Claim Missing Document
Check
Articles

Pengaruh Variasi Temperatur Kalsinasi Terhadap Sifat Kapasitif Kapasitor Elektrokimia Tungsten Trioksida (Wo3) Hasil Sintesa Sol Gel Augus Tino Tri Widyantoro; Diah Susanti
Jurnal Teknik ITS Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (713.861 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v2i1.2191

Abstract

Kapasitor elektrokimia mampu menjembatani kinerja kritis antara kapasitor konvensional dan baterai. Densitas energi kapasitor elektrokimia ratusan kali lebih besar daripada kapasitor konvensional sedangkan densitas dayanya ribuan kali lebih besar daripada baterai. Penelitian ini bertujuan untuk mempersiapkan material WO3 sebagai kapasitor elektrokimia. Material tungsten trioksida (WO3) dapat disintesa dari tungsten(VI) heksaklorida (WCl6) dengan  metode sol-gel dan kalsinasi. WO3 hasil sintesa tersebut dilapiskan pada substrat grafit kemudian dikalsinasi dengan variasi temperatur 300oC, 400oC, 500oC dan 600oC selama waktu tahan 1 jam. Dari hasil uji XRD diketahui struktur kristal WO3 temperatur kalsinasi 300oC adalah orthorombik sedangkan WO3 temperatur kalsinasi 400oC, 500oC dan 600oC adalah monoklinik. Dari hasil uji SEM didapatkan ukuran partikel yang semakin besar seiring kenaikan temperatur kalsinasi. Dari uji BET didapatkan luas permukaan aktif WO3 yang semakin kecil seiring kenaikan temperatur kalsinasi. Dari uji CV dihasilkan nilai kapasitif terbesar terdapat pada WO3 temperatur kalsinasi 300oC scan rate 2 mV/s yaitu sebesar 5991 mF/gr. Hal ini diperkuat dari hasil uji EIS yang menunjukkan bahwa WO3 temperatur kalsinasi 300oC memiliki nilai impedansi paling kecil sehingga sifat kapasitifnya paling baik.
Aplikasi Semikonduktor TiO2 dengan Variasi Temperatur dan Waktu Tahan Kalsinasi sebagai Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) dengan Dye dari Ekstrak Buah Terung Belanda (Solanum betaceum) Maula Nafi; Diah Susanti
Jurnal Teknik ITS Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (822.744 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v2i1.2195

Abstract

Penelitian mengenai dye sensitized solar cell dilakukan dengan dye dari ekstrak buah terung belanda sebagai sumber energi alternatif dari tenaga surya. Dye sensitized solar cell (DSSC) dibuat dengan menggunakan semikonduktor TiO2 yang dilapiskan pada kaca konduktif Fluorine Doped Tin Oxide (FTO) dan dikalsinasi  dengan variasi temperatur 5500C, 6500C, dan 7500C, dengan waktu tahan 60 dan 120 menit pada tiap temperaturnya. Lapisan TiO2 pada substrat dikarakterisasi dengan menggunakan SEM dan XRD. Luas permukaan aktif diukur dengan pengujian BET. Hasil SEM menunjukkan ukuran bentuk partikel TiO2 berupa sphere. Hasil XRD menunjukkan struktur kristal TiO2 adalah body centered tetragonal. Luas permukaan aktif dibandingkan dengan hasil kelistrikan DSSC, yang selaras meningkat dari temperatur 5500C ke 6500C, namun menurun pada 7500C. Densitas arus dan voltase maksimum diperoleh pada variasi temperatur 650oC dengