Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Hubungan Cuaca dan Tanaman Pangan Menggunakan Regresi Linear di Kota Tondano Mananohas, Maharani Alamanda; Bobanto, Maria D.; Ferdy, Ferdy
d'CARTESIAN:Jurnal Matematika dan Aplikasi Vol 8, No 2 (2019): September 2019
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.461 KB) | DOI: 10.35799/dc.8.2.2019.24390

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara cuaca (curah hujan dan intensitas matahari) terhadap tanaman pangan (padi sawah, jagung dan kacang tanah). Hasilnya menunjukkan Pengaruh terhadap produktifitas tanaman pangan padi di Kota Tondano adalah curah hujan terhadap padi 8% dan Intensitas matahari terhadap padi 3,8%. Untuk curah hujan terhadap jagung 12,2% dan intensitas matahari terhadap jagung 33.6%. Untuk curah hujan terhadap kacang tanah 43,4% dan intensitas matahari terhadap kacang tanah 99,2%.
IDENTIFIKASI POTENSI AKUIFER MATA AIR PANAS DI KELURAHAN KOYA TONDANO UNTUK PARIWISATA MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS KONFIGURASI DIPOL-DIPOL Pojoh, Meylva; As'ari, As'ari; Ferdy, Ferdy
PHARMACON Vol 8, No 4 (2019)
Publisher : PHARMACON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTThis research purpose is to find hot springs aquifer in Koya Village. Measurement in this research is using MAE X612-EM resistivitymeter, with 48 and 32 pieces of electrode, 10 and 5 meter spaces, line length 480m, 240m and 180m, amount of line 5, and using resistivity geoelectrical method dipole-dipole configuration. Data with format DAT processed by notepad and RES2DINV software. The process results is subsurface 2D resistivity cross section that describe the location of hot springs aquifer. The results acquired in this research is hot springs aquifer with resistivity (1.00-6.55) ?m. Line 1 have 10 locations of hot springs aquifer with depth ? 30 m, line 2 have 5 locations of hot springs aquifer with depth ? 27 m, line 3 have 9 locations of hot springs aquifer with depth ? 40m, line 4 have 1 location of hot spring aquifer with depth ? 7m and line 5 have 3 locations of hot springs aquifer with depth ? 7m.Keywords         : Hot spring, geoelectric, dipol-dipol. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menemukan lokasi akuifer  mata air panas di Kelurahan Koya. Pengukuran dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan resistivitymeter MAE-X612-EM, dengan jumlah elektroda yang dipakai 48 dan 32 buah, spasi 10m dan 5m, panjang lintasan 480m, 240m dan 180m, jumlah lintasan 5, dan menggunakan metode geolistrik resistivitas konfigurasi Dipol-dipol. Data dengan format DAT diolah menggunakan  software notepad dan res2dinv. Hasil pengolahan adalah tampang lintang resistivity 2D bawah permukaan yang menggambarkan keberadaan akuifer air panas. Hasil penelitian diperoleh akuifer air panas dengan resistivitas (1,00 ? 6,55) ?m. Lintasan 1 terdapat 10 lokasi akuifer air panas pada kedalaman ? 30 m dari permukaan tanah. Lintasan 2 diperoleh 5 lokasi akuifer air panas pada kedalaman ? 27 m. Lintasan 3 terdapat 9 lokasi akuifer air panas pada kedalaman ? 40 m. Lintasan 4 terdapat 1 lokasi akuifer air panas pada kedalaman ? 7 m. Lintasan 5 terdapat 3 lokasi akuifer air panas pada kedalaman ? 7 m. Kata kunci      : Air panas, geolistrik, dipol-dipol.
IDENTIFIKASI POTENSI AKUIFER MATA AIR PANAS DI KELURAHAN KOYA TONDANO UNTUK PARIWISATA MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS KONFIGURASI DIPOL-DIPOL Pojoh, Meylva C.; As'ari, As'ari; Ferdy, Ferdy
PHARMACON Vol 8, No 4 (2019): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.8.2019.29371

