Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

GAMBARAN PERILAKU SEKSUAL SISWA PEREMPUAN PADA SMAN 1 KALABAHI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Manurung, Imelda F.E.; Manurung, Imelda F.E.; Masae, Viviencia M.A.; Tira, Deviarbi S.
Nursing Sciences Journal Vol 2, No 2 (2018): Oktober 2018
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perilaku seksual remaja memberikan pengaruh pada banyak aspek kehidupan remaja, seperti kesehatan, prestasi dan perkembangan psikologi. Tren meningkatnya kasus HIV dan AIDS pada usia 20-24  mengindikasikan bahwa saat usia remaja sudah terpapar dengan perilaku seks yang tidak aman. Tujuanpenelitian ini adalah untuk melihat bagaimana gambaran perilaku seksual remaja terkait pengetahuan, sikap dan tindakan aktifitas seksual mereka. Metode penelitian: Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif. Jumlah sampel 140 orang dengan teknik sampling yaitu simple random sampling. Data dianalisis dengan menggunakan distribusi frekuensi. Hasilpenelitianmenunjukkan bahwa pengetahuan remaja siswa dengan kategori baik sebanyak 114 orang (81,43%), sikap berkategori positif sebanyak 119 (85%), perilaku tidak melakukan aktifitas seksual sebanyak 121 (86,43%), melakukan hubungan seksual tanpa menggunakan kondom sebanyak 11 orang (7,86%). Kesimpulansebagian besar pengetahuan, sikap dan perilaku dalam kategori baik. Meskipun demikian masih ada juga remaja yang memiliki perilaku seksual tidak aman. SaranUntuk itu perlu intervensi untuk memperbaiki pengetahuan dan sikap siswa agar menghindari aktivitas seksual usia dini sehingga terlindung dari masalah kesehatan.
KAJIAN SISTEM PEMISAHAN, PENAMPUNGAN, DAN PEMUSNAHAN SAMPAH MEDIS DAN NON MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH NAIBONAT, KABUPATEN KUPANG Deviarbi Sakke Tira; Andri Y. Hilli
Jurnal Pangan Gizi dan Kesehatan Vol. 10 No. 1 (2021): Jurnal Pangan Gizi dan Kesehatan
Publisher : Pergizi Pangan DPD NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51556/ejpazih.v10i1.133

Abstract

Rumah sakit dalam melaksanakan kegiatannya, menghasilkan sampah medis dan non medis yang dapat mengganggu kesehatan. Sampah medis merupakan limbah yang langsung dihasilkan dari tindakan diagnosis dan tindakan terhadap pasien.Sampah non medis adalah semua sampah diluar sampah medis yang dihasilkan dari berbagai kegiatan seperti dikantor/administrasi, unit perlengkapan, ruang tunggu, ruang inap, unit gizi/dapur, halaman parkir, taman, dan unit pelayanan. Setiap ruangan atau unit kerja di rumah sakit merupakan penghasil sampah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tentang sistem pengelolaan sampah medis dan non medis di rumah sakit umum Naibonat, Kabupaten Kupang. Penelitian ini bersifat analisis observasi kualitatif dengan menggunakan metode wawancara mendalam (indepth interview) dengan jumlah informan sebanyak 18 orang. Populasi penelitian ini adalah seluruh bahagian unit dan sub unit pelayanan yang menghasilkan sampah medis dan non medis.medis dan non medis di RSUD Naibonat Kabupataen Kupang. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar sistem pengelolaan sampah di rumah sakit sesuai sesuai dengan permenkes no 1204/MENKES/X/2004. Dimana, 13 ruangan dari 18 sampel (ruangan sampel) telah penggunaan sistem pewadahan sampah medis dan non medis sudah tertata baik. Sedangkan sebagian besar (17) ruangan sudah menggunakan sistem pemusnahan pada kategori “cukup” sesuai standar yang berlaku.
ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI ANAK DI BAWAH DUA TAHUN (BADUTA) DI KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA Deviarbi S. Tira; Irna Kause; Daniela L. A. Boeky Boeky
Jurnal Pangan Gizi dan Kesehatan Vol. 11 No. 1 (2022): Jurnal Pangan Gizi dan Kesehatan
Publisher : Pergizi Pangan DPD NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51556/ejpazih.v11i1.179

Abstract

Seribu hari pertama kehidupan merupakan kesempatan emas untuk membentuk anak yang sehat dan cerdas. Gizi yang tidak mencukupi selama seribu hari pertama kehidupan akan menyebabkan gangguan tumbuh kembang anak di bawah dua tahun yang bersifat irreversible. UNICEF (1998) menyatakan bahwa malnutrisi disebabkan oleh banyak faktor yang saling berhubungan secara langsung. Yaitu penyakit menular dan asupan makanan. Dan penyebab tidak langsung. Yaitu pelayanan kesehatan dan sanitasi serta parenting serta ketersediaan pangan sebagai tambahan. Pendidikan dan pengetahuan ibu serta status kesehatan ibu selama kehamilan dan jarak kelahiran serta kejadian BBLR dapat mempengaruhi status gizi selama 1000 hari pertama kehidupan seorang anak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi balita. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan studi cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah 91 anak balita yang berada di daerah lokus stunting di Kabupaten Timor Tengah Utara. Instrumen penelitian yang digunakan adalah wawancara dan pengukuran berat badan dan tinggi badan anak di bawah dua tahun. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji statistik chi square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor yang berhubungan dengan status gizi balita adalah pengetahuan ibu (P=0,000), pola konsumsi (P=0,001), riwayat penyakit menular (P=0,074), sedangkan faktor yang tidak memiliki hubungan dengan status gizi balita adalah ASI eksklusif (P=0,460). Dari hasil penelitian ini diharapkan pihak Puskesmas dapat meningkatkan mutu pelayanan gizi melalui penyuluhan tentang gizi, makanan bergizi, personal hygine dan lingkungan sehingga dapat membantu menurunkan angka stunting di wilayah lokus stunting di Kecamatan dari Timor Tengah Utara.
PENTINGNYA SARAPAN SEHAT DALAM PENINGKATAN PRESTASI ANAK SEKOLAH DASAR DI WILAYAH DESA KOLBANO, KECAMATAN AMANUBAN TENGAH. KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN Intje Picauly; Deviarbi Sakke Tira; Anna H Talahatu; Rinawati Sirait
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Kepulauan Lahan Kering Vol. 1 No. 1 (2020): Volume 1 Nomor 1 Edisi April 2020
Publisher : Pergizi Pangan DPD NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keluarga merupakan komponen penting dalam upaya pencegahan penyakit termasuk pemberian sarapan yang sehat dan bergizi, juga merupakan tempat pertama kali kehidupan sosial dan pendidikan didapatkan oleh anak. Mengingat betapa pentingnya peran sarapan sehat dan bergizi dalam mewujudkan generasi baru yang sehat dan berprestasi, maka anak perlu dibekali dengan pengetahuan tentang sarapan sehat dan bergizi. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian ini perlu dilakukan dengan tujuan untuk memberikan informasi kepada anak murid tentang pentingnya pemberian sarapan pagi yang sehat (beragam, bergizi, seimbang, dan aman dari cemaran mikroba). Metode pelaksanaan kagiatan ini adalah “Pendidikan Masyarakat” berbentuk penyuluhan yang bertujuan meningkatkan pemahaman siswa-siswi dalam bidang kesehatan. Kegiatan Pengabdian ini dilaksanakan pada tanggal 4-6 Agustus 2018 di SD INPRES NEOSOPU Desa Kolbano, Kecamatan Amanuban Tengah, Kabupaten Timor Tengah Selatan. Populasinya seluruh siswa sedangkan yang menjadi sasaran pelaksanaan kegiatan pengabdian adalah siswa kelas satu (1) sampai kelas tiga (3) sebanyak 65 orang anak murid. Metode pelaksanaan kegiatan ini diawali dengan melakukan survei lokasi dan analsisi masalah. Kemudian dilanjutkan dengan tahapan pengumpulan