Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

DIABETES SELF MANAGEMENT EDUCATION PADA MASYARAKAT DI KELURAHAN GUNUNG SARIAK Siska Sakti Angraini; Honesty Diana Morika; Vino Rika Nofia; Rhona Sandra
Jurnal Abdimas Saintika Vol 5, No 1 (2023): Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v5i1.1807

Abstract

ABSTRAK Kelurahan Gunung Sarik merupakan daerah wilayah kerja Puskesmas Belimbing. Dimana di wilyah kerja ini terdiri dari 17 desa yang terdapat penderita DM tipe II. Kelurahan gunung sariak memiliki jumlah  penderita  DM tipe  II terbanyak  terlihat  dari jumlah kunjungannya yaitu 93 orang. Peningkatan kasus DM tipe II paling banyak  dialami  oleh penduduk  di  dunia yang disebabkan oleh terganggunya sekresi insulin dan resistensi insulin. Faktor yang terkait dengan  risiko diabetes adalah memiliki riwayat penyakit kardiovaskuler seperti stroke, PJK, atau PAD (Peripheral Arterial Diseases), konsumsi alkohol, faktor stress, kebiasan merokok, jenis kelamin, konsumsi kafein, dan pengetahuan rendah tentang pengelolaan Diabetes Melitus. Tujuan dari kegiatan pengabmas ini adalah Peningkatan pengetahuan tentang pencegahan diabetes melitus dengan membentuk perawatan   secara   mandiri   untuk  mempertahankan  kesehatan  dan  kesejahteraan. Metode pelaksanaan kegiatan ini dengan cara memberikan penyuluhan kesehatan pada masyarakat yang menderita DM tipe II di kelurahan Gunung Sariak. Waktu pelaksanaan edukasi hanya 1 hari di bulan Desember 2022. Hasil dari pengabmas ini diperoleh dari 16 penderita DM tipe II terdapat hampir semua mengerti dan mengetahui cara pencegahan dan Penangaann Penyakit DM yaitu 16 orang (80%).  Berdasarkan hasil kegiatan tersebut yang telah dilakukan, ternyata Diabetes   Self   Management   Education (DSME) sangatlah penting untuk membantu orang dengan pre-diabetes atau diabetes dalam menerapkan dan mempertahankan perilaku yang diperlukan untuk mengelola kondisi secara terus menerus didalam atau diluar dengan tujuan dapat menunda terjadinya komplikasi. Disarankan hasil dari kegiatan ini sebagai acuan bagi petugas kesehatan di Puskesmas Belimbing dan dapat dilaksanakan ke sasaran masyarakat dalam memberikan bantuan kepada pasien dalam bentuk Supportive-Educative dalam memberikan pendidikan  kesehatan agar pasien   mampu   melakukan   perawatan   secara   mandiri   sehingga   tercapai kemampuan  untuk  mempertahankan  kesehatan  dan  kesejahteraannya.Kata kunci: Diabetes self management education, DM tipe II                                                                                                                    ABSTRACTGunung Sarik Village is the working area of the Belimbing Health Center. Where in this working area there are 17 villages that have type II DM sufferers. Gunung Sariak Village has the highest number of type II DM sufferers, as seen from the number of visits, namely 93 people. The increase in cases of type II DM is most experienced by the world's population which is caused by impaired insulin secretion and insulin resistance. Factors associated with diabetes risk are having a history of cardiovascular disease such as stroke, CHD, or PAD (Peripheral Arterial Diseases), alcohol consumption, stress factors, smoking habits, gender, caffeine consumption, and low knowledge about the management of Diabetes Mellitus. The purpose of this community service activity is to increase knowledge about the prevention of diabetes mellitus by forming independent treatments to maintain health and well-being. The method of implementing this activity is by providing health education to people who suffer from type II DM in the Gunung Sariak sub-district. The time for implementing the education was only 1 day in December 2022. The results of this community service were obtained from 16 type II DM sufferers, almost all of whom understood and knew how to prevent and treat DM disease, namely 16 people (80%). Based on the results of these activities that have been carried out, it turns out that Diabetes Self Management Education (DSME) is very important to help people with pre-diabetes or diabetes in implementing and maintaining the behaviors needed to manage the condition continuously inside or outside with the aim of delaying the occurrence of complications. It is recommended that the results of this activity serve as a reference for health workers at the Belimbing Health Center and can be implemented to target the community in providing assistance to patients in the form of Supportive-Educative in providing health education so that patients are able to carry out care independently so as to achieve the ability to maintain their health and well-being.Keyword : Diabetes self management education, DM tipe II
SOSIALISASI MITIGASI DAN GEMPA BUMI PADA MASYARAKAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BELIMBING Vino Rika Nofia; Honesty Diana Morika; Siska Sakti Anggraini; Andika Herlina
Jurnal Abdimas Saintika Vol 5, No 1 (2023): Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v5i1.1858