Abstract

ABSTRACTThis research purpose is to find hot springs aquifer in Koya Village. Measurement in this research is using MAE X612-EM resistivitymeter, with 48 and 32 pieces of electrode, 10 and 5 meter spaces, line length 480m, 240m and 180m, amount of line 5, and using resistivity geoelectrical method dipole-dipole configuration. Data with format DAT processed by notepad and RES2DINV software. The process results is subsurface 2D resistivity cross section that describe the location of hot springs aquifer. The results acquired in this research is hot springs aquifer with resistivity (1.00-6.55) Ωm. Line 1 have 10 locations of hot springs aquifer with depth ≤ 30 m, line 2 have 5 locations of hot springs aquifer with depth ≤ 27 m, line 3 have 9 locations of hot springs aquifer with depth ≤ 40m, line 4 have 1 location of hot spring aquifer with depth ≤ 7m and line 5 have 3 locations of hot springs aquifer with depth ≤ 7m.Keywords         : Hot spring, geoelectric, dipol-dipol. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menemukan lokasi akuifer  mata air panas di Kelurahan Koya. Pengukuran dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan resistivitymeter MAE-X612-EM, dengan jumlah elektroda yang dipakai 48 dan 32 buah, spasi 10m dan 5m, panjang lintasan 480m, 240m dan 180m, jumlah lintasan 5, dan menggunakan metode geolistrik resistivitas konfigurasi Dipol-dipol. Data dengan format DAT diolah menggunakan  software notepad dan res2dinv. Hasil pengolahan adalah tampang lintang resistivity 2D bawah permukaan yang menggambarkan keberadaan akuifer air panas. Hasil penelitian diperoleh akuifer air panas dengan resistivitas (1,00 – 6,55) Ωm. Lintasan 1 terdapat 10 lokasi akuifer air panas pada kedalaman ≤ 30 m dari permukaan tanah. Lintasan 2 diperoleh 5 lokasi akuifer air panas pada kedalaman ≤ 27 m. Lintasan 3 terdapat 9 lokasi akuifer air panas pada kedalaman ≤ 40 m. Lintasan 4 terdapat 1 lokasi akuifer air panas pada kedalaman ≤ 7 m. Lintasan 5 terdapat 3 lokasi akuifer air panas pada kedalaman ≤ 7 m.Kata kunci      : Air panas, geolistrik, dipol-dipol.
PKM Jemaat GBI Kolongan Tentang Bencana-Bencana Geologis dan Mitigasinya Pasau, Guntur; Ferdy, Ferdy
VIVABIO: Jurnal Pengabdian Multidisiplin Vol 3, No 1 (2021): VIVABIO:Jurnal Pengabdian Multidisiplin
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/vivabio.3.1.2021.31326

Abstract

Secara geologis, wilayah Sulawesi Utara merupakan wilayah yang rawan bencana geologis karena merupakan tempat pertemuan beberapa lempeng tektonik aktif, seperti lempeng Filipina, lempeng Pasifik dan lempeng Eurasia. Ketiga lempeng tersebut saling bertumbukan satu dengan yang lain sehingga menyebabkan kerak bumi menjadi terpecah-belah dan dapat menimbulkan bencana geologis, baik gempa bumi maupun tsunami. Kedua bencana geologi ini merupakan fenomena alam yang masih sulit diprediksi. Bencana geologi seperti gempa bumi dan tsunami merupakan bencana alam yang selalu datang secara tiba-tiba. Salah satu antisipasi untuk meminimalisir dampak bencana geologi adalah dengan mempersiapkan diri melalui pemahaman tentang karakteristik bencana itu sendiri dan peningkatan kemampuan dalam menghadapi bencana tersebut. Kegiatan program kemitraan masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan, pemahaman dan ketrampilan kepada masyarakat sasaran tentang mitigasi bencana-bencana geologis. Sasaran kegiatan ini adalah anggota Jemaat GBI Shalom Kalawat Minahasa sebagai mitra dalam kegiatan ini. Metode pelaksanaan kegiatan Program Kemitraan Masyarakat terbagi dalam beberapa kegiatan yaitu sosialisasi, diskusi, tanya jawab dan simulasi bencana. Pemahaman materi berupa penyampaian materi tentang karakteristik bencana gempa dan tsunami serta tindakan mitigasinya. Kemudian simulasinya adalah bagaimana menyelamatkan diri dan orang lain ketika bencana tersebut terjadi. Hasil evaluasi yang dilakukan berupa pretest dan posttest dalam pemberian materi sosialisasi menunjukkan adanya peningkatan pemahaman pengetahuan dan ketrampilan dalam meminimalisir bahaya bencana gempa dan tsunami.
Investigasi Anomali TEC-Ionosfer Sebelum Letusan Gunung Lokon 14 Juli 2011 Menggunakan Metode Sliding Interquartile Ango, Christian Imanuel; Pandara, Dolfie Paulus; Ferdy, Ferdy; Tongkukut, Seni H.J.
Jurnal MIPA Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jmuo.9.1.2020.27677

