Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

KARAKTER GIZI REMAJA PUTRI URBAN DAN RURAL DI PROVINSI JAWA TENGAH Setyawati, Vilda Ana Veria; Setyowati, Maryani
Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 11, No 1 (2015): JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (KEMAS) JULI 2015
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v11i1.3463

Abstract

Sejak tahun 2010 westernisasi menjadi kiblat remaja dalam berbagai bidang, diantaranya gaya hidup dan perilaku makan baik di daerah urban maupun rural. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan karakter gizi pada antara remaja putri urban dan rural. Rancangan cross sectional digunakan untuk mengumpulkan data dalam variabel karakter remaja gizi remaja putri urban dan rural. Lokasi penelitian ini di Kota Semarang dan Kabupaten Sragen. Responden yang diambil dari masing-masing wilayah sejumlah 48 orang. Pengumpulan data dengan wawancara menggunakan kuesioner terstruktur untuk variabel body image, pengetahuan gizi, dan perilaku makan. Instrumen untuk mengetahui status gizi adalah digital scale dan mocrotoise dan dikategorikan berdasarkan kategori Asia. Penelitian dilakukan selama Bulan Agustus dan September 2014. Analisis data menggunakan software SPSS. Uji statistik yang digunakan adalah independent t test dan mann whitney untuk mengetahui perbedaan karakter gizi pada remaja urban dan remaja rural. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan pada body image (p=0,28), pengetahuan gizi (p=0,87), dan perilaku makan (p=0,14), sedangkan pada status gizi ada perbedaan (p=0,0001).Since 2010 westernization be the center of a teenager in a her life, including lifestyle and eating behavior in both urban and rural areas. This study aims to determine the difference between the character of nutrition in urban and rural adolescent girls. Cross-sectional design was used to collect data in the variable character teenage girls nutrition urban and rural. The location of this research in Semarang City and Sragen. Respondents were drawn from each region some 48 people. Collecting data by interviews using a structured questionnaire for variable body image, nutrition knowledge and eating behavior. The instrument to determine the nutritional status were a digital scale and mocrotoise. Nutritional status categorized Asian. The study was conducted during the months of August and September 2014. Data were analyzed using SPSS software. The statistical test used was the independent t test and Mann Whitney to determine differences in the character of nutrition in adolescents urban and rural adolescents. The results showed that there was no difference in body image (p = 0.28), nutritional knowledge (p = 0.87), and eating behavior (p = 0.14), whereas this got difference in nutritional status (p = 0, 0001).
DESAIN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN GIZI BURUK DI KOTA SEMARANG Agus Herlambang, Bambang; Veria Setyawati, Vilda Ana
Jurnal Tr@nsForMat!ka Vol 13, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknologi Informasi Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Severe Protein Energy Malnutrition (PEM) are four major problems in the nutrition world. Such as iodine deficiency disorders, and lack of vitamin A. It also often called malnutrition caused by shortages associated poor dietary intake in terms of quality and quantity. Based on data from Semarang Health Office in 2013, the scope of severe PEM in children under five with BGM (Down Red Lines) of 1,502 (1.7%) and children with severe malnutrition by 32 (0.04%). The number of infants with BGM (Down Red Lines) in Semarang in 2013 was 1,502 or 1.7%. Geographical Information Systems (GIS) is one of the information technology that was designed to use spatial and non spatial data. The system could report information and summarize the malnutrition data thus help to process analysis of the causes of malnutrition in the region. Geographic information systems development method used waterfall method with Unified Modeling tools laguage (UML). System testing was done by white box method for testing complexity groove siklomatis on system design and black box to test the input and output.
