Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

The Effect Of Social Media Promotion And Word Of Mouth On The Decision To Visit The Attraction Of Tanjung Bias Beach, West Lombok Regency Masyhudi, Lalu; Utama, Lalu Satria; Chelsania, Ni Putu Ajeng; Susanty, Sri; Murianto, Murianto; Purwata, I Ketut
Jurnal Manajemen Industri dan Logistik Vol 8, No 1 (2024): May 2024
Publisher : Politeknik APP Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30988/jmil.v8i1.1074

Abstract

This study aims to determine the effect of promotion through social media and word of Mouth on visiting decisions with the control variables of attractiveness and facilities. The data collection technique used a questionnaire that had been tested for validity and reliability. Based on the simultaneous hypothesis testing, the four independent variables have a significant effect on the decision to visit tourists to Tanjung Bias Beach. Partially, word of mouth (X2) has a positive and significant effect on the decision to visit tourists, this can be seen from the t-count value of 5.816, greater than the t-table value of 1.995. Social media promotion (X1), Attraction (X3) and Facilities (X4), and show that the result of the multiple linear determination coefficient (R2) is 0.648, or 65%. This means that the degree of influence of the independent variable (X) on the variable (Y) is 65%.
The Effect Of Social Media Promotion And Word Of Mouth On The Decision To Visit The Attraction Of Tanjung Bias Beach, West Lombok Regency Masyhudi, Lalu; Utama, Lalu Satria; Chelsania, Ni Putu Ajeng; Susanty, Sri; Murianto, Murianto; Purwata, I Ketut
Jurnal Manajemen Industri dan Logistik Vol. 8 No. 1 (2024): May 2024
Publisher : Politeknik APP Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30988/jmil.v8i1.1074

Abstract

This study aims to determine the effect of promotion through social media and word of Mouth on visiting decisions with the control variables of attractiveness and facilities. The data collection technique used a questionnaire that had been tested for validity and reliability. Based on the simultaneous hypothesis testing, the four independent variables have a significant effect on the decision to visit tourists to Tanjung Bias Beach. Partially, word of mouth (X2) has a positive and significant effect on the decision to visit tourists, this can be seen from the t-count value of 5.816, greater than the t-table value of 1.995. Social media promotion (X1), Attraction (X3) and Facilities (X4), and show that the result of the multiple linear determination coefficient (R2) is 0.648, or 65%. This means that the degree of influence of the independent variable (X) on the variable (Y) is 65%.
PEMETAAN POTENSI DESA SENGKOL SEBAGAI DESA WISATA Kasim, Sunardy; Mayadi, Mayadi; Mardedi, Lalu Jazuli Azhar; Hasan, Abd.; Santoso, Heroe; Muzanni, Ahmad; Murianto, Murianto
INTAN CENDEKIA (Jurnal Pengabdian Masyarakat) Vol 2, No 1 Juni (2021): INTAN CENDEKIA: JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT
Publisher : Yayasan Pendidikan Intan Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47165/intancendekia.v2i1 Juni.158

Abstract

Kegiatan Pengabdian Masyarakat dalam menggali potensi desa Sengkol sebagai desa wisata dilakukan dengan melalui survei lokasi dan melakukan pengolahan data yang kemudian di analisi menggunakan SWOT Analisis.yang terdiri dari Strenghts, Weakness, Opportunities dan Threaths. Analisis SWOT bertujuan untuk memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threaths). Dari hasil analisis tersebut maka dapat menjadi gambaran untuk pengembangan desa Sengkol sebagai desa wisata kedepannya. Beragam potensi desa yang menjadi kekuatan desa terowai harus di kembangkan hingga dapat menciptakan peluang dalam memajukan desa, dan sebaliknya berbagai kelemahan yang ada pada desa Sengkol harus segera diatasi sehingga tidak menjadi ancaman dalam proses pembangunan desa menjadi desa wisata. Bedasarkan datan dan analisi desa Sengkol memiliki aspek-aspek yang menjadikan desa ini sebagai desa wisata seperti : Attraction seperti Atraksi Alam, Atraksi rumah, dan Atraksi Kebudaya. Untuk mewujudkannya dibutuhkkan Accesability (aksesibilitas) dalam hal aksesibilitas memang terkendala dari pemerintah, jalan masuk menuju lokasi wisata. Amenities (fasilitas) masyarakat dapat memanfaatkan rumah tinggal mereka menjadi homestay yang dapat digunakan sebagai penginapan bagi wisatawan. Dan Ancillary (kelembagaan)pengembangan desa wisata dibutuhkan adanya lembaga yang mengelola berjalannya desa wisata tersebut, sehingga dibutuhkan POKDARWIS (kelompok Sadar wisata) Desa Sengkol
Pendampingan pengembangan kawasan agroeduwisata melalui pemetaan potensi Desa Sesait Susanti, Febrita; Murianto, Murianto; Widayanti, Baiq Harly; Ridha, Rasyid; Khatami, Ikhzam; Andhika, Dimas Arya
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 4 (2024): December
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i4.26682