Abstract

Kelurahan Gunung Sarik merupakan daerah wilayah kerja Puskesmas Belimbing. Dimana di wilyah kerja initerdiri dari 17 desa yang didominasi oleh penduduk pribumi. Stimulasi mitigasi bencana gempa bumimerupakan suatu usaha untuk meminimalkan dampak buruk dari bencana gempa bumi melalui kegiatan-kegiatan yang terencana dan berkelanjutan. Abstrak ini akan membahas tentang stimulasi mitigasi bencanagempa bumi, termasuk upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapanmasyarakat dalam menghadapi bencana gempa bumi. Beberapa upaya yang dapat dilakukan dalam rangkastimulasi mitigasi bencana gempa bumi antara lain adalah pembangunan gedung-gedung yang tahan gempa,penyediaan informasi yang akurat tentang gempa bumi, pembentukan kelompok-kelompok tanggap bencana,dan pelatihan keterampilan dalam penanganan bencana.Pembangunan gedung-gedung yang tahan gempamerupakan salah satu upaya penting dalam mitigasi bencana gempa bumi, karena dapat mengurangi risikokehancuran bangunan dan kerugian manusia akibat gempa bumi. Selain itu, penyediaan informasi yang akurattentang gempa bumi dan pembentukan kelompok-kelompok tanggap bencana dapat membantu masyarakatuntuk meningkatkan kesadaran dan kesiapan mereka dalam menghadapi bencana gempa bumi. Pelatihanketerampilan dalam penanganan bencana juga penting dilakukan, sehingga masyarakat dapat memilikiketerampilan dasar untuk bertindak dengan cepat dan efektif dalam situasi darurat. Upaya-upaya ini dapatdilakukan secara terencana dan berkelanjutan, sehingga masyarakat dapat memiliki kesiapan dan ketahananyang baik dalam menghadapi bencana gempa bumi. Dalam keseluruhan, stimulasi mitigasi bencana gempabumi merupakan suatu upaya penting untuk meminimalkan dampak buruk dari bencana gempa bumi. Denganupaya-upaya yang terencana dan berkelanjutan, masyarakat dapat memiliki kesadaran dan kesiapan yang baikdalam menghadapi bencana gempa bumi, sehingga kerugian manusia dan kerusakan bangunan dapatdiminimalkan.Kata kunci: simulasi bencana, gempa
PENERAPAN MANAJEMEN NYERI PADA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN PASIEN HIPERTENSI DI KLINIK POLDA SUMBAR Andika Herlina; Fauziah Iswandi; Vino Rika Nofia
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 6, No 1 (2023): Mei 2023
Publisher : STIKES Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v6i1.1836

