Tejo Sukmadi
Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro, Semarang Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia

Published : 56 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

PENGOPERASIAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA DARI CATU DAYA SATU FASA (FORWARD-REVERSE) MENGGUNAKAN KAPASITOR DENGAN PENGONTROLAN FREKUENSI DAN SUDUT FASA Mahfudhi, Hasan; Sukmadi, Tejo; Nugroho, Agung
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 5, NO. 1, MARET 2016
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.214 KB) | DOI: 10.14710/transient.5.1.42-48

Abstract

Motor induksi tiga fasa adalah jenis motor listrik yang paling banyak digunakan dalam industri, baik kecil, menengah atau besar.. Motor induksi memiliki konstruksi sederhana dan dapat diproduksi sesuai dengan kebutuhan. Banyak orang tidak dapat mengoperasikan  motor induksi tiga fasa pada industri di pedesaan karena tidak adanya sumber listrik tiga fase di daerah pedesaan. Jadi perlu adanya perancangan alat untuk mengoperasikan motor induksi tiga fasa pasa sistem satu fasa. Dalam rangka mengoperasikan motor induksi tiga fasa pada sistem tegangan satu fasa, maka menggunakan kapasitor sebagai pembentuk sudut fasa. Kapasitor yang diusulkan memiliki nilai tetap dan diparalel dengan kapasitor yang dikontrol  dengan rangkaian PWM IC TL494. Rangkaian ini diharapkan menghasilkan sudut fasa 120o. Hasil pengujian pengoperasian motor induksi tiga fasa pada sistem tegangan satu fasa menunjukkan bahwa mengendalikan sudut fase dengan perubahan frekuensi tidak berpengaruh pada keseimbangan fase. perubahan besarnya tegangan input dan atau besarnya nilai kapasitor memiliki efek yang lebih baik untuk membuat keseimbangan fasa selama pengoerasian dengan sumber satu fasa. Pengoperasian motor induksi tiga fasa pada sistem tegangan satu fasa dapat dioperasikan secara forward-reverse. Efisiensi yang diperoleh dari perhitungan slip menunjukan indikasi yang baik dari efisiensi yang ideal.
APLIKASI PLC PADA MESIN INDUSTRI PEMOTONG KAYU DENGAN PERANGKAT KONVEYOR Nurcahyo, Dimas Agung; Sukmadi, Tejo; Karnoto, Karnoto
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 3, NO. 1, MARET 2014
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (445.762 KB) | DOI: 10.14710/transient.3.1.89-96

Abstract

Abstrak Pada awalnya sistem kontrol untuk pengendali otomatis perangkat-perangkat mesin di industri berupa rangkaian relay. Namun sistem kontrol dengan rangkaian relay tersebut menjadi kurang efektif karena untuk memberikan perubahan sistem memerlukan biaya yang besar serta tingkat kerumitan kerja yang tinggi. Akhirnya muncul sistem kontrol berbasis komputer yang disebut dengan PLC (Programmable Logic Controller) yang dapat memberikan solusi bagi permasalahan tersebut. Tulisan ini melaporkan hasil penelitian berupa rancang bangun aplikasi PLC untuk pengendalian konveyor pada pemotong kayu. Sistem yang dibangun, berupa pemotong kayu meggunakan mesin circle dengan pengendali konveyor yang dikontrol menggunakan PLC. Kehandalan dan kemudahan penggunaan motor induksi tiga fasa merupakan alasan bagi dunia industri untuk menggunakannya. Namun demikian terdapat kelemahan motor induksi tiga fasa yaitu dalam hal pengaturan kecepatan. Dalam proses produksi sekarang ini di sebuah industri adakalanya dibutuhkan kecepatan putar yang dapat diatur sesuai keperluan. Pengendalian motor induksi tiga fasa ini dapat dilakukan denan mengatur kecepatan putar motor secara bertahap (soft starting) sampai mencapai kecepatan nominalnya dengan memberikan sudut pemicuan yang berbeda-beda dengan menggunakan variabel speed drive. Kata kunci : Variabel Speed Drive, konveyor, PLC, motor induksi  Abstract At first the control system for automatic control devices in industrial machines such as relay circuits . But the control system with the relay circuit to be less effective due to deliver system changes require substantial costs and a high level of complexity of work. Finally emerging computer -based control system called PLC ( Programmable Logic Controller ) which can provide a solution to these problems . This paper reports the results of a design study of PLC applications for conveyor control on timber cutting . The system is built such as wood cutting machine receipts circle with controllers using a PLC controlled conveyor. Reliability and ease of use of three phase induction motor is the reason for the industry to use it . However, there is a three phase induction motor weakness , namely in terms of speed settings . In today's production process in an industry that is sometimes required rotational speed can be adjusted as necessary . Control of three phase induction motor can be done primarily to adjust the motor speed gradually (soft starting ) until it reaches its nominal speed by providing triggering angle different by using variable speed drives. Keywords: Variable Speed Drive, conveyors, PLC, induction motors
PERANCANGAN INSTALASI LISTRIK SISTEM PEMILIHAN KABEL DAN PEMUTUS PADA RUMAH POMPA BANDARA AHMAD YANI SEMARANG MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP 12.6 Megantara, Lazuardi Bagas; Karnoto, Karnoto; Sukmadi, Tejo
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 7, NO. 4, DESEMBER 2018
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (832.23 KB) | DOI: 10.14710/transient.7.4.989-995