Abstract

AbstrakPotensi desa yang termanfaatkan secara maksimal dapat menjadi salah satu sumber pendapatan masyarakat dan desa. Potensi desa sebagian besar dibidang pertanian sehingga masyarakat desa mayoritas bekerja pada bidang pertanian. Potensi ini perlu dikembangkan salah satunya dengan menjadikan desa sebagai kawasan agroeduwisata. Desa Sesait memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai kawasan agroeduwisata namun pengetahuan dan keterampilan masyarakan masih belum maksimal di aspek tersebut. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk memetakan potensi-potensi desa yang dapat menunjang terwujudnya kawasan agroeduwisata. Metode pendampingan dilakukan dengan sosialisasi dan Focus Grup Discusion (FGD) dengan tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda, Pemerintah Desa dan Pemerintah Kabupaten Lombok Utara. Hasil dari kegiatan ini adalah terdapat potensi berupa kawasan pertanian yang akan dikembangkan sebagai kawasan agroeduwisata dengan potensi kakao dan cengkeh. Pengunjung dapat belajar untuk menanam kakao dan cengkeh serta dapat belajar untuk melakukan pengolahan produk dengan bahan dasar cengkeh dan kakao. Selain itu akan dikembangkan kawasan pertanian agroeduwisata dengan menaman tomat, labu dan produk pertanian lainnya dimana pengunjung juga akan dapat belajar untuk proses penanaman sampai pada pengolah produk menjadi produk jadi. Untuk kawasan perternakan sapi akan ditata sehingga penampilannya akan lebih bersih, asri dan nyaman. Limbah sapi akan dioleh menjadi pupuk organik padat dan pupuk organik cair. Implementasi yang telah dilakukan pada kegiatan pengabdian ini adalah mengolah limbah ternak menjadi pupuk cair organik dan pupuk padat organik. Kata kunci: agroeduwisata; FGD; limbah; organik Abstract The potential of the village that is utilized to the maximum can be one of the sources of income for the community and the village. The potential of the village is mostly in the agricultural sector so that the majority of village people work in the agricultural sector. This potential needs to be developed, one of which is by making the village an agro-edutourism area. Sesait Village has the potential to be developed as an agro-edutourism area, but the knowledge and skills of the community are still not optimal in this aspect. The purpose of this service activity is to map the potentials of the village that can support the realization of agro-edutourism areas. The method uses Focus Group Discussion (FGD) with community leaders, traditional leaders, youth leaders, the Village Government and the North Lombok Regency Government. The result of this activity is that there is potential in the form of an agricultural area that will be developed as an agro-edutourism area with the potential of cocoa and cloves. Visitors can learn to grow cocoa and cloves and can learn to process products with cloves and cocoa-based ingredients. In addition, an agro-edutourism agricultural area will be developed by planting tomatoes, pumpkins and other agricultural products where visitors will also be able to learn about the planting process to processing products into finished products. The cattle farming area will be arranged so that the appearance will be cleaner, more beautiful and comfortable. Cow waste will be turned into solid organic fertilizer and liquid organic fertilizer. The implementation that has been carried out in this service activity is to process livestock waste into organic liquid fertilizer and organic solid fertilizer. Keywords: agroedutourism; FGD; waste; organic
PERAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN DESA ADAT KARANG BAJO KECAMATAN BAYAN KABUPATEN LOMBOK UTARA MOH. ARI RAFANDI; RIDHO ZIKRIMAULLA; MURIANTO, MURIANTO
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (JPKM) Vol. 1 No. 2 (2023): Agustus
Publisher : Perkumpulan Cendekia Muda Kreatif Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61116/jpkm.v1i2.397

