Fera Meliyanti
Program Studi Kesehatan Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Al-Ma'arif Baturaja

Published : 25 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN UPAYA PENCEGAHAN RHEUMATOID ARTHRITIS PADA LANSIA Hariani, Santi; Sarwoko, Sabtian; Meliyanti, Fera
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 15, No 2 (2023): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v15i2.1152

Abstract

Latar Belakang: Rheumatoid Arthritis adalah penyakit sendi atau radang pada sendi yang disebabkan oleh proses autoimun ,biasanya akan timbul nyeri atau radang pada bagian sendi seperti lutut ,tangan maupun jari-jari. Lansia merupakan usia yang memiliki kemungkinan lebih besar mengalami autoimun. Tujuan: Diketahuinya hubungan karakteristik lansia  dengan upaya pencegahan Rheumatoid Arthritis. Metode: Penelitian ini menggunakan Accidental Sampling, alat kuesioner. Sampel diambil total populasi yaitu lansia yang datang ke UPTD Puskesmas Muara Emburung dari bulan April sampai Juni tahun 2023 yang berjumlah 43 orang. Analisa data menggunakan analisa univariat dan bivariat dengan uji statistic Chi Square. Hasil: Berdasarkan hasil analisa bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan lansia  dengan upaya pencegahan rheumatoid arthritis dengan p value 0,041< 0,05, ada hubungan bermakna antara sikap lansia dengan upaya pencegahan dengan nilai p value 0,021< 0,05, ada hubungan bermakna antara pola makan lansia dengan upaya pencegahan Rheumatoid Arthritis  dengan nilai p value 0,024< 0,05, ada hubungan bermakna antara aktivitas fisik lansia dengan upaya pencegahan Rheumatoid Arthritis dengan nilai p value 0,007 < 0,05. Saran: Bagi pelayanan kesehatan agar dapat menetapkan kebijakan dalam optimalisasi program pencegahan Rheumatoid Arthris pada lansia berupa kegiatan penyuluhan dan aktivitas yang dapat memperkecil kejadian rheumatoid pada lansia. Kata Kunci: Lansia, Upaya Pencegahan, Rheumatoid Arthritis
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU IBU HAMIL DALAM PEMERIKSAAN HEPATITIS B Dewi, Heni Susita; Lilia, Deli; Meliyanti, Fera
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 15, No 2 (2023): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v15i2.1130

Abstract

Latar Belakang:Indonesia menempati urutan ke tiga penderita Hepatitis B terbanyak setelah Cina dan India di wilayah Asia dan Asia Tenggara. Capaian deteksi dini Hepatitis B Puskesmas Muara Enim tahun 2022 sebesar 65% dari target 90%. Tujuan: untuk mengetahui hubungan sikap, pengetahuan, dukungan keluarga dan penyuluhan dengan perilaku ibu hamil dalam pemeriksaan Hepatitis B di Puskesmas Muara Enim tahun 2023. Metode: Desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Muara Enim pada bulan Januari-Februari Tahun 2023 berjumlah 93 orang. Teknik pengambilan sampel secara Total sampling. Analisa data menggunakan uji statistik chi square. Hasil: penelitian menunjukkan responden tidak melakukan pemeriksaan Hepatitis B sebanyak 57%, pengetahuan kurang baik sebanyak  55,9%, memiliki sikap negatif sebanyak 54,8%, tidak ada dukungan keluarga sebanyak 53,8%, dan responden tidak pernah mengikuti penyuluhan sebanyak 58,1%. Hasil dari analisis bivariat menunjukan bahwa ada hubungan antara pengetahuan, sikap, dukungan keluarga, penyuluhan dengan perilaku ibu hamil dalam pemeriksaan Hepatitis B dengan p value 0,000. Saran: agar pihak puskesmas memberikan informasi dan dukungan kepada Ibu hamil agar melakukan pemeriksaan Hepatitis B. Kata Kunci :Pengetahuan, Sikap, Dukungan Keluarga, Penyuluhan
PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG SARAPAN Martha, Dewi; Meliyanti, Fera; Suharmasto, Suharmasto
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 15, No 2 (2023): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v15i2.1150

