Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Kreativitas PKM

Webinar Edukasi Penerapan Protokol Kesehatan Pada Remaja Joice Cathryne; Lina Berliana Togatorop; Lani Natalia Watania; Adventina Delima Hutapea; Chriska Roully Adeline Sinaga
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 3 (2022): Volume 5 No 3 Maret 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i3.5260

Abstract

ABSTRAK Pandemi Covid-19 merubah tatanan masyarakat di seluruh dunia termasuk Indonesia dan memberikan dampak perubahan yang besar pada semua sektor kehidupan. Kebijakan pemerintah akan new normal dengan pembukaan kegiatan perekonomian secara bertahap bertujuan memulihkan kondisi perekonomian, hal ini diikuti juga oleh sektor pendidikan dengan diizinkannya sekolah tatap muka dibuka oleh kemendikbud dengan harapan keefektifan para murid dalam belajar dapat meningkat kembali seperti dahalu. Hal ini tentu saja menimbulkan keresahan bagi orang tua murid. Pelaksanaan new normal harus diikuti dengan adaptasi kebiasaan baru demi menjaga kesehatan tubuh. Tujuan dari kegiatan ini adalah supaya pengetahuan para remaja dapat meningkat sehingga mereka dapat menerapkan kebiasaan protokol kesehatan di masa pandemi pada masa sekolah. Kegiatan webinar edukasi ini diadakan dengan pemaparan materi COVID-19 disesi pertama dan dilanjutkan dengan pemaparan materi protokol kesehatan, cara memakai masker, mencuci tangan, etika batuk, menjaga jarak, dan mempraktikan cara cuci tangan yang benar yang dibagi menjadi empat group. Sebelum pemaparan materi peserta diberikan pre test yang bertujuan untuk mengetahui pengetahuan dan pemahaman tentang COVID-19 dan protokol kesehatan. Setelah pemberian edukasi, dilanjutkan proses tanya jawab dan post test dengan hasil yang didapatkan terjadinya peningkatan pemahaman rerata peserta sebesar 31.7 poin dan juga terjadi peningkatan 34% dalam implementasi cuci tangan dengan benar, peserta dan sekolah antusias mengikuti kegiatan dari awal sampai dengan akhir dan menilai kegiatan edukasi ini sangat bermanfaat.  Informasi tentang penerapan protokol kesehatan diharapkan dapat membantu anak remaja untuk menjaga kesehatan di era pandemik dan dapat mencegah rantai penyebaran virus COVID-19. Kata Kunci : COVID-19, Protokol Kesehatan, Remaja ABSTRACT Covid-19 pandemic has changed the fabric of society throughout the world, including Indonesia and has had a major impact on all sectors of life. The government's policy will be a new normal with the gradual opening of economic activities aimed at restoring economic conditions, this is also followed by the education sector by allowing face-to-face schools to be opened by the Ministry of Education and Culture in the hope that the effectiveness of students in learning can increase again as before. This of course causes anxiety for parents of students. The implementation of the new normal must be followed by the adaptation of new habits in order to maintain a healthy body. The purpose of this activity is so that the knowledge of teenagers can increase so that they can apply health protocol habits during the pandemic during the school period. This educational webinar activity was held with the presentation of COVID-19 material in the first session and continued with the presentation of health protocol materials, how to wear masks, wash hands, cough etiquette, maintain distance, and practice proper hand washing which were divided into four groups. Prior to the presentation of the material, participants were given a pre-test which aims to determine knowledge and understanding of COVID-19 and health protocols. After the education was given, it was followed by a question and answer process and post test with the results obtained an increase in the average understanding of participants by 31.7 points and also an increase of 34% in the implementation of proper hand washing. Participants and schools enthusiastically participated in the activity from beginning to end and considered this educational activity very useful. Information about the implementation of health protocols is expected to help teenagers to maintain health in the pandemic era and can prevent the chain of spreading the COVID-19 virus. Keywords: COVID-19, Health Protocol, Teenager
1000 Hari Pertama Kehidupan: Nutrisi dan Tumbuh Kembang Anak Adventina Delima Hutapea; Fiorentina Nova; Tirolyn Panjaitan; Glory Clementine; Angelina Angelina
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 8 (2022): Volume 5 No 8 Agustus 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i8.6473