Abstract

Instalasi pada rumah pompa yang baik akan membuat kinerja motor pompa akan semakin baik. Dari penghantar dan juga kabel yang digunakan dapat dilihat seberapa besar motor pompa drainase dapat bekerja. Dengan menggunakan software ETAP 12.6 kita dapat melakukan simulasi untuk mengetahui load flow dari jaringan yang dimana kita dapat mengetahui apakah instalasi yang terpasang sudah sesuai dengan standar yang berlaku dan dapat bekerja dengan baik. Jika instalasi tidak sesuai dengan standar maka kinerja motor pompa akan tidak efisien, sehingga dapat membuat perusahaan yang menggunakannya dapat dirugikan secara finansial. Buruknya instalasi pada motor pompa dapat mengakibatkan berbagai macam hal, seperti kabel terbakar bahkan motor dapat terbakar bila instalasi yang diterapkan tidak sesuai dengan aturan atau standar. Pada tugas akhir ini dilakukan perhitungan pemilihan kabel dan pemutus dengan standar PUIL 2000 yaitu kabel yang terpasang pada motor induksi tidak boleh kurang dari 125% arus beban penuh dan untuk pemutus motor jenis squirrel cage yaitu sebesar 250% dari arus beban penuh motor yang diproteksi. Berdasarkan hasil simulasi menggunakan ETAP 12.6 pemilihan kabel dan pemutus rumah pompa RO, rumah pompa baku dan rumah pompa drainase dengan metode pengasutan motor bintang-delta, menggunakan dua jenis kabel yaitu kabel jenis NYFGbY berisolasi polyvinyl chloride (PVC) dengan pemakaian luas penampang hanya untuk ukuran 2 x 1,5 mm2 dan kabel jenis N2XFGbY berisolasi gross-linked polyethylene (XLPE) dengan pemakaian luas penampang untuk ukuran 2 x 2,5-300 mm2 dan untuk pemilihan model dan kapasitas pemutus menggunakan dua manufacture yaitu Cutler-Hammer dan ABB berkapasitas mulai dari 3 Amps sampai 4000 Amps.
APLIKASI KONVERTER ARUS SEARAH TIPE BUCK PADA PENGEREMAN DINAMIK MOTOR INDUKSI TIGA FASA METODE INJEKSI ARUS SEARAH Setiawan, Maulinda; Sukmadi, Tejo; Windarta, Jaka
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 6, NO. 4, DESEMBER 2017
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1134.384 KB) | DOI: 10.14710/transient.6.4.665-674

