Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

PENGEMBANGAN DESA WISATA DENGAN PENDEKATAN SISTEMEIK INTEKONEKSI PROGRAM DI KABUPATEN LOMBOK UTARA I Putu Gede; Putu Ayu Paratiwi DS; Lalu Masyhudi; Ida Nyoman Tridarma Putra; I Ketut Purwata
Jurnal Ilmiah Hospitality Vol 11 No 1: Juni 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jih.v11i1.1614

Abstract

Desa wisata ideal adalah desa wisata dengan katagori mandiri yang mampu memberdayakan masyarakat lokal, realitas di Kabupaten Lombok Utara belum ada desa yang berkatagori mandiri pengembangan desa wisata pasca gempa bumi di pulau Lombok dapat mempercepat proses renovasi, revitalisasi desa wisata. Tujuan penelitian secara umum untuk menganalisis berbagai pendekatan pengembangan desa wisata melihat basis kekuatan ragam potensi desa wisata, desa wisata di Kabupaten Lombok Utara. Metode yang digunakan adalah metode campuran (Mix methods), penentuan basis potensi desa wisata; menggunakan analisis Locatioin Quotient (LQ). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan, pertama adanya keterkaitan pengembangan desa wisata pegunungan, daratan dan pesisir, dengan atraksi, aksesibilitas, dan aminities desa di Kecamatan Tanjung menunjukkan potensi kuat pada desa pesisir dengan nilai 1,266 dan desa di Kecamatan Bayan menunjukkan potensi kuat pada desa pegunungan atau perbukitan dengan nilai 1,145, dan tiga kecamatan lainnya terindikasi masih lemah pada keunngulan kompetitive wilayah pengembangan desa wisata pegunungan, dataran dan pesisir, dengan pendekatan Sistemik Interkoneksi Program (SIP) pengembangan desa wisata dengan potensi alam dan budaya yang dimiliki dapat mendukung terselenggaranya desa wisata mandiri menjadi lebih efektif dalam pemanfaatan sumber daya pariwisata desa di Kabupaten Lombok Utara.
Pengembangan Sumber Daya Manusia berbasis Kompetensi untuk Meningkatkan Kualitas Produksi Briket Arang Batok Kelapa pada Kelompok Usaha Sundil Sejahtera Syech Idrus; Si Luh Putu Damayanti; I Putu Gede; Fariz Ramadhan; Firman BM
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bestari Vol. 1 No. 7 (2022): October 2022
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55927/jpmb.v1i7.1464

Abstract

Kegiatan ini bertujuan mengembangkan sumber daya manusia berbasis kompetensi melalui pelatihan dan penambahan alat kerja guna meningkatkan kapsitas dan kualitas produksi briket arang batok kelapa. Sasaran dalam kegiatan PKM tahun 2022 adalah kelompok usaha Sundil Sejahtera dusun Sundil desa Montong Terep kabupaten Lombok Tengah. Metode pelaksanaan kegiatan berupa penyuluhan dan pendampingan. Hasil pre tes pengetahuan peserta terkait penjaminan mutu produk, merek, pengemasan, K3, dan pembukuan rata-rata diperoleh sebesar 47.13%, sedangkan nilai ketrampilannya 34.78%. Setelah kegiatan pengabdian dilakukan, terjadi peningkatan pengetahuan yaitu rata-rata sebanyak 88.53% dan keterampilannya rata-rata sebesar 80.95%, tumbuhnya kesadaran peserta atas pentingnya hal ini, ditandai dengan saran yang diterima tim pengabdiaan,  di mana seluruh peserta berharap agar kemitraan ini dapat diteruskan sebab manfaatnya sangat dirasakan.
INOVASI PEMBUATAN BUMBU SAMBAL AYAM TALIWANG MENGGUNAKAN METODE DRY FRY I Gusti Lanang Dwija Putra; I Putu Gede; Lalu Yulendra
Journal Of Responsible Tourism Vol 1 No 1: Juli 2021
Publisher : Program Studi S1 Pariwisata, Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.554 KB) | DOI: 10.47492/jrt.v1i1.989

