Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Edukasi Manfaat Vaksinasi Covid-19 dan Menangkal Hoax Martina Pakpahan; Deborah Siregar; Lina Berliana Togatorop; Marisa Junianti Manik; Masrida Adolina Panjaitan; Novita Susilawati Barus
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 1 (2022): Volume 5 No 1 Januari 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i1.5354

Abstract

ABSTRAK Vaksianasi Covid-19 menjadi program nasional yang dicanangkan Pemerintah bagi seluruh rakyat Indonesa di ke 34 Provinsi, dimulai sejak 13 Januari 2021 dan ditargetkan rampung pada Desember 2021. Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat (PkM) dilakukan pada tanggal 4 Juni 2021 dalam bentuk webinar kesehatan diselenggarakan oleh Fakultas Keperawatan UPH bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Dinas Kesehatan Provinsi Bali. Tujuan kegiatan ini untuk mendukung pemerintah dalam capaian vaksinasi Covid-19 melalui peningkatan pengetahuan dan sikap positif masyarakat untuk mengikuti vaksinasi. Kegiatan ditujukan bagi masyarakat umum dan diikuti oleh 227 peserta. Hasil kegiatan menunjukkan hal-hal sebagai berikut: 1) Karakteristik Peserta: berasal dari berbagai Provinsi (mayoritas dari Banten yaitu sebanyak 22%), beragam profesi (mayoritas adalah mahasiswa sebanyak 62,6%), beragam jenjang pendidikan (mayoritas adalah S1 yaitu sebanyak 67,4%) dan berbagai usia (mayoritas adalah 17-25 tahun yaitu sebanyak 66,5%); 2) Gambaran pengetahuan peserta terkait vaksin COVID-19 sudah baik. Hal ini terlihat dari rerata nilai pre-test sebesar 7.28 dan Nilai Median 7 yang kemudian meningkat pada post-test dengan rerata nilai 8.29 dan Nilai Median 9; 3) Sebanyak 207 (91,2%) peserta belum pernah terinfeksi COVID-19, sebanyak 220 (96,9%) peserta memiliki sikap positif (menilai penting) pemberian vaksin COVID-19, sebanyak 106 (46,7%) peserta mendapatkan informasi terkait vaksin COVID-19 dari media sosial, dan sebanyak 122 (53,7%) peserta belum pernah mendapatkan vaksin COVID-19; 4) Peserta antusias mengikuti webinar dari awal sampai akhir dan menilai kegiatan baik (memuaskan). Saran untuk lembaga mitra, agar dapat memanfaatkan media sosial secara maksimal untuk sosialisasi dan edukasi terkait vaksinasi COVID-19. Kata Kunci: COVID-19, Imunitas, Masyarakat, Pemerintah, Vaksin  ABSTRACT The Covid-19 vaccination is a national program launched by the government for all Indonesians in 34 provinces beginning January 13, 2021 and expected to be completed in December 2021. A Community Service Activity (PkM) was held on June 4, 2021 in the form of a health webinar organized by The UPH Faculty of Nursing in collaboration with the Tangerang District Health Office and the Bali Provincial Health Office. The purpose of this activity is to support the government in achieving Covid-19 vaccination by increasing public awareness and positive attitudes toward vaccination. The activity was intended for the general public and had 227 participants. The results of the activity showed the following: 1) Characteristics of Participants: came from various provinces (the majority were from Banten, which was 22%), various professions (the majority were students, as many as 62.6%), various levels of education (the majority were Bachelors, namely 67.4%) and various ages (the majority are 17-25 years, which is 66.5%); 2) The description of participants' knowledge regarding the COVID-19 vaccine is good. This can be seen from the average pre-test score of 7.28 and a median value of 7 which then increased in the post-test with an average value of 8.29 and a median value of 9; 3) A total of 207 (91.2%) participants had never been infected with COVID-19, as many as 220 (96.9%) participants had a positive attitude (judged it was important) to administer the COVID-19 vaccine, as many as 106 (46.7%) participants received information related to the COVID-19 vaccine from social media, and as many as 122 (53.7%) participants had never received the COVID-19 vaccine; 4) Participants participated enthusiastically in the webinar from start to finish and rated the activity as good (satisfactory). Suggestions for partner institutions to make the best use of social media for COVID-19 vaccination socialization and education. Keywords: COVID-19, Immunity, Society, Government, Vaccines
Webinar Edukasi Protokol Isolasi Mandiri Covid-19 Pada Masyarakat Umum Lani Natalia Watania; Lina Berliana Togatorop; Eva Chris Gultom; Joice Cathryne; Chriska Roully Adeline Sinaga
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 3 (2022): Volume 5 No 3 Maret 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i3.5506