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu penyakit kardiovaskuler yang paling umum dan paling banyak disandang masyarakat. Tujuan penelitian untuk mengetahui deskripsi penerapan manajemen nyeripada asuhan keperawatan keluarga dengan pasien hipertensi di Klinik Polda Sumbar. Jenispenelitian yang digunakan adalah studi kasus yang di jabarkan secara deskriptif. Waktupenelitian dilakukan pada tanggal 25 November 2023-12 Januari 2023 di rumah masing-masingpartisipan. Populasi adalah pasien yang berkunjung ke Klinik Polda Sumbar dengan MasalahHipertensi. Sampel di ambil sebanyak 2 orang secara purposive sampling. Instrumenpengumpulan data yang digunakan adalah format keperawatan keluarga menurut Friedman(2014). Cara pengumpulan data dimulai dari wawancara, pengukuran, observasi dan studidokumentasi. Analisis yang dilakukan pada semua temuan di tahapan proses keperawatankeluarga. Hasil penelitian di dapatkan bahwa keluarga dengan pasien hipertensi dengan diagnosakeperawatan nyeri kronis b.d. penekanan saraf ditandai dengan keluhan nyeri, sering merasasakit kepala yang hilang timbul, kuduk terasa berat yang dilakukan manajemen nyeri denganintervensi keperawatan keluarga selama 4 kali kunjungan, dari hasil evaluasi di dapatkan klienmampu mengenali masalah dengan cara melakukan edukasi nyeri, klien mampu mengambilkeputusan untuk mengatasi masalah nyeri, klien mampu merawat anggota keluarga yangmengalami nyeri dengan manajemen nyeri, klien mampu memodifikasi lingkungan yang amandan nyaman untuk mengatasi masalah nyeri, dan mampu memanfaatkan fasilitas kesehatanuntuk mengatasi masalah.Kata Kunci : Hipertensi, manajemen nyeri, keperawatan keluarga
HUBUNGAN POLA MAKAN DAN OBESITAS DENGAN KEJADIAN DIABETES MELITUS Vino Rika Nofia; Siska Sakti Anggraini; Honesty Diana Morika
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 6, No 1 (2023): Mei 2023
Publisher : STIKES Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v6i1.1839

Abstract

Penyakit Diabetes Mellitus banyak dikenal orang sebagai penyakit yang erat kaitannya dengan asupanmakanan. Asupan makanan seperti karbohidrat atau gula, protein, lemak dan energi yang berlebihan dapatmenjadi faktor resiko awal kejadian DM. pada tahun 2022 dari bulan Januari-April penderita diabetesmellitus di Puskesmas Sungai Tutung sebanyak 101 kasus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuihubungan pola makan dan obesitas dengan kejadian diabetes melitus di Puskesmas Sungai Tutung Tahun2022. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik dengan pendekatan cross sectional yang dilaksanakanbulan April-Desember 2022. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang berkunjung ke PoliUmum Puskesmas Sungai Tutung Kabupaten Kerinci yang berjumlah 235 orang (data bulan Januari-April2022) dan sampel dalam penelitian ini adalah 70 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakandalam penelitian ini adalah menggunakan teknik accidental sampling. Pengumpulan data dilakukan dengankuesioner, kemudian data diolah dan dianalisis secara univariat deskriptif dan bivariat dengan uji chi-squaredan korelasi. Hasil penelitian diperoleh lebih dari separuh (57,1%) responden dengan kejadian diabetesmellitus, lebih dari separuh (58,6%) responden dengan pola makan tidak baik dengan (p value 0,003), lebihdari separuh (67,1%) responden dengan obesitas dengan (p value 0,017). Berarti terdapat hubungan polamakan dan obesitas dengan kejadian diabetes melitus di Puskesmas Sungai Tutung. Diharapkan pihakpuskesmas dapat memberi informasi kesehatan tentang pola makan dan obesitas yang merupakan penyebabterjadinya diabetes mellitus.Kata kunci : Pola Makan, Obesitas, Diabetes Mellitus.
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan Siswa Tentang Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Di SDN 05 Sintuk Toboh Gadang Kabupaten Padang Pariaman Honesty Diana Morika; Siska Sakti Anggraini; Rhona Sandra; Vino Rika Nofia; Salma Afifah
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 6, No 1 (2023): Mei 2023
Publisher : STIKES Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v6i1.1835