Abstract

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan deskriptif kualitatif metode. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini bersumber dari hasil wawancara dari pihak-pihak terkait pemberdayaan masyarakat di desa wisata Karang Bajo. Peneliti menggunakan analisis data yaitu reduksi data, data presentasi, dan menarik kesimpulan. Dari semua data yang dimiliki telah diolah dan dianalisis tentunya mendapatkan hasil riset. Peran masyarakat di desa wisata Karang Bajo meliputi pelestarian budaya dan tradisi dalam bentuk diadakannya event-event kebudayaan. Pengambilan keputusan bersama menciptakan produk yaitu perda pengakuan dan perlindungan masyarakat hukum adat yang disahkan menjadi perda no. 6 tahun 2020 tentang masyarakat adat. Pendidikan budaya dibentuknya lembaga pranata adat serta sekolah adat. Partisipasi Masyarakat dalam kegiatan dan upacara adat berupa masyarakat ikut serta menjadi penggagas maupun penggerak upacara adat. Kemitraan yang dilakukan dengan menggaet beberapa pihak contoh, INCODEN (Indonesian Ecotourism Network), NGO (Non-Goverment Organization), KOMPAK (Kelompok Masyarakat Penggerak Konservasi), dan AMAN (Asosiasi Masyarakat Adat Nusantara).
Perancangan Revitalisasi Rumah Adat Sembalun untuk Menunjang Destinasi Wisata Budaya di Lombok Timur Kasim, Sunardy; Murianto, Murianto
Jurnal Pendidik Indonesia (JPIn) Vol 4, No 1: April 2021
Publisher : Yayasan Pendidikan Intan Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47165/jpin.v4i1.149

Abstract

Sebagai salah satu desa tertua di lombok, desa sebalun bumbung merupakan desa yang sangat menjaga budaya dan tradisi leluhurnya. beragam budaya dan tradisi tersebut dilakukan di sebuah rumah adat yang bernama rumah adat sembahulun. Hal ini sangat potensial untuk dijadikan sebagai salah satu destinasi wisata budaya untuk menunjang perekonomian masyarakat. Pembuatan desain revitalisasi rumah adat yang dilakukan dengan metode desain thingking di harapkan dapat menciptakan sebuah desain bangunan yang tidak hanya sesuai dengan kebutuhan pengelola rumah adat dan masyarakat dalam membuat kegiatan ritual adat, namun dapat juga berfungsi sebagai tempat kegiatan-giatan seni budaya lainnya sebagai daya tarik wisata.  
POLA KEMITRAAN PENTAHELIX DALAM PENGEMBANGAN DESA WISATA BUWUN SEJATI, LOMBOK BARAT NTB Susanty, Sri; Murianto, Murianto; Ander Sriwi
Media Bina Ilmiah Vol. 18 No. 6: Januari 2024
Publisher : LPSDI Bina Patria