Abstract

Gunung Lokon yang berada di Sulawesi Utara adalah salah satu gunung api yang sering mengalami erupsi di Indonesia. Sebelum erupsi terjadi, terdapat aktivitas pra-erupsi yang memicu munculnya anomali Total Electron Content (TEC) di ionosfer. Anomali TEC yang menandai terjadinya letusan diasumsikan sebagai prekursor erupsi yang dapat bermanfaat bagi upaya mitigasi bencana letusan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menginvestigasi anomali TEC sebelum letusan gunung Lokon pada tanggal 14 Juli 2011. Investigasi anomali TEC menggunakan metode Sliding Interquartile diperoleh hasil yang menunjukkan adanya anomali TEC yang terjadi 3 hari menjelang letusan yaitu pada tanggal 11 Juli 2011. Hal ini mengindikasikan adanya aktivitas pra-erupsi yang berpengaruh pada kuantitas TEC di ionosfer.Mount Lokon, located in North Sulawesi is among the most active volcanoes in Indonesia. Before the eruption occurred, there was a pre-eruption activity that triggered anomaly on Total Electron Content (TEC) in the ionosphere. TEC anomaly that mark the eruption are assumed as precursors of eruption that can be useful for disaster eruption mitigation efforts. The purpose of this study was to investigate the TEC anomaly before the Lokon eruption on July 14, 2011. Investigation of TEC by using the Sliding Interquartile method, the results showed that an TEC anomaly occurred 3 days before the eruption on July 11, 2011.These indicates the presence of pre-eruptive activity that affects the quantity of TEC in the ionosphere.
Analisis Prekursor Erupsi Gunung Lokon Tanggal 12 September 2014 Pandara, Dolfie Paulus; Ferdy, Ferdy; Pasau, Guntur; Suoth, Verna Albert
Jurnal MIPA Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jmuo.9.2.2020.28348

Abstract

Dinamika erupsi Gunung Lokon pada tanggal 12 September 2014 sangat menarik untuk dipelajari karena berbeda dengan erupsi-erupsi sebelumnya. Penelitian ini dilakukan untuk menginvestigasi prekusor seismik yang memicu erupsi tersebut. Perangkat lunak Seismovolcanalysis digunakan untuk mengklasifikasi tipe dan jumlah, frekuensi dominan, durasi gempa dan energi dari gempa-gempa selang waktu 1-12 September 2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gempa-gempa Hibrid dan LP memainkan peran penting sebagai prekursor erupsi. Peningkatan kejadian Hibrid dan LP diduga terkait dengan peningkatan proses degassing di dalam saluran vulkanik. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menyelidiki mekanisme sumber gempa LP dan gempa HibridIt is interesting to study of the dynamics of Lokon volcano eruption on September 12, 2014 because they were different from previous eruptions. This research was conducted to investigate the seismic precursors triggered the eruption. Seismovolcanalysis software was used to classify type and number, dominant frequency, duration and energy of earthquakes between September 1-12, 2014. Result showed the Hybrid and LP events play an important role as a precursor eruption. Increasing Hybrid and LP events allegedly associated with increased degassing process in the conduit. A further study is needed to investigate source mechanism of the LP and Hybrid events.
Identifikasi Struktur Bawah Permukaan Tuff ring Dengan Menggunakan Metode Geolistrik Konfigurasi Dipol-Dipol Arikalang, Gregorio; Ferdy, Ferdy; Pasau, Guntur; Tamuntuan, Gerald Hendrik
Jurnal MIPA Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jmuo.10.1.2021.32439