Abstract

ABSTRAK 1000 hari pertama kehidupan merupakan masa krusial (golden age) bagi anak, karena akan memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan baik dari pengetahuan dan fisik anak. Apabila dalam 1000 hari pertama terjadi gangguan gizi atau malnutrisi, selain dari anak mengalami gangguan pertumbuhan, tetapi akan berperawakan pendek, namun perkembangan otak juga akan terganggu dan memengaruhi kecerdasan anak, serta mengalami kerentanan penyakit. Gangguan tumbuh kembang ini disebut dengan stunting. Masalah stunting merupakan masalah gizi yang cukup besar terjadi di Indonesia. Oleh karena itu, pencegahan terjadinya stunting sangat diperlukan melalui pemberian edukasi kepada masyarakat khususnya tentang nutrisi dan tumbuh kembang anak di masa golden age.  Webinar edukasi ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang nutrisi khususnya dalam prinsip MPASI (makanan pendamping ASI) serta mendeteksi tumbuh kembang anak khususnya di 1000 hari pertama kehidupan. Webinar edukasi ini dilakukan dua sesi, dan di setiap sesi diberikan pertanyaan kepada peserta. Sesi pertama berkaitan dengan MPASI dan diberikan pooling tentang pengetahuan ASI dan MPASI, dan diperoleh pengetahuan peserta baik dimana 60% memahami manfaat ASI dan MPASI. Secara keseluruhan kegiatan ini berlangsung dengan baik dan peserta sangat antusias dengan banyak pertanyaan tentang kedua materi. 46% peserta menyatakan bahwa materi sesuai dengan masalah yang terjadi saat ini, dan diharapkan pada webinar selanjutnya dapat dilaksanakan secara berkala tentang tumbuh kembang dan nutrisi anak. Kata kunci: 1000 Hari Pertama Kehidupan, Tumbuh Kembang, Nutrisi  ABSTRACT The first 1000 days of life is a crucial period (golden age) for children, because it will affect the growth and development of knowledge and physical of children. If there is a nutritional disorder or malnutrition in the first 1000 days, besides the child has experiencing growth disorders, but will be short stature, and brain development will also be disrupted and affect the child’s intelligence, and experience disease susceptibility. This growth and development disorder is called stunting. Stunting is a large nutritional problem, especially in Indonesia. Therefore, the prevention of stunting is very necessary through the provision of education to the public about nutrition and child development during the golden age. The aim of webinar was to increasing public knowledge about nutrition, especially about the principles of complementary food for breast milk and detecting child growth and development in the first 1000 days of life. This webinar was conducted in two sessions, and in each session, questions were given to participants. The first session was related to complementary food for breast milk and provided with pooling on knowledge of breast feeding and complementary food, and the participants’ knowledge was good where 60% understood the benefits of breastfeeding and and complementary food element. Overall of this activity going well and the participants were very enthusiastic with many questions about material. Based on evaluation from participants, 46% of participants stated that the material was in accordance with the current problems, and it was hoped that it would be continued regarding child growth-development and nutrition. Keywords: 1000 Days of Life, Growth and Development, Nutrition
Ibu Bahagia Generasi Sehat: ASI Eksklusif Joice Cathryne; Alice Pangemanan; Fiorentina Nova; Judheliena Judheliena; Adventina Delima Hutapea
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 9 (2023): Volume 6 No 9 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i9.10855

