Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Application of Location Quotient for Development of Sembalun Tourism Destinations Based on Local Comparative Advantage Syech Idrus; I Putu Gede; I Ketut Purwata; Si Luh Putu Damayanti; I Ketut Bagiastra
Budapest International Research and Critics Institute-Journal (BIRCI-Journal) Vol 5, No 3 (2022): Budapest International Research and Critics Institute August
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v5i3.6062

Abstract

Research dissecting about application of location quotient (LQ) for development of Sembalun Tourism Destinations based on local comparative advantage. The research method used in this study is a survey research method. The population in this study were all core tourism stakeholders in Sembalun District. The technique used to determine the sample in this study is a purposive sampling technique with non-random sampling. The analytical model used in this study is LQ analysis. The results of the study show the potential for diversity of tourism resources from the results of data collection in Sembalun District, which can be grouped as follows: (1)The potential for tourism in the natural environment consisting of (a)land, namely mountains, national parks, hills, lakes, rivers, forests, species flora, fauna, plantations, cultivation, rice fields, vast fields, caves, and waterfalls. (b)water, namely the expanse of the sea, pools of water, and the seabed. (2)The potential for cultural tourism which consists of (a)arts, (b)crafts, (c)livelihood systems, (d)local traditions, (e)culinary arts, (f)cultural festivals, (g)traditional markets, (h)traditional villages, (i)building cultural heritage, (j)cultural heritage objects, (k)cultural heritage sites, (l)traditional equipment and technology systems, (m)cultural heritage areas, (n)intangible culture, and (o)museums. (3)The potential for artificial tourism consists of (a)recreational and entertainment facilities, (b)rest facilities, and (c)recreational and sports facilities. (4)The potential for human resources consisting of (a)experts in the arts, and (b)experts in the field of culture. Based on the results of LQ analysis research, it can be seen that the potential for natural tourism in the form of land is a comparative advantage for tourism development in Sembalun District.
PENGEMBANGAN INTEGRATED FARMING TERNAK DENGAN TANAMAN HORTIKULTURA UNTUK MENDUKUNG PARIWISATA DI DESA WISATA KABUL Murianto, Murianto; Lalu Masyhudi; I Ketut Bagiastra; Ida Nyoman Tri Dharma Putra; Aluh Nikmatullah; Muhammad Sarjan; Heri Haryanto
Media Bina Ilmiah Vol. 18 No. 8: Maret 2024
Publisher : LPSDI Bina Patria

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33758/mbi.v18i8.739

Abstract

Desa Wisata Kabul merupakan Desa Wisata Penyangga KEK Mandalika Lombok. Kondisi Geografis wilayah Desa Kabul seluas 981 hektar. Jumlah penduduk total 6.626 orang yang terdiri dari penduduk laki-laki 3.220 orang dan penduduk perempuan 3.406 orang. 90 % masyarakat desa Kabul bekerja sebagai petani dan buruh tani dan ternak pada lahan kering. Pada masa pandemic Covid-19 akibat adanya pembatasan mobilitas sosial, membuat masyarakat lebih banyak beraktivitas di rumah. Akibatnya, banyak dari mereka yang merasakan kejenuhan karena sudah cukup lama menjalani adaptasi normal baru. Menanggapi hal tersebut, wisata di alam terbuka tentunya dapat menjadi sebuah pilihan. Paket Wisata Agro Eduwisata D’kabul. Potensi di Desa Wisata Kabul. Atraksi Wisata Alam seperti bendungan, pertanian dan perternakan. Atraksi Wisata Budaya.Kesenian Tradisi Wayang Sasak. Wayang Sasak merupakan wayang kulit yang berkembang kalangan masyarakat suku Sasak, Pulau Lombok. Kesenian Tradisi Jaran Kamput. Jaran Kamput, merupakan sebuah kesenian khas yang dimiliki oleh suku Sasak, Pulau Lombok. Kesenian Gendang Belek. Gendang beleq merupakan salah satu musik tradisional yang telah diwariskan orang terdahulu masyarakat Suku Sasak. Atraksi Wisata Buatan. Agrowisata D’Kabul merupakan salah satu wisata buatan yang ada di Desa Wisata Kabul.Paket Wisata di Desa Wisata Kabul. Paket Wisata Agro Eduwisata D’kabul. Program kunjugan ke Agro Eduwisata D’Kabul Pembuatan Pupuk Kompos. Pupuk kandang bermanfaat untuk menyediakan unsur hara makro dan mikro dan mempunyai daya ikat ion yang tinggi sehingga akan mengefektifkan bahan-bahan an organik di dalam tanah, termasuk pupuk an organik
PENGELOLAAN HYGIENE DAN SANITASI DI DESA WISATA KEBON AYU LOMBOK BARAT I Ketut Bagiastra; Uwi Martayadi
Media Bina Ilmiah Vol. 18 No. 8: Maret 2024
Publisher : LPSDI Bina Patria

