Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENENTUAN USAHA PERIKANAN TANGKAP UNGGULAN DAN KESIAPAN FASILITAS PENDUKUNG DI KAWASAN PPS KENDARI, SULAWESI TENGGARA Mustaruddin; Riena F. Telussa; Mulyono S. Baskoro
ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut Vol. 3 No. 3 (2019): Albacore
Publisher : Departemen PSP IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.889 KB) | DOI: 10.29244/core.3.3.311-319

Abstract

PPS Kendari harus kuat dari sisi penyediaan bahan baku ikan hasil tangkapan karena menjadi sentra collecting ikan sekaligus sebagai pusat pertumbuhan dan pengembangan ekonomi terpadu berbasis perikanan. Pengembangan usaha perikanan tangkap terunggulkan yang ditopang oleh kesiapan fasilitas pendukung yang baik diyakini dapat membantu penyediaan ikan hasil tangkapan secara optimal. Penelitian ini bertujuan menentukan jenis usaha perikanan tangkap unggulan dan tingkat kesiapan fasilitas pendukung di kawasan PPS Kendari. Metode yang digunakan terdiri dari metode skoring dan analisis tingkat kesiapan (readiness level). Hasil penelitian menunjukkan bahwa purse seine, jaring insang hanyut, payang, dan pancing tonda terpilih sebagai usaha perikanan tangkap unggulan untuk dikembangkan di kawasan PPS Kendari. Fasilitas pendukung dengan kesiapan tinggi adalah pelabuhan perikanaan, SPBU, kios perbekalan, instalasi air bersih, pabrik es, cold storage, dan sarana lainnya (LPPMHP dan perbankan). Fasilitas pendukung dengan kesiapan sedang adalah fasilitas docking, TPI/pasar ikan, dan instalasi listrik. Kata kunci: perikanan tangkap, PPS Kendari, sentra collecting, tingkat kesiapan
Heavy Metal Content in Green Mussels (Perna viridis) Cultivated in Ketapang Village, Tangerang Regency: Kandungan Logam Berat pada Kerang Hijau (Perna viridis) yang Dibudidayakan di Desa Ketapang, Kabupaten Tangerang Dwi Ernaningsih; Patanda, Mercy; Rahmani, Urip; Telussa, Riena F.
Jurnal Pengelolaan Perikanan Tropis (Journal of Tropical Fisheries Management) Vol 7 No 1 (2023): Journal of Tropical Fisheries Management (on progress)
Publisher : Departement of Aquatic Resources Management, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jppt.v7i1.45094