Abstract

Motor induksi tiga fasa di berbagai industri sangat penting untuk dapat dihentikan dalam waktu singkat atau dijaga pada keadaan diam. Pengereman dinamik motor induksi tiga fasa telah umum digunakan untuk menghentikan motor induksi secara elektris. Umumnya, metode pengereman dinamik tidak dapat menghentikan putaran motor secara cepat  layaknya pengereman mekanis. Dalam penelitian ini, akan dibahas mengenai pengereman dinamik menggunakan metode injeksi arus searah. Perancangan Buck Converter dibuat sebagai sumber DC pada pengereman injeksi arus searah motor induksi tiga fasa. Berdasarkan hasil pengukuran buck converter dapat beroperasi pada duty cycle minimal yaitu 10% % dengan tegangan keluaran 11,3Vdan arus keluaran 0,16A. Pada duty cycle maksimal yaitu 90% dengan tegangan keluaran 29,95V dan arus keluaran 1,15A. Hasil pengujian juga membuktikan bahwa buck converter berhasil diaplikasikan pada pengereman injeksi arus searah motor induksi tiga fasa dan telah berhasil menghentikan motor paling cepat dalam waktu 0,18 detik pada saat kondisi tidak terkopel generator DC dan 1,7 detik untuk kondisi terkopel dengan generator DC.
PENGENDALI MOTOR INDUKSI TIGA FASA MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL (PLC) UNTUK PENGOLAHAN KAPUK Handoko, Hanif Nika; Sukmadi, Tejo; Karnoto, Karnoto
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 3, NO. 1, MARET 2014
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.752 KB) | DOI: 10.14710/transient.3.1.29-36

Abstract

Abstrak Kota Pati, tepatnya di desa Karaban merupakan daerah penghasil produk yang berbahan dasar kapuk. Namun, dalam proses produksi masih menggunakan cara tradisional. Para pengusaha kapuk masih mengandalkan sinar matahari untuk mengeringkan kapuk tersebut. Hal itu yang mendasari ide penelitian ini. Pada penelitian ini, dibuat suatu sistem balik arah putaran motor induksi tiga fasa hubung star-delta dengan Programmable Logic Control ( PLC ) sebagai pengendali. Sistem ini sangat sederhana, tidak memerlukan banyak perangkat pendukung dan dapat diterapkan pada jenis motor induksi tiga fasa. Pada sistem mengharuskan adanya pertukaran arah putar dari arah putar kanan ke putar kiri, hal ini diperlukan untuk melakukan pengayakan kapuk agar terpisah dari bijinya. Hasil pengujian untuk pengasutan menunjukkan pengasutan dengan metode Y-∆ forward memiliki arus starting sebesar 2,44 A dan metode Y-∆ reverse memiliki arus starting sebesar 2,49 A . Waktu pengasutan yang baik untuk perpindahan dari bintang (Y)–segitiga (∆) adalah 5 detik. Untuk pengereman, arus injeksi DC yang disalurkan sebesar 0,735 A dan waktu berhenti untuk beban 0,21 Kg sebesar 1,41 detik, untuk beban 0,4 Kg sebesar 1,08 detik dan untuk beban 0,61 Kg sebesar 0,82 detik. Waktu berhenti dengan pengereman dinamik lebih cepat dibandingkan tanpa pengereman dinamik. Kata kunci :  balik putaran motor,hubung star-delta, motor induksi tiga fasa, pengereman dinamik,programmable logic control (PLC)  Abstract Pati , precisely in the village of Karaban is producing region cotton based products . However , the production process is still using the traditional way . Kapok entrepreneurs still rely on sunlight to dry the cotton . It 's the idea underlying this research. Made a reverse direction of rotation system three phase induction motor star - delta circuit with Programmable Logic Control ( PLC ) as a control . In the system requires an exchange of rotary direction of the right turn directions to turn left, it is necessary for this thing to the sifting so the cotton seeds is separated. The test results to show that starting with Y - Δ forward method has a starting current of 2.44 A and the method has a reverse Y - Δ starting current of 2.49 A . A good starting time for the displacement of the star ( Y ) - triangle ( Δ ) is 5 seconds. For braking , the DC injection current is channeled by 0.735 A and the time stopped for load of 0.21 Kg is 1.41 seconds, for load of 0.4 Kg is 1.08 seconds, and for load of 0.61 Kg is 0.82 seconds . Time stops with dynamic braking is faster than without dynamic braking. Keywords :          reverse rotation of the motor, circuit star-delta, three phase induction motor, dynamic braking programmable logic control (PLC)
PERANCANGAN KONVERTER DC-DC TOPOLOGI BUCK BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA8535 UNTUK APLIKASI HEATER EKSTRAKSI BIJI KAPUK Vernandez, Aggie Brenda; Facta, Mochammad; Sukmadi, Tejo
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 4, NO. 2, JUNI 2015
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.266 KB) | DOI: 10.14710/transient.4.2.253-260

