Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH ELECTRONIC WORD OF MOUTH, DAYA TARIK DAN LOKASI TERHADAP MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN DI DESA TETE BATU KABUPATEN LOMBOK TIMUR Anna Apriana Hidayanti; Lalu Masyhudi
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 1 No 2: Juli 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jip.v1i2.160

Abstract

This research is aimed to determining the effect of electronic word of mouth, attractiveness and location simultaneously and partially affect of interest visiting Tete Batu Village, East Lombok. This research is associative research. The population of this study is all visitors in Tete Batu Village. The sample was 40 respondents. The technique of data collections were questionnaires and analyzing data through Multiple Linear Regression analysis. The results of multiple linear regression analysis obtained the formula Y = 0.429 + 0.705X1 + 0.175X2 +0.013X3 + e. Based on the hypothesis test were simultaneously the three independent variables significantly influence the interest of tourists visiting Tete Batu Village. Partially, electronic word of mouth (X1) has a positive and significant effect on the interest of visiting tourist; this could be seen from t count of 10.920, it was more than the t table value of 1.688. Attractiveness (X2) has a positive and significant effect on the interest of visiting tourists; this could be seen from the t count of 2.252, it was more than the t table value of 1.688. The location variable (X3) didn’t have any significant effect on tourist visiting, and showed that the results of the coefficient of multiple linear determination (R2) of 0.750 or75%. This means that t e degree of influence of the independent variable (X) on the variable (Y) is 75%.
PENGEMBANGAN DESA WISATA DENGAN PENDEKATAN SISTEMEIK INTEKONEKSI PROGRAM DI KABUPATEN LOMBOK UTARA I Putu Gede; Putu Ayu Paratiwi DS; Lalu Masyhudi; Ida Nyoman Tridarma Putra; I Ketut Purwata
Jurnal Ilmiah Hospitality Vol 11 No 1: Juni 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jih.v11i1.1614

Abstract

Desa wisata ideal adalah desa wisata dengan katagori mandiri yang mampu memberdayakan masyarakat lokal, realitas di Kabupaten Lombok Utara belum ada desa yang berkatagori mandiri pengembangan desa wisata pasca gempa bumi di pulau Lombok dapat mempercepat proses renovasi, revitalisasi desa wisata. Tujuan penelitian secara umum untuk menganalisis berbagai pendekatan pengembangan desa wisata melihat basis kekuatan ragam potensi desa wisata, desa wisata di Kabupaten Lombok Utara. Metode yang digunakan adalah metode campuran (Mix methods), penentuan basis potensi desa wisata; menggunakan analisis Locatioin Quotient (LQ). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan, pertama adanya keterkaitan pengembangan desa wisata pegunungan, daratan dan pesisir, dengan atraksi, aksesibilitas, dan aminities desa di Kecamatan Tanjung menunjukkan potensi kuat pada desa pesisir dengan nilai 1,266 dan desa di Kecamatan Bayan menunjukkan potensi kuat pada desa pegunungan atau perbukitan dengan nilai 1,145, dan tiga kecamatan lainnya terindikasi masih lemah pada keunngulan kompetitive wilayah pengembangan desa wisata pegunungan, dataran dan pesisir, dengan pendekatan Sistemik Interkoneksi Program (SIP) pengembangan desa wisata dengan potensi alam dan budaya yang dimiliki dapat mendukung terselenggaranya desa wisata mandiri menjadi lebih efektif dalam pemanfaatan sumber daya pariwisata desa di Kabupaten Lombok Utara.
RUTE WISATA MINIMUM 10 DESTINASI PANTAI POPULER DI PULAU LOMBOK Lalu Masyhudi
Jurnal Ilmiah Hospitality Vol 8 No 1: Juni 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (532.291 KB)