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk identifikasi struktur bawah permukaan tuff ring di daerah perkebunan Mahawu dengan menggunakan metode geolistrik konfigurasi dipol-dipol. Penelitian ini dibagi menjadi 2 lintasan pengukuran dengan panjang masing-masing  480 m untuk lintasan 1 spasi 10 m antar elektroda dan untuk lintasan 2 memiliki panjang 240 m dengan spasi 5 m antar elektroda. Data yang diperoleh kemudian di olah dengan menggunakan software Res2dinv untuk mendapatkan gambar struktur bawah permukaan tuff ring secara 2D. Hasil pengolahan data menunjukkan  citra resistivitas bawah permukaan pada lintasan 1 secara umum terlihat bahwa nilai resistivitas bawah permukaan lintasan 1 didominasi oleh nilai resistivitas lebih dari 300 Ωm (citra berwarna ungu). Khusus pada meter ke 250 – 260 dan meter ke 280 – 290 terdapat dua zonasi dengan nilai resistivitas yang relatif kecil yaitu kurang dari 50 Ωm. Sedangkan pada lintasan 2 terdapat nilai resistivitas kurang dari 60 Ωm (zona berwarna biru hingga hijau) yang membentuk pola memanjang dari kedalaman maksimum hingga permukaan, terlihat membentuk corong / saluran dari kedalaman sekitar 40 m (di bawah elektroda ke 18 atau pada meter ke 90) hingga ke permukaan (di bawah elektroda ke 25 – 33 atau pada meter ke 125 – 165) yang berarah Barat laut-Tenggara dengan sudut kemiringan sekitar 40°- 42°terhadap garis tegak lurus ke atas. Serta pola resistivitas yang memanjang berbentuk corong, secara kontras juga dibatasi oleh zona resistivitas tinggi (> 300 Ωm) yang merupakan  struktur dengan densitas tinggi dan kurang konduktif, yang di interpretasikan sebagai saluran bekas erupsi preatomagmatikThe research has been done to identify the subsurface structure of the tuff ring in plantation area Mahawu using geoelectric method of dipole-dipole configuration.It has been divided into two lines measuring with the length of 480 m for each lines, one space 10 m between the electrodes and the line 2 has 240 m length with spaces 5 m between electrodes. The data was obtained and processed using  software RES2DINV to get an image of the structure below the tuff ring into two dimensions. The results of data processing shown an image of resistivitas beneath the surface on the line 1. In general, it can be seen that the resistivitas beneath  the surface line 1 is dominated by resistivitas more than 300 Ωm (purple colour image). Especially in meter 250-260 and meter 280-290, there are two zones with resistivitas value that is relatively small at less than 50 m. While on the line two, the resistivitas value is less than 60 Ωm (blue and green coloured zone ) that form patterns extend from the maximum depth to the surface, visible form a funnel/the cust from a depth  of about 40 m (under electrodes to 18 or in meters to 90) To the surface (under electrodes 25 – 33  or in meters  125 -165) is directed to the northwest-southeast with the angle of inclination of about 40°- 42°and the resistivitas pattern elongated funnel-shaped by contrast it also limited by the high resistivitas (> 300 Ωm) which is a structure with high density and less conductive. Which is interpreted as a former eruption channel preatomagmatic.
Analisis Distribusi Frekuensi-Magnitudo Gempabumi Di Wilayah Sulawesi Utara Homer, Sarah Selviana; Pasau, Guntur; ., Ferdy
Jurnal MIPA Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jm.2.2.2013.3219

Abstract

Analisis Distribusi Frekuensi-Magnitudo Gempa Bumi di Wilayah Sulawesi Utara telah dilakukan. Analisis Distribusi Frekuensi-Magnitudo Gempa Bumi menggunakan metode maximum likelihood merupakan upaya mitigasi dalam menentukan nilai parameter gempa (nilai ɑ-b), perulangan gempa merusak, serta daerah berpotensi gempa merusak. Hasil data ANSS menunjukan bahwa pada timur (dalam arah utara-selatan) mempunyai nilai ɑ-b yang lebih rendah dibandingkan barat wilayah SULUT, dengan nilai masing-masing sekitar 7-7,8 dan 0,8-1,5. Hasil perhitungan perulangan gempa merusak (Magnitudo Mw = 7) sekitar 15-20 tahun. Daerah berpotensi gempa merusak adalah : Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kabupaten Kepulauan Sitaro, kota Bitung (terutama kecamatan Lembah Utara dan Selatan).Analysis of Frequency-Magnitude Distribution of earthquakes in North Sulawesi region has been performed. Analysis of Frequency-Magnitude Distribution of earthquakes using the maximum likelihood method in determining the value of mitigating earthquake parameters (values ​​ɑ-b), recurrence earthquake damage, as well as the potential area of ​​earthquake damage. Data of ANSS is showed that in east (in the direction north-south) has lower than of a-b that that in the western area of ​​North Sulawesi, with each value of around 7 to 7.8 and from 0.8 to 1.5. Calculation of recurrence earthquake damage (Magnitude Mw = 7) resulted in a period of 15-20 years old. Areas with potential earhquake damage are: District Sangihe Islands, Islands District Sitaro, Bitung city (especially north and south valley districts).
Identifikasi Patahan Manado dengan menggunakan Metode Geolistrik Konfigurasi Wenner-Schlumberger di Airmadidi Minahasa Utara Mende, Christi; As'ari, As'ari; Ferdy, Ferdy
Jurnal MIPA Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jm.6.1.2017.15877