Abstract

Abstrak Ekstraksi minyak biji kapuk secara umum masih diproduksi secara konvensional dengan pemanasan menggunakan bahan bakar fosil, maka dari itu diperlukan pengembangan lebih lanjut untuk membuat proses ekstraksi menjadi modern. Salah satu metode adalah menggunakan pemanas listrik. Pemanas listrik diharapkan dapat mempertahankan suhu ekstraksi, sehingga perlu adanya sitem umpan balik. Solusi yang ditawarkan salah satunya adalah dengan membuat konverter DC-DC buck dengan mikrokontroller. Mikrokontroller ATmega8535 bertindak sebagai pusat pengendali tegangan dan daya keluaran dc chopper agar dapat mempertahankan suhu ekstraksi. Kombinasi dari pengaturan duty cycle MOSFET (Metal Oxide Semiconductor Field Effect Transistor) sebagai pensaklaran elektronika daya, mikrokontroller, dan kontroller PID (Proportional Integral Derivative) di dalam DIC (Digital Indicating Controller) dipilih sebagai kontroller utama dalam sistem yang diajukan. Mikrokontroller mendapat sinyal umpan balik dari sensor termokopel tipe K melalui DIC. Berdasarkan hasil eksperimen, proses pemanasan sukses mempertahankan suhu di 650C dengan variasi duty 70%, 75%, 80% , dan air sebagai beban pengganti. Eksperiment kedua sukses mempertahankan suhu ekstraksi pada suhu 600C dengan campuran 3,6 liter n-heksane dan 144gr biji kapuk. Kata kunci: buck , MOSFET, mikrokontroller, Digital Indicating Controller, termokopel.  Abstract Cotton seed oil extraction in general conventionally produced by heating using fossil fuel., therefore it required further development to make the extraction process become modern. One of the methods is the use of electric heater. Electric heater is expected to maintain the temperature of the extraction, so it needs a feedback system. One of the solutions offered was to create a buck DC-DC converter with microcontroller. ATmega8535 microcontroller acted as the control center for output voltage and power in order to maintain the temperature of extraction. The combination of duty cycle adjustment of MOSFET (Metal Oxide Semiconductor Field Effect Transistor) as power electronic switching, microcontroller, and PID (Proportional Integral Derivative) controller inside DIC (Digital Indicating Controller) was chosen as major controller in the proposed system. Microcontroller got feedback signal from type K thermocouple sensor through DIC. Based on the experimental result, the heating process was successfully maintain the temperature at 650C with 70%, 75%, 80% duty variety, and water as dummy load. The second experiment was successfully maintain the temperature of extraction at 600C with 3.6 liters of n-heksane mixed with 144gr cotton seeds. Keywords : buck, MOSFET, microcontroller Digital Indicating Controller, thermocouple
PERANCANGAN MODUL PRONY BRAKE UNTUK PENENTUAN KARAKTERISTIK MEKANIK (TORSI TERHADAP KECEPATAN) DAN EFISIENSI MOTOR INDUKSI 3 FASA Yahya, Muhammad; Sukmadi, Tejo; Winardi, Bambang
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 5, NO. 4, DESEMBER 2016
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1125.906 KB) | DOI: 10.14710/transient.5.4.417-424