Abstract

ABSTRAK Kondisi pandemik di negara Indonesia masih terus berlangsung dan cenderung mengalami kenaikan angka prevalensi kejadian COVID-19. Hal ini berdampak besar pada fasilitas-fasilitas kesehatan yang mulai mengalami kesulitan untuk menghadapi lonjakan pasien sehingga akhirnya dilakukan triase dalam perawatan pasien. Orang yang tidak bergejala (OTG) dan bergejala ringan diarahkan untuk melakukan isolasi mandiri sesuai dengan protokol yang sudah ada. Akan tetapi, tidak semua masyarakat memiliki pengetahuan yang memadai terkait protokol isolasi mandiri yang benar. Kegiatan PKM ini dilakukan secara daring dan menjabarkan materi terkait protokol isolasi mandiri dengan cakupan materi seperti kriteria orang yang melakukan isolasi mandiri, durasi isolasi mandiri dan hal-hal yang dilakukan selama isolasi mandiri. Tujuan utama dari PKM ini adalah peningkatan pengetahuan terkait isolasi mandiri dengan target dari PKM ini adalah sebanyak 70 masyarakat umum yang terjangkau oleh kelompok melalui flyer informasi yang akan disebarkan melalui media sosial. Hasil dari PkM ini adalah terdapat peningkatan pengetahuan sebanyak 11 poin sebelum dan setelah diberikan edukasi yang ditinjau dari Pre-Post Quiz. Kata Kunci: COVID-19, Isolasi Mandiri, Kesehatan ABSTRACT The prevalence of COVID-19 in Indonesia tends to increase and had major impact on health care facilities overload that leads to inability to accommodate patients. Triage become the last option to sort the patient based on severity and decrease the bed-capacity in hospital. People diagnosed with asymptomatic and mild symptoms of COVID-19 are directed to self-isolate based on existing protocols. However, there are people who do not have adequate knowledge related to self-isolating protocols. This Community service activity is intended to give the basic knowledge related to self-isolating protocols such as criteria of self-isolation, duration, and things to do during self-isolation. The target of this activity is 70 people that willing to join the online webinar through information flyer in social media. The main purpose of this community activity is to increase public knowledge of self-isolation. The knowledge evaluation is carried out by filling the Pre-Post Quiz during webinar.  Keywords: COVID-19, Self-Isolation, Health
Webinar Edukasi Penerapan Protokol Kesehatan Pada Remaja Joice Cathryne; Lina Berliana Togatorop; Lani Natalia Watania; Adventina Delima Hutapea; Chriska Roully Adeline Sinaga
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 3 (2022): Volume 5 No 3 Maret 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i3.5260