Abstract

Destinasi andalan di Pulau Lombok salah satunya adalah destinasi wisata pantai. Lombok oleh kementrian pariwisata dijadikan sebagai salah satu prioritas nasional atau yang disebut sebagai 10 bali baru. Dalam penelitian ini yang dijadikan sebagai adalah BIL (Bandara Internasional Lombok) dan sampai dengan adalah destinasi wisata pantai populer yang dikutip dari situs www.tempatseru.com . untuk mencapai destinasi wisata pantai yang lain wisatawan dapat mengunjungi destinasi wisata pantai lainnya sebelum mencpai destinasi wisata tujuan. Hal ini tentunya akan mengirit waktu dan biaya yang akan dikeluarkan oleh wisatawan sehingga Untuk mencapai destinasi yang akan dituju wisatawan dapat singgah di destinasi lain dengan jarak yang diketahui. Untuk menentukan jarak minimum yang akan ditemputh digunakan perhitungan menggunakan Algoritma Djiktstra dan dalam penghitungan jarak dari BIL ke 10 destinasi menggunakan bantuan google maps. Hasil yang didapatkan adalah Dari 10 destinasi wisata pantai populer wisatawan dapat menempuh jarak dengan dua pilihan, pertama wisatawan dapat langsung ke destinasi wisata pantai yang dituju dan kedua wisatawan dapat singgah di destinasi-destinasi wisata pantai lainnya sebelum mencapai destinasi wisata yang dituju dengan BIL sebagai destinasi awal wisatawan. Dari perhitungan destinasi wisata pantai yang dapat ditempuh secara langsung adalah destinasi wisata pantai Pantai Nambung, Pantai Selong Belanak, Pantai Seger dan Pantai Senggigi. Sedangkan destinasi wisata pantai yang mempunyai destinasi wisata persinggahan adalah Pantai Sekotong, Pantai Bangko-Bangko, Pantai Sire, Pantai Tebing, Pantai Mawun dan Pantai Mawi.
POTENSI DESA PEMEPEK SEBAGAI KAWASAN WISATA PEDESAAN BERBASIS LINGKUNGAN AGRARIS DI KECAMATAN PRINGGARATA KABUPATEN LOMBOK TENGAH I Wayan Suteja; Sri Wahyuningsih; Lalu Masyhudi
Jurnal Ilmiah Hospitality Vol 8 No 2: Desember 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.086 KB) | DOI: 10.47492/jih.v8i2.13

Abstract

Pengembangan wisata alternatif dalam rangka mencapai keberlanjutan sangat penting dilakuakan dalam rangka menangkal dampak negatif dari pariwisata massal. Begitu juga Desa Pemepek yang tengah berupaya mengembangkan potensi yang dimiliki dengan konsep pariwisata yang tepat supaya dapat sejalan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungan alamnya. Konsep wisata pedesaan adalah salah satu yang mungkin dapat menjadi alternatif pilihan. Melalui tulisan ini, dibahas tentang potensi Desa Pemepek sebagai pengembangan kawasan wisata pedesaan berbasis agraris. Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi dan diskusi terfokus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Desa Pemepek memiliki potensi yang sangat beragam yaitu potensi alam yang terdiri dari lahan pertanian, sungai, tebing dan bukit, hutan lindung dan budidaya bambu tabah. Sedangkan potensi budaya terdiri dari aktivitas masyarakat dalam pertanian, rantok atau budaya panen dan juga peninggalan sejarah masjid watu telu serta tidak kalah penting dari aspek kulinernya. Pengembangan Desa Pemepek sebagai kawasan wisata pedesaan berbasis agraris menjadi langkah strategis dalam memadukan pariwisata dengan kegiatan masyarakat dalam kegiatan pertanian. Langkah ini akan mendorong keberkanjutan keduanya dan memberi dampak positif yang saling menguntungkan.
PENGELOLAAN SANGGAR WAYANG SAMAPTE DESA PRINGGARATA Murianto Murianto; Lalu Masyhudi; Nukeu Novia Andriani; Lalu Yulendra; Andi Suprianto; Mahdani Mahdani
Jurnal Ilmiah Hospitality Vol 9 No 1: Juni 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.47 KB) | DOI: 10.47492/jih.v9i1.28

Abstract

Sanggar Wayang Samapte-Desa Pringgarata merupakan salah satu lembaga seni yang masih bertahan hidup ditengah perkembangan moderenisasi. Aktifitas dan Pupularitas lembaga ini sudah mulai menurun karena minat masyarakat untuk melestarikanya. Perkembangan pariwisata di pulau Lombok yang semakin baik memberikan harapan dan peluang besar dalam pengembangan sanggar wayang sebagai daya tarik wisata. Metode pengumpulan data yang digunakan secara observasi, wawancara mendalam dengan Purposive Sampling dengan melakukan wawancara mendalam secara langsung dengan berbagai tokoh seperti Dalang Wayang Samapte, Anggota Sekaha, dan penggiat serta pelaku budaya lainya yang ada di Pulau Lombok. Potensi Daya Tarik Wisata wayang ini harus dikelola dengan baik sehingga dapat memberikan dampak secara sosial, fisikologis dan menganngkat taraf ekonomi pelaku seni wayang yang lebih baik. Membuat paket-paket wisata wayang yang bisa dipadukan dengan paket wisata lainya sehingga Peluang pasar dapat diperesar seperti Kantor Pemerintah, BUMD dan BUMN, , Travel Agent, dan Perhotelan serta Stakeholder Pariwisata oleh karena itu, penting kiranya dibuat model pengelolaan yang baik supaya sanggar wayang samapte ini bisa berkembang secara berkelanjutan
PKMS KELOMPOK USAHA PASAR SENI DESA SESELA KABUPATEN LOMBOK BARAT Rizal Kurniansah; Ni Putu Ade Resmayani; Murianto Murianto; Lalu Masyhudi; I Gusti Ngurah Putu Dedy Wirawan
Jurnal Ilmiah Hospitality Vol 9 No 1: Juni 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jih.v9i1.158