Abstract

Karakteristik motor induksi 3 fasa dipengaruhi oleh pembebanannya. Dua parameter yang penting diketahui adalah nilai torsi dan efisiensi motor induksi ketika dibebani. Namun, pembebanan motor yang signifikan untuk mengetahui karakteristik tersebut belum dimanfaatkan. Dengan penelitian ini, diharapkan nilai torsi dan efisiensi karena pengaruh pembebanan ini bisa didapatkan. Salah satu cara untuk mengetahui unjuk kerja motor induksi 3 fasa yaitu dengan menggunakan prony brake. Prony brake merupakan salah satu dynamometer jenis penyerapan karena kerjanya bergantung torsi tarikan yang mengubah energi mekanik menjadi panas akibat gesekan antara beban pulley dan tali kawat. Pembebanan prony brake mampu menghasilkan torsi lawan dan pembebanan yang cukup signifikan. Dari hasil penelitian didapatkan pembebanan prony brake mampu memberikan pembebanan sebesar 191,02 W (25,47 % beban penuh) hingga 656,07 W (87,49% beban penuh). Nilai torsi keluaran dan efisiensi terkecil sebesar 0,9893 Nm yang terjadi ketika pembebanannya 25,47%. Lalu torsi keluaran terbesarnya adalah 5,5051 Nm ketika pembebanan 87,48 %. Sedangkan efisiensi terbesarnya adalah 74,21 % ketika pembebanan 80 %. Rugi-rugi daya maksimal dalam penelitian ini didapatkan ketika pembebanan 87,48% sebesar 287,59 W dengan komposisi rugi-rugi daya inti 80,58W, rugi-rugi karena angin dan gesek 22,7 W, rugi-rugi tembaga stator 139,63 W, dan rugi-rugi tembaga rotor 44,68 W.
ANALISIS PENGARUH METODE PENGASUTAN MOTOR INDUKSI 3 FASA TERHADAP KEDIP TEGANGAN YANG TERJADI PADA JARINGAN KELISTRIKAN PLTGU BLOK I PT. INDONESIA POWER UP SEMARANG MENGGUNAKAN SIMULASI SOFTWARE ETAP 12.6.0 Permana, Anang; Yuningtyastuti, Yuningtyastuti; Sukmadi, Tejo
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 5, NO. 2, JUNI 2016
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (894.211 KB) | DOI: 10.14710/transient.5.2.134-141

Abstract

Pada unit pembangkitan terdapat jaringan distribusi daya pemakaian sendiri yang terdiri dari peralatan penunjang proses pembangkitan daya listrik. Peralatan tersebut diantaranya adalah motor listrik, dimana pada proses penyalaannya akan menimbulkan arus start dan penurunan tegangan secara bersamaan. Penurunan tegangan ini disebut sebagai voltage sag atau kedip tegangan. Hal ini dapat mengakibatkan gangguan pada motor listrik itu sendiri atau peralatan lain yang sensitif terhadap perubahan atau penurunan tegangan. Pada tugas akhir ini akan dibahas mengenai pengaruh metode pengasutan motor induksi 3 fasa terhadap kedip tegangan pada jaringan kelistrikan PLTGU Blok I PT. Indonesia Power UP Semarang menggunakan software ETAP 12.6. dengan cara menentukan metode pengasutan yang digunakan. Metode pengasutan yang digunakan antara lain metode Direct On-Line (DOL), Soft Starting, dan Variable Frequency Drive (VFD). Setelah dilakukan simulasi dan membandingkan hasil simulasi dengan standar IEEE 1159-1995, diketahui bahwa metode starting Variable Frequency Drive (VFD) adalah metode pengasutan motor yang lebih baik diantara ketiga metode yang digunakan, hal ini dilihat dari kedip tegangan yang terjadi diatas 90% atau dapat dikatakan masih sesuai standar IEEE 1159-1995. Pada bus 1APD-SWG-21 99,51%, CWP 1A 97,21%, CWP 1B 97,18%, Cond Pump 1A 99,61%, Cond Pump 1B 99,61%, HPTP 1A1 98,96%, HPTP 2A1 99,05%, HPTP 3A1 99,09%.
PERANCANGAN DAN ANALISIS PEMILIHAN SUMBER ENERGI LISTRIK PADA RUMAH POMPA BANDARA AHMAD YANI SEMARANG MENGGUNAKAN PROGRAM ETAP 12.6 Fauzani, Fazahaqi Nahr; Karnoto, Karnoto; Sukmadi, Tejo
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 7, NO. 4, DESEMBER 2018
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (888.767 KB) | DOI: 10.14710/transient.7.4.957-964

