Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

IMPLEMENTASI SISTEM PENGAMANAN ASET DI MASJID MENGGUNAKAN CCTV TERINTEGRASI DENGAN PENERANGAN OTOMATIS Kiswanta, Kiswanta; Setyo P, Yoyok Dwi; Agus N., Woro; Abdul R, Ojak; Suminto, Suminto
Jurnal Pengabdian Sosial Vol 1 No 1 (2021): JURNAL PENGABDIAN SOSIAL
Publisher : Universiitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/.v1i1.9823

Abstract

ABSTRACT Nowadays, the role of mosques or mosques in social activities is also getting stronger. The existence of an organization that organizes or manages mosque household, such as the DKM (Mosque Prosperity Council/Musholla), IPM (Muslim Mosque/Musholla Youth Association), IRM (Muslim Mosque/Musholla Youth Association) and so on, makes many mosques or prayer rooms always busy with activities. social community. Especially with the moment of Ramadan, of course there are more and more activities being held. Departing from the crowds of people who worship every day, especially in the month of Ramadan, which of course also involves a lot of congregation, the vigilance of the congregation who brings motorized vehicles and other items needs to always be reminded by the manager of the mosque or mosque. So far, there are 2 ways that are still quite effective in suppressing these dishonorable acts, namely providing security for mosques or prayer rooms and installing CCTV camera networks. The Ahsanu Amala Mosque has been built 14 years ago, even though it has undergone several renovations, but until now it has never installed security devices or used the services of security personnel, even though there has been a very frequent criminal act of theft of charity boxes in mosques and motorized vehicles. pilgrims in the vehicle parking area. The large number of worshipers who perform worship is not balanced with a good security supervision system as well as frequent power outages so that the situation becomes pitch black and becomes increasingly prone. Thus, we have installed CCTV security devices in 4 (four) strategic location points of the mosque, equipped with a monitor and video recorder to record video and automatic lighting so that all the people or congregation around can be more comfortable and devoted to worship. Keywords: CCTV, Security, Automatic Emergency Lights, and Community Service ABSTRAK Dewasa ini, peran masjid atau masjid dalam kegiatan sosial juga semakin kental. Adanya organisasi penyelenggara atau pengelola rumah tangga masjid, seperti DKM (Dewan Kemakmuran Masjid/Musholla ), IPM (Ikatan Pemuda Masjid/Musholla), IRM (Ikatan Remaja Masjid/Musholla) dan lain sebagainya, menjadikan banyak masjid atau musholla yang selalu ramai dengan kegiatan sosial kemasyarakatan. Apalagi dengan momen bulan Ramadhan, tentu saja semakin banyak kegiatan yang diselenggarakan. Berangkat dari ramainya orang yang beribadah setiap hari, terutama di bulan Ramadhan yang tentunya juga melibatkan banyak jamaah, kewaspadaan dari para jamaah yang membawa kendaraan bermotor dan barang-barang lainnya perlu selalu ditingatkan oleh pengelola masjid atau musholla. Sejauh ini, terdapat 2 cara yang masih cukup efektif untuk meredam aksi-aksi tidak terpuji tersebut, yakni menyediakan tenaga keamanan masjid atau musholla dan memasang jaringan kamera CCTV. Masjid Ahsanu Amala sudah dibangun sejak 14 tahun yang lalu, walau sudah mengalami beberapa kali renovasi bangunan namun hingga saat ini belum pernah memasang perangkat keamanan ataupun menggunakan jasa tenaga keamanan, padahal sudah sangat sering terjadi tindak pidana pencurian kotak amal di dalam masjid maupun kendaraan bermotor milik jamaah di area parkir kendaraan. Banyaknya jamaah yang melakukan ibadah tidak diimbangi dengan sistem pengawasan keamanan yang baik juga sering adanya pemadaman listrik sehingga keadaan menjadi gelap gulita menjadi semakin rawan. Dengan demikian kami telah melakukan pemasangan perangkat kemanan CCTV di 4 (empat) titik lokasi strategis Masjid tersebut dilengkapi monitor dan video recorder untuk merekam video serta lampu penerangan otomatis agar semua masyarakat atau jamaah sekitar bisa lebih nyaman dan khusuk beribadahnya Kata Kunci: CCTV, Keamanan, Lampu Darurat Otomatis, dan Pengabdian Masyarakat
Analisis Thermal Instalasi Capacitor Bank 575 kVar Menggunakan Metode Infrared Thermography Setiawan, Agus; Suminto, Suminto; Solihin, Lili
EPIC Journal of Electrical Power Instrumentation and Control Vol 7 No 1 (2024): EPIC
Publisher : Universitas Pamulang, Prodi teknik Elektro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/epic.v7i1.39660

Abstract

The failure of electrical components in the industry can cause production process disruptions, and even accidents. Infrared thermography is an effective method for predictive maintenance, aiming to identify potential component damage before failure occurs. This research aims to analyze the condition of a 575 kVAr capacitor bank installation using infrared thermography. The standard used is the Standard for Infrared Inspection of Electrical Systems and Rotating Equipment. The results of the study indicate that the majority of the 575 kVAr capacitor bank installation conditions fall under priority scale 3, with a maximum temperature of 44.5°C and a delta T of 18.3, which means corrective actions need to be taken with scheduling permission. Corrective actions that can be taken include inspecting cable installations, tightening cable lugs, and tightening terminal connections on contactors and MCCBs. One part that has a priority scale 4 is the MCCB and contactor of the capacitor bank on the lower front section, with a hot point value of 35.1°C and a delta T of 8.9.
Kajian Bentuk Dan Fungsi Tari Gandrung Giri Kusuma Di Desa Ungasan, Badung. Dewi, Ni Luh Diah Candra; Ruastiti, Ni Made; Suminto, Suminto
Jurnal IGEL : Journal Of Dance Vol 4 No 1 (2024): Jurnal IGEL Vol 4 No 1 2024
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/jijod.v4i1.3204

Abstract

Tari Gandrung Giri Kusuma merupakan salah satu tarian sakral yang berada di Pesambyangan Pura Batu Pageh Desa Adat Ungasan Kabupaten Badung, tari tersebut menjadi objek penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih dalam Tari Gandrung Giri Kusuma dan memperkenalkan kepada masyarakat luas. Menggunakan metode kualitatif dan teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pada penelitian ini membahas mengenai bentuk dan fungsi Tari Gandrung Giri Kusuma, maka dalam penelitian ini menggunakan teori estetika dan teori fungsional untuk menganalisis objek. Tari Gandrung Giri Kusuma merupakan tari yang menggambarkan Sang Hyang Dedari, ditarikan oleh satu orang penari perempuan. Tari Gandrung Giri Kusuma menggunakan tata rias minimalis dan busana yang digunakan hampir sama dengan busana tari Legong. Tari Gandrung Giri Kusuma menggunakan musik iringan bambu atau Gamelan Gandrung. Tari Gandrung Giri Kusuma dipentaskan setiap rahina Kajeng Kliwon, Kliwon, dan Tumpek Wayang di Pesambyangan Pura Batu Pageh Desa Adat Ungasan. Adapun bentuk yang diuraikan yaitu mengenai penari, struktur, ragam gerak, tata rias, tata busana, musik iringan, tempat pementasan, properti. Adapun fungsi yang diuraikan yaitu fungsi primer dan fungsi sekunder.
TARI KREASI BARU LABAONG LABUNTAR KOMPYANG AYU, NI GUSTI AYU MADE AMBAR; Sutapa, I Ketut; Suminto, Suminto
Jurnal IGEL : Journal Of Dance Vol 4 No 2 (2024): Jurnal IGEL Vol 4 No 2 2024
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/jijod.v4i2.3237

Abstract

Labaong Labuntar is a new creation of dance art originating from the folklore of Sumbawa, West Nusa Tenggara, depicting the character of two princess characters named Lala Balong and Lala Buntar from the Samawa Kingdom. The idea for this work is motivated by a social phenomenon, namely friendship relationships. The process or stages of creation that are followed include: (1) Ngawirasa (inspiration), (2) Ngawacak (exploration), (3) Ngeplan (conception), (4) Ngawangun (execution), (5) Ngebah (production). This work is realized in the form of a new dance creation consisting of two female dancers depicting their respective characters, namely Lala Balong and Lala Buntar. The structure of this work is divided into three parts, namely beginning, content and end. The dance accompaniment used in this work is Gong Genang with the addition of several instruments such as satong srek, gendang, pelompong, and serune. The "LABAONG LABUNTAR" dance uses minimalist make-up which depicts a princess and the fashion uses traditional Sumbawa costumes which have been modified by the stylist, without reducing the beauty and comfort of the user. The results of the dance creation process "LABAONG LABUNTAR" were performed at the Natya Mandala Building, Indonesian Arts Institute, Denpasar.
PENCIPTAAN KARYA TARI "TANOH LADO" Yoga, Ni Made Galuh Citra; Sutapa, I Ketut; Suminto, Suminto
Jurnal IGEL : Journal Of Dance Vol 4 No 1 (2024): Jurnal IGEL Vol 4 No 1 2024
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/jijod.v4i1.3241

Abstract

TANOH LADO merupakan karya seni tari kontemporer yang bersumber dari keresahan terhadap kemunduran pertanian tanaman lada di Lampung Pulau Sumatera, menggambarkan pembawaan tentang kehidupan petani lada. Ide karya ini dilatarbelakangi dengan fenomena sosial yaitu hubungan pertanian. Proses atau tahapan penciptaan yang dilalui meliputi: (1) Ngawirasa (inspirasi), (2) Ngawacak (eksplorasi), (3) Ngarencana (konsepsi) (4) Ngawangun (eksekusi), (5) Ngebah (produksi). Karya ini diwujudkan dalam bentuk tari kontemporer yang terdiri dari lima orang penari putri dengan menggambarkan karakter masing-masing yaitu petani dan hama. Struktur karya ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu awal, isi, dan akhir. Iringan tari yang digunakan pada karya ini menggunakan instrument media aplikasi MIDI (Musical Insturment Digital Interface)dengan menggabungkan musik kontemporer dan tambahan musik–musik ciri khas Lampung sebagai pembawa suasana tempat. Tari “TANOH LADO” ini menggunakan tata rias minimalis untuk karakter petani menciptakan kesan sederhana dan alami, sesuai dengan kehidupan sehari-hari petani lada di Lampung dan menggunakantata busana yang sederhana yaitu atasan kemben dengan motif Tapis Lampung, penggunaan kain Tapis Lampung pada atasan kemben menunjukkan upaya untuk menonjolkan ciri khas budaya Lampung dalam kostum tari. Hasil dari proses penciptaan tari “TANOH LADO” dipentaskan di Gedung Natya Mandala Institut SeniIndonesia Denpasar.
TARI KREASI BARU LABAONG LABUNTAR KOMPYANG AYU, NI GUSTI AYU MADE AMBAR; Sutapa, I Ketut; Suminto, Suminto
Jurnal IGEL : Journal Of Dance Vol 4 No 2 (2024): Jurnal IGEL Vol 4 No 2 2024
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/jijod.v4i2.3237

Abstract

Labaong Labuntar is a new creation of dance art originating from the folklore of Sumbawa, West Nusa Tenggara, depicting the character of two princess characters named Lala Balong and Lala Buntar from the Samawa Kingdom. The idea for this work is motivated by a social phenomenon, namely friendship relationships. The process or stages of creation that are followed include: (1) Ngawirasa (inspiration), (2) Ngawacak (exploration), (3) Ngeplan (conception), (4) Ngawangun (execution), (5) Ngebah (production). This work is realized in the form of a new dance creation consisting of two female dancers depicting their respective characters, namely Lala Balong and Lala Buntar. The structure of this work is divided into three parts, namely beginning, content and end. The dance accompaniment used in this work is Gong Genang with the addition of several instruments such as satong srek, gendang, pelompong, and serune. The "LABAONG LABUNTAR" dance uses minimalist make-up which depicts a princess and the fashion uses traditional Sumbawa costumes which have been modified by the stylist, without reducing the beauty and comfort of the user. The results of the dance creation process "LABAONG LABUNTAR" were performed at the Natya Mandala Building, Indonesian Arts Institute, Denpasar.
PERTUMBUHAN BAKTERI PROBIOTIK Alkaligenus sp. DAN Flavobacterium sp. YANG DIISOLASI DARI USUS UDANG PADA MEDIA KULTUR MOLASE DAN KAOLIN Suminto, Suminto
Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology Vol 4, No 1 (2008): Jurnal Saintek Perikanan
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.578 KB) | DOI: 10.14710/ijfst.4.1.21-27

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi tetes tebu (molase) dan tepung kaolin yang tepat untuk media kultur massal bakteri Alkaligenes sp. dan Flavobacterium sp. pada kondisi lingkungan (suhu, salinitas, dan pH) yang terbaik bagi pertumbuhan. Metoda yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen dengan   3 (tiga) macam perlakuan dan masing-masing dilakukan pengulangan sebanyak 3 (tiga) kali. Perlakuan perbedaan  konsentrasi  molase yaitu M1 (16 gr/mL), M2 (32 gr/mL), dan  M3 (48gr/mL). Sedangkan perlakuan perbedaan konsentrasi tepung kaolin adalah K1 (8 gr/mL), K2 (16 gr/mL), dan K2 (32 gr/mL). Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah kelimpahan bakteri yang diukur melalui Opical Density pada spectrofotometer.  Analisa statistik uji varian, uji wilayah  ganda duncan telah digunakan dalam analisa data penelitian ini untuk mengetahui pengaruh perbedaan berbagai kondisi lingkungan media kultur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan perbedaan konsentrasi molase berpengaruh sangat nyata (p<0,01) terhadap pertumbuhan bakteri Alkaligenes sp. dan Flavobacterium sp. Pada perlakuan perbedaan konsentrasi tepung kaolin menunjukkan adanya pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap pertumbuhan bakteri Alkaligenes sp., tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan bakteri Flavobacterium sp. Kata Kunci : Bakteri probiotik, pertumbuhan, jenis media, kondisi lingkungan
Strategic Function of Islamic School Principals in Combating Bullying Through the Promotion of Islamic Values Supriyadi, Ahmad; Suminto, Suminto; Rafikasari, Elok Fitriani
IJORER : International Journal of Recent Educational Research Vol. 6 No. 5 (2025): September
Publisher : Faculty of Teacher Training and Education Muhammadiyah University of Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46245/ijorer.vi.869

Abstract

Objective: This research aimed to examine the strategic function of Islamic school principals in combating bullying through the promotion of fundamental values. Method: A sequential explanatory mixed-method was used to collect quantitative data from 192 junior high school students at SMP Islam Tahfidzul Quran Sunan Gunung Jati to evaluate knowledge and conduct about bullying. The next step included qualitative interviews with school principal to investigate value-based solutions. Results: The results showed that students had a profound conceptual knowledge of the detrimental nature and manifestations of bullying, specifically in the physical and verbal forms. Behavioral data reported a continued prevalence of verbal and relational bullying, including name-calling and social exclusion, despite students' recognition of the detrimental effects. Qualitative results suggested that school principal actively incorporated Islamic teachings, such as adab (etiquette), ukhuwah islamiyah (Islamic brotherhood), and amar ma’ruf nahi munkar (enjoining good and prohibiting wrong) into school activities to cultivate ethical behavior among pupils. Novelty: This comprised religious instruction, counseling, character development activities, and peer ambassador initiatives. The research showed that successful anti-bullying initiatives must be extended beyond awareness by improving moral consciousness through values-based leadership. Despite being confined to a single Islamic educational context, the results presented a reproducible framework for institutions. Future research should include various educational institutions and evaluate the enduring effects of values-based treatments. The incorporation of Islamic ideals into educational culture was essential for cultivating respectful, nonviolent learning environments.
Bentuk Tari Dedari Dalam Tradisi Makenak-Kenakan Di Pura Desa, Desa Penatahan, Penebel, Tabanan Yustia, Hani; Kustiyanti, Dyah; Suminto, Suminto
Jurnal IGEL : Journal Of Dance Vol 1 No 1 (2021): Terbitan Pertama Bulan Juni
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.33 KB) | DOI: 10.59997/journalofdance.v1i1.800

Abstract

The Makenak-kenakan tradition is a symbol of offering, joy, and embodiment as an expression of geatitude to Ida Sang Hyang Widhi Wasa for being given an abundance of produce, avoiding disasters, and hoping to avoid disease outbreaks. This dress-up tradition is carried outby prasayang Ida Batara (a group of sutri penyungsung) the Penatahan tradisional village temple using a series of ritual processes that are carried out with a sincere sense of sincerity. The Dedari dance has certain meaningful symbols. Symbols are a major component of culture. Everything that humans see and experience can be translated into symbols that we can all understand. The Dedari dance is danced by seven dancers who are alive niskala symbolizes the seven widyadari who came down from heaven. Dedari dance is a sacred dance that is performed in the Dewa Yadnya ceremony in Penatahan village. The Dedari dance is one of the dances in the Makenak-kenakan tradition which is sacred in the village of Penatahan, Penebel, Tabanan. This dance is accompanied by gamelan Gong Kebyar. Talking about the problem of form, it is explained about the structure, the dancers of the Dadari dance, the various movements of the Dedari dance, make up, and fashion, accompaniment music, and the Dedari dance performance place, as well as the Dedari dance symbol. Dedari dance research is composed of several theories and qualitative research methods. The theory used in this research is aesthetic and functional theory. The researcher dug up information from several community leaders and residents of the Penatahan village which was then described back toin writing. Key words : Makenak-kenakan tradition, Dedari dance, Form.
Tari Legong Suddhamala Di Sanggar Semara Ratih Ubud Lestari, Ni Nyoman Gek Ayu Indah; Ruspawati, Ida Ayu Wimba; Suminto, Suminto
Jurnal IGEL : Journal Of Dance Vol 2 No 2 (2022): Terbitan Kedua Bulan November tahun 2022
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (832.526 KB) | DOI: 10.59997/journalofdance.v2i2.1881

Abstract

Merdeka Belajar-Kampus Merdeka merupakan program belajar di luar program studi kurikulum baru yang dibuat oleh Mentri Pendidikan dan Kebudayaan (Nadiem makarim) diterapkan pada 24 Januari 2020 guna untuk mencetak lulusan yang unggul dan menguasai berbagai keilmuan yang berguna untuk memasuki dunia kerja. Tari Legong Suddhamala merupakan tari hiburan yang diciptakan oleh Prof. Dr. I Wayan Dibia, SST., MA. pada tahun 2012 dengan musik iringan yakni gamelan Semarandana yang diciptakan oleh I Ketut Cater, S.Sn. Legong adalah tari klasik Bali yang memiliki perbendaharaan gerak yang sangat kompleks. Sedangkan Suddhamala adalah kata dalam Bahasa Sanskerta yang mengandung arti penyucian atau peleburan. Tari Legong Suddhamala memiliki keunikannya tersendiri yakni memiliki gerakan yang murni dari tarian legong dan mengangkat sebuah kisah dari cerita Kunti Sraya mengenai pengeruwatan (penyucian). Dengan menggunakan metode kualitatif, maka akan mengacu pada teori estetika dan teori kontekstual. Dari hasil analisis data dan hasil temuan menunjukan struktur pertunjukan dalam membuat karya, sehingga terwujud suatu karya yang dihasilkan melalui proses penelitian.    Kata Kunci : Semara Ratih, Legong Suddhamala, Penyucian