Noviani Suryasari
Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Published : 46 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Peran Kosmologi Terhadap Pembentukan Pola Ruang Permukiman Dusun Segenter Yofangga Rayson; Abraham Ridjal Mohammad; Noviani Suryasari
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.714 KB)

Abstract

Rumah dan permukiman tradisional lahir dari sebuah proses panjang ekstraksi nilai budaya suatu masyarakat. Proses ini berawal dari gagasan pola pikir, lalu berkembang menjadi sebuah perilaku dan penentuan sikap yang bersifat turun temurun hingga akhirnya membentuk sebuah identitas. Dusun Segenter yang terletak di kabupaten Lombok Utara memiliki pola ruang permukiman yang teratur dan simetris. Tata letak dan orientasi bangunan dalam permukiman merupakan sebuah ekspresi kosmologi berdasarkan sistem kepercayaan dan tradisi-tradisi masyarakat berbasis budaya. Tujuan studi ini adalah untuk mengidentifikasi peran budaya intangible terhadap pembentukan pola ruang permukiman. Hasil studi menunjukkan bahwa konsep ruang makro Masyarakat dusun Segenter terbentuk berdasarkan konsep filosofi kosmologi gerak matahari dan kesakralan gunung Rinjani.Kata Kunci : Kosmologi, Pola Ruang, Permukiman
Karakteristik Spasial Bangunan Gereja Immanuel Jakarta Muhammad Gardian Novandri; Antariksa Antariksa; Noviani Suryasari
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 4, No 4 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1113.838 KB)

Abstract

Gereja Immanuel Jakarta didirikan pada tahun 1839 dan merupakan salah satu dari gereja tertua yang masih ada di DKI Jakarta. Gereja tersebut merupakan salah satu dari 134 buah cagar budaya yang ada di DKI Jakarta. Seiring perkembangan zaman, terdapat perubahan fungsi ruang dan penambahan ruang pada bangunan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi karakteristik spasial pada bangunan Gereja Immanuel Jakarta. Metode yang digunakan dalam studi ini adalah metode analisis deksriptif. Orientasi bangunan menghadap ke arah barat. Fungsi ruang dengan hirarki paling tinggi terdapat pada ruang ibadah. Ruang ibadah menghubungkan setiap ruang yang ada pada bangunan Gereja Immanuel Jakarta. Organisasi ruang yang terbentuk pada bangunan tersebut adalah organisasi ruang memusat kearah ruang ibadah. Sirkulasi ruang utama yang terbentuk adalah sirkulasi ruang radial dengan ruang ibadah sebagai pusat nya. Orientasi ruang menurut bukaan besar berorientasi ke arah ruang ibadah dan luar bangunan.Kata kunci: Karakteristik spasial, bangunan kolonial Belanda, bangunan gereja
Pelestarian Bangunan Kolonial Belanda Kantor Gubernur Jawa Timur (Gouverneur Kantoor Van Oost Java) Tri Ajeng Prameswari; Antariksa Antariksa; Noviani Suryasari
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1319.01 KB)

Abstract

Surabaya memiliki banyak bangunan peninggalan Belanda yang bersejarah, salah satunya adalah Kantor Gubernur Jawa Timur. Kantor ini memiliki keunikan pada karakter spasial dan visualnya sehingga perlu ditinjau untuk mengetahui arahan pelestarian agar keaslian pada bangunan tetap terjaga. Keunikan karakter visual pada banguan ini terlihat pada atap bangunannya yang datar, memiliki menara jam yang memiliki hiasan pada puncaknya berupa tiang emas dan cat warna putih yang mendominasi pada bangunan ini. Keunikan pada karakter spasialnya adalah bangunan ini merupakan satu-satunya bangunan dengan orientasi pada bagian utara berbatasan dengan viaduct dan sebelah barat berbatasan dengan alun-alun tugu pahlawan yang dulunya adalah gedung pengadilan Paleis Van Justitie. Pelestarian yang ada pada bangunan ini dibagi menjadi tiga potensi yakni potensi tinggi, sedang dan rendah. Untuk elemen rendah dengan teknik preservasi terdiri dari 26 elemen bangunan. Elemen-elemen dengan potensial sedang diarahkan ke teknik pelestarian rehabilitiasi-konservasi terdiri dari 47 elemen. Elemen- elemen dengan potensial rendah terdiri dari 7 elemen diarahkan ke teknik pelestarian rehabilitasi.Kata kunci : pelestarian, bangunan kolonial, surabaya
Komponen pada Elemen Fasade Masjid Agung Jami' Malang Periode 1910, 1940, dan 2016 Rizka Pramita Kusumawardhani; Noviani Suryasari; Antariksa Antariksa
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 4, No 4 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (678.926 KB)