Abstract

Tujuan dari penelitian ini, untuk mendeskripsikan proses pembuatan dan formula bumbu sambal Ayam Taliwang menggunakan metode dry fry, terhadap warna, aroma, rasa dan tekstur. Penelitian ini dilakukan didapur laboratorium Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Mataram dan metode yang digunakan yaitu metode eksperimental serta teknik purposive sampling. Sampel atau responden sebanyak 20 responden terdiri dari mahasiswa dari STP Mataram sejumlah 5 orang, 5 orang dosen, pemilik rumah makan sebanyak 2 orang dan Anggota Asosiasi Juru Masak Indonesia (ICA) sejumlah 8 orang.Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Dengan menggunakan Skala Likertdiperolehhasil penelitian dengan kesimpulan sebagai berikut:Menggunakan bahan-bahan bubuk cabai keriting, bubuk bawang putih, bubuk bawang merah, garam, dan gula. Tetapi dalam penelitian eksperimental ini ada penambahan beberapa item yaitu, bubuk terasi, bubuk santan dan bubuk daun limau, direkomendasikan cocok dengan kelokalan Lombok.Formula perlakuan yang digunakan pada penelitian ini adalah A1 (bubuk cabai merah 42% : bubuk terasi 6%), A2 (bubuk cabai merah 36% : bubuk terasi 12%), dan A3 (bubuk cabai merah 30 % : bubuk terasi. Formula bumbu yang diminati oleh responden antara lain: Warna, Aroma dan Tekstur, didapat pada formula A3 dengan persentase warna 76,70%, aroma 79,15%, dan tekstur 76,20%. Sedangkan rasa didapat pada formula A2 dengan persentase 74,70 %. Bagi peneliti selanjutnya agar menambahkan satu formula, yaitu A4 dengan komposisi (24% Bubuk Cabe : 24% Bubuk Terasi) sehingga penelitian menjadi lebih akurat
MIE BASAH ORGANIK BERBAHAN TALAS LOKAL DENGAN KOMBINASI KANGKUNG LOMBOK DI HOTEL PRATAMA (ORGANIC TARO WATER SPINACH WET NOODLES) Lukman Ahmadi; Lalu Yulendra; I Putu Gede
Journal Of Responsible Tourism Vol 1 No 3: Maret 2022
Publisher : Program Studi S1 Pariwisata, Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.687 KB) | DOI: 10.47492/jrt.v1i3.1375

Abstract

Minimnya pilihan makanan organik di sekitar kita menjadi perhatian serius dari para peneliti serta meningkatnya penggunaan pengawet sintetis tanpa kita sadari efek makanan anorganik yang berbahaya untuk waktu yang lama. Atas dasar itu, penelitian ini bertujuan untuk memotivasi produksi talas dengan kangkung/kangkung sehingga dapat menjadi pangan organik yang dapat dinikmati oleh segala usia dan yang terpenting berkelanjutan sehingga petani talas juga dapat merasakan manfaat ekonominya. Selama ini pembuatan mie basah selalu menggunakan bahan tambahan, baik sintetis maupun alami, yang semuanya untuk meningkatkan elastisitas, namun dampaknya membuat kita cepat mengantuk, untuk itu penelitian ini sebagai solusi alternatif. hasil penelitian ini diperoleh kombinasi tepung talas dan tepung terigu sesuai dengan tingkat kesukaan panelis, yang intinya proses pencampuran harus pada waktu yang tepat. Hasilnya formula 2 (F2) dengan substitusi 50% tepung talas dan 50% tepung terigu lebih unggul dari formula 1 (F1) dengan substitusi 30% tepung talas dan 70% tepung terigu dan juga dibandingkan dengan formula 3 ( F3) dengan substitusi 70% tepung talas dan 30% tepung terigu, berarti formula yang paling populer adalah Formula 2 (F2). perpaduan yang homogen dan khas dari perpaduan bahan dan teknik yang tepat membuat panelis menyukai ketiga formula tersebut, hal ini dibuktikan dengan nilai tinggi yang diberikan pada semua formula yang diuji ketiga formula tersebut dapat dijadikan sebagai jenis mie terbarukan yang memiliki keunikan dan ciri khas selain manfaat lain yang dibutuhkan tubuh kita.
PENGELOLAAN HOMESTAY BERBASIS MASYARAKAT DI DESA KUTA LOMBOK Herianto Adi; I Putu Gede; Ajuar Abdullah; Primus Gadu
Journal Of Responsible Tourism Vol 2 No 1: Juli 2022
Publisher : Program Studi S1 Pariwisata, Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.196 KB) | DOI: 10.47492/jrt.v2i1.1908