Abstract

The aims of the study were: (1) to test the metal content in green mussels; (2) testing the metal content in seawater for aquaculture activties; and (3) calculating green mussel business income. The research was conducted in May-July 2022 at four locations, three locations in the green mussel cultivation area and the fourth location in the green mussel collection area owned by a fisherman. Selection of sampling locations by purposive sampling. Primary data was collected by field survey methods and interviews with 9 green mussel cultivators. Secondary data was obtained from the Department of Maritime Affairs and Fisheries of the Tangerang Regency and scientific publications, including other research supporting data. Data analysis of metal content in green mussels according to the Indonesian National Standard (SNI) No. 7387-2009; Analysis of heavy metal content in seawater refers to the government regulation No 22 of 2021 concerning on the implementation of environmental protection and management seawater quality standards, especially for marine life; identification of trap catches was analyzed descriptively; analysis of green mussels chart business income using net income (????), R/C ratio, and payback period. The results showed that the metal content in green mussels at location 1 exceeded the threshold value compared to the other three locations; all metal content in sea water does not exceed the threshold value. This means that the mussels can still be consumed by the public and the waters are good for mussel cultivation. Mud grouper is the main catch of traps associated with green mussel cultivation sites and the highest R/C in respondents No. 1 and 6 with a payback period of <3 years, showing that the rate of return on business capital is categorized as fast.
Pemetaan daerah penangkapan Ikan Pelagis kecil di Perairan Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimatan Selatan: Mapping of small Pelagic fishing ground in the waters of Tanah Laut District, South Kalimantan Province Windharto, Widad; Limbong, Mario; Telussa, Riena F.
Jurnal Ilmiah Satya Minabahari Vol. 10 No. 1 (2024): JISM VOL. 10 NO. 1 Agustus 2024 - Januari 2025
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Satya Negara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Tanah Laut yang terletak di Provinsi Kalimantan Selatan merupakan salah satu wilayah pesisir yang memiliki potensi perikanan laut cukup tinggi. Saat ini, proses penangkapan ikan masih dilakukan secara konvensional, sehingga membutuhkan biaya dan waktu yang lebih lama. Informasi mengenai keterkaitan parameter oseanografi belum diketahui banyak nelayan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sebaran suhu permukaan laut dan klorofil-a, hubungan parameter oseanografi dengan hasil tangkapan, dan memetakan sebaran daerah penangkapan ikan di perairan Kabupaten Tanah Laut. Pengambilan data dilakukan secara eksperimental fishing pada Maret sampai April 2024 dengan menggunakan kapal purse seine dan gill net, sedangkan data logbook sebagai data sekunder digunakan selama 1 tahun pada 2023. Data dianalisis menggunakan regresi linier dan menggunakan teknik sistem informasi geografis kelautan untuk memetakan sebaran daerah penangkapan ikan. Hasil kajian memperlihatkan suhu permukaan laut selama penelitian yang dilakukan berkisar antara 27,88 – 31,93 °C. Nilai suhu tahunan di perairan Kabupaten Tanah Laut pada 2023 memperlihatkan bahwa kisarannya berada pada 25,99 – 32,80 °C. Nilai konsentrasi klorofil- a sekitar selama penelitian dan nilai klorofil-a tahunan pada 2023 berada pada kisaran 0,03 – 9,16 mg/m3. Sebaran daerah penangkapan ikan yang sangat potensial hanya terdapat pada musim peralihan 2 (timur-barat) sebanyak 10 titik lokasi penangkapan.
PELATIHAN PEMBUATAN PAKAN IKAN DI KAMPUNG TEDUH, KELURAHAN KARANG TENGAH, KOTA TANGERANG Rahmatia, Firsty; Telussa, Riena F.; Nainggolan, Armen
Jurnal Pengabdian Masyarakat Satya Widyakarya Vol. 3 No. 2 (2025): JASW Vol. 03 No. 02 (2025): April-September 2025
Publisher : Lembaga Penelitian, Publikasi, & Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Satya Negara Indonesia (LP3M-USNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59408/jasw.v2i2.12