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33758/mbi.v18i8.744

Abstract

Banyaknya jenis wisata di desa wisata Kebon Ayu mengakibatkan ramainya pengunjung baik lokal maupun mancanegara. Selain pengaruh positif tentunya ada pengaruh negative atau kerugian yang timbul akibat pengembangan desa wisata. Pengaruh negative antara lain polusi udara, pencemaran air, serta permasalahan sampah. Urgensi dari penelitian ini adalah menganalisis pengelolaan hygiene dan sanitasi secara keseluruhan di desa wisata Kebon Ayu. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengelola dan pedagang di desa wisata Kebon Ayu. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Maret – Juli 2023. Sampel penelitian diambil dengan cara purposive sampling yaitu memilih sampel dengan kriteria inklusi yang sudah ditetapkan oleh peneliti. Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah tempat berjualan makanan, penyimpanan dan penyajian makanan, sanitasi kawasan wisata, hygiene pedagang makanan, kualitas air minum, dan cemaran industry di lingkungan wisata. Analisis data dilakukan dengan reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan.
MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT DI OBYEK WISATA KEBUN AYU LOMBOK BARAT I Ketut Bagiastra; Uwi Martayadi; Dra.Siluh Putu Damayanti
Media Bina Ilmiah Vol. 18 No. 8: Maret 2024
Publisher : LPSDI Bina Patria

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33758/mbi.v18i8.747

Abstract

Desa wisata Kebon Ayu yang terletak di Gerung, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat memiliki berbagai macam jenis wisata. Banyaknya wisatawan yang datang ke desa wisata Kebon Ayu sangat baik untuk meningkatkan perekonomian warga setempat, tetapi justru timbul masalah baru yaitu sampah. Mitra dalam program pengabdian ini adalah pengelola desa wisata Kebon Ayu. Hasil observasi awal yang dilakukan tim pengabdian STP Mataram menunjukkan bahwa penataan desa wisata Kebon Ayu sudah bagus, fasilitas yang disiapkan juga bagus, ada tempat duduk yang luas, cocok untuk liburan keluarga. Ditambah lagi pemandangan alam, festival budaya dan kuliner. Akan tetapi, adanya sampah yang ditinggalkan pengunjung membuat rasa tidak nyaman dan bau yang tidak sedap. Tujuan dari adanya kegiatan PKM ini adalah mengembangkan kemandirian pengelola desa wisata Kebon Ayu agar bisa mengolah sampah menjadi barang atau produk bernilai ekonomis. Solusi yang ditawarkan tim pengabdian STP Mataram adalah sosialisasi, pendampingan, dan pelatihan dalam mengimplementasikan program bank sampah. Target luaran yang akan dicapai dalam PKM ini adalah publikasi di jurnal nasional terakreditasi sinta dan peningkatan skill mitra dalam mengolah sampah. Adapun tahapan rencana kegiatan yang diusulkan adalah sebagai berikut: Pertama, persiapan (menganalisis situasi melalui observasi awal). Kedua, bertemu (silaturahmi) dengan pengelola desa wisata Kebon Ayu. Ketiga, sosialisasi dan pelatihan pengolahan sampah. Keempat, pengadaan bank sampah untuk membantu mengatasi permasalahan sampah. Kelima, evaluasi untuk mengukur keberhasilan program yang telah dilakukan