Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : JK Unila (Jurnal Kedokteran Universitas Lampung)

Pendekatan Diagnosis dan Neuroimaging pada Sindrom Sturge Weber Rahmayani, Fidha
Jurnal Kedokteran Universitas Lampung Vol 3, No 1 (2019): JK Unila
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jk unila.v3i1.2233

Abstract

Sindrom Sturge Weber (SSW) atau disebut juga encephalofacialangiomatosis adalah suatu sindrom neurokutaneus yang ditandai dengan angioma pada muka, kelainan vaskular dan kalsifikasi intrakranial ipsilateral, kejang, hemianopsia, dan glaukoma serta hemiparesis kontralateral. SSW merupakan suatu kelainan kongenital yang jarang terjadi dan penyebab pastinya belum diketahui. Angka kejadian SSW di Amerika Serikat 1 : 50.000; dari 13 kasus SSW didapatkan 5 anak laki-laki dan 8 anak perempuan berumur antara 8-15 tahun. Pendekatan klinis berupa manifestasi pada kulit dan saraf ditambah pemeriksaan penunjang CT scan kepala dengan gambaran kalsifikasi dan atropi cerebri dapat menjadi dasar diagnosis. Tujuan penelitian ini adalah melaporkan kasus SSW dengan pendekatan klinis dan imaging. Kasusnya adalah Anak perempuan usia 11 tahun dikonsulkan dari bagian anak dengan kelemahan anggota gerak kanan mendadak yang didahului adanya nyeri kepala. Pasien memiliki riwayat kejang sejak usia 4 bulan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan port wine stain pada wajah sebelah kiri sejak lahir, parese nervus facialis dextra disertai hemiplegi dextra. Gambaran CT scan kepala ditemukan gambaran kalsifikasi pada daerah cortex dan medulla pada lobus temporofrontoparietal sinistra dan hemiatrophy sinistra. Diagnosis SSW dapat ditegakkan berdasarkan manifestasi klinis yang ditemukan pada kulit dan saraf, serta ditunjang oleh pemeriksaan radiologi CT scan kepala berupa gambaran kalsifikasi dan atrofi kontralateral dengan hemiplegi.Kata kunci : sindrom sturge weber (SSW), port wine stain, hemiplegi, kalsifikasi
Gangguan Perilaku Akut pada Adenoma Hipofise Fidha Rahmayani
Jurnal Kedokteran Universitas Lampung Vol 4, No 2 (2020): JK UNILA
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jk unila.v4i2.2877

Abstract

Latar Belakang: Tumor hipofisis merupakan 10-15 % dari keseluruhan tumor intrakranial dengan gambaran histopatologis yang jinak namun tidak jarang memberikan gambaran klinis yang tidak ringan. Walaupun gangguan lapang pandang bitemporal dan hypopituitarism yang berjalan progresif merupakan gejala klinik yang khas pada tumor ini, kadang-kadang adenoma hipofisis yang besar memberikan gejala yang akut akibat adanya perdarahan atau infark. Adanya perdarahan ke dalam tumor hipofisis akan menyebabkan manifestasi klinis salah satunya adalah gangguan status mental yang akut. Kondisi ini dikenal sebagai apoplexy pituitary.Tujuan : Melaporkan kasus adenoma hipofise dengan manifestasi klinis gangguan perilaku akut. Laporan Kasus: Laki laki usia 52 tahun datang ke poli saraf dengan keluhan gangguan perilaku akut.Pada pemeriksaan fisik ditemukan hemianopsi bitemporal. Hasil pemeriksaan status neurobehaviour disimpulkan hampir semua domain kognitif terganggu disertai anxietas dan depresi. Laboratorium menunjukkan peningkatan  angka leukosit. Hasil CTscan menggambarkan lesi inhomogen di intrasella bentuk membulat, batas tegas, tepi licin, dengan central nekrosis di dalamnya. Post kontras tampak rim enhancement mengarah gambaran adenom a hipofise. Kesimpulan hasil pemeriksaan histopatologi jaringan menunjukkan jaringan hipofisis sesuai dengan adenoma hipofisis dengan nekrosis perdarahan. Kesimpulan: Apoplexia hipofise adalah salah satu kondisi yang mengancam jiwa pada pasien dengan adenoma hipofise. Insiden yang sangat rendah dari komplikasi ini  dapat menghambat penegakan diagnostik dan terapeutik sehingga meningkatkan angka kematian. Gangguan perilaku akut pada kasus ini dapat menjadi salah satu manifestasi klinis dari apoplexia hipofise.Kata kunci: adenoma hipofise, apoplexia hipofise,  gangguan perilaku akut
Korelasi Intensitas Nyeri dengan Paritas Kehamilan pada Ibu Hamil yang Mengalami Nyeri Punggung Bawah di Puskesmas Kedaton Kota Bandar Lampung Dewi Nur Fiana; Khairun Nisa; Fidha Rahmayani
Jurnal Kedokteran Universitas Lampung Vol 6, No 2 (2022): JK Unila
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jkunila6284-88

Abstract

Sepertiga dari populasi penderita nyeri punggung bawah (NPB) yang mengalami nyeri hebat dan sering dikaitkan dengan keterbatasan kemampuan ibu hamil untuk bekerja secara efektif. Hal tersebut berkaitan pada kualitas hidup yang buruk, akibatnya produktivitas ibu hamil dalam kegiatan rutin hariannya berkurang 1. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi intensitas nyeri dengan paritas kehamilan pada ibu hamil yang mengalami nyeri punggung bawah. Sebanyak 63 ibu hamil yang memenuhi kriteria dilakukan pengambilan data berupa data paritas dan derajat nyeri pungggung bawah. . Pada uji kruskall-wallis didapatkan nilai p value = 0.947. Dimana nilai p-value tersebut >0.05 sehingga didapatkan hasil bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara paritas dan NPB pada ibu hamil . Hasil penelitian menunjukkan terdapat korelasi antara intensitas nyeri dengan paritas kehamilan pada ibu hamil yang mengalami nyeri punggung bawah (NPB) di Puskesmas Kedaton Bandar Lampung. Kata Kunci: ibu hamil, nyeri punggung bawah, paritas