Abstract

Budidaya ikan adalah upaya campur tangan manusia dalam menumbuhkembangkan ikan dalam lingkungan yang terkontrol. Bahkan biaya terbesar yang dikeluarkan dalam kegiatan budidaya adalah untuk memenuhi kebutuhan pakan yang hampir mencapai 70% dari total biaya produksi. Dalam kegiatan ini, masyarakat diberikan pelatihan pembuatan pakan. Adapun yang menjadi sasaran adalah masyarakat pembudidaya ikan di Karang Tengah, Kota Tangerang, Provinsi Banten. Pengabdian kepada masyarakat bertujuan untuk memberikan pelatihan penghitungan formulasi pakan sederhana, memberikan pelatihan membuat pakan mandiri dengan menggunakan bahan-bahan yang ada di lingkungan sekitar, meningkatkan kesadaran masyarakat untuk dapat manfaatkan bahan-bahan potensial sebagai sumber pakan, mengurangi ketergantungan pembudidaya kepada pakan komersil dan menciptakan masyarakat yang mandiri yang inovatif dalam membudidayakan ikan. Pelatihan pembuatan pakan ikan yang telah dilaksanakan di Kampung Teduh, Karang Tengah, Kota Tangerang berlangsung dengan lancar dan masyarakat pun ikut mencoba. Dengan demikian, upaya tim untuk mendukung program Gerakan Pakan Mandiri (Gerpari) yang dicanangkan Kementerian Kelautan dan Perikanan dapat diwujudkan.
SOSIALISASI DAMPAK PENCEMARAN AIR TERHADAP BIOTA AKUATIK DAN STRATEGI PENGENDALIANNYA DI DAERAH ALIRAN SUNGAI CITARUM Telussa, Riena F.; Rahmatia, Firsty; Nainggolan, Armen
Jurnal Pengabdian Masyarakat Satya Widyakarya Vol. 2 No. 1 (2023): JASW Vol. 02 No. 01 (2023) Oktober 2023 - Maret 2024
Publisher : Lembaga Penelitian, Publikasi, & Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Satya Negara Indonesia (LP3M-USNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Citarum watershed, the largest in West Java, has experienced severepressure due to exploitation exceeding its carrying capacity. Therefore,managing the Citarum watershed cannot be done sectorally, but must beintegrated and inclusive of all stakeholders, both within and outsidewatershed, to achieve sustainable development. This requires support fromvarious parties, including academics, by promoting outreach activities. Theimplementation methods include observation, introduction, water qualitytesting, outreach sessions, evaluation, consultation and mentoring, as wellmonitoring. Pre-outreach questionnaire results showed that 70% ofparticipants were aware the impacts of waste and pollution on river life. Allparticipants expressed a desire to maintain the cleanliness of Citarum River,yet only 13% had actively taken part in river clean-up activities. Overall, thepre-outreach findings suggest that while awareness exists, communityparticipation in environmental actions especially in keeping the river cleanremains limited and needs to be increased through continuous education andengagement.
Produktivitas Kapal Pancing Tonda Yang Berbasis Di PPN Palabuhanratu Sukabumi Ernaningsih, Dwi; Telussa, Riena F.; S Kedang, Gregorius
Jurnal Ilmiah Satya Minabahari Vol. 8 No. 1 (2022): JISM VOL. 8 NO. 1 Agustus 2022
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Satya Negara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53676/jism.v8i1.170

Abstract

Ecosystem Appraoch to Fisheries Management (EAFM) adalah sebuah konsep bagaimana menyeimbangkan dimensi-dimensi pengelolaan melalui pendekatan yang terintegrasi dan berbasis ekosistem. Domain EAFM yang menjadi fokus dalam penelitian yaitu domain teknik penangkapan ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perikanan Layur di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN)Palabuhanratu dan menilai keberlanjutan pengelolaan perikanan Layur di PPN Palabuhanratu berdasarkan kriteria EAFM pada domain teknik penangkapan ikan. Metode penilaian mengacu pada metode yang digunakan oleh National Working Group on EAFM, Direktorat Sumberdaya Ikan, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI. Analisis data menggunakan skor likert berbasis ordinal 1, 2, 3 terhadap 6 indikator yaitu, metode penangkapan ikan yang merusak/ilegal, modifikasi alat penangkapan ikan, kapasitas perikanan dan upaya penangkapan, selektifitas penangkapan, kesesuaian fungsi dan ukuran kapal, serta sertifikasi awak kapal perikanan. Pengelolaan perikanan Layur di PPN Palabuhanratu mayoritas mendapatkan skor 3 pada domain teknik penangkapan ikan kecuali indikator kapasitas perikanan dan indikator sertifikasi awak kapal perikanan hanya memperoleh skor 1, perolehan nilai komposit sebesar 86,67, artinya pengelolaan perikanan Layur di PPN Palabuhanratu berdasarkan kriteria EAFM dikategorikan “Baik Sekali”.
PERSEPSI PENGUNJUNG TERHADAP OBJEK DAN DAYA TARIK WISATA ALAM DI PANTAI TANJUNG SELAKI LAMPUNG SELATAN Rahmani, Urip; Cahyani, Galuh; Telussa, Riena F.; Marta, Rustono Farady; Sarasati, Fitri
JURNAL LEMURU Vol 6 No 2 (2024): JURNAL LEMURU: Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan Indonesia
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Perikanan|Fakultas Pertanian|Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/jl.v6i2.4137