Abstract

Mandalika sebagai destinasi super prioritas nasional maka pemerintah mengadakan balap motor terbesar yaitu motogp, Selain dari infrastruktur tentu juga harus ada fasilitas penginapanyang menyebabkan pemerintah memebrikan bantuan homestay yang akan dikelola oleh masyarakat. Homestay bantuan pemerintah dibangun dengan syarat terdapat rumah dan lahan milik pribadi. Desa kuta yang merupakan induk dari KEK Mandalika adalah letak dari semua kegiatan yang dilakukan oleh ITDC selaku pengelola KEK Mandalika. Teknik menggunakan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi serta menggunakan analisis data poac. Hasil menunjukkan bahwa homestay yang dibangun didesa kuta Lombok merupakan homestay bantuan dari pemerintah untuk menopang terlaksananya motogp agar penontonnya mendapatkan tempat untuk menginap. Homestay yang dibangun di desa kuta sebanyak 200 buah yang tersebar diseluruh desa kuta, homestay dibangun dengan syarat ada rumah milik warga dan tanah bangunan terletak pada tanah milik sendiri. Pembangunan homestay dilakukan oleh tukang daari keluarga atau dari orang asing dan dievaluasi selama empat tahap dengan cara memberikan bukti hasil kerja. Homestay dibersihkan oleh pemilik homestay dan dibantu oleh anggota keluarga, istri biasanya membantu dalam membersihkan dapur dan mencuci seprai dan sarung bantal, pengelola mengganti seprei setiap tamu cek out, sudah lewat seminggu, atau tamu yang meminta, pengelola ada beberapa yang bisa berkomunikasi bahasa inggris dengan baik yang menyebabkan pelayanan tidak berjalan secara maksimal.jual untuk lebih meningkatkan wisatawan yang dating.
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PENGEMBANGAN DESTINASI HONEYMOON DI GILI MENO KABUPATEN LOMBOK UTARA Roly Handika; I Made Murdana; Lalu Masyhudi; I Putu Gede; Uwi Martayadi
Journal Of Responsible Tourism Vol 2 No 2: Nopember 2022
Publisher : Program Studi S1 Pariwisata, Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.391 KB) | DOI: 10.47492/jrt.v2i2.2162

Abstract

Perception is the process by which a person selects, organizes, and interprets information inputs to create a meaningful overall picture. While the development of tourism is a destination whose development is determined in certain phases. The objectives to be achieved in this study are to determine the development of tourism in Gili Meno and to determine public perceptions of the development of honeymoon destinations in Gili Meno. In this study, the informants were village officials, pokdarwis leaders, and community leaders. In this study, the data collection methods used were observation, interviews, and documentation. The technique of determining the informants used purposive sampling. The initial step taken to find out the public's perception of the development of honeymoon destinations and tourism development in Gili Meno was by observing and conducting interviews with several informants. The results of this study indicate that the public's perception of honeymoon destinations is in the good category and the development of tourism in Gili Meno is in the development phase and has implications for the economy, environment, social and culture.
STRATEGI PENGEMBANGAN DANAU EMBULAN SEBAGAI DESTINASI WISATA Di DESA AIK BUKAQ KECAMATAN BATUKLIANG UTARA LOMBOK TENGAH Nuri Dahlan; I Made Murdana; Ajuar Abdullah; I Putu Gede; Lalu Masyhudi
Journal Of Responsible Tourism Vol 2 No 2: Nopember 2022
Publisher : Program Studi S1 Pariwisata, Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (543.589 KB) | DOI: 10.47492/jrt.v2i2.2167

Abstract

The problems studied in this study are related to the development of potential tourist attractions owned by Embulan Lake as a Tourist Destination and to formulate development strategies that are in accordance with environmental conditions. The method used in this research is descriptive qualitative by using data collection techniques in the form of observation, interviews, and documentation, while to analyze the data the researcher uses SOAR analysis. The results of this study are Embulan Lake has a potential tourist attraction that can be developed as a tourist destination, while the Embulan Lake development strategy is as follows: Development of natural tourism potential such as water tourism, educational tourism, Cultural tourism development such as storytelling, Development of supporting facilities, Capturing linkage with travel units (travel agents), Collaborating between academics in the tourism sector, Creating a management agency from the Petikus Daye Hamlet community which will be under the auspices of the central pokdarwis in Aik Bukaq Village, Preparing existing business units (UMKM), implementation of concept of CBT, Conducting promotions, Collaborating between existing tourist destination managers, Creating official accounts on social media, Conducting durian fruit events at Embulan Lake.
POTENSI PENGEMBANGAN PERKEBUNAN VANILI SEBAGAI AGROWISATA BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI DESA GENGGELANG LOMBOK UTARA Ria Astuti; I Putu Gede; Agusman Agusman; Syech Idrus; Lalu Masyhudi
Journal Of Responsible Tourism Vol 2 No 2: Nopember 2022
Publisher : Program Studi S1 Pariwisata, Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.705 KB) | DOI: 10.47492/jrt.v2i2.2170