data rancangan Observasi dan Crosscectional Study. Selanjutnya dilakukan penyuluhan yang disertai dengan bentuk evaluasi pre dan post test untuk mengukur perubahan sikap masyarakat tentang materi penyuluhan yaitu pentingnya sarapan sehat, dan bergizi seimbang demi meningkatkan prestasi anak sekolah. Hasil yang diperoleh adalah persentase perubahan pengetahuan dari anak murid tentang pentingnya pemberian sarapan sehat dan bergizi. Sebagai langkah nyata keberlangsungan ke tahap perubahan tindakan mereka maka pihak sekolah bersama komite sekolah berkomitmen untuk terus mengawal anak-anak sekolah agar setiap kali kesekolah sudah mendapatkan sarapan yang sehat, bergizi dan cukup.
PENYULUHAN TENTANG PERSONAL HYGIENE SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT DIARE DAN KECACINGAN DI SEKOLAH DASAR INPRES TUADALE KECAMATAN KUPANG BARAT KABUPATEN KUPANG Deviarbi Sakke Tira; Anna H. Talahatu; Fransiskus G. Mado
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Kepulauan Lahan Kering Vol. 1 No. 2 (2020): Volume 1 Nomor 2 Edisi Oktober 2020
Publisher : Pergizi Pangan DPD NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hygiene (kebersihan) perorangan pada anak merupakan hal yang sesungguhnya perlu mendapat perhatian serius dari semua pihak karena perilaku hygiene perorangan yang buruk dapat memberikan dampak negatif pada kualitas kehidupan selanjutnya, yang tidak hanya dalam bentuk dampak fisik tapi juga dampak psikososial kehidupan anak. Sekolah merupakan perpanjangan tangan keluarga dalam meletakkan dasar perilaku, termasuk perilaku kesehatan pada anak. Sekolah Dasar (SD), terkhususnya, menjadi pintu masuk perbaikan pengetahuan, sikap, dan perilaku hygiene perorangan di masyarakat. Anak SD adalah kelompok yang berada dalam taraf pertumbuhan dan perkembangan sehingga sangat peka untuk menerima perubahan dan mudah untuk dibimbing, diarahkan, dan ditanamkan kebiasaan yang baik, termasuk kebiasaan hygiene perorangan. Oleh karenanya, peningkatan pengetahuan anak SD mengenai hygiene perorangan dan akibatnya terhadap kesehatan jika tidak dilakukan dengan baik sangat perlu dilakukan untuk men cegah dan meningkatkan kesehatan anak sekolah. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dilaksanakan di SD Inpres Tuadale Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang pada bulan Agustus 2019. Metode yang digunakan adalah penyuluhan, pemantauan, dan evaluasi tim. Kegiatan yang dilakukan berupa pemberian edukasi (diseminasi informasi kesehatan) mengenai perilaku hygiene perorangan dan akibat hygiene perorangan yang buruk terhadap kesehatan, misalnya penyakit Diare dan Kecacingan. Hasil yang diperoleh adalah terjadinya peningkatan pengetahuan siswa/i terlihat dari kemampuan menjawab dengan benar berbagai point penting dari materi penyuluhan yang telah disampaikan, yang meliputi pengertian, jenis, cara dan manfaat serta dampak negatif dari tidak melakukan hygiene perorangan berdasarkan perbandingan jawaban siswa sebelum dan sesudah penyuluhan dan juga pada saat kegiatan evaluasi.
PENDAMPINGAN 25 INDIKATOR PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING DI KABUPATEN FLORES TIMUR, PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR Intje Picauly; Deviarbi S. Tira; Bonavantura Taco; Robertha Kartini; Bernadina Tena
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Kepulauan Lahan Kering Vol. 3 No. 1 (2022): Volume 3 Nomor 1 Edisi April 2022
Publisher : Pergizi Pangan DPD NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51556/jpkmkelaker.v3i1.178

Abstract

Hasil pencatatan aplikasi elektronik pelaporan gizi berbasisMasyarakat (ePPGBM) periode tahun 2021 melaporkan bahwa kasus stunting pada anak di Kabupaten Flores Timur mengalami penurunan dari 22.7 persen pada tahun 2020 menjadi 20,9% di tahun 2021. Walaupun mengalami penurunan, angka ini masih sangat mengkhawatirkan jika dibandingkan dengan cut of point prevalensi stunting di Indonesia dan badan kesehatan dunia (WHO) yaitu kurang dari 20%. Hasil riview kinerja oleh Tim Pokja Stunting Propinsi NTT pada bulan April 2020 menunjukkan bahwa kinerja Kabupaten Flores Timur masih belum memuaskan. Hasil ini didukung dengan rekomendasi uji petik proses Indepth Interviuw pada sampel keluarga 1000 HPK yang dilakukan pada bulan Nopember 2021 diketahui bahwa program pemerintah daerah dan non pemerintah daerah masih banyak yang belum menjawab permasalahan dilapangan. Selain itu, alokasi anggaran serta penentuan lokus dan sasaran setiap program belum sesuai atau belum tepat jika dibandingkan berdasarkan data sebaran stunting dan keluarga 1000 HPK. Hal ini berarti bahwa pelaksanaan konvergensi dilevel pemerintah daerah bersama semua stakeholder (pihak non pemerintah/swasta) belum berjalan dengan baik. Oleh karena itu, proses pendampingan kepada pihak pemerintah daerah dan sektor swasta (non pemerintah daerah) dirasakan perlu untuk dilakukan dengan tujuan melakukan observasi dan mengidentifikasi secara dekat kendala-kendala dilapangan. Adapun metode pendampingan yang dilakukan adalah kombinasi antara metode Observasi, penyuluhan dan simulasi. Hasil yang diperoleh adalah tingkat pemahaman pemerintah daerah dan semua stakeholder terkait tentang stunting, determinan, dampak dan langkah penanunggulangan serta pencegahannya sudah baik. Namun, kendala yang dihadapi pada tahun 2021 adalah kondisi pandemic yang secara tidak langsung berpengaruh terhadap alokasi anggaran dan proses pelayanan kepada masyarakat termasuk keluarga 1000 HPK. Setelah dilakukan pendampingan kepada pemerintah daerah dan semua stakeholder terkait telah memahami tugas dan fungsi masing – masing dalam pelaksanaan konvergensi. Rekomendasi yang di berikan adalah perlu penekanan pada beberapa cakupan intervensi yang masih rendah persentasenya yaitu : balita kurus yang mendapat PMT, balita diare yang mendapatkan suplementasi zinc, program bina keluarga balita (BKB), orang tua yang mengikuti kelas parenting, anak berusia 2-6 tahun yang terdaftar di kelas PAUD, program keluarga yang mendapatkan bantuan PKH, desa yang menerapkan KRPL, dan ibu hamil yang terlibat dalam kelas konseling.
Determinants of Hypertensive People Aged 20 to 44 Years Old Rahayu Chandranita Rini; Honey Ivone Ndoen; Deviarbi Sakke Tira
Journal of Health and Behavioral Science Vol 4 No 1 (2022): March 2022
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.153 KB) | DOI: 10.35508/jhbs.v4i1.4799

Abstract

Hypertension is a multifactor disease that can be present in any age group or social-economic group and is due to the interaction of many factors. This study aims to analyze the relationship between family history, consumption of fruits and vegetables, consumption of sodium, consumption of fat, obesity, physical activity, and stress level with the incidence of 20-44 years old hypertension in Oesapa Community Health Center of Kupang City year 2020. This research is a case-control study. The sample consisted of 110 people case samples dan 110 people control samples. Sample selection of the case sample is by simple random sampling and control is by individual matching. The data analysis used was univariate analysis and bivariate analysis with chi-square. The result of the study showed that there is a relationship between family history (p=0,000), fruits and vegetable consumption (p=0,004), fat consumption (p=0,000), obesity (p=0,000), physical activity (p=0,000), and stress level (p=0,000) with the incidence of hypertension aged 20-44 years, while sodium consumption (p=1,000) variable has no relationship with the incidence of hypertension aged 20-44 years.
Hubungan Faktor Risiko dengan Kejadian Penyakit Kusta di Kota Kupang Tahun 2018 Novita Scolastica Amsikan; Yuliana Radja Riwu; Deviarbi Sakke Tira
Lontar : Journal of Community Health Vol 1 No 1 (2019): March 2019
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/ljch.v1i1.2152

Abstract

Leprosy is a disease caused by The mycobacterium leprae which has a 2-5 year incubation period that attack The skin, peripheral nerves, upper respirator mucosa and eyes. The number of leprosy cases in Kupang experienced fluctuatuions where Three were 63 cases in 2013, 61 cases in 2014, 74 cases in 2015 and 66 cases in 2016. The purpose of this Study has to analyze the riskf ractors associated with the incidence of leprosy in Kupang in 2018. The type of research used was an analytical survei using the Case Control desing. The Population in this Study were 66 people, with a Case sampel of 23 people and a Control sampel of 46 people, a total sampel of 69 people. The sampling technique used was simpel random sampling. The statistical test used was the Chi Square Test. The Results of the analysis showed that room temperatur factors had a significal relationship with the incidence leprosy with a P value of 0.002 (P<0,05) while knowledge, personal hygiene, length of contact, humidity, occupancy density did not have signifikan relationship with the incidence of leprosy. Suggestions for health institutions is that the should provide more comprehensive and sustainable education to the community in order to increase the knowledge about leprosy and the community should participate in conseling about leprosy and be able to participate in the prevention of leprosy.
Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Risiko Kecelakaan Lalu lintas pada Siswa SMA di Kota Kupang Tahun 2019 Dea Putrisna Djawa Gigy; Agus Setyobudi; Deviarbi Sakke Tira
Lontar : Journal of Community Health Vol 1 No 4 (2019): December 2019
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/ljch.v1i4.2179

Abstract

The development of increasingly modern times with increasingly dense mobilization rates causes traffic accidents to increase, especially among high school students. Traffic accidents occur due to several factors, that are human factors, environmental factors, and vehicle factors. This study aimed to analyze factors related to the risk of traffic accidents in, Kupang city in 2019. This research used quantitative methods, with analytic methods, using a cross-sectional approach. The selection of samples used simple random sampling method and sample in this study is 84 students spread over three high schools, in Kupang. The results showed that there was a relationship between driving behavior with traffic accidents on high school students in Kupang with the value of p value = 0.003, there was no relationship between the factors of vehicles with traffic accidents on high school students in Kupang with the value of p value = 0.285 and there was a relationship between environmental factors and traffic accidents on high school students in Kupang with a value of p value = 0.002). The researcher proposes suggestions for high school students in Kupang City to pay more attention to driving behavior, as well as the conditions of the road being traversed. for officers who are authorized to be able to improve guidance and outreach, and strict rules and sanctions to create a conducive traffic situation, to reduce traffic accidents.
Analysis of Internal and External Factors Related to Compliance with Drug Drinking in Patients Leprosy in Kupang City Yuliana Timu; Deviarbi Sakke Tira; Marselinus Laga Nur
Lontar : Journal of Community Health Vol 3 No 2 (2021): June 2021
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/ljch.v3i2.3826

Abstract

Leprosy is a chronic infectious disease caused by Mycobacterium leprae. Poor preventive management can lead to progressive leprosy. Kupang City is in the first place to contribute 52 cases of leprosy. Regular treatment is very important to cure leprosy. Non-adherence to taking the medication regularly results in resistance to MDT which can lead to fatal disability. This study aimed to analyze internal dan external factors related to medication adherence to leprosy patients in Kupang City in 2019. This is a cross-sectional study. Sample in this study as many as 52 people with leprosy. The analysis was performed using the Chi-Square test. Results shows knowledge (p = 0.00), family role (p = 0.033), the role of health workers (0.008), and leprosy reactions (p = 0.004) related to medication adherence. But attitude (p = 0.471) is not related to medication adherence. It is suggested to the Kupang City Health Office to collaborate with administrators of infectious disease programs, especially leprosy so that they can socialize with families and communities to motivate patients for taking medication.