Abstract

ABSTRAK Air Susu Ibu merupakan nutrisi pertama yang wajib didapatkan oleh bayi yang baru lahir yang diproduksi oleh payudara ibu. ASI sangat bermanfaat bagi bayi dan Ibu sendiri. ASI wajib diberikan secara eksklusif sampai 6 bulan, tetapi pada kenyataannya banyak bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusif dikarenakan bayi sulit menghisap, ibu merasa produksi ASI sedikit, puting susu lecet, pengaruh iklan susu formula, ibu sibuk bekerja dan tidak mendapat dukungan dari keluarga.  Bayi sangat memerlukan ASI eksklusif dari sang ibu untuk pertumbuhan dan perkembangannya, agar kelak dapat menjadi generasi sehat sebagai penerus bangsa. Kegiatan edukasi ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan para ibu yang mempunyai bayi 0-6 bulan dan para ibu yang sedang hamil tentang pentingnya ASI eksklusif. PkM ini dilakukan pada hari Jumat 19 Mei 2023 dengan menggunakan metode kegiatan ceramah, diskusi, tanya jawab, demonstrasi dan redemonstrasi. Kegiatan ini menggunakan presentasi power point dan alat peraga sebagai media pembelajaran. Hasil yang didapatkan sebelum edukasi diberikan adalah 28.2 poin dan setelah diberikan edukasi meningkat menjadi 68.6 poin, sehingga dapat disimpulkan bahwa pendidikan atau edukasi kesehatan memiliki peranan dalam meningkatkan pengetahuan seseorang. Kata Kunci: Asi Eksklusif, Ibu, Bayi Baru Lahir  ABSTRACT Mother’s milk is the first nutrient that must be obtained by to newborn and is produced by the mother’s breast. Breast milk is very beneficial for babies and mothers themselves. Exclusive breastfeeding must be given up to 6 months, but, many babies do not get exclusive breastfeeding because the baby has difficulty suckling, the mother feels that the milk production is low, the nipples are sore, the influence of formula milk advertisements, the mother is busy working and does not receive support from the family. Babies really need exclusive breastfeeding from their mothers for their growth and development, so that one day they can become a healthy generation as the nation’s successor. This educational activity increases the knowledge of mothers who have babies 0–6 months and mothers who are pregnant about the importance of exclusive breastfeeding. This PkM was carried out on Friday, May 19, 2023, using lectures, discussions, question and answer, demonstrations, and re-demonstration methods. This activity uses PowerPoint presentations and visual aids as learning media. The results obtained before education were 28.2, and they increased to 68.6 points after education. So, it can be concluded that education or health education has a role in increasing one's knowledge. Keywords: Breastfeeding, Mothers, Newborn
Peningkatan Kapabilitas Anak (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) Pada anak Usia Sekolah Sitanggang, Yenni Ferawati; Hutapea, Adventina Delima; Sihombing, Riama Marlyn; Ompusungggu, Fransiska
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 10 (2025): Volume 8 No 10 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i10.22347

Abstract

ABSTRAK Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan suatu upaya yang dilakukan seseorang, kelompok maupun masyarakat sehingga mampu mengutamakan Kesehatan pribadinya dengan peningkatan hidup yang berkualitas. Sehingga untuk dapat melakukan perilaku tersebut, masyarakat diharapkan memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk meningkatkan derajat kesehatannya. Masalah Kesehatan yang dialami oleh kelompok mitra Adalah kurangnya antusias anak-anak untuk melakukan kebiasaan hidup sehat seperti mencuci tangan, makan-makanan yang sehat dan memeriksakan gigi ke tenaga Kesehatan. Sehingga, tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah meningkatkan pengetahuan anak usia sekolah tentang pentingnya menjaga Kesehatan dari diri sendiri. Program ini dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap 1 pemeriksaan edukasi kesehatan gigi, menyikat gigi bersama dan pemeriksaan kesehatan gigi. Selanjutnya tahap kedua adalah edukasi makanan sehat dan mencuci tangan. Evaluasi yang dilakukan oleh tim PKM berupa evaluasi motorik atau perilaku dimana anak-anak dinilai kemampuan untuk menyikat gigi dengan baik dan benar, mencuci tangan dengan enam tahap dengan benar dan mampu menjawab pertanyaan seputar topik yang disampaikan dengan tepat. Diharapkan kegiatan ini dapat berkelanjutan sekaligus mampu meningkatkan derajat Kesehatan anak. Kata Kunci: Anak usia Sekolah, Kapabilitas Anak, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat  ABSTRACT Clean and Healthy Living Behaviour (PHBS) is an effort made by individuals, groups and communities to prioritise their personal health by improving their quality of life. In order to adopt this behaviour, communities are expected to have the knowledge and ability to improve their health. The health problems experienced by the partner group are the lack of enthusiasm among children to practice healthy habits such as washing their hands, eating healthy foods, and having their teeth checked by health workers. Therefore, the objective of this community service activity is to increase school-age children's knowledge about the importance of maintaining their own health. This programme was carried out in two stages, namely stage 1 dental health education, brushing teeth together and dental health checks. The second stage involved education on healthy eating and hand washing. The evaluation conducted by the PKM team consisted of motor skills and behavioural assessments, where children were assessed on their ability to brush their teeth properly, wash their hands in six steps correctly, and answer questions on the topics presented accurately. It is hoped that this activity will be sustainable and able to improve children's health. Keywords: School-aged Children, Children's Capabilities, Clean and Healthy Lifestyle Behaviour