Abstract

This study discusses the potential for developing vanilla plantations as agro-tourism based on local wisdom in the village of Genggelang, Lombok Utara. So that the purpose of this research is to describe the potential of vanilla agro-tourism in the village of Genggelang, Lombok Utara and to formulate the efforts that can be made towards the development of vanilla agro-tourism in the village of Genggelang, Lombok Utara. This study uses a qualitative approach with data collection techniques in the form of interviews, observations, documentation and questionnaires. The data analysis technique uses SWOT analysis to formulate a vanilla plantation development strategy as Agrotourism. The results of this study, namely, the potential of human resources, natural resources, tourist attractions, Accessibility, facilities and infrastructure, agro-tourism, and local wisdom were then analyzed using SWOT analysis. The results obtained show the SO (strength-opportunity) and WO (weakness-opportunity) strategies, namely by utilizing all the strength factors of the Vanilla Plantation to get the opportunities it has, as well as the ST (Strength-Threat) and WT (weaknesses-threat) strategies, namely Limiting the number of tourists visiting Vanilla plantation objects by providing entrance tickets and Maintaining the original behavior and culture of the community to increase local wisdom in tourist attractions. This can be done with strategic solutions to make a basic plan for agro-tourism areas, maintain and preserve vanilla plantation land traditionally, improve the management of vanilla plantations to become a souvenir product for tourists and the government conducts socialization related to the importance of agro-tourism.
STRATEGI PENGEMBANGAN AGROWISATA SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI DESA GENGGELANG LOMBOK UTARA Ibnu Huzaefah; I Putu Gede; Primus Gadu
Journal Of Responsible Tourism Vol 2 No 3: Maret 2023
Publisher : Program Studi S1 Pariwisata, Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (919.798 KB) | DOI: 10.47492/jrt.v2i3.2535

Abstract

This study discusses agro-tourism development strategies as a tourist attraction in Genggelang Village, Gangga District, North Lombok Regency. This type of research is a descriptive qualitative research, with the aim of describing the potential of agro-tourism in Genggelang Village, Gangga District, North Lombok Regency. The results of this study are presented using descriptive methods and SWOT analysis to obtain answers to the problem formulations, namely a description of the agro-tourism potential found in Genggelang Village, the formulation of agro-tourism development strategies in Genggelang Village. The data collection techniques used in this study were observation, interviews, questionnaires and documentation. Determination of informants is determined by purposive sampling technique. There are important findings in the research, there are several agro-tourism potentials such as coffee, cocoa, durian, and vanilla plantations. Based on research, and internal strategic factors analysis summary (IFAS), external strategic factors analysis summary (EFAS) and then SWOT analysis so that an agro-tourism development strategy for Genggelang village can be formulated, namely a rapid growth strategy. It was concluded that the appropriate agro-tourism development strategy for Genggelang Village is a rapid growth strategy and the strategy that can be implemented in the development of agro-tourism in Genggelang Village is the Strength Opportunity.
PENGOLAHAN AMPAS MINYAK KELAPA MENJADI COOKIES DENGAN TEKNIK OVEN LISTRIK DI DESA KEMBANG KUNING Yogie Choirurroziky; I Putu Gede; Lalu Yulendra
Journal Of Responsible Tourism Vol 2 No 3: Maret 2023
Publisher : Program Studi S1 Pariwisata, Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1046.23 KB) | DOI: 10.47492/jrt.v2i3.2538

Abstract

Pengembangan desa wisata melalui pengolahan ampas minyak kelapa menjadi cookies dengan teknik oven listrik di desa Kembang Kuning. Dengan rumusan masalah yaitu bagaimana proses pengolahan ampas minyak kelapa dan bagaimana formulasi resep cookies ampas minyak kelapa di desa Kembang Kuning. Teknik kuesioner dan studi dokumentasi dan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Proses pengolahan ampas minyak kelapa melewati beberapa tahap yang pertama yaitu penyortiran, pengupasan, pembersihan, pemarutan, pemerasan sari kelapa atau yang biasa disebut santan kemudian dillanjutkan proses memasak santan untuk mendapatkan minyak kelapa dan ampas minyak kelapa kemudian proses terakhir yaitu pemisahan antara ampas minyak kelapa dan minyak kelapa. Formulasi cookies ampas minyak kelapa sebagai berikut 100 gram ampas minyak kelapa, 50 gram margarin, 2 kuning telur, 245 gram tepung terigu, 50 gram gula pasir, 60 gram susu bubuk dan 15 gram gula aren.