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33758/mbi.v18i6.583

Abstract

Desa Wisata Buwun Sejati ini merupakan salah satu desa wisata di Narmada, Lombok Barat NTB. Desa ini sangat kaya potensi wisata wisata alam dan tradisi masyarakat. Destinasi primadona adalah kolam alami Aik Nyet dan Bunut Ngengkang. Aik Nyet merupakan kawasan hutan yang memiliki banyak sumber mata air. Untuk mendukung tata kelola dan tata pamong yang baik, maka keterlibatan antar pihak mutlak diperlukan. Mereka ini disebut sebagai pentahelix pariwisata yang meliputi kolaborasi 5 (Lima Unsur) unsur subjek atau stakeholder pariwisata, yaitu: Academician (Akademisi), Business (Bisnis), Community (Komunitas), Government (Pemerintah) dan Media (Publikasi Media. Pola kemitraan yang terjalin nantinya merupakan sebuah system yang saling berinteraksi dan berkolaborasi. Tujuan khusus penelitian ini untuk mengetahui pola kemitraan yang efektif antara masing-masing pentahelix pariwisata dalam mewujudkan Desa Buwun Sejati yang terintegrasi dan berkelanjutan. Diharapkan dengan pola kemitraan yang dibentuk ini, maka kerjasama yang mutualisme dapat terwujud. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Berlokasi di Desa Wisata Buwun Sejati Lombok Barat. Cara pengumpulan data melalui observasi, wawancara semi-struktur, dokumentasi, dan focus group discussion menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini berupa analisis deskriptif kualitatif. Luaran penelitian berupa pola kemitraan pentahelix dalam pengembangan Desa Wisata Buwun Sejati di Kecamatan Narmada, Lombok Barat NTB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemitraan pentahelix dalam pengembangan pariwisata di Desa Buwun Sejati dilihat dari dimensi kesetaraan (equality), transparansi, dan saling menguntungkan. Dari dimensi kesetaraan semua pihak telah menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik. Transparansi dalam pengelolaan informasi diwujudkan melalui pertemuan rutin dan penggunaan media online dan media cetak baik yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta. Transparansi dalam hal keuangan diwujudkan melalui laporan penggunaan dan pertanggungjawaban keuangan. Kemitraan yang telah dijalin masing masing mendapatkan keuntungan. Pemerintah mendapatkan PAD dan membuka lapangan pekerjaan, masyarakat mendapatkan fasilitas dan pekerjaan di bidang pariwisata, swasta mendapatkan laba, akademisi mengimplementasikan tri dharma perguruan tinggi, dan media menjadikan desa ini menjadi sumber informasi dan edukasi bagi masyarakat lainnya. Pola kemitraan pentahelix mengarah kepada sekenario Pola Kemitraan Produktif masing-masing pihak bersifat simbiosis mutualisme. Relasi yang tercipta antara para stakeholders pariwisata tersebut tercipta dan memunculkan pembagian peran atau fungsi yang seimbang. Kemitraan bersama akademisi perlu ditingkatkan lagi untuk peningkatan kapasitas sumber daya manusia Lembaga Desa, Pokdarwis, pelaku wisata, dan BUMDesa Desa Buwun Sejati. Untuk kemitraan selanjutnya diharapkan kepada upaya pengembangan desa wisata menuju desa wisata yang maju dan mandiri. Hal ini dapat dilakukan dengan memperkuat kapasitas kelembagaan Pokdarwis, meningkatkan manajemen pariwisata dengan pembinaan dan bimbingan dari mitra, mendatangkan investor-investor luar untuk menunjang peningkatan sektor pariwisata yang berimbas pada kesejahteraan masyarakat, dan penataan dan pembenahan obyek wisata yang berada di wilayah Desa Buwun Sejati.
PENGEMBANGAN INTEGRATED FARMING TERNAK DENGAN TANAMAN HORTIKULTURA UNTUK MENDUKUNG PARIWISATA DI DESA WISATA KABUL Murianto, Murianto; Lalu Masyhudi; I Ketut Bagiastra; Ida Nyoman Tri Dharma Putra; Aluh Nikmatullah; Muhammad Sarjan; Heri Haryanto
Media Bina Ilmiah Vol. 18 No. 8: Maret 2024
Publisher : LPSDI Bina Patria