Abstract

Pasar Seni Desa Sesela merupakan sebuah pasar seni yang dibangun pada tahun 2012. Pasar seni ini menjual berbagai jenis kerajinan tangan dari kelompok masyarakat setempat dan dijual kepada para masyarakat umum serta para wisatawan yang berkunjung di daerah Senggigi. Untuk produk yang paling terkenal di pasar ini adalah kerajinan cukli yang berbentuk meja, kursi, almari, asbak, dan topeng. Program kemitraan masyarakat ini adalah masyarakat yang produktif secara ekonomi yaitu kelompok usaha pasar seni yang wilayah domisilinya ada di Desa Sesela kabupaten Lombok Barat Nusa Tenggara Barat. Permasalahan Mitra dilihat dari system pesamasaran yang kurang maksimal, sehingga berdampak terhadap tingkat kunjungan para konsumen yang tidak meningkat, kurangnya pengetahuan para penjual dalam hal memberikan pelayanan yang prima kepada tamu yang mengakibatkan kurangnya ketertarikan tamu untuk membeli cendramata di pasar seni Sesela. Hasil kegiatan PKMS ini berlangsung dengan baik dan sukses, kegiatan pengabdian dilaksanakan di Pasar Seni Desa Sesela Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat yang dihadiri oleh para pengelola dan pedagang dan telah mampu melayani para wisatawan dengan baik memasarkan kerajinan di media online. Kegiatan ini perlu ada lanjutan yang berupa pelatihan sejenis untuk selalu diselenggarakan secara terus menerus, sehingga kemampuan yang dimiliki oleh Mitra. Dalam situasi pandemi Covid-19, pelaksanaan pengabdian tidak hanya melalui tatap muka langsung dengan peserta tetapi bida memanfaatkan media online untuk melakukan seminar online dengan peserta.
PENGUNAAN GOOGLECLASSROOM DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS PARIWISATA PADA MAHASISWA PARIWISATA STP MATARAM Ida Nyoman Tri Darma Putra; Gusti Ayu Meri Aryani; lalu masyhudi
Jurnal Ilmiah Hospitality Vol 9 No 1: Juni 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jih.v9i1.161

Abstract

Metode pembelajaran mengalami perubahan seiring perkembangan informasi dan teknologi khususnya pada perkembangan teknologi dalam penggunaan gadget dan internet. Di Indonesia saat ini salah satu metode pembelajaran online yang paling sering digunakan adalah google classroom. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengidentifikasi bagaimana respon mahasiswa di Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram terhadap pembelajaran Bahasa Inggris Pariwisata menggunakan Google Classroom. Sebanyak 120 mahasiswa program studi S1 Pariwisata merupakan sampel dalam penelitian ini. Adapaun aspek yang diteliti dalam penelitian ini adalah aspek (Google Classroom Ease of Access) kemudahan dalam mengakses pembelajaran Google classroom, (google classroom perceived usefulness) kegunaan, (google classroom communication and interaction) komunikasi dan interaksi, (learners’satisfaction) kepuasan mahasiswa dalam pembelajaran google classroom. Kesimpulan dari hasil penelitian menujukan bahwa respon mahasiswa di STP mataram dalam pembelejaran Bahasa Inggris Pariwisata dengan Googleclassroom menunjukan respon yang positif hal ini terlihat dari nilai rerata skor pada setiap aspek memiliki skor > 3.00 pada sebagai besar item kuesioner.
PELATIHAN GOOGLECLASSROOM SEBAGAI MEDIA PERKULIAHAN ONLINE PADA KELOMPOK DOSEN DI SEKOLAH TINGGI PARIWISATA MATARAM Ida Nyoman Tri Dharma Putra; Gusti Ayu Meri Aryani; Lalu Masyhudi
Jurnal Ilmiah Hospitality Vol 9 No 1: Juni 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jih.v9i1.164