Abstract

Masjid Agung Jami’ Malang merupakan masjid bersejarah dalam penyebaran agama Islam di Kota Malang. Dalam perkembangannya, masjid ini telah mengalami banyak perubahan. Pada periode 1910, 1940, dan 2016, fasade Masjid Agung Jami’ Malang mengalami penambahan dalam elemen-elemennya. Di setiap elemen-elemen fasade ini terdapat komponen-komponen yang menyusunnya. Sebagai bangunan bersejerah, maka komponen fasade yang menyusun elemen fasade, ada yang tetap dan ada yang mengalami perubahan, baik berkurang maupun bertambah. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan dan perubahan komponen pada elemen fasade Masjid Agung Jami’ Malang periode 1910, 1940, dan 2016. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pada elemen-elemen fasade Masjid Agung Jami’ Malang hanya mengalami penambahan, namun pada komponen-komponennya ada yang mengalami penambahan dan pengurangan. Salah satu faktor perubahan ini ialah pertambahan waktu. Semakin bertambahnya waktu, perubahan yang terjadi pada komponen dan elemen fasade juga semakin bertambah.Kata kunci: arsitektur, elemen fasade, komponen fasade, Masjid Agung Jami’ Malang
Pola Ruang Dalam Banua Tongkonan dan Banua Barung-Barung di Dusun Tonga, Kelurahan Panta'nakan Lolo, Toraja Utara Christabel Annora P. Parung; Antariksa Antariksa; Noviani Suryasari
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rumah Tradisional Toraja merupakan salah satu rumah tradisional yang terdapat di Indonesia, dan letaknya di Toraja, Sulawesi Selatan. Rumah tradisional Toraja ini sendiri dibagi menjadi dua jenis yaitu Banua Tongkonan dan Banua Barung-barung. Banua Tongkonan adalah rumah tradisional asli Toraja, dan Barung-barung merupakan rumah tambahan di samping Tongkonan yang dapat diperhitungkan sebagai rumah tradisional pula karena pola ruang dalamnya yang mengikuti pola ruang rumah Toraja. Dewasa ini sudah banyak rumah-rumah tradisional Toraja baik di kota maupun di desa yang rusak, tidak terawat, bahkan beberapa sudah tidak dihuni dan tidak berupa sebuah kesatuan yang utuh. Dusun Tonga merupakan dusun di mana rumah-rumah tradisional Toraja masih dihuni dan dirawat oleh para penghuninya dan dusun ini terletak di Kecamatan Kesu, sebuah kawasan yang rumah tradisionalnya masih dilestarikan dan dihuni oleh penghuninya. Penelitian yang dilakukan di Dusun Tonga ini terfokus pada pola ruang dalam yang meliputi susunan ruang, hirarki, transisi, simbol, dan aktivitas ruang di dalamnya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan survei langsung ke lapangan, dengan objek penelitian yaitu banua Tongkonan dan banua Barung-barung yang terletak di kawasan ini. Hasil studi yang didapatkan menunjukkan susunan ruang dalam pada Banua Tongkonan dan Banua Barung-barung dari beberapa jenis klasifikasi yang telah dibagi berdasarkan pola ruang dalamnya.Kata kunci: Rumah Toraja, banua tongkonan, barung-barung, rumah tradisional, pola ruang dalam
Pengolahan Elemen Visual pada Interior Ruang Pamer Galeri Topeng Malangan Tiara Ridhani Putri Arindra; Rina P Handajani; Noviani Suryasari
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (737.244 KB)