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk mengidentifikasi dan memetakan Patahan Manado yang melintasi Kelurahan Rap-Rap Airmadidi Minahasa Utara. Penelitian dilakukan menggunakan alat geolistrik Multichannel and Multielectrode Resistivity MAE X612-EM. Pengambilan data dilakukan pada 3 lintasan pengukuran dengan panjang bentangan masing-masing 480 meter. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak RES2DINV. Hasil pengolahan data tersebut memberikan gambaran penampang lintang 2 dimensi citra bawah permukaan pada ketiga lintasan. Berdasarkan hasil analisis, teridentifikasi rekahan pada jarak 30 meter dari jalur Patahan Manado, dengan kedalaman dari permukaan tanah 0-50 meter untuk lintasan 1, 0-25 meter untuk lintasan 2, 0-30 meter untuk lintasan 3, dengan harga resistivitas <70 Ωm.The research has been done to identify and to create a map of Manado Fault that passed through the Village of Rap-Rap, Airmadidi, North Minahasa. The research was carried out using a multichannel and multielectrode resistivity MAE X612-EM geoelectrical device.The data collection was carried out on 3 measurement lineswith a range of 480 meters each. The data processing was held using RES2DINV software. Its result gave an overview of the 2-dimensional transection of beneath-surface imaging on those 3 lines. According to the analysis outcome, the fracture is identified at 30 meters from the Manado fault, with a depth of 0-50 meters from the ground's surface (line 1), 0-25 meters (line 2), and 0-30 meters (line 3) with a resistivity value of <70 Ωm.
Simulasi Optimasi Suhu dari Sistem Pemanasan Temperatur Tinggi Berbasis Gelombang Mikro Sagai, Fingken Stevanus; Pandara, Dolfie Paulus; Kolibu, Hesky Stevy; Tongkukut, Seni Herlina Juita; Ferdy, Ferdy; Tamuntuan, Gerald Hendrik; Abidjulu, Gilbert
Jurnal MIPA Vol 11, No 1 (2022)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jm.v11i1.36151

Abstract

Telah dilakukan penelitian simulasi untuk menganalisis pengaruh variasi dimensi geometri tungku, daya oven gelombang mikro dan waktu pemanasan terhadap suhu tungku, dan mengoptimasi suhu tungku dalam pemanasan dengan gelombang mikro dari variasi parameter yang digunakan. Tungku kubus dengan panjang sisinya dan tungku silinder dengan diameter dan tingginya masing-masing memiliki ukuran yang sama yaitu 50 mm untuk tipe I, 70 mm untuk tipe II dan 90 mm untuk tipe III, yang terbuat dari material SiC dipanaskan dalam oven gelombang mikro pada daya 100%, 75% dan 50% dari daya maksimum 1,3 kW. Pemanasan tungku ini disimulasikan menggunakan perangkat lunak COMSOL Multiphysics. Hasil simulasi dari setiap parameter dilakukan analisis dan optimasi untuk mencapai suhu optimum 500oC dalam waktu yang singkat dengan konsumsi energinya yang rendah. Hasil simulasi yang diperoleh menunjukkan bahwa variasi parameter memengaruhi suhu yang dihasilkan tungku dan distribusi suhu di dalam tungku. Optimasi pada tungku kubus tipe II (ukuran 70 mm) yang dipanaskan dalam oven gelombang mikro dengan daya 1,3 kW (100%) mencapai suhu optimum 500oC dalam waktu relatif singkat sebesar 7 menit 33 detik (453 detik) dan konsumsi energi relatif rendah sebesar 5,889 × 105 J.Simulation research has been conducted to analyze the effect of variations in the dimensions of the furnace geometry, microwave oven power, and heating time on the furnace temperature, and optimize the furnace temperature in microwave heating from a variety of parameters used. The cube furnace with side length and cylindrical furnace with diameter and height respectively have the same size, namely 50 mm for type I, 70 mm for type II, and 90 mm for type III, which are made of SiC material heated in a microwave oven at power 100%, 75% and 50% of the maximum power of 1,3 kW. The heating of this furnace was simulated using COMSOL Multiphysics software. The simulation results for each parameter are analyzed and optimized to achieve the optimum furnace temperature of 500oC in a short time with low energy consumption. The simulation results obtained show that the parameter variations affect the temperature produced by the furnace and the temperature distribution in the furnace. Optimization of the type II cube furnace (size 70 mm) heated in a microwave oven with a power of 1,3 kW (100%) reaches the optimum temperature of 500oC in a relatively short time of 7 minutes 33 seconds (453 seconds) and relatively low energy consumption of 5,889 × 105 J.