Abstract

Di masa era globalisasi dan kemajuan teknologi, dosen perlu untuk memperoleh pelatihan penggunaan pembelajaran jarak jauh dengan jaringan internet. Pelatihan penggunaan googleclassroom perlu untuk dilakukan terlebih lagi dengan adanya social distancing di masa pandemi covid 19 ini dosen dituntut untuk dapat memberikan perkuliahan secara daring dengan berbagai media pembelajaran online. Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan dan gratis saat ini adalah googleclassroom. Berdasarkan hasil analisis masalah, banyak dosen belum mengetahui dan kesulitan dalam menggunakan googleclassroom. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret, kegiatan pertama yang dilakukan adalah memberikan orientasi pengenalan tentang penggunaan googleclassroom dalam pembelajaran secara daring dan praktik secara langsung. Selama pelatihan yang memanfaatkan googlecassroom ini, menunjukan respon yang positif dari peserta dosen di STP Mataram terlihat dari partisipasi aktif dari peserta pelatihan ini. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pelatihan ini adalah kemampuan dosen dalam menggunakan komputer/ smartphone, koneksi internet yang lambat, masalah teknis pada laptop dan waktu dan jadwal pelatihan yang masih berbenturan dengan jadwal kegiatan lain maupun kegiatan pribadi masing-masing dosen yang ada di Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram.
IDENTITIKASI POTENSI PENGEMBAGAN EKOWISATA DESA KARANG SIDEMEN UNTUK MENDUKUNG BERKELANJUTAN DI LINGKAR GEOPARK, LOMBOK TENGAH Murianto Murianto; Lalu Masyhudi
Jurnal Ilmiah Hospitality Vol 10 No 1: Juni 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembangunan pariwisata yang berkelanjutan adalah upaya memaksimalkan dampak positif dan meminimalkan dampak negatif aktivitas kepariwisataan terhadap ketiga aspek pembangunan tersebut. Agar pembangunan pariwisata di Lombok berkelanjutan, diperlukan perencanaan yang didasarkan pada prinsip-prinsip keberlanjutan yang berlaku secara global, nasional, dan lokal. Ekowisata Berbasis Masyarakat (Community Based Ecotourism) Pola ekowisata berbasis masyarakat adalah pola pengembangan ekowisata yang mendukung dan memungkinkan keterlibatan penuh oleh masyarakat setempat dalamperencanaan, pelaksanaan, dan pengelolaan usaha ekowisata dan segalakeuntunganyang diperoleh. Ekowisata berbasis masyarakat merupakan usaha ekowisata yang memprioritaskan peran aktif masyarakat. Masyarakat setempatlah yang memiliki pengetahuan tentang alam serta budaya yang menjadi potensi dan nilai jual sebagai daya tarik wisata, sehingga pelibatan masyarakat menjadi mutlak. Menggunakan anilisis deskriftif kualitatif menjelaskan potensi dan spengembangan pariwisata berkelanjutan sehingga mampu memaparkan dengan baik potensi dan kekayaan Desa karang sidemen yang belum ditemukan saat ini. Potensi sumber daya alaam atau ekowisata yang memiliki daya jual kepada wisatawan, akan tetapi kalau tidak dikelola dengan baik maka tidak akan menghasilkan pariwisata negatif yang dapat merusak alam, Lingkar hutan gunung Rinjani sudah mulai rusak dengan ilegaloging yang dilakukan oleh masyarakat sendiri termasuk masyarakat yang berasal dari karang sidemen. Ketidakmampuan masyarakat dalam menjaga satwa, flora dan fauna juga menjadi tatangan dalam mengembangkan ekowisata.
PENINGKATAN PENGETAHUAN PELAKU WISATA DI TWP GILI MATRA DALAM MENGELOLA OBYEK WISATA PENYU di PERAIRAN TWP GILI MATRA KABUPATEN LOMBOK UTARA Sulaeman Sulaeman; Supriadi Supriadi; Ma’ruf Al Qifari; Yayang Erry Wulandari; Lalu Masyhudi
JURNAL PENGABDIAN MANDIRI Vol. 1 No. 7: Juli 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.317 KB)

