Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi kuliner lokal berbahan dasar pisang beracun yang dikenal sebagai enbal di Kepulauan Kei sebagai sumber inovasi modern dalam pengembangan pariwisata kuliner. Kegiatan ini dilaksanakan melalui pendekatan kualitatif dengan metode studi lapangan, observasi langsung, wawancara mendalam dengan pelaku usaha kuliner, tokoh adat, wisatawan, serta pihak pemerintah daerah yang terlibat dalam pengembangan sektor pariwisata. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis tematik deskriptif dengan mengelompokkan temuan berdasarkan aspek budaya, ekonomi, sosial, dan promosi pariwisata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengolahan enbal yang dahulu hanya digunakan sebagai pangan subsisten kini memiliki peluang besar untuk diangkat sebagai produk unggulan berbasis wisata, dengan catatan dilakukan inovasi dari sisi teknik produksi, kemasan, dan strategi pemasaran. Kuliner ini memiliki daya tarik unik karena menggabungkan nilai tradisi, sejarah penyintas, serta potensi ekonomi kreatif yang tinggi jika dikelola secara terintegrasi. Temuan juga mengungkap bahwa masih terdapat hambatan berupa keterbatasan teknologi, akses pembiayaan, dan pengetahuan pemasaran digital di kalangan pelaku lokal. Oleh karena itu, dibutuhkan intervensi yang bersifat kolaboratif antara pemerintah, akademisi, pelaku usaha, dan komunitas dalam mengembangkan ekosistem pariwisata kuliner yang berkelanjutan di daerah Kei. Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap perumusan strategi penguatan ekonomi lokal melalui transformasi kuliner tradisional menjadi produk wisata yang kompetitif. Kata kunci : enbal, kuliner lokal Kei, inovasi makanan tradisional, pengembangan pariwisata, pemberdayaan masyarakat