Abstract

Kota Malang membutuhkan Galeri Topeng Malangan yang dapat menampung sertamengembangkan topeng Malangan yang merupakan ikon budaya Malang. Ruang utamapada Galeri adalah Ruang Pamer Topeng Malangan, sehingga memerlukan pengolahandesain yang khusus. Desain yang baik adalah desain yang memiliki keselarasan didalamnya, keselarasan dapat dicapai melalui pengolahan elemen-elemen visual danmelalui pemilihan, penggunaan, serta penyusunan objek yang didasarkan pada ide yangsama. Maka untuk mencapai desain ruang pamer topeng Malangan yang baik sertaselaras dapat dilakukan pengolahan elemen visual ruang pamer topeng Malanganberdasarkan watak tokoh topeng Malangan. Untuk mencapai hal tersebut, pertamadilakukan pengumpulan data, data utama yang dibutuhkan adalah tinjauan persyaratanruang pamer, tinjauan elemen visual, dan tinjauan sifat tokoh berdasarkan bentukantopeng Malangan. Tahapan kedua adalah tahapan analisis yang meliputi analisispembentukan tema ruang berdasarkan watak tokoh topeng Malangan yang padaakhirnya menghasilkan enam kelompok ruang dan masing-masing memiliki temaberbeda, serta analisis variabel elemen visual dan variabel persyaratan ruang pamer,hasil dari analisis kemudian menjadi konsep desain. Tahapan terakhir adalahperancangan Ruang Pamer Topeng Malangan. Adanya perbedaan sifat pada tiapkelompok tokoh menghasilkan tema ruang yang berbeda sehingga menghasilkandesain ruang pamer topeng Malangan yang berbeda pula pada setiap ruangnya.Kata kunci: elemen visual, interior, ruang pamer, topeng Malangan
Penerapan Tata Massa Kampung Sunda Pada Rancangan Resort di Sentul Bogor Yunita Paskaria; Noviani Suryasari; Rinawati P Handajani
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada kajian ini, arsitektur tradisonal yang ingin diterapkan dalam resort yaitu karakterhunian dalam Kampung Adat Sunda, hal ini dilakukan untuk memperkenalkan kembalibudaya Sunda yang mulai hilang di wilayah Bogor sebagai destinasi tujuan wisata. Prosespenyetaraan elemen dalam kampung adat kedalam resort dilakukan dengan menganalisamasing-masing variabel yang diperoleh dari studi komparasi standar resort pada elemenfungsional dan studi komparasi resort berkonsep arsitektur lokal pada masing-masingelemen arsitekturalnya. Metode yang digunakan yaitu deskriptif-analitik denganmenjelaskan masing-masing elemen terkait, kemudian dianalisa menggunakan teori-teoriyang relevan. Hasil dari kajian berupa rancangan resort berkarakter kampung adat Sundayang telah mengalami penyetaraan pada tata massa ruang luar berupa penyusunanzonifikasi, organisasi dan sirkulasi ruang, penyetaraan fungsi bangunan dalam kampungadat sebagai fasilitas penunjang resort, serta penyetaraan tampilan bangunanmenggunakan material alam sesuai dengan karakter bangunan kampung adat Sunda.Kata kunci: arsitektur tradisional, Kampung Adat Sunda, resort, Kota Bogor.
PENERAPAN UKIRAN MADURA PADA INTERIOR GALERI BATIK DI BANGKALAN PLAZA MADURA Karina Yunita Sari; Chairil Budiarto Amiuza; Noviani Suryasari
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 3, No 3 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1403.285 KB)