Abstract

Munculnya wabah penyakit Corona Virus Diseases -19 menyebabkan sepinya wisatawan yang datang berkunjung ke TWP Gili Matra, hal ini membuat bisnis dibidang pariwisata benar-benar mmati suri, hal ini membuat pendapatan pelaku wisata dari berbagai jenis usaha menjadi sepi, seiring dengan mulai normalnya kondisi setelah wabah corona berhasil diatasi, membuat pelaku usaha kembali berupaya menyiapkan berbagai atraksi wisata, khususnya di TWP Gili Matra, agar wisatawan kembali ramai berwisata ke Gili Matra. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan gambaran ilmiah dan mudah difahami oleh kalangan pelaku wisata di TWP Gili Matra terkait pengelolan obyek wisata penyu, sebagai obyek wisata tambahan di TWP Gili Matra. Tahapan kegiatan dirancang selama 2 hari yang didahului dengan kegiatan koordinasi dan komunikasi dengan pihak Satker TWP Gili Matra. Persiapan dimaksudkan adalah penetapan arah dan sasaran kegiatan, model kegiatan, kegiatan ikutan dan lokasi pemusatan kegiatan. Hasil kegiatan ini sangat sesuai dengan yang diharapkan yaitu pada kegiatan yang dilaksanakan pelaku wiata yang hadir secara aktif bertanya mengenai materi yang diberikan. Hal ini menunjukkan bahwa rasa ingin tahu mereka yang besar dan perhatian yang tinggi peserta untuk meningkatkan pengetahuan mereka tentang cara pengelolaan obyek wiata penyu di lingkungan TWP Gili Matra dapat dikelola dengan baik dan benar
Co-Authors Agusman Agusman Ajuar Abdullah Aluh Nikmatullah Andi Suprianto Anggia Praba Putri Anna Apriana Hidayanti Bagiastra, I Ketut Bagus Satra Putra Baiq Pindayu Widianiswara Besse Arnawisuda Ningsi Chelsania, Ni Putu Ajeng Dewi Ramadhani Didin Hadi Saputra Dwi Cahya Andira Dyah Indraswati Erry Supriyadi Fahurrahim Fahurrahim Gamanudin Yusuf Gusti Ayu Meri Aryani Hariyadi Seprianta Herfan Sabandi Heri Haryanto Hulfa, Ihyana I Gde Putu Wandita Yudistira I Gusti Ngurah Putu Dedy Wirawan I Ketut Purwata I Made Murdana I Nyoman Tri Sutaguna I Putu Gede I Putu Gede I Putu Gede I Wayan Nuada I Wayan Suteja Ida Nyoman Tri Darma Putra Ida Nyoman Tri Dharma Putra Ida Nyoman Tridarma Putra Irvana Arofah Juna Harwadi Kurnia Sri Astuti Lalu Asnan Kurnia Al Hadi Lalu Juliyadi Lalu Mahsar Lalu Mohamad Iswadi Athar Lalu Putra Muhlis Lia Rosida Lia Rosida M. Rozi Iskandar Mahdani Mahdani Mahsun mahsun Mala Mutmainah Maruf Alqifari Ma’ruf Al Qifari Mey Susanti AS Mikyarul Ilmy Muh. Yusril Hamzani Saputra Muhamad Syafiq Rapiqi Muhammad Sarjan Muharis Ali Mujriah Mulhidin Mulhidin Mumun Surahman Murianto Murianto Murianto Murianto Ni Komang Ayu Triani Asih Ni Luh Kartini Ni Putu Ade Resmayani Ni Putu Taning Nia Kurniati Nukeu Novia Andriani Nuri Dahlan Purwata, I Ketut Putrawan Habibi Putu Ayu Paratiwi DS Ria Astuti Rifaid Rifaid Riki Kusuma Marga Rizal Kurniansah Rizal Pratama Roly Handika Rozita Rozita Sainul Abidin Ali Salma, Nabila Inas Siluh Putu Damayanti Silvia Maharani Safitri Siti Hidayatul Jumaah Soeharjoto, Soeharjoto Sri Wahyunigsih Sri Wahyuningsih Sulaeman Sulaeman Sulaeman Sulaeman Supriadi Supriadi Susanty, Sri Syech Idrus Tekad Sukomardojo Tribudhi, Debbie Aryani Ulfan Mulyawan Utama, Lalu Satria Uwi Martayadi Uwi Martayadi Wahyu Khalik Yahadi Yahadi Yayang Erry Wulandari Yulendra, Lalu Yusran, Husna Leila