Abstract

Masalah kesehatan yang paling banyak terjadi pada anak usia sekolah berhubungan dengan masalahkebersihan diri dan lingkungannya. Berdasarkan profil kesehatan Indonesia 2015 provinsi denganpresentase PHBS yang rendah adalah Sumatera Barat (36,34%). Hal ini menunjukkan bahwa PHBSmasih minim dilakukan karena kurangnya pengetahuan anak. Salah satu cara untuk meningkatkanpengetahuan yang akan sejalan dengan berperilaku hidup bersih dan sehat dengan memberikanpendidikan kesehatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatanterhadap tingkat pengetahuan siswa tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di SDN 05Sintuk Toboh Gadang Kabupaten Padang Pariaman tahun 2022. Jenis penelitian ini adalahpenelitian kuantitatif, dengan desain pra experimental dengan rancangan one-group pre-test post-test design. Tempat penelitian di SDN 05 Sintuk Toboh Gadang Kabupaten Padang Pariaman.Penelitian ini dilakukan pada 30 Mei tahun 2022. Pengambilan sampel dalam penelitianmenggunakan teknik total population sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi sebanyak 20 orang.Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis uji Wilcoxon. Hasil penelitian didapatkan rata-rata pengetahuan siswa kelas V sebelum diberikan pendidikan kesehatan yaitu 6,70 dan setelahdiberikan pendidikan kesehatan yaitu 8,65 dengan nilai p value 0,000 (≤0,05). Berdasarkan hasilpenelitian dapat disimpulkan ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan mengenaiPerilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada siswa SDN 05 Sintuk Toboh Gadang KabupatenPadang Pariaman. Saran diharapkan kepada pihak sekolah untuk dapat melengkapi fasilitas yangberkaitan dengan PHBS seperti disediakannya sabun pada tempat mencuci tangan.Kata Kunci : Pendidikan Kesehatan, Pengetahuan, PHBS
HUBUNGAN DIABETES MELITUS DENGAN KADAR KREATININ DAN HEMOGLOBIN PADA PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) DIRUANG HEMODIALISA RUMAH SAKIT TK. III DR. REKSODIWIRYO PADANG Siska Sakti Anggraini; Honesty Diana Morika; Vino Rika Nofia; Dian Dwiana Maydinar
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 7, No 1 (2024): Mei 2024
Publisher : STIKES Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v7i1.2569

Abstract

Prevalensi diabetes mellitus di Sumatera Barat pada tahun 2021 yaitu sebesar 1,8%, lebih tinggi dari tahun 2017 yaitu 1,2%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan diabetes mellitus dengan kadar kreatinin dan  hemoglobin pada pasien  chronic kidney disease (ckd) di ruang Hemodialisa  Rumah Sakit TK. III dr. Reksodiwiryo Padang.  Metode penelitian  ini menggunakan  metode deskriptif analitik  dengan  desain pendekatan cross sectional. Penelitian ini telah dilakukan di ruang Hemodialisa Rumah Sakit Tk. III dr. Reksodwiryo Padang pada tanggal 12-14 September 2023. Populasi pada penelitian ini seluruh pasien chronic kidney disease sebanyak 120 orang dan sampel 54 orang. Teknik pengambilan sampel Studi Dokumentasi. Analisa data dilakukan analisa univariat dan analisa bivariat dengan uji statistik Chi-Square. Hasil uji statistik terdapat (62,3%) memiliki kadar kreatinin tidak normal, (61,1%) memiliki kadar Hemoglobin tidak normal, (38.9%) mengalami penyakit diabetes melitus, terdapat hubungan antara diabetes melitus dengan kadar kreatinin (p value = 0,015), dan terdapat hubungan antara diabetes melitus dengan kadar hemoglobin (p value = 0,112). Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan diabetes melitus dengan kadar kreatinin dan hemoglobin pada pasien chronic kidney disease. Saran diharapkan agar perawat lebih menambah wawasan tentang hubungan diabetes melitus dengan kadar kreatinin dan hemoglobin yang sangat berpengaruh dengan pasien dalam kesehatan.Kata kunci : Diabetes Melitus, Kadar Kreatinin, Hemoglobin, Chronic Kidney Disease dan   Hemodialisa.
PENGARUH EDUKASI BASIC LIFE SUPPORT (BLS) DENGAN MEDIA VIDEO TERHADAP PENGETAHUAN SISWA TENTANG BLS DI SMK PLUS BINA NUSA MANDIRI (BNM) KABUPATEN PADANG PARIAMAN Harinal Afri Resta; Vino Rika Nofia; Chindy Claudia Nengsih; Hartati Deri Manila
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 6, No 2 (2023): November 2023
Publisher : STIKES Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v6i2.2223

Abstract

Pemberian edukasi tentang Basic Life Support (BLS) pada siswa SMK yang sekolahnya berada di zona merah rawan bencana dibutuhkan untuk dapat meningkatkan pengetahuan siswa dalam menolong korban henti jantung di lingkungan sekolah dan  masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pendidikan kesehatan tentang BLS terhadap tingkat pengetahuan siswa SMK Plus BNM Pariaman. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian pre eksperiment dengan rancangan one grup pretest-post test design dengan jumlah populasi 55 orang dan jumlah sampel sebanyak 16 orang pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling. Media pada penelitian ini menggunakan video edukasi BLS. Tempat penelitian ini dilakukan di SMK Plus BNM Pariaman. Pengolahan data dilakukan secara komputerisasi, analisa data akan dilakukan uji normalitas menggunakan uji paired sample T-test. Data dikumpulkan melalui lembar kuesioner dan dianalisis menggunakan uji T-test. Hasil uji statistik didapatkan ada pengaruh edukasi BLS terhadap pengetahuan siswa tentang BLS dengan p value = 0,000. Disarankan kepada guru untuk memberikan pendidikan kesehatan tentang BLS untuk meningkatkan pengetahuan siswa tentang BLS.Kata Kunci:Basic Life Support, Pendidikan Kesehatan, Pengetahuan.
EFEKTIFITAS ROM PASIF DAN PEMBERIAN BULI-BULI HANGAT TERHADAP PEMULIHAN PERISTALTIK USUS PADA PASIEN POSTOPERASI ANESTESI UMUM DI RSUD DR. M. ZEIN PAINAN Andika Helina MP; Rizki Kurnia Putra; Vino Rika Nofia; Siska Sakti Anggraini
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 6, No 2 (2023): November 2023
Publisher : STIKES Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v6i2.2122

Abstract

Berdasarkan hasil studi pendahuluan di RSUD Dr. M. Zein Painan Tahun diperoleh informasibahwa jumlah operasi selama 3 tahun terakhir dengan pelayanan tindakan anestesi berjumlah 4.235kasus dimana untuk anestesi umum berjumlah 2.741 (64,7%) kasus sedangkan regional anestesispinal berjumlah 1.494 (35,3%) kasus.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas rompasif dan pemberian buli-buli hangat terhadap pemulihan peristaltik usus pada pasien postoperasianestesi umum di RSUD Dr. M. Zein Painan Tahun 2022. Jenis penelitian ini adalah eksperimendengan desain eskperimen sederhana (post only control group design). Populasi seluruh pasienpostoperasi anestesi umum di RSUD Dr. M. Zein Painan Tahun 2022 dalam 3 bulan terakhirberjumlah 400 kasus. Jumlah sampel sebanyak 24 orang, terdiri dari 8 orang kelompok kontrol, 8orang kelompok ROM dan 8 kelompok buli-buli hangat. Teknik pengambilan sampel dalampenelitian ini adalah purposive sampling.Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakankuesioner. Pengolahan data dilakukan secara komputerisasi dan analisis data secara univariat danbivariat menggunakan uji T dependent.Hasil penelitian didapatkan rerata peristaltik usus padakelompok intervensi ROM pasif adalah 5.75kali/menit, pada kelompok intervensi buli-buli hangatadalah 7.00kali/menit dan pada kelompok kontrol adalah 4.63kali/menit. Hasil uji T-tes adaefektifitas ROM pasif (p = 0.031)dan buli-buli hangat (p = 0.016)terhadap pemulihan peristaltikusus pada pasienpostoperasi anestesi umum di RSUD Dr. M. Zein Painan Tahun 2022. Hasilpenelitian ini dapat dijadikan salah satu alternatif untuk pemulihan peristaltik usus postoperasianestesi umum dengan memberikan ROM pasif dan pemberian buli-buli hangat kepada pasienpostoperasi anestesi umum dalam pemulihan peristaltik usus.Kata Kunci : ROM Pasif, Buli-Buli Hangat,Peristaltik Usus
EDUKASI PENCEGAHAN SINDROM KORONER AKUT (SKA) PADA MASYARAKAT DI KELURAHAN GUNUNG SARIAK Siska Sakti Anggraini; Honesty Diana Moria; Vino Rika Nofia; Rhona Sandra; Roza Marlinda; Andika Herlina
Jurnal Abdimas Saintika Vol 5, No 2 (2023): November Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v5i2.2148