Abstract

Wisata alam Pantai Tanjung Selaki, Lampung Selatan, memiliki keindahan dan kealamian yang sangat menarik untuk dikunjungi wisatawan. Persepsi wisatawan terhadap lokasi wisata Tanjung Selaku masih belum terungkap secara eksplisit dalam berbagai laporan ilmiah. Informasi atau testimoni tentang keindahan lokasi ini terekspos melalui berbagai situs seperti www.balioh.com, rian.or.id, www.pariwisatalamsel.com, yang menginformasikan lokasi Tanjung Selaki sebagai destinasi yang menarik dan layak untuk dikunjungi. Semua destinasi wisata harus didukung dengan kesiapan amenitas dan aksesibilitas yang akan bermanfaat bagi pengembangan kawasan ini sesuai dengan keinginan wisatawan. Salah satu cara untuk mencapai hal ini adalah dengan mengukur persepsi pengunjung untuk mengetahui reaksi langsung mereka terhadap daerah tersebut. Salah satu cara untuk mencapai hal tersebut adalah dengan mengukur persepsi pengunjung untuk mengetahui reaksi langsung mereka terhadap kawasan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data dengan observasi dan kuesioner terhadap 100 responden yang berkunjung ke pantai Tanjung Sela. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, skor persepsi pengunjung terhadap Pantai Tanjung Selaki adalah pengunjung menjawab setuju terhadap berbagai kegiatan, fasilitas, perubahan perasaan, keindahan alam, dan kenyamanan saat berkunjung, namun mendapat penilaian tidak setuju terhadap penilaian jaringan transportasi dan kondisi jalan menuju lokasi wisata. Saran yang dapat diberikan adalah membangun infrastruktur jaringan transportasi, dan perbaikan jalan untuk mencapai lokasi wisata pantai demi kenyamanan dan keamanan saat berkendara menuju lokasi wisata pantai.
DEGRADASI DAERAH PENANGKAPAN IKAN DI PERAIRAN TELUK BANTEN, PROVINSI BANTEN Limbong, Mario; Telussa, Riena F.; Patanda, Mercy; Manik, Melani Indah Sari; Amri, Khairul
BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap Vol 16, No 3 (2024): Desember 2024
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/bawal.16.3.2024.136 - 148

Abstract

Perikanan tangkap di Teluk Banten didominasi oleh perikanan skala kecil, dimana intensitas penangkapan dan penggunaan alat penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan diduga menyebabkan degradasi daerah penangkapan ikan. Selain itu, aktivitas daratan memberikan dampak yang negatif terhadap kualitas perairan. Penelitian ini bertujuan menganalisis kualitas perairan dan intensitas penangkapan, serta menentukan tingkat degradasi daerah penangkapan ikan di perairan Teluk Banten. Pengumpulan data dilakukan dengan metode survei dan wawancara. Data kualitas perairan dianalisis secara deskriptif berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 2004. Data perikanan tangkap yang ramah lingkungan diambil secara langsung dan dianalisis berdasarkan kriteria Code of Conduct for Responsible Fisheries (CCRF). Status degradasi DPI ditentukan melalui pembobotan gabungan kondisi kualitas perairan dan perikanan tangkap yang ramah lingkungan. Berdasarkan hasil penelitian, kualitas perairan Teluk Banten masih dalam kondisi baik untuk kehidupan biota, walaupun parameter kecerahan dan salinitas belum sesuai dengan baku mutu air laut. Alat penangkapan ikan yang beroperasi di perairan Teluk Banten didominasi oleh jenis alat tangkap yang bersifat ramah lingkungan, seperti gillnet, pancing ulur, bagan perahu, dan bubu. Perairan Teluk Banten sudah terjadi degradasi daerah penangkapan ikan kategori ringan yaitu sekitar 58% yang diakibatkan oleh intensitas penangkapan dan penggunaan alat tangkap jaring arad. Pemanfaatan ruang laut untuk perikanan tangkap di Teluk Banten cukup tinggi sekitar 0,43 km2 untuk setiap unit penangkapan ikan.