Perancangan Data Flow Diagram Sistem Pakar Penentuan Kebutuhan Gizi Bagi Individu Normal Berbasis Web Herlambang, Bambang Agus; Setyawati, Vilda Ana Veria
JIU Vol 1, No 1 Juni (2015): informatika
Publisher : JIU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perancangan sistem perlu didokumentasikan oleh analis sistem agar lebih mudah dalam mengkomunikasi, mengkoordinasi segala kebutuhan data dan informasi dengan pengguna sistem sehingga sistem yang dirancang akan dapat diimplemntasikan dengan baik sesuai dengan kebutuhan pengguna sistem. Dalam makalah ini akan digambarkan DFD dengan Software Easy Case untuk menghasilkan rancangan DFD Sistem Pakar Penentuan Kebutuhan Gizi Bagi Individu Berbasis Web. Dimana pada DFD pada sistem pakar ini digambarkan desain sistem mulai dari Diagram Context, DFD Level 0 yang terdiri dari sub sistem pendataan awal, konsultasi dan hasil konsultasi, DFD Level 1 terdiri dari sub sistem pencataan data ahli gizi, pencatatan data client, pencatatan data kebutuhan gizi dan pencatatan data tingkat aktifitas lengkap dengan Rule Check dan Level Balance untuk tiap level. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa Sistem Pakar Penentuan Kebutuhan Gizi Bagi Individu Berbasis Web terdiri dari subsistem-subsistem yang saling berhubungan serta adanya data store yang dihasilkan dalam DFD Level 0 berupa Ahli_Gizi, Client, Gizi, Aktifitas, Konsultasi.
Model Edukasi Gizi Berbasis E-booklet untuk Meningkatkan Pengetahuan Gizi Ibu Balita Ana Veria Setyawati, Vilda; Herlambang, Bambang Agus
JIU Vol 1, No 1 Juni (2015): informatika
Publisher : JIU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyuluhan konvensional di Posyandu hanya memberikan suatu materi melalui ceramah. Padahal itu semua tidak cukup, sehingga perlu ditambah upaya lain seperti mendorong ibu untuk memberikan pola asuh yang tepat bagi balitanya. Salah satu upaya yang dilakukan dengan memberikan suatu media edukasi yaitu e-booklet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas e-booklet dalam peningkatan pengetahuan gizi ibu. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Sumberlawang subjek awal 70 orang dan diakhir penelitian jumlahnya 67 orang..Subjek penelitian dibagi menjadi 2 kelompok dengan cara non random. Kelompok perlakuan (n=33) dan kontrol (n=34) sama-sama diukur pengetahuan gizi sebelum, 1 bulan setelah perlakuan, 2 bulan setelah perlakuan, dan 3 bulan setelah perlakuan. Kelompok perlakuan mendapat pendidikan gizi dengane-booklet. Penelitian ini terlaksana menjadi 2 tahap yaitu penelitian awal dan penelitian inti. Penelitian awal digunakan untuk membuat e-booklet dan pengujian efektifitasnya pada tahap penelitian inti. E-booklet dibuat dengan menggunakan flip book maker.Hasil yang didapat adalah rerata pengetahuan kelompok perlakuan dan kontrol sebelum perlakuan adalah 54,8 ±10,9 dan 59,3 ± 10,4. Kesimpulan akhir yang diperoleh ada perbedaan pada kedua kelompok. Peningkatan yang bermakna secara statistik ada pada kelompok perlakuan (p=0,0001). Kata kunci : pendidikan gizi, e-booklet, pengetahuan gizi, ibu balita
KARAKTER GIZI REMAJA PUTRI URBAN DAN RURAL DI PROVINSI JAWA TENGAH Setyawati, Vilda Ana Veria; Setyowati, Maryani
KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 11, No 1 (2015)
Publisher : Department of Public Health, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v11i1.3463

Abstract

Sejak tahun 2010 westernisasi menjadi kiblat remaja dalam berbagai bidang, diantaranya gaya hidup dan perilaku makan baik di daerah urban maupun rural. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan karakter gizi pada antara remaja putri urban dan rural. Rancangan cross sectional digunakan untuk mengumpulkan data dalam variabel karakter remaja gizi remaja putri urban dan rural. Lokasi penelitian ini di Kota Semarang dan Kabupaten Sragen. Responden yang diambil dari masing-masing wilayah sejumlah 48 orang. Pengumpulan data dengan wawancara menggunakan kuesioner terstruktur untuk variabel body image, pengetahuan gizi, dan perilaku makan. Instrumen untuk mengetahui status gizi adalah digital scale dan mocrotoise dan dikategorikan berdasarkan kategori Asia. Penelitian dilakukan selama Bulan Agustus dan September 2014. Analisis data menggunakan software SPSS. Uji statistik yang digunakan adalah independent t test dan mann whitney untuk mengetahui perbedaan karakter gizi pada remaja urban dan remaja rural. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan pada body image (p=0,28), pengetahuan gizi (p=0,87), dan perilaku makan (p=0,14), sedangkan pada status gizi ada perbedaan (p=0,0001).Since 2010 westernization be the center of a teenager in a her life, including lifestyle and eating behavior in both urban and rural areas. This study aims to determine the difference between the character of nutrition in urban and rural adolescent girls. Cross-sectional design was used to collect data in the variable character teenage girls nutrition urban and rural. The location of this research in Semarang City and Sragen. Respondents were drawn from each region some 48 people. Collecting data by interviews using a structured questionnaire for variable body image, nutrition knowledge and eating behavior. The instrument to determine the nutritional status were a digital scale and mocrotoise. Nutritional status categorized Asian. The study was conducted during the months of August and September 2014. Data were analyzed using SPSS software. The statistical test used was the independent t test and Mann Whitney to determine differences in the character of nutrition in adolescents urban and rural adolescents. The results showed that there was no difference in body image (p = 0.28), nutritional knowledge (p = 0.87), and eating behavior (p = 0.14), whereas this got difference in nutritional status (p = 0, 0001).
POLA KONSUMSI FAST FOOD DAN SERAT SEBAGAI FAKTOR GIZI LEBIH PADA REMAJA Setyawati, Vilda Ana Veria; Rimawati, Eti
Unnes Journal of Public Health Vol 5 No 3 (2016): Unnes Journal Of Public Health
Publisher : Universitas Negeri Semarang in cooperation with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.113 KB) | DOI: 10.15294/ujph.v5i3.16792

Abstract

Abstrak Gizi lebih atau overweight pada saat sekarang merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia, mempengaruhi tidak hanya negara maju tapi juga negara berkembang. Survei obesitas yang dilakukan akhir-akhir ini pada anak remaja siswa/siswi SLTP di Yogyakarta menunjukkan bahwa 7,8% remaja di perkotaan dan 2% remaja di daerah pedesaan mengalami obesitas. Pada tahun 2011 berdasarkan hasil penjaringan peserta didik TA 2011/2012 di Kota Semarang pada remaja usia 16 tahun dari 16.579 anak sebesar 3,71% berstatus gizi lebih. Penelitian ini bertujuan mengetahui apakah ada hubungan antara serat dan fast food dengan gizi lebih. Penelitian ini dilakukan di Kota Semarang pada remaja sejumlah 65 orang. Variabel bebas penelitian ini adalah pola konsumsi fast food dan serat, sedangkan variabel terikatnya adalah status gizi. Analisis data yang digunakan adalah chi square. Hasilnya, 58,5% responden mengalami malnutrisi yang terdiri dari underweight, overweight, obesitas I, dan obesitas II; sementara 41,5% responden berstatus gizi normal. Sehingga bisa dikatakan bahwa remaja bermasalah dengan status gizi. Konsumsi fast food (p=0,21) dan serat (p=0,43) tidak berhubungan dengan overweight. Sebagian besar responden sering mengkonsumsi fast food (95,4%) dan kurang mengkonsumsi serat (84,6%).   Abstract Overweight is a health problem worldwide, affecting not only developed countries but also developing countries. A recent obesity survey in junior high school students in Yogyakarta showed that 7.8% of teenagers in urban areas and 2% of adolescents in rural areas were obese. In 2011, 3.71% from 16,579 adolescents aged 16 in Semarang were over nutrition. This study aimed to determine if fiber and fast food consumption were correlated with over nutrients. This research was conducted in Semarang with 65 adolescent students as respondents. The independent variables were the pattern of fast food and fiber consumption, while the dependent variable is nutritional status. The data were analyzed with chi square test. The result showed that 58.5% of respondents were malnourished, which consists of underweight, overweight, obese I and obese II; while 41.5% of them were normal in nutrition status. It could be said that the teenagers had a problem with nutritional status. Fast food consumption (p = 0.21) and fiber consumption (p = 0.43) were not significantly associated with overweight. Most respondents consume fast food frequently (95.4%) and consume fiber less (84.6%).
Pengaruh kampung KB pada intervensi gizi sensitif stunting di Desa Janegara Setyawati, Vilda Ana Veria; Ramadha, Faizzatun
Jurnal Gizi Indonesia (The Indonesian Journal of Nutrition) Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Department of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jgi.9.1.42-47

Abstract

Background: Stunting in Brebes, Central Java is the highest 100 in Indonesia. Through the Family Plan Village (Kampung KB), National Population and Family Planning Board (BKKBN) was given the mandate to contribute in accelerating the improvement of nutrition, especially the problem of stunting. 15,873 villages in Indonesia were formed as Kampung KB. However, there were no studies that describe the extent to which the program was effective.Objectives: This study aims to determine the effectiveness of the Kampung KB on sensitive intervention to prevent stunting.Methods: Experimental research with and one group only post test study design used. In 60 mothers of children under the age of 24 months starting in March-October 2019 in Janegara Village, Brebes Regency. The intervention carried out was the Kampung KB. Its activities at the study site are conducted from March-October 2019 in the study population's parents. The intervention was family counseling by family planning counselors (PKB). The variables measured included planning for household life, habituation of clean and healthy lifestyles in the family, empowering family at home, and responsive care. Data was collected using a questionnaire that was prepared independently and has been tested for validity and reliability. Analysis of the data used to prove the hypothesis is one sample t test.Results: Most of the mothers understand family life planning (75%), PHBS practices are appropriate (61.37%), the role of fathers is good (83.3%), and mothers have taken responsive care responsive care (55%). Kampung KB is effective for improving the practice of PHBS (p = 0.003) and the role of fathers in the family (p = 0.0001).Conclusion: Kampung KB was effective to increase (PHBS) and the role of fathers in parenting. 
PROGRAM PAUD HOLISTIK DI SEKOLAH BINARRAHMAN KOTA SEMARANG Setyawati, Vilda Ana Veria; Rimawati, Eti
ABDIMASKU : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 3, No 3 (2020): September 2020
Publisher : LPPM UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/ja.v3i3.118

Abstract

The government has determined that PAUDs established must meet Holistic PAUD, in accordance with Presidential Regulation (PERPRES) No. 60 of 2013 concerning Holistic PAUD. Integrative Holistic Early Childhood Education is a comprehensive handling of early childhood which includes nutrition and health services, education and care, and protection, to optimize all aspects of child development carried out in an integrated manner by various stakeholders at the community, local government and central levels . Every PAUD is required to become a H-I PAUD, including KB / TK Binarrahman. Entering the 12th academic year, with several developments that have been achieved, Binarrahman has several problems to achieve this that must be immediately given a solution to achieve Holistic PAUD. Of the several problems faced by Binarahman above, several problems need to be addressed immediately, namely monitoring nutritional status and planting early reproductive health education for toddlers. The purpose of this community service activity is to help partners achieve H-I PAUD standards in terms of health and nutrition. The solutions offered are assistance in understanding nutrition for toddlers and assisting in planting early reproductive health for toddlers. The implementation of these service activities is divided into 3 stages, namely preparation, implementation, and evaluation monitoring. The final result is obtained statistically significant increase in the knowledge of PAUD teachers
PERAN STATUS GIZI TERHADAP KECERDASAN KOGNITIF PADA MASA GOLDEN AGE PERIOD Vilda Ana Veria Setyawati
VISIKES: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 11, No 2 (2012): Visikes
Publisher : Dian Nuswantoro Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.794 KB) | DOI: 10.33633/visikes.v11i2.672

Abstract

Latar Belakang : Pendidikan anak usia dini terdiri dari gizi, kesehatan, dan pendidikan. Kecerdasan kognitif adalah komponen penting dalam perkembangan anak karena mencerminkan kematangan berpikir. Hasil dari penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi pihak-pihak terkait untuk menekankan kemajuan perkembangan anak usia dini juga dengan fokus pada mengoptimalkan aspek gizi dalam hal makanan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran status gizi pada fungsi kognitif pada periode keemasan denganmenganalisis hubungan antara status gizi dan fungsi kognitif .Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan jumlah subjek sebanyak 37 anak. Variabel bebas adalah status gizi dengan z - skor dikelompokkan menjadi 3 sangat pendek ( < -3 ) , pendek ( d -3,0 s / d Z -score < -2,0 ) , dan normal ( e -2 , 0 ). Sedangkan variabel dependen dihitung berdasarkan fungsi kognitif kuesioner yang dibuat oleh departemen pendidikan nasional, dan dikategorikan menjadi 3 dengan kurang ( < 60 % ) , sedang ( 60-80 % ) , dan baik ( > 80 % ) Analisis data disajikan dalam statistik deskriptif dan bivariat. Analisis status gizi hubungan dengan fungsi kognitif dilakukan dengan menggunakan chi -squarekarena data tidak terdistribusi secara normal .Hasil: Jumlah subjek dalam penelitian ini berjumlah 37 anak yang terdiri dari 51,4 % laki-laki dan 48,6 % perempuan. Sebagian besar responden memiliki status gizi yang baik menurut indeks W / A ( 70,3 % ). Sebagian besar responden memiliki kategori kecerdasan kognitif kurang ( 83,8 % ) seperti yang ditunjukkan oleh rata-rata z -score 45,01 ± 13,2 . Fisher test digunakan untuk sel tabulasi silang yang nilainya < 20 % dengan p = 0,022 .Kata Kunci : status gizi, kecerdasan kognitif
HUBUNGAN ANTARA ASUPAN GIZI DAN STATUS GIZI DENGAN KELELAHAN KERJA PADA KARYAWAN PERUSAHAAN TAHU BAXO BU PUDJI DI UNGARAN TAHUN 2014 Diana Puspita Langgar; Vilda Ana Veria Setyawati
VISIKES: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 13, No 2 (2014): VISIKES
Publisher : Dian Nuswantoro Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.733 KB) | DOI: 10.33633/visikes.v13i2.1125

Abstract

Kelelahan kerja yang dialami tiap orang berbeda tapi semuanya akan dapat menurunankapasitas kerja. Resiko dari kelelahan kerja tersebut diantaranya adalah terjadi stress akibatkerja, penyakit akibat kerja dan terjadi kecelakaan akibat kerja. Penelitian ini bertujuan untukmenganalisis hubungan antara asupan gizi dan status gizi dengan kelelahan kerja padakaryawan perusahaan Tahu Baxo Bu Pudji di Ungaran tahun 2014. Dari wawancara yangdilakukan di bagian pengisian tahu baxo dari 10 orang yang telah diwawancarai ada beberaparesponden mengeluh tentang kelelahan kerja sebanyak 5 orang.Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak24karyawan di bagian pengisian Tahu Baxo Bu Pudji di Kota Ungaran. Metode pengumpulandata dilakukandengan wawancara dan observasi langsung menggunakan instrumen berupakuesioner dan lembar observasi, lembar recall, lembar aktifitas harian 24 jam, pengukurankalori dan kelelahan. Hasil penelitian sebagian besar responden memiliki tingkat kelelahan kerja berat. Dari hasiluji spearman menunjukkan faktor – faktor yang berhubungan kelelahan kerja antara lain masakerja dan status gizi. Sedangkan umur, pendidikan asupan energi, asupan protein, asupanlemak, dan asupan karbohidrat tidak ada hubungan dengan kelelahan kerja di bagian pengisiantahu baxo. Status gizi karyawan dibagian pengisian tahu baxo bu Pudji antara lain normal62,5%, obesitas 16,7%, gemuk 12,5% dan underweight 4,2%. Gambaran kelelahan yangdialami tenaga kerja pengisihan tahu baxo yang paling banyak adalah kelelahan kerja berat.Saran penambahan tenaga kerja dan menambah asupan makanan serta mengkonsumsimakanan yang bergizi.Kata kunci: Kelelahan, Asupan Gizi, Status Gizi