Abstract

Ornamen atau ukiran Madura memiliki warna, jenis, maupun corak yang sangat beragam.Interior bangunan terutama galeri batik Madura pada umumnya memiliki tema atau gayamodern. Walaupun demikian, penerapan ukiran Madura pada galeri batik Madura dapatdipakai untuk menunjukkan ciri khas Madura. Perancangan interior ditekankan padamotif hiasan Madura yang kaya akan bentuk, warna, dan karakter yang bertujuan untukmenampilkan ciri khas Madura melalui ukiran. Metode yang dipilih ialah metodeperancangan ruang dalam, selanjutnya dilakukan pemilihan ornamen ukiran Madurabeserta corak, warna, bentuk maupun cara penerapannya untuk dirancang pada sebuahruang interior. Hasil yang diperoleh ialah galeri batik Madura dengan menampilkan cirikhas Madura melalui ornamen ukiran untuk memperoleh ruang interior galeri batikMadura.Kata kunci: interior, ornamen, ukiran Madura
Karakter Spasial Bangunan Kantor Bakorwil IV Jatim Pamekasan Yanita Ayu Mardlatillah; Antariksa Antariksa; Noviani Suryasari
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bangunan-bangunan bersejarah kolonial Belanda memiliki nilai historis tinggi, beberapa bangunan kolonial Belanda berada di Kota Karesidenan Pamekasan. Salah satu bangunan Kantor Bakorwil IV Jatim Pamekasan. Bangunan Kantor Bakorwil berada di pusat kota, bangunan bertahan diantara fungsi bangunan-bangunan baru, selain itu sebagai identitas dan pertimbangan perkembangan kota. Karakter spasial bangunan masih dalam kondisi asli/orisinil. Karakter spasial bangunan dipertahankan, agar nilai historis dan keorisinilan bangunan terjaga. Karakter spasial yang ditunjukkan oleh Kantor Bakorwil adalah langgam Indische Empire. Bangunan kantor terdiri dari dua massa bangunan, yaitu bangunan induk dan penunjang kantor. Bangunan induk memiliki bentuk karakter spasial pola ruang simetris, sedangkan bangunan penunjang bentuk pola ruang asimetris. Serambi mengelilingi bangunan Kantor Bakorwil. Metode dalam studi menggunakan metode analisis deskriptif pendekatan analisis kualitatif, yakni mendeskripsikan karakter organisasi dan pola ruang bangunan, sehingga ditemukan kesimpulan karakter spasial bangunan Kantor Bakorwil. Tujuan studi ini adalah mengidentifikasi dan menganalisis karakter spasial bangunan.Kata kunci: Karakter spasial, Bangunan Kantor Bakorwil IV Jatim
Komposisi Fasad Bangunan Kompleks Pusat Penelitian Perkebunan Pabrik Gula Indonesia (P3GI) di Pasuruan Dian Novia Putri Wijayanti; Antariksa Antariksa; Noviani Suryasari
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 3, No 4 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pusat Penelitian Perkebunan Pabrik Gula Indonesia (P3GI) yang berada di Kota Pasuruan merupakan salah satu badan penelitian gula yang merupakan peninggalan pemerintahan Belanda. Lokasi P3GI berada di salah satu kawasan bersejarah Kota Pasuruan. Permasalahan yang terjadi dikarenakan kepemilikan yang berpindah alih dari milih pemerintah, membuat susahnya pengaplikasian Raperda Intensif Tentang Pelestarian Cagar Budaya. Ditunjukkan dengan beberapa rumah dinas P3GI yang sudah diratakan dengan tanah, sehingga perlu adanya peninjauan pada komposisi fasad bangunan agar karakter bangunan tidak hilang. Penelitian ini fokus pada fasad bangunan P3GI yang berumur lebih dari 50 tahun dan kondisi fasad yang masih baik. Rumah dinas yang terpilih berada di sepanjang Jalan Pahlawan, Kota Pasuruan, dan beberapa bangunan yang ada pada Kantor P3GI. Variabel untuk elemen-elemen pembentuk fasad, dibatasi hanya elemen-elemen yang ditemukan pada keseluruhan fasad P3GI. Metode yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dengan survei langsung. Hasil studi menunjukkan karakter dari fasad bangunan masih terlihat, dengan adanya kesinambungan visual fasad antara kantor P3GI dan rumah dinas P3GI. Hasil dari analisis komposisi pada fasad lembaga P3GI yaitu semua elemen penyusun fasad tersusun menjadi kesatuan yang utuh tetapi untuk komposisi fasad pada kantor P3GI dengan rumah dinas P3GI berbeda.Kata kunci: fasad, komposisi