Abstract

ABSTRAK Pandemi Covid-19 merubah tatanan masyarakat di seluruh dunia termasuk Indonesia dan memberikan dampak perubahan yang besar pada semua sektor kehidupan. Kebijakan pemerintah akan new normal dengan pembukaan kegiatan perekonomian secara bertahap bertujuan memulihkan kondisi perekonomian, hal ini diikuti juga oleh sektor pendidikan dengan diizinkannya sekolah tatap muka dibuka oleh kemendikbud dengan harapan keefektifan para murid dalam belajar dapat meningkat kembali seperti dahalu. Hal ini tentu saja menimbulkan keresahan bagi orang tua murid. Pelaksanaan new normal harus diikuti dengan adaptasi kebiasaan baru demi menjaga kesehatan tubuh. Tujuan dari kegiatan ini adalah supaya pengetahuan para remaja dapat meningkat sehingga mereka dapat menerapkan kebiasaan protokol kesehatan di masa pandemi pada masa sekolah. Kegiatan webinar edukasi ini diadakan dengan pemaparan materi COVID-19 disesi pertama dan dilanjutkan dengan pemaparan materi protokol kesehatan, cara memakai masker, mencuci tangan, etika batuk, menjaga jarak, dan mempraktikan cara cuci tangan yang benar yang dibagi menjadi empat group. Sebelum pemaparan materi peserta diberikan pre test yang bertujuan untuk mengetahui pengetahuan dan pemahaman tentang COVID-19 dan protokol kesehatan. Setelah pemberian edukasi, dilanjutkan proses tanya jawab dan post test dengan hasil yang didapatkan terjadinya peningkatan pemahaman rerata peserta sebesar 31.7 poin dan juga terjadi peningkatan 34% dalam implementasi cuci tangan dengan benar, peserta dan sekolah antusias mengikuti kegiatan dari awal sampai dengan akhir dan menilai kegiatan edukasi ini sangat bermanfaat.  Informasi tentang penerapan protokol kesehatan diharapkan dapat membantu anak remaja untuk menjaga kesehatan di era pandemik dan dapat mencegah rantai penyebaran virus COVID-19. Kata Kunci : COVID-19, Protokol Kesehatan, Remaja ABSTRACT Covid-19 pandemic has changed the fabric of society throughout the world, including Indonesia and has had a major impact on all sectors of life. The government's policy will be a new normal with the gradual opening of economic activities aimed at restoring economic conditions, this is also followed by the education sector by allowing face-to-face schools to be opened by the Ministry of Education and Culture in the hope that the effectiveness of students in learning can increase again as before. This of course causes anxiety for parents of students. The implementation of the new normal must be followed by the adaptation of new habits in order to maintain a healthy body. The purpose of this activity is so that the knowledge of teenagers can increase so that they can apply health protocol habits during the pandemic during the school period. This educational webinar activity was held with the presentation of COVID-19 material in the first session and continued with the presentation of health protocol materials, how to wear masks, wash hands, cough etiquette, maintain distance, and practice proper hand washing which were divided into four groups. Prior to the presentation of the material, participants were given a pre-test which aims to determine knowledge and understanding of COVID-19 and health protocols. After the education was given, it was followed by a question and answer process and post test with the results obtained an increase in the average understanding of participants by 31.7 points and also an increase of 34% in the implementation of proper hand washing. Participants and schools enthusiastically participated in the activity from beginning to end and considered this educational activity very useful. Information about the implementation of health protocols is expected to help teenagers to maintain health in the pandemic era and can prevent the chain of spreading the COVID-19 virus. Keywords: COVID-19, Health Protocol, Teenager
OCCUPATIONAL HEALTH: HYPERTENSION EDUCATION FOR EMPLOYEES IN STEEL DISTRIBUTION COMPANY Maria Maxmila Yoche Arkianti; Theresia Theresia; Fransiska Ompusunggu; Gracia Akti Manihuruk; Lina Berliana Togatorop; Dimas Krisbiantoro
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 5 (2022): PERAN PERGURUAN TINGGI DAN DUNIA USAHA DALAM AKSELERASI PEMULIHAN DAMPAK PANDEMI
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v5i0.1473