Abstract

Latar Belakang:Terdapat 20-40% anak-anak Indonesia tidak terbiasa makan pagi, sedangkan anak yang mengkonsumsi sarapan dengan kualitas rendah yaitu sebanyak 44,6% anak memiliki asupan energi sarapan kurang dari 15%, dan sebanyak 35,4% anak memiliki asupan protein <15% dari kebutuhan harian. Tujuan: Diketahuinya pengaruh penyuluhan terhadap peningkatan pengetahuan tentang sarapan. Metode : Quasy Eksperimental dengan rancangan one group pre test dan post test design. Poulasi dalam penelitian ini adalah semua siswa yang berjumlah 30 siswa Kelas VI SD Karya Dharma Bhakti 1 Palembang. Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Total sampling. Hasil : Dari hasil analisis diketahui Nilai rata-rata setelah post test tanpa menggunakan alat 11,80 dan post test menggunakan alat 16,13 ≥ nilai pre test 8,90. Hasil analisis bivariat diperoleh p value 0,000. Artinya ada perbedaan rerata nilai siswa SD Karya Dharma Bhakti 1 Palembang sebelum dan sesudah penyuluhan menggunakan alat dan tanpa menggunakan alat. Saran :Bagi orang tua sebaiknya memiliki pengetahuan, sikap dan perilaku yang positif tentang pentingnya sarapan, bagi pihak sekolah dapat meningkatkan penyuluhan dengan alat audio visual,pengeras suara, layar LCD dan alat peraga, dan untuk peneliti selanjutnyadapat melibatkan variable lain. Kata Kunci : Penyuluhan, Pengetahuan, Sarapan
ANALISIS TINGKAT KEHADIRAN REMAJA DI POSYANDU REMAJA Meliyanti, Fera; Astriana, Willy; Haryanto, Eko
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 16, No 1 (2024): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v16i1.1222

Abstract

Latar Belakang: Ketidaksiapan remaja dalam mensikapi perubahan memicu terjadinya perilaku menyimpang seperti kenakalan remaja, narkoba, hubungan seksual pranikah, HIV dan AIDS, hamil diluar pernikahan serta Penyakit Menular Seksual. Posyandu remaja adalah salah satu dari Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dibina dan diadakan bersama masyarakat dan remaja. Tujuan: Diketahuinya hubungan yang bermakna antara pengetahuan, jarak, dukungan teman sebaya dan dukungan keluarga dengan tingkat kehadiran remaja di Posyandu Remaja Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian Cross Sectional. Teknik pengambilan sampel total sampling, yaitu seluruh remaja yang tinggal di Desa Pelangki wilayah kerja UPTD Puskesmas Muaradua Kabupaten OKU Selatan pada bulan April 2022 yang berjumlah 260 orang, sampel sebanyak 158 sampel. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi square. Hasil: Ada hubungan pengetahuan dengan kehadiran remaja di Posyandu Remaja dengan p value 0,001, ada hubungan jarak dengan kehadiran remaja di Posyandu Remaja dengan p value 0,000, ada hubungan dukungan teman sebaya dengan kehadiran remaja di Posyandu Remaja dengan p value 0,000 dan ada hubungan dukungan orang tua dengan kehadiran remaja di Posyandu Remaja dengan p value 0,002. Saran: Sebaiknya diberikan penyuluhan kepada remaja agar lebih memahami pentingnya Posyandu Remaja. Perlu melibatkan pemerintah desa dan peran orang tua untuk mengaktifkan Posyandu Remaja. Kata Kunci: Posyandu, Pengetahuan, Jarak, Teman Sebaya, Keluarga
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN UPAYA PENCEGAHAN MALARIA Hermalini, Hermalini; Meliyanti, Fera; Candra, Elwan
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 15, No 2 (2023): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v15i2.1132

Abstract

Latar Belakang: Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat utama di dunia termasuk Indonesia. Penyakit malaria menjadi salah satu perhatian global karena kasus malaria yang tinggi dapat berdampak luas terhadap kualitas hidup dan ekonomi bahkan mengancam keselamatan jiwa manusia. Pengetahuan merupakan sumber upaya positif untuk melakukan tindakan meminimalkan terserangnya penyakit malaria. Oleh karena itu hal-hal yang menunjang dalam upaya pencegahan malaria sangat penting. Tujuan: Diketahuinya faktor – faktor yang berhubungan dengan upaya pencegahan malaria. Metode: Desain penelitian  kuantitatif pendekatan cross sectional. Cara pengambilan sampel dengan simpel random sampling. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Maret-Juni Tahun 2023. Populasi seluruh kepala keluarga di Kelurahan Kemelak Bindung Langit di wilayah kerja UPTD Puskesmas Tanjung Baru Kabupaten OKU. Analisa data menggunakan uji statistik chi square. Hasil: Ada hubungan antara pengetahuan, sikap, pekerjaan dan paparan informasi terhadap pencegahan malaria ρ value 0,000< (0,05). Saran: Diharapkan pelayanan kesehatan dapat meningkatkan edukasi dalam pemberian informasi kesehatan tentang penyakit malaria kepada masyarakat . Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Pekerjaan, Upaya Pencegahan Malaria
PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS DIRUMAH SAKIT BERDASARKAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT Heriwati, Heriwati; Meliyanti, Fera; Budianto, Yudi
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 15, No 2 (2023): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v15i2.1146

Abstract

Latar belakang: Pengelolaan limbah Rumah Sakit di Indonesia masih dalam kategori belum baik. Berdasarkan kriteria World Health Organization (WHO), pengelolaan limbah rumah sakit yang baik bila presentase limbah medis 15%, namun kenyataannya di Indonesia mencapai 23,3%, melakukan pewadaan 20,5% dan pengangkutan 72,7%. Rumah sakit yang sudah melakukan pengelolaan limbah cair sebesar 53,4% dan 51,1% melakukan pengelolaan dengan IPAL atau septic tanc. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui hubungan Pengetahuan dan Sikap Perawat terhadap Pengelolaan Limbah Medis di Rumah Sakit. Metode: Jenis penelitian adalah kuantatif Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini, pengukuran menggunakan alat ukur kuisioner dan observasi, serta dianalisis menggunakan univariate dan bivariat dengan uji Chi Square. Sampel yang digunakan adalah tenaga kesehatan perawat di Ruang rawat inap di Rumah Sakit yang berjumlah 83 orang. Lokasi penelitian dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Mohamad Rabain Kabupaten Muara Enim, pada bulan Januari sampai bulan Februari di tahun 2023. Hasil: ada hubungan bermakna antara pengetahuan perawat terhadap pengelolaan limbah medis ( p value = 0,003) dan ada hubungan bermakna antara sikap perawat terhadap pengelolaan limbah medis (p value = 0,023). Saran: Perlunya pemberian pelatihan dan penyuluhan bagi tenaga kesehatan dalam pengelolaan limbah medis secara berkala yang diadakan oleh tenaga kesehatan dan tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi khusunya pegawai baru sesuai aturan dan pedoman yang berlaku.Kata Kunci          : Pengetahuan, sikap, pengelolaan limbah medis
FAKTOR HYGIENE SANITASI PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG (DAMIU) Candra, Tri; Meliyanti, Fera; Yustati, Eva
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 9, No 1: Februari 2024 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/jam.v9i1.1189

Abstract

Latar Belakang: Depot air minum ialah industri yang mengelola air baku agar dapat langsung di konsumsi dan dijual kepada konsumen. Air minum isi ulang biasanya melalui proses pemurnian baik secara penyinaran ultraviolet, ozonisasi, ataupun keduanya sehingga dapat diminum secara langsung. Tujuan: Diketahuinya faktor hygiene sanitasi terhadap depot air minum isi ulang (DAMIU). Metode Penelitian: Desain penelitian ini deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Populasi penelitian ini dilakukan di 44 Depot Air Minum Isi Ulang yang ada di Muara Enim. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai Agustus 2023. Data yang digunakan adalah data primer dari observasi checklist meliputi data sanitasi tempat, sanitasi peralatan produksi, penjamah dan sumber air baku, dan data sekunder diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim dan beberapa literatur penelitian terdahulu. Hasil: Dari analisa didapat ada hubungan pengetahuan (P Value = 0,002), sikap (P Value 0,002), inspeksi kesehatan lingkungan (P Value = 0,002) dengan Hygiene Sanitasi Depot Air Minum di Muara Enim Tahun 2023. Saran: Diharapkan kepada petugas memberikan edukasi sesering mungkin kepada penjamah dan pengelola depot air minum berupa penyuluhan secara rutin serta mengadakan pelatihan, dan pemberian buku saku tentang depot air minum isi ulang. Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, inspeksi kesehatan lingkungan, Depot Air Minum Isi Ulang
Hubungan Status Gizi, Derajat Keasaman (ph) Saliva, dan Status Kebersihan Gigi dan Mulut Terhadap Kejadian Karies Pada Anak di Sekolah Dasar Marshellyana, Marshellyana; Marita, Yulis; Meliyanti, Fera
NURSING UPDATE : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan P-ISSN : 2085-5931 e-ISSN : 2623-2871 Vol 15 No 4 (2024): DESEMBER
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/nu.v15i4.2476

Abstract

Karies gigi merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi pada anak-anak dan dapat memengaruhi kualitas hidup mereka. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara status gizi, derajat keasaman (pH) saliva, dan status kebersihan gigi serta mulut terhadap kejadian karies pada siswa sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan melibatkan 67 siswa kelas IV dan V di sekolah dasar. Sampel dipilih menggunakan teknik purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Data dikumpulkan melalui pengukuran status gizi, pH saliva, kebersihan gigi, dan karies menggunakan metode observasi serta pemeriksaan langsung. Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang signifikan antara status gizi (ρ = 0,001, r = -0,505), pH saliva (ρ = 0,001, r = -0,777), dan kebersihan gigi serta mulut (ρ = 0,001, r = 0,775) dengan kejadian karies. Anak-anak dengan status gizi kurang, saliva asam, dan kebersihan gigi buruk memiliki risiko lebih tinggi mengalami karies. Kesimpulannya, faktor-faktor tersebut saling memengaruhi dalam meningkatkan risiko karies pada anak-anak. Disarankan agar program pendidikan kesehatan gigi dan pola makan sehat diperkuat di sekolah, serta dilakukan pemeriksaan gigi secara berkala untuk mencegah karies sejak dini.
DETERMINAN YANG MEMPENGARUHI IMUNISASI PENTAVALEN LANJUTAN Meliyanti, Fera; Heryanto, Eko
Jurnal Kesehatan dan Pembangunan Vol 15 No 1 (2025): Jurnal Kesehatan dan Pembangunan
Publisher : LPPM STIKes Mitra Adiguna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52047/jkp.v15i1.357

Abstract

To maintain an optimal level of immunity, follow-up immunization is required. Follow-up immunization is a repeat of basic immunization to extend the protection period of children who have received basic immunization. The use of pentavalent immunization (DPT-HB-HIB) for infant and toddler immunization was launched in 2014 by the Indonesian Ministry of Health. Indonesian children will be better protected from the threat of immunization-preventable diseases (PD3I), with the addition of Haemophilus influenzae type b (Hib) vaccine given together with DPT and Hepatitis B vaccines. This Indonesian-made combination tetravalent (DPT-HB) vaccine development vaccine is called Pentavalent, because it is a combination of 5 antigens, namely DPT (Diphtheria, Pertussis and Tetanus), Hepatitis B, and HiB. This study aims to determine the determinants that affect the completeness of continued pentavalent immunization. This study is a quantitative study using a cross sectional approach. The population in this study were children aged 18-24 months in the work area of UPTD Puskesmas Tanjung Baru from January to March 2022 totaling 405 with a sample of 80 children aged 18-24 months. The results showed that there was a significant relationship between maternal education and the completeness of advanced pentavalent immunization with a p-value of 0.004, there was a significant relationship between maternal knowledge and the completeness of advanced pentavalent immunization with a p-value of 0.021, there was a significant relationship between maternal attitudes and the completeness of advanced pentavalent immunization with a p-value of 0.009 and there was a significant relationship between family support and the completeness of advanced pentavalent immunization with a p-value of 0.012. From the results of this study, it is hoped that health workers, especially mother and child health (KIA) program holders, can pay special attention to mothers in providing counseling on advanced pentavalent immunization
FAKTOR RESIKO KEJADIAN DIARE PADA ANAK USIA 9-24 BULAN Meliyanti, Fera
Jurnal Kesehatan Abdurrahman Vol 14 No 1 (2025): Jurnal Kesehatan Abdurahman
Publisher : STIKES Abdurahman. Pusat Informasi dan Manajemen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55045/jkab.v14i1.221

Abstract

Angka kesakitan diare di Indonesia dari tahun ke tahun cenderung meningkat. Di Desa Banyumas Asri pada tahun 2019 ditemukan kasus Diare pada anak usia 9-24 bulan sebanyak 42 kasus (34,2%), pada tahun 2020 menjadi 36 kasus (31,6 %), dan pada tahun 2021 menjadi sebanyak 47 kasus (38,8%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis faktor resiko kejadian diare pada anak usia 9-24 bulan. Desain penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional. Sampel dalam penelitian ini yaitu seluruh ibu yang mempunyai anak usia 9-24 bulan yang bertempat tinggal di Desa Banyumas Asri wilayah kerja UPTD Puskesmas Rawa Bening Kabupaten OKU Timur yang berjumlah 62 ibu. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi square. Berdasarkan analisis univariat diperoleh hasil sebanyak 22 (35,5%) responden balitanya menderita diare, terdapat 33 (53,2%) responden memberikan MP-ASI yang tidak memenuhi syarat, sebanyak 24 (38,7%) responden dengan status imunisasi campak tidak diberikan, sebanyak 26 (41,9%) responden tidak diberikan vitamin A. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa, ada hubungan yang bermakna antara cara pemberian MP-ASI dengan kejadian diare pada anak usia 9-24 bulan dengan p value 0,002, ada hubungan yang bermakna antara status imunisasi campak dengan kejadian Diare pada anak usia 9-24 bulan dengan p value 0,000 dan ada hubungan yang bermakna antara pemberian vitamin A dengan kejadian Diare pada anak usia 9-24 bulan dengan p value 0,001. Ada hubungan yang bermakna antara cara pemberian MP-ASI, status imunisasi campak, pemberian vitamin A dengan kejadian Diare pada anak usia 9-24 bulan.