Abstract

Kelangsungan energi listrik pada sebuah instalasi listrik adalah hal yang sangat penting. Pada sistem instalasi pompa air Bandara Ahmad Yani Semarang, dibutuhkan sebuah sistem energi utama dan cadangan yang dapat mengasut semua motor yang diperlukan dalam kondisi apapun. Apabila terjadi gangguan listrik dan pompa air tidak dapat berjalan, maka seluruh operasional bandara akan terganggu. Tugas akhir ini akan menentukan peralatan yang dibutuhkan oleh instalasi yaitu dengan metode penentuan daya reaktif total dan penentuan arus yang mengalir. Sehingga peralatan yang digunakan untuk sistem energi utama yaitu transformator dengan kapasitas 1600 dan 2000 kVA, yang dihubungkan dengan kabel N2XFGbY 3x (2x300 mm2) dengan Variasi pertama menggunakan CB Cutler-Hammer RW 3 Pole sedangkan variasi kedua menggunakan CB ABB F2L 3 Pole. Sistem energi cadangan yaitu satu buah generator Perkins 45 kVA, dengan kabel penghantar N2XFGbY 2x10mm2 dan CB Cutler-Hammer EGB 3 Pole. Dua buah generator Perkins 1500 kVA, dengan kabel penghantar N2XFGbY 3x (2x300 mm2) dan CB Cutler-Hammer HNW 3 Pole. Tiga buah generator Perkins 1250 kVA, dengan kabel penghantar N2XFGbY 3x (2x300 mm2) dan CB Cutler-Hammer HNW 3 Pole. Penentuan kapasitas generator, transformator, CB, kabel sudah sesuai dengan standar yang berlaku
ANALISIS JATUH TEGANGAN DAN ARUS HUBUNG SINGKAT PADA JARINGAN TEGANGAN MENENGAH PT RUM Hermanto, Farid; Karnoto, Karnoto; Sukmadi, Tejo
Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro TRANSIENT, VOL. 2, NO. 4, DESEMBER 2013
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (617.256 KB) | DOI: 10.14710/transient.2.4.882-889

Abstract

Abstrak Sistem Distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik. Sistem distribusi ini berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar sampai ke konsumen. Adanya jatuh tegangan selama proses pendistribusian melalui jaringan akan mengurangi efisiensi dari sistem tersebut, terutama pada trafo distribusi. Selain itu, ada permasalahan lain. Yaitu gangguan hubung singkat yang dapat mengakibatkan timbulnya lonjakan arus dengan magnitude lebih tinggi dari keadaan normal. Dan sebaliknya hal ini akan mengakibatkan nilai tegangan di titik hubung singkat tersebut akan menjadi sangat rendah. Keadaan ini dapat mengakibatkan kegagalan operasi sistem secara keseluruhan. Didalam analisis perhitungan arus hubung singkat dan jatuh tegangan disini, menggunakan software ETAP untuk mempermudah perhitungan.langkah awalnya adalah menggambarkan single line, dan memasukkan parameternya. Hasil yang didapat dari perhitungan manual arus hubung singkat dan jatuh tegangan tidak jauh berbeda dengan hasil perhitungan menggunakan software ETAP. Jadi perhitungan manual sudah sesuai dengan standart ANSI atau IEEE pada software ETAP. Kata kunci : arus hubung singkat, ETAP, jatuh tegangan, sistem distribusi  Abstract The distribution system is the part of the power system. Distribution system is useful to deliver the electric power from large power source to the consumer. Any voltage drop during the process of distribution through a network will reduce the efficiency of the system, especially at the distribution voltage regulator. In addition, there is other problems. That is disturbance of the short circuit that could result in a surge with a magnitude that higher than normal. The otherwise, it will result the voltage value at the point of the short circuit will be very low. This situationcanlead tofailure ofthe overall.system. operation In the analysis ofthe calculation of short circuit current and the voltage drop here, using ETAP software to facilitate perhitungan. Langkah initially wasd escribinga singleline, and enter the parameters. The results of the manual calculation of short circuit current and the voltage dropis not much different from theresults of calculations using ETAP software. Somanual calculations are in accordance with ANSI or IEEE standard on ETAP software. Keywords: short circuit, ETAP, voltage drop, the distributionsystem