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang dapat menyebabkan kematian dini di seluruh dunia. Salah satu faktor risiko dari hipertensi diantaranya stress, pola makan, kurang aktivitas dan pekerjaan. Hipertensi bisa mempengaruhi kinerja seseorang dalam bekerja. Hipertensi bisa terjadi di tempat kerja. Oleh karena itu, adanya edukasi serta skrining risiko terkait hipertensi diharapkan dapat membantu pekerja untuk mejaga kesehatan sehingga pekerjaan yang dilakukan dapat dikerjakan secara optimal. PKM ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada karyawan PT.Panca Logam Sukses Mandiri terkait hipertensi, melihat pengetahuan karyawan terhadap hipertensi melalui skrining dan pemeriksaan kesehatan. Kegiatan edkasi dilakukan dalam bentuk pemaparan materi serta tanya jawab terkait hipertensi. Di akhir sesi, peserta melakukan skrining terkait risiko dengan mengisi kuisioner serta melakukan pemeriksaan kesehatan. Setelah dilakukan edukasi rata-rata pengetahuan peserta terkait hipertensi mengalami peningkatan sebesar 29 poin, 45 % peserta berusia 26-35 tahun (dewasa awal), klasifikasi tekanan darah peserta berada dalam rentang normal sebesar 50 %, 90 % peserta berjenis kelamin laki-laki, 55% IMT dalam nilai normal dan 60 % peserta mempunyai nilai kolesterol ≤ 200 mg.
PEKERJA SEHAT, PRODUKTIVITAS KERJA MENINGKAT: EDUKASI PANDUAN ERGONOMI KEPADA KARYAWAN Gracia Aktri Margareth Manihuruk; Theresia Theresia; Maria Maxmila Yoche; Fransiska Ompusunggu; Lina Berliana Togatorop; Fernaldi Dopong; Varel Hizkia Putra Rahawarin
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 5 (2022): PERAN PERGURUAN TINGGI DAN DUNIA USAHA DALAM AKSELERASI PEMULIHAN DAMPAK PANDEMI
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v5i0.1494

Abstract

Ergonomi bermanfaat untuk meningkatkan keselamatan kerja dan produktivitas karyawan. Pekerjaan yang tidak dilakukan sesuai prinsip ergonomi akan menimbulkan berbagai masalah kesehatan yang akan merugikan pekerja dan organisasi. Edukasi program ergonomi dinilai efektif dalam mengurangi masalah kesehatan akibat pekerjaan terutama di bidang konstruksi sehingga hal ini diharapkan menciptakan perilaku serta budaya kerja yang aman. Pekerja di warehouse dan di kantor berisiko mengalami gangguan otot, sendi, dan tulang akibat pola gerak yang tidak ergonomis. Para pekerja yang belum pernah menerima edukasi panduan ergonomi dan skrining kesehatan serta K3 yang belum terselenggara menjadi perhatian bagi tim PKM. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui status kesehatan dan meningkatkan pengetahuan para pekerja mengenai ergonomi di lingkungan kerja. Kegiatan edukasi panduan ergonomi terdiri dari pemaparan materi, demonstrasi, pemberian poster, pelaksanaan pre-test dan post-test, serta pemeriksaan kesehatan. Hasil yang didapatkan adalah terjadi peningkatan nilai rerata post-test sebesar 2.74 apabila dibandingkan dengan nilai rerata pre-test. Selain itu, setelah edukasi terjadi peningkatan nilai minimum dari 25 pada pre-test menjadi 50 pada post-test. Sebagian besar peserta pemeriksaan kesehatan berada dalam kategori obesitas (47%). Hal ini menjadi masukan serta bahan pertimbangan bagi mitra dalam pengambilan keputusan untuk keselamatan karyawan dan efisiensi perusahaan
PERSEPSI PERAWATAN MANDIRI PASIEN TUBERKULOSIS Togatorop, Lina Berliana; Setiawan, Setiawan; Siregar, Cholina Trisa
Jurnal Perawat Indonesia Vol. 3 No. 2 (2019): August 2019
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (27.159 KB) | DOI: 10.32584/jpi.v3i2.317

