Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

IMPORTANCE-SATISFACTION ANALYSIS OF RAIL SERVICES IN THE UK WITH RESPECT TOTRAVEL TIME USE Yosritzal, Yosritzal; Dissanayake, Dilum; Bell, Margaret
Prosiding Forum Studi Transportasi Antar Perguruan Tinggi Vol 2 No 2 (2015): Prosiding Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi
Publisher : FSTPT Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The availability of information and communication technology such as Wi-Fi and electric socket on-board is expected to change consumer attitude and behaviour toward rail services as time spent travelling could be more productive and enjoyable. However, do the availability of Wi-Fi and electric power socket on-board were more importance than other performance attributes in consumers’ perception? This paper presents the result of an importance-satisfaction analysis of several attributes of train services in the UK. The study found that ticket price; reliability and seating guarantee were more importance than other attributes whilst Wi-Fi and electric socket were less importance. The results indicated that travel time use is just a complementary of the main objective of travel, which is to arrive at the destination.
PSYCHOLOGICAL INFLUENCE OF POSITIVE UTILITY OF TRAVEL TIME TO TRAVEL BEHAVIOUR Yosritzal, Yosritzal
Prosiding Forum Studi Transportasi Antar Perguruan Tinggi Vol 2 No 2 (2015): Prosiding Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi
Publisher : FSTPT Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

There is increasing interest in understanding travel behaviour to predict the effect of a policy into the shape of transportation system. However, less attention has been given to the psychological aspect of the system that leads to travel behaviour changing. This paper overview a comprehensive research that combined psychological related research area into transportation especially travel behaviour. Specifically, this paper overview several studies on the psychological aspect of travel time with respect to the positive utility of travel time in data collection and analysis. There are three aspects of the effects discussed in this paper such as perception of time, attitudes, and value of time. The integration of the psychological research methods into transportation offers a deep understanding of travel behaviour at individual as well as aggregate level.
STUDI PEMANFAATAN WAKTU PERJALANAN DI DALAM ANGKUTAN UMUM DI INDONESIA Yosritzal, Yosritzal; Adji, Bayu Martanto; Andika, Revi; Novrizal, Feri
Prosiding Forum Studi Transportasi Antar Perguruan Tinggi Vol 2 No 1 (2015): Prosiding Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi
Publisher : FSTPT Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In conventional travel time studies, the time spent travelling was considered as a wasted time because people the objective of travelling is to arrive and conduct intentional activities at the destination. However, the widespread ownership of personal information and communication technology devices in recent decade has been giving opportunity for travellers to carried out a more productive and enjoyable activities on-board. Researchers found that the use of travel time influences the perception and value of travel time of travellers. This paper presents the findings of a study on how travellers spent their time on-board of public transport in Indonesia. The method used in data collection was focus group discussion.
Analisis Biaya Tambahan pada Pengguna Jalan Akibat Pelaksanaan Proyek Rigid Pavement Irwan Yuhesdi; Yosritzal Yosritzal; Benny Hidayat
Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Vol 17 No 1 (2020): April 2020
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (P3M), Politeknik Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (651.125 KB) | DOI: 10.30630/jirs.17.1.297

Abstract

Jalan raya merupakan prasarana transportasi darat yang memegang peranan penting dalam sektor perhubungan terutama untuk kesinambungan distribusi orang, barang dan jasa. Dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi yang begitu pesat, pembangunan jalan yang sudah ada perlu ditingkatkan. Peningkatan ruas jalan Sei Dareh - Junction (Koto Baru) ini perlu dilakukan rekonstruksi jalan. Karena melihat kondisi perkerasan lama yang rusak dan tidak layak digunakan khususnya oleh kendaraan bermuatan berat. Namun ada polemik dalam pembangunan jalan ini seperti terjadinya kemacetan panjang akibat aktivitas pembangunan dan menurunnya tingkat kenyamanan pengguna jalan dalam melewati ruas jalan tersebut.Untuk itu perlu dilakukan kajian terhadap biaya tambahan yang ditanggung oleh pengguna jalan akibat aktivitas proyek tersebut. Analisis volume lalu lintas dilakukan sesuai dengan MKJI 1997 dan biaya operasional kendaraan mengacu kepada Pedoman konstruksi dan bangunan Pd T - 15 - 2005 - B Departemen Pekerjaan Umum. Metoda ini melakukan perhitungan dengan metoda VOCM-HDM III (vehicle operated cost model - highway design management). Analisa biaya kemacetan dibuat berdasarkan biaya operasional kendaraan,arus lalu lintas, kecepatan kendaraan,nilai waktu yang dihitung sesuai dengan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Kabupaten Dharmasraya dan nilai waktu antrian.pada lokasi antrian akibat pelaksanaa jalan rigid pavement dari sta 184 + 320 - sta 188 + 500 biaya tambahan yang di tanggung oleh pengguna jalan untuk kategori kendaraan ringan sebesar Rp 180.977/jam. sedangkan untuk kendaraan berat sebesar Rp 259.262/jam. Pada sta 188 + 500 - sta 184 + 320 biaya tambahan yang di tanggung oleh pengguna jalan untuk kategori kendaraan ringan sebesar Rp 171.427/jam. Sedangkan untuk kendaraan berat sebesar Rp 131.930/jam.
Pengembangan Model Bangkitan Perjalanan Zona Perumahan Dengan Mempertimbangkan Tipe Dan Usia Perumahan (Studi Kasus Perumahan di Kota Padang) Rini Amelia Sari; Yosritzal .; Purnawan .
Jurnal Pembangunan Nagari Vol 3 No 1 (2018)
Publisher : Badan Penelitian and Pengembangan (Balitbang), Padang, West Sumatra, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (557.915 KB) | DOI: 10.30559/jpn.v3i1.71

Abstract

Penelitian ini bertujuan memodelkan bangkitan pergerakan yang dilakukan oleh perumahan-perumahan yang ada di Kota Padang. Dengan mempertimbangkan variabel Tipe dan Umur Perumahan sebagai variabel tambahan di dalam model selain variabel sosio ekonomi, dengan tujuan menyederhanakan model dan memudahkan untuk memprediksi bangkitan perjalanan dari perumahan. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa umur perumahan berkorelasi sangat rendah dengan bangkitan perjalanan perumahan. Yang berarti variabel umur perumahan tidak memberi pengaruh yang signifikan terhadap bangkitan perjalanan dari perumahan. Sedangkan variabel tipe rumah memberikan korelasi yang cukup tinggi dengan bangkitan perjalanan dengan mobil dengan R2 sebesar 0,583, hal yang berbeda terjadi pada korelasi tipe rumah dengan bangkitan perjalanan dengan sepeda motor yaitu dengan R2 sangat rendah yaitu 0,09. Variabel yang berkorelasi tinggi dalam bangkitan perjalanan adalah kepemilikan kendaraan, jumlah anggota keluarga dan anggaran yang mereka sediakan untuk transportasi. Pemodelan bangkitan oleh sepeda motor tidak di pengaruhi oleh tingkat ekonomi masyarakat, sedangkan bangkitan perjalanan oleh mobil berkorelasi positif dengan penghasilan masyarakat. Dari penelitian ini di hasilkan 12 model bangkitan perjalanan dari perumahan yang di dapatkan dari data total sampel dan dari sampel yang di bagi berdasarkan tipe rumah (Tipe Rumah 45, 70 dan 100). Nilai determinasi dari pemodelan ini umumnya berkisar pada angka 0,5. Yang berarti bahwa ada faktor lain yang mempengaruhi bangkitan perjalanan dari perumahan diluar dari variabel yang di teliti.
Studi Perbandingan Kriteria Prioritas Pemeliharaan Jalan Detik Marietta; Yosritzal Yosritzal
Jurnal Civronlit Unbari Vol 7, No 1 (2022): April
Publisher : Universitas Batanghari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/civronlit.v7i1.93

Abstract

Kondisi jalan akan mengalami penurunan seiring dengan umur pelayanan diakibatkan oleh beban lalu lintas dan beberapa faktor lainnya sehingga untuk mengembalikan kondisinya menjadi mantap maka diperlukan adanya upaya perawatan jalan. Namun akibat keterbatasan dana tidak semua ruas jalan dapat ditangani sehingga diperlukan skala prioritas dengan kriteria yang tepat dalam penentuan ruas jalan yang perlu segera untuk ditangani. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis kriteria utama yang digunakan untuk menentukan prioritas penanganan jalan di beberapa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia pada beberapa penelitian sejenis yang telah dilakukan sebelumnya. Dari hasil penelitian ini diperoleh data bahwa kondisi jalan menempati kriteria utama dengan bobot 29.14%, kemudian disusul oleh volume lalu lintas/LHR dengan bobot 14.31%, Tata guna lahan dan Pengembangan Wilayah dengan bobot 10.20%, kebijakan dengan bobot 7.88%, Pembiayaan dengan bobot 6.24%, beban kendaraan dengan 5.6%, aksesibilitas dengan bobot 5.22%, ekonomi dengan bobot 4.71%, fungsi jalan/kelas jalan dengan bobot 4.43%, Mobilitas dengan bobot 3,77% dan kriteria lainnya sebesar 8,52%
Analisis Kebijakan Pembentukan UPTD Laboratorium di Kab. Pesisir Selatan sebagai Upaya Pencegahan Kecelakaan Konstruksi Yosritzal Yosritzal; Titi Kurniati; Eka Hasmatati Putri
Jurnal Dampak Vol 16, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/dampak.16.2.116-122.2019

Abstract

Pesisir Selatan Regency is a large regency at the south part of West Sumatera Province, Indonesia. Pesisir Selatan is prone to earthquake disaster because its location is above a fault lines. Therefore, a good quality and standardize building is a must in the region. However, Pesisir Selatan has no certified laboratory to test material for construction job as part of the quality assurance. Furthermore, the limited access to big cities such as Padang, made it difficult to bring and test the material to Padang. As the access is limited, testing for construction material and samples was conducted in a non-certified laboratory provided by local government. The result of the laboratory test could not be accounted for because the laboratory has not been certified. Anticipating the potential disaster in the future, the local government decided to develop a proper laboratory unit called Unit Pelaksana Tugas Daerah Laboratorium (Laboratory Regency Task Force Unit). The main task of the unit is to develop a standardize laboratory and make a preparation for administering the laboratory certification. However, the development of the unit should be carefully studied because it will need a significant cost for development and maintain the equipment. This paper presents the feasibility study for the development of the unit based on their current condition and the prospective of income in the future. First, an audit of existing equipment, staffs, and building was conducted and then prospective of income was estimated. The audit of existing laboratory equipment and staffs was based on secondary data from the existing laboratory. Prospective income was estimated from spatial plans and long-term development plan of the regency. Furthermore, in order to know the opinion of government and the user of the laboratory, a questionnaire was distributed. Data shows that the development of the unit is feasible but some improvements should be conducted.Keywords: Composition, Generation, Hazardous Solid Waste (HSW), Municipal service facilitiesABSTRAKKabupaten Pesisir Selatan adalah kabupaten besar di bagian selatan Provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Pesisir Selatan rentan terhadap bencana gempa bumi karena lokasinya berada di atas garis patahan. Oleh karena itu, kualitas dan standardisasi bangunan yang baik adalah suatu keharusan di wilayah ini. Namun, Pesisir Selatan tidak memiliki laboratorium bersertifikat untuk menguji bahan untuk pekerjaan konstruksi sebagai bagian dari jaminan kualitas. Selain itu, terbatasnya akses ke kota-kota besar seperti Padang, membuatnya sulit untuk membawa dan menguji materi ke Padang. Karena aksesnya terbatas, pengujian untuk bahan bangunan dan sampel dilakukan di laboratorium non-sertifikasi yang disediakan oleh pemerintah daerah. Hasil uji laboratorium tidak dapat dipertanggungjawabkan karena laboratorium belum disertifikasi. Mengantisipasi potensi bencana di masa depan, pemerintah daerah memutuskan untuk mengembangkan unit laboratorium yang tepat yang disebut Unit Pelaksana Tugas Daerah Laboratorium. Tugas utama unit ini adalah mengembangkan laboratorium ter standardisasi dan membuat persiapan untuk administrasi sertifikasi laboratorium. Namun, pengembangan unit harus dipelajari dengan hati-hati karena akan membutuhkan biaya yang signifikan untuk pengembangan dan pemeliharaan peralatan. Makalah ini menyajikan studi kelayakan untuk pengembangan unit berdasarkan kondisi mereka saat ini dan prospek pendapatan di masa depan. Langkah pertama yang dilakukan adalah audit terhadap peralatan, staf, dan bangunan yang ada dan berikutnya dilakukan estimasi pendapatan ketika laboratorium beroperasi. Audit peralatan dan staf laboratorium yang ada didasarkan pada data sekunder dari laboratorium yang ada. Pendapatan prospektif diperkirakan dari rencana tata ruang dan rencana pembangunan jangka panjang kabupaten. Selanjutnya, dilakukan pembagian kuesioner untuk mengetahui pendapat pemerintah dan pengguna laboratorium. Data menunjukkan bahwa pengembangan unit ini layak tetapi beberapa perbaikan harus dilakukan. Kata kunci: Komposisi, Pembangkitan, Limbah Padat Berbahaya (HSW), fasilitas layanan kota  
IDENTIFIKASI HUBUNGAN KESUKAAN DENGAN RISIKO KECELAKAAN PADA PENGENDARA SEPEDA MOTOR DI KOTA PADANG Fadhil Sandy Pratama; Yosritzal Yosritzal; Elsa Eka Putri
Jurnal Sains dan Teknologi Vol 19, No 2 (2020): Jurnal Sains dan Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (806.621 KB) | DOI: 10.31258/jst.v19.n2.p42-49

