Desain ini membuktikan bahwa integrasi kearifan lokal dapat menciptakan kampus yang berkelanjutan dan relevan dengan identitas masyarakat setempat.   Kata kunci: Kampus Hijau, Kearifan Lokal, Keberlanjutan     Abstract   Climate change and the need for environmental sustainability have driven the implementation of green campus concepts at Muhammadiyah University of Bima. The campus has great potential to integrate local wisdom into green design that supports education while preserving local culture. However, challenges such as high initial costs, resistance to change, and a lack of understanding about integrating local wisdom into sustainable design remain. This research uses a qualitative approach with ethnographic and eco-cultural methods to explore the social, cultural, and ecological elements of the Bima community. The results show a campus design that includes spaces like the Uma Lengge discussion room, traditional arts performance field, campus forest, and communal wastewater treatment system (IPAL). The use of local materials like bamboo and wood demonstrates sustainability based on local resources, while modern needs are met through smart technology and efficient access pathways. This design proves that integrating local wisdom can create a sustainable campus that aligns with the local community's identity.   Keywords: Green Campus, Lokal Wisdom, Sustainability.