Abstract

Tuberkulosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh kontaminasi bakteri. Masalah ini telah menjadi perhatian dan kewaspadaan dunia secara global karena tingkat infeksi dan kematiannya yang tinggi. Salah satu upaya tingkat pemulihannya adalah kemampuan pasien melakukan perawatan diri yang terdiri dari pengobatan, pencegahan dan infeksi, pemenuhan nutrisi, dan peningkatan kepercayaan diri pasien. Kemampuan mereka melakukan perawatan diri akan memaksimalkan proses pengobatan yang lengkap. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi persepsi pasien tuberkulosis tentang perawatan mandiri di Puskesmas Sentosa Baru, Medan. Desain penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Partisipan dalam penelitian ini sebanyak 18 pasien, diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling dari Oktober, 2018 hingga Januari 2019. Partisipan dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga kelompok besar untuk mendapatkan data yang baik yaitu kelompok pasien tuberkulosis yang sedang menjalani pengobatan, kelompok pasien yang gagal dalam pengobatan dan kelompok pasien yang sukses dalam pengobatan. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisa kualitatif. Data kualitatif diperoleh dari FGD dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada lima tema: 1) kurangnya pemahaman pasien tuberkulosis tentang tuberkulosis, 2) kurangnya pemahaman pasien tuberculosis tentang perawatan mandiri tuberkulosis, 3) kurangnya kesadaran dalam melakukan perawatan mandiri, 4) hambatan implementasi perawatan mandiri, 5) faktor pendukung pelaksanaan perawatan mandiri pasien tuberkulosis. Penelitian telah menghasilkan persepsi pasien tuberkulosis tentang perawatan mandiri. Perawatan mandisi diperlukan untuk keberhasilan pengobatan tuberkulosis sehingga dapat dinyatakan berhasil menjalankan perawatan mandiri hingga akhir. Kata kunci: Tuberkulosis; perawatan mandiri; persepsi Abstract Perception of mandiri tuberculosis patient care. Tuberculosis is an infectious disease caused by bacterial contamination. This problem has become a global concern and awareness because of the high rates of infection and death. One of the efforts to restore the level is the ability of patients to carry out self-care which consists of treatment, prevention and infection, fulfillment of nutrition, and increased patient confidence. Their ability to carry out self-care will maximize the complete treatment process. The purpose of this study was to explore the perceptions of tuberculosis patients about self-care at Sentosa Baru Health Center, Medan. The design of this study is qualitative research with a phenomenological approach. This study uses qualitative research methods with a phenomenological approach. Participants in this study were 18 patients, taken using a purposive sampling technique from October, 2018 to January 2019. Participants in this study were divided into three large groups to obtain good data, namely groups of tuberculosis patients undergoing treatment, groups of patients who failed treatment and groups of patients who are successful in treatment. The collected data was analyzed using qualitative analysis. Qualitative data was obtained from the FGD and in-depth interviews. The results showed that there were five themes: 1) lack of understanding of tuberculosis patients about tuberculosis, 2) lack of understanding of tuberculosis patients on tuberculosis self-care, 3) lack of awareness in carrying out self-care, 4) barriers to implementation of self-care, 5) supporting factors for treatment implementation independent tuberculosis patients. Research has produced tuberculosis patients' perceptions of self-care. Maintenance mandates are needed for the success of tuberculosis treatment so that it can be declared successful in running self-care until the end..Keywords: Tuberculosis; self care; persepsion
PEKERJA SEHAT PRODUKTIVITAS KERJA MENINGKAT: EDUKASI PANDUAN ERGONOMI KEPADA KARYAWAN Gracia Aktri Margareth Manihuruk; Theresia Theresia; Maria Maxmila Yoche; Fransiska Ompusunggu; Lina Berliana Togatorop; Fernaldi Dopong; Varel Hizkia Putra Rahawarin
Jurnal Sinergitas PKM & CSR Vol 6, No 3 (2022): DECEMBER
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/jspc.v6i3.6234

Abstract

Ergonomi bermanfaat untuk meningkatkan keselamatan kerja dan produktivitas karyawan. Pekerjaan yang tidak dilakukan sesuai prinsip ergonomi akan menimbulkan berbagai masalah kesehatan yang akan merugikan pekerja dan organisasi. Edukasi program ergonomi dinilai efektif dalam mengurangi masalah kesehatan akibat pekerjaan terutama di bidang konstruksi sehingga hal ini diharapkan menciptakan perilaku serta budaya kerja yang aman. Pekerja di warehouse dan di kantor berisiko mengalami gangguan otot, sendi, dan tulang akibat pola gerak yang tidak ergonomis. Para pekerja yang belum pernah menerima edukasi panduan ergonomi dan skrining kesehatan serta K3 yang belum terselenggara menjadi perhatian bagi tim PKM. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui status kesehatan dan meningkatkan pengetahuan para pekerja mengenai ergonomi di lingkungan kerja. Kegiatan edukasi panduan ergonomi terdiri dari pemaparan materi, demonstrasi, pemberian poster, pelaksanaan pre-test dan post-test, serta pemeriksaan kesehatan. Hasil yang didapatkan adalah terjadi peningkatan nilai rerata post-test sebesar 2.74 apabila dibandingkan dengan nilai rerata pre-test. Selain itu, setelah edukasi terjadi peningkatan nilai minimum dari 25 pada pre-test menjadi 50 pada post-test. Sebagian besar peserta pemeriksaan kesehatan berada dalam kategori obesitas (47%). Hal ini menjadi masukan serta bahan pertimbangan bagi mitra dalam pengambilan keputusan untuk keselamatan karyawan dan efisiensi perusahaan.    
PEKERJA SEHAT PRODUKTIVITAS KERJA MENINGKAT: EDUKASI KESEHATAN MENTAL DI LINGKUNGAN KERJA Ompusunggu, Fransiska; Theresia, Theresia; Arkianti, Maria Maxmila Yoche; Manihuruk, Gracia Akri Margareth; Togatorop, Lina Berliana; Rahawarin, Varel Hizkia Putra
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 6 (2023): INOVASI PERGURUAN TINGGI & PERAN DUNIA INDUSTRI DALAM PENGUATAN EKOSISTEM DIGITAL & EK
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v6i0.1950

Abstract

Kesehatan mental di lingkungan kerja merupakan keadaan sejahtera pada individu sehingga mampu mengatasi tekanan hidup, dapat bekerja secara produktif dan bermanfaat serta berkontribusi untuk komunitasnya. Kesejahteraan merupakan aspek kunci dari kesehatan mental sehingga berpengaruh positif atas lingkungan kerja. Salah satu tindakan preventif untuk mencegah masalah kesehatan mental dan akibat yang ditimbulkannya adalah dengan pemberian edukasi. Edukasi kesehatan mental dinilai penting dalam meningkatkan kesehatan mental pekerja karena dapat meningkatkan pengetahuan yang berkaitan dengan produktivitas kerja.Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengetahui status kesehatan dan meningkatkan pengetahuan pekerja mengenai kesehatan mental di lingkungan kerja. Kegiatan edukasi terdiri dari pemaparan materi, demonstrasi, pemberian poster, pelaksanaan pre-test dan post-test, serta pemeriksaan kesehatan. Hasil yang didapatkan adalah terjadi peningkatan nilai rerata posttest sebesar 7.5 apabila dibandingkan dengan nilai rerata pre-test. Artinya ada peningkatan pengetahuan responden setelah diberikan edukasi mengenai kesehatan mental. Berdasarkan skrining kesehatan mental melalui, tidak semua pekerja menyatakan bebas menyampaikan pendapat dalam rapat. Hal ini dapat menjadi masukan serta bahan pertimbangan bagi mitra dalam pengambilan keputusan untuk kesehatan mental karyawan dan efisiensi perusahaan.
PEKERJA SEHAT PRODUKTIVITAS KERJA MENINGKAT: EDUKASI PANDUAN ERGONOMI KEPADA KARYAWAN Manihuruk, Gracia Aktri Margareth; Theresia, Theresia; Yoche, Maria Maxmila; Ompusunggu, Fransiska; Togatorop, Lina Berliana; Dopong, Fernaldi; Putra Rahawarin, Varel Hizkia
Jurnal Sinergitas PKM & CSR Vol. 6 No. 3 (2022): DECEMBER
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/jspc.v6i3.6234

Abstract

Ergonomi bermanfaat untuk meningkatkan keselamatan kerja dan produktivitas karyawan. Pekerjaan yang tidak dilakukan sesuai prinsip ergonomi akan menimbulkan berbagai masalah kesehatan yang akan merugikan pekerja dan organisasi. Edukasi program ergonomi dinilai efektif dalam mengurangi masalah kesehatan akibat pekerjaan terutama di bidang konstruksi sehingga hal ini diharapkan menciptakan perilaku serta budaya kerja yang aman. Pekerja di warehouse dan di kantor berisiko mengalami gangguan otot, sendi, dan tulang akibat pola gerak yang tidak ergonomis. Para pekerja yang belum pernah menerima edukasi panduan ergonomi dan skrining kesehatan serta K3 yang belum terselenggara menjadi perhatian bagi tim PKM. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui status kesehatan dan meningkatkan pengetahuan para pekerja mengenai ergonomi di lingkungan kerja. Kegiatan edukasi panduan ergonomi terdiri dari pemaparan materi, demonstrasi, pemberian poster, pelaksanaan pre-test dan post-test, serta pemeriksaan kesehatan. Hasil yang didapatkan adalah terjadi peningkatan nilai rerata post-test sebesar 2.74 apabila dibandingkan dengan nilai rerata pre-test. Selain itu, setelah edukasi terjadi peningkatan nilai minimum dari 25 pada pre-test menjadi 50 pada post-test. Sebagian besar peserta pemeriksaan kesehatan berada dalam kategori obesitas (47%). Hal ini menjadi masukan serta bahan pertimbangan bagi mitra dalam pengambilan keputusan untuk keselamatan karyawan dan efisiensi perusahaan.    
The Spiritual Caregiving Scale (SCGS) – Translation and Adaptation dalam Bahasa Indonesia Fangidae, Erniyati; Watania, Lani Natalia; Togatorop, Lina Berliana
Journal of Language and Health Vol 5 No 3 (2024): Journal of Language and Health
Publisher : CV. Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jlh.v5i3.5584

Abstract

Asuhan spiritual yang optimal membutuhkan perawat yang memiliki persepsi yang baik mengenai asuhan spiritual. Meningkatkan kesadaran spiritual dibutuhkan pendidikan spiritual sehingga mahasiswa keperawatan memiliki pandangan yang lebih luas terkait spiritualitas dan asuhan spiritual. Instrumen yang valid dan reliabel versi bahasa Indonesia dibutuhkan untuk mengukur persepsi mahasiswa keperawatan mengenai spiritualitas dan asuhan spiritual. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan translasi dan adaptasi instrumen Spiritual Care-Giving Scale (SCGS) kedalam Bahasa Indonesia. Proses translasi dilakukan sesuai dengan World Health Organization (WHO) guideline yang dimulai dari tahap forward translation, backward translation, panel expert, pretesting dan cognitive interview. Selanjutnya, penilaian I-CVI, S-CVI/Ave, dan uji validitas dan reliabilitas dilakukan. Beberapa pertanyaan pada tahap panel expert dan tahap pretesting dan cognitive interview perlu dimodifikasi. Skor I-CVI untuk 39 pertanyaan adalah 1,00, satu pertanyaan adalah 0,8 dan nilai S-CVI/Ave adalah 0,99 yang berarti kuesioner SCGS memiliki excellent content validity. Uji validitas menunjukan nilai r hitung antara 0,413-0,774 (> r tabel 0,361) dan Cronbach’s alpha 0,892 > 0,6 yang berarti kuesioner ini valid dan reliabel. 40 item pernyataan kuesioner SCGS versi Bahasa Indonesia yang telah di translasi dan di adaptasi dapat digunakan sebagai instrumen yang valid dan reliabel untuk mengukur persepsi mahasiswa keperawatan di Indonesia terkait spiritualitas dan asuhan spiritual.