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara pengguna kendaraan bermotor terbanyak sebagai alat mobilisasi dari satu tempat ke tempat lainnya. Data yang tercatat pada tahun 2018 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa jumlah kendaraan bermotor di Indonesia sebesar 146 juta kendaraan dan didominasi oleh sepeda motor sebanyak 120 juta kendaraan. Dengan berbagai macam karekteristik pengemudi yang ada di jalan. ada beberapa faktor – faktor yang dapat mempengaruhi  perilaku pengendara. Pertanyaannya  apakah kebiasaan sehari – sehari memiliki hubungan dengan jumlah kecelakaan yang dialami. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor kesukaan dan kebiasaan yang berkorelasi dengan risiko kecalakaan dalam hal ini diindikasikan dari jumlah kecelakaan yang pernah dialami pengendara. Data penelitian ini didapat dari kuesioner online dan kuesioner secara langsung. Pengolahan data dilakukan denga analisis tabulasi silang dan chi square. Hasil penelitian menunjukan genre film favorit, musik favorit, jenis kelamin dan usia pengendara berkorelasi dengan perilaku dalam berkendara sehingga yang dapat diduga memicu kecelakaan. Pengendara dengan penyuka genre film action, pengendara dengan kelompok usia dibawah 35 tahun, dan pengendara laki – laki merupakan kelompok yang rentan mengalami kecelakaan.
IMPROVING PASSENGERS SATISFACTION OF “TRAVEL” CORRIDOR PADANG-PESISIR SELATAN USING IMPORTANCE - SATISFACTION ANALYSIS (ISA) Yosritzal Yosritzal; Seprino Hendra; Bayu Martanto Adji
SINERGI Vol 23, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.302 KB) | DOI: 10.22441/sinergi.2019.2.009

Abstract

This study was motivated by the case of the disappearance of legal bus services due to their loss in competition with a kind of car services called “Travel” for the corridor of Padang - Pesisir Selatan, West Sumatera, Indonesia. Travel might not legal public transport services, and therefore, in this study is also called un-official public transportation. This study aims to determine the driving attributes for passenger’s satisfaction of un-official public transportation services and to figure out the service attributes that need to be improved according to passengers’ perceptions. Data was collected using random sampling with a total sample of 160 respondents and was analyzed using the Importance Satisfaction Analysis (ISA) method. Quadrant analysis of ISA revealed that the availability of music and air conditioner on-board is not so essential but resulting a higher satisfaction to passengers. Passengers are calling for an improvement of the services by consistently implementing the law against a driver who uses a mobile phone while driving or driving inconsiderately, and improving the courtesy and friendliness of the driver.
Evaluating the effect of using shredded waste tire in the asphalt concrete-binder coarse on Marshall parameters Elsa Eka Putri; Yosritzal Yosritzal; Akhyarul-An Agusyaini; Wiwik Budiawan
SINERGI Vol 26, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/sinergi.2022.1.014

Abstract

Shredded Waste Tires are industrial materials that can be used in the asphalt mixture. The use of tires increases every day, considering the number of vehicles that grow from year to year. Using used tires is highly recommended for efforts to reduce waste that will harm the environment. The research aims to see the effect of adding shredded tires in a pavement mixture based on Marshall Value. The AC-BC pavement layer is not directly in contact with wheel load. Still, it must have sufficient thickness and stiffness to minimise stress or strain from traffic loads continuously transferred from the top of the pavement. The most important characteristic of the AC-BC is its stability. The optimum asphalt content value in the AC-BC mixture is 6.81%, mixed with various shredded waste tires. The Asphalt Concrete-Binder Course blended with 1.5%, 3.5%, 5.5% and 7.5% of the various shredded waste tire. The optimum shredded tire content was obtained at 3.5%, with the stability value increased by 2.1% from 1581.98 to 1614.88 kg, with a flow value of 5.43 mm, and a Marshall Quotient value of 297.4 kg/mm.