Abstract

Sindrom Koroner Akut merupakan penyebab utama kematian tertinggi di dunia. SumateraBarat merupakan provinsi dengan prevalensi penyakit jantung tertinggi ke-4 di Indonesia.Kelurahan Gunung Sarik merupakan daerah wilayah kerja Puskesmas Belimbing. Dimanadi wilayah kerja ini terdiri dari 17 desa yang salah satunya terdapat penderita SindromKoroner Akut (SKA). Kelurahan gunung sariak memiliki jumlah penderita SindromKoroner Akut (SKA) terbanyak terlihat dari jumlah kunjungannya yaitu 89 orang.Peningkatan kasus pada Sindrom Koroner Akut kondisi yang disebabkan oleh penurunanaliran darah pada miokardium yang diakibatkan proses aterosklerosis pada pembuluh darahkoroner. Faktor yang terkait dengan resiko Sindrom Koroner Akut (SKA) adalah umur,jenis kelamin, keturunan, dan faktor yang dapat dimodifikasi seperti merokok, hipertensi,diabetes mellitus, dislipidemia, obesitas dan pengetahuan rendah tentang pencegahanSindrom Koroner Akut (SKA). Tujuan dari kegiatan pengabmas ini adalah Peningkatanpengetahuan tentang pencegahan Sindrom Koroner Akut (SKA) untuk meningkatkankesehatan dan menurunkan faktor risiko sehingga mencegah keadaan yang lebih parah.Metode pelaksanaan kegiatan ini dengan cara memberikan penyuluhan kesehatan padamasyarakat yang menderita Sindrom Koroner Akut (SKA) di kelurahan Gunung Sariak.Waktu pelaksanaan edukasi hanya 1 hari di bulan Desember 2022. Hasil dari pengabmasini diperoleh dari 16 penderita Sindrom Koroner Akut (SKA) terdapat hampir semuamengerti dan mengetahui cara pencegahan dan Penangaann Sindrom Koroner Akut (SKA)yaitu 16 orang (80%). Berdasarkan hasil kegiatan tersebut yang telah dilakukan, ternyataSindrom Koroner Akut (SKA sangatlah penting dalam melaksanakan pencegahan primeruntuk meningkatkan kesehatan dan menurunkan faktor risiko, pencegahan sekunder untukmenangani gejala dengan cepat secara optimal sehingga mencegah keadaan yang lebihparah dan rehospitalisasi, serta pencegahan tersier untuk mempertahankan kesehatansecara optimal melalui dukungan dan kekuatan yang ada pada diri penderita. Disarankanhasil dari kegiatan ini sebagai acuan bagi petugas kesehatan di Puskesmas Belimbing dandapat dilaksanakan ke sasaran masyarakat dalam memberikan pendidikan kesehatan dalamupaya pencegahan dengan baik dan menimbulkan budaya dalam kebiasaan hidup sehatdalam menerapkan upaya pencegahan sindrom coroner akut.Kata kunci: Edukasi Pencegahan, Sindrom Koroner Akut (SKA)
PENTINGNYA MEMPERHATIKAN TINGKAT MIOKARD UNTUK MENJAGA KESEHATAN JANTUNG PADA MASYARAKAT DI KELURAHAN GUNUNG SARIAK Siska Sakti Angraini; Vino Rika Nofia; Honesty Diana Morika; Rhona Sandra; Roza Marlinda; Andika Herlina Pratama
Jurnal Abdimas Saintika Vol 6, No 1 (2024): Mei Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v6i1.2558

Abstract

ABSTRAKKelurahan Gunung Sarik merupakan daerah wilayah kerja Puskesmas Belimbing yang terdiri dari 17 desa, dengan jumlah penderita penyakit kardiovaskular yang signifikan. Di antara berbagai penyakit jantung, perhatian khusus diberikan pada kesehatan miokard, karena miokard yang sehat sangat penting untuk menjaga fungsi optimal jantung. Kerusakan miokard dapat menyebabkan berbagai kondisi serius seperti infark miokard dan gagal jantung. Faktor risiko terkait kesehatan miokard meliputi hipertensi, diabetes melitus, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, serta rendahnya pengetahuan tentang pencegahan penyakit jantung. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya menjaga kesehatan miokard untuk mencegah penyakit jantung melalui perawatan mandiri yang dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan. Metode pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan memberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat di Kelurahan Gunung Sarik. Edukasi dilaksanakan selama 1 hari di bulan April 2024. Hasil dari pengabdian masyarakat ini menunjukkan bahwa dari 20 peserta yang berpartisipasi, sebanyak 18 orang (90%) memahami dan mengetahui cara menjaga kesehatan miokard dan mencegah penyakit jantung. Berdasarkan hasil kegiatan tersebut, jelas bahwa edukasi tentang manajemen kesehatan jantung secara mandiri sangat penting untuk membantu masyarakat menerapkan dan mempertahankan perilaku sehat yang diperlukan untuk mengelola kondisi jantung secara berkelanjutan, baik di dalam maupun di luar rumah, dengan tujuan mengurangi risiko komplikasi kardiovaskular. Disarankan agar hasil kegiatan ini dijadikan acuan bagi petugas kesehatan di Puskesmas Belimbing dan diterapkan secara luas dalam memberikan edukasi kesehatan yang mendukung perawatan mandiri pasien, sehingga mereka mampu mempertahankan kesehatan dan kesejahteraan jantung mereka.Kata Kunci: kesehatan miokard, penyakit jantung, edukasi kesehatan, perawatan mandiri, pencegahan penyakit kardiovaskular.                                                                  ABSTRACTGunung Sarik Village is the working area of the Belimbing Community Health Center which consists of 17 villages, with a significant number of sufferers of cardiovascular disease. Among various heart diseases, special attention is paid to the health of the myocardium, as a healthy myocardium is essential for maintaining optimal heart function. Myocardial damage can cause various serious conditions such as myocardial infarction and heart failure. Risk factors related to myocardial health include hypertension, diabetes mellitus, smoking habits, alcohol consumption, and low knowledge about preventing heart disease. The aim of this community service activity is to increase knowledge about the importance of maintaining myocardial health to prevent heart disease through self-care that can improve health and well-being. The method for implementing this activity is by providing public health education in Gunung Sarik Village. The education was carried out for 1 day in April 2024. The results of this service showed that of the 20 participants who participated, 18 people (90%) understood and knew how to maintain myocardial health and prevent heart disease. Based on the results of these activities, it is clear that education about self-management of heart health is very important to help people implement and maintain the healthy behavior needed to manage heart conditions in a sustainable manner, both inside and outside the home, with the aim of reducing cardiovascular risk complications. It is recommended that the results of this activity be used as a reference for health workers at the Belimbing Community Health Center and applied widely in providing health education that supports patient self-care, so that they are able to maintain their heart health and well-being.Keyword : myocardial health, heart disease, health education, self-care, prevention of cardiovascular disease.