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33758/mbi.v18i8.739

Abstract

Desa Wisata Kabul merupakan Desa Wisata Penyangga KEK Mandalika Lombok. Kondisi Geografis wilayah Desa Kabul seluas 981 hektar. Jumlah penduduk total 6.626 orang yang terdiri dari penduduk laki-laki 3.220 orang dan penduduk perempuan 3.406 orang. 90 % masyarakat desa Kabul bekerja sebagai petani dan buruh tani dan ternak pada lahan kering. Pada masa pandemic Covid-19 akibat adanya pembatasan mobilitas sosial, membuat masyarakat lebih banyak beraktivitas di rumah. Akibatnya, banyak dari mereka yang merasakan kejenuhan karena sudah cukup lama menjalani adaptasi normal baru. Menanggapi hal tersebut, wisata di alam terbuka tentunya dapat menjadi sebuah pilihan. Paket Wisata Agro Eduwisata D’kabul. Potensi di Desa Wisata Kabul. Atraksi Wisata Alam seperti bendungan, pertanian dan perternakan. Atraksi Wisata Budaya.Kesenian Tradisi Wayang Sasak. Wayang Sasak merupakan wayang kulit yang berkembang kalangan masyarakat suku Sasak, Pulau Lombok. Kesenian Tradisi Jaran Kamput. Jaran Kamput, merupakan sebuah kesenian khas yang dimiliki oleh suku Sasak, Pulau Lombok. Kesenian Gendang Belek. Gendang beleq merupakan salah satu musik tradisional yang telah diwariskan orang terdahulu masyarakat Suku Sasak. Atraksi Wisata Buatan. Agrowisata D’Kabul merupakan salah satu wisata buatan yang ada di Desa Wisata Kabul.Paket Wisata di Desa Wisata Kabul. Paket Wisata Agro Eduwisata D’kabul. Program kunjugan ke Agro Eduwisata D’Kabul Pembuatan Pupuk Kompos. Pupuk kandang bermanfaat untuk menyediakan unsur hara makro dan mikro dan mempunyai daya ikat ion yang tinggi sehingga akan mengefektifkan bahan-bahan an organik di dalam tanah, termasuk pupuk an organik
PKMS “SADAR WISATA DAN SAPTA PESONA PADA MASYARAKAT DESA PANTAI INDUK GERUNG LOMBOK BARAT“ Sri Susanty; Ander Sriwi; Murianto, Murianto; Lalu Mahsar
Media Bina Ilmiah Vol. 18 No. 8: Maret 2024
Publisher : LPSDI Bina Patria

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33758/mbi.v18i8.743

Abstract

Community service programs on the promotion of Tourism Consciousness and ‘Sapta Pesona’ to the Pantai Induk Gerung West Lombok need to be carried out based on preliminary observations of the Mataram Tourism College community service team. Previously, this beach was a favorite tourist spot which was always busy with many tourists because it has a beach with beautiful natural views. but now, the beach is very quiet because of high coastal erosion and a dirty environment. Pokdarwis find it difficult to disseminate information to the public about tourism awareness programs and implement sapta pesona. The program is implemented using a lecture and discussion approach and problem mapping. This event, which was attended by 25 participants, looked enthusiastic during the counseling and problem mapping. This socialization program is very important for Pokdarwis and the local community as a basis for understanding tourism, so that it can foster high motivation and participation in tourism development at Pantai Induk.
Penanaman Mangrove Dalam Rangka Memperingati Hari Buruh Sedunia Oleh Serikat Pekerja LEM SPSI Prasetyo, Ary; Sofyan, Saiful Badri; Suryasastra, Marga; Yasriful, Yasriful; Iswandi, Dedi; Kiswanto, Heri; Chania, Afriani; Ibrahim, Ola; Tambunan, Samuel Parsaoran; Murianto, Murianto; Manurung, Harrys Muda; Sari, Asih Purwana; Suratman, Suratman
Jurnal Vokasi Vol 9, No 3 (2025): November
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/vokasi.v9i3.7993

Abstract

Pohon Mangrove merupakan tanaman perisai untuk penahan ombak dan menjaga kesetabilan tanah yang biasanya tumbuh didaerah pesisir Pantai. Kegiatan penanaman Mangrove ini bertujuan untuk melestarikan hutan Mangrove di daerah pesisir pantai sebagai habitat dan tempat berlindung berbagai biota laut, serta sebagai pelindung pantai dari aktivitas gelombang. Metode kegiatan ini dilakukan melalui caramah dan praktek langsung penanaman. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh serikat pekerja FSP LEM SPSI, tergolong sukses karena dari hasil evaluasi sudah memenuhi target antara lain: jumlah pohon magrove yang ditanam sudah mencapai 1.000 batang pohon, njumlah peserta yang hadir sebanyak 376 orang, terpublikasi melalui media lokal maupun nasional, adanay kelanjutan kegiatan dan peningkatan pemahaman peserta. Kegiatan ini juga banyak yang mengapresiasi karena sangat positif dan inspiratif. Kehadiran tamu undangan seperti Apindo, kapolres barelang, Walikota Batam, Wakil Gubernur Kepri, Kapinda Kepri, dan Kapolda kepri, merupakan bukti nyata adanya hubungan industrial yang harmonis di Provinsi Kepulauan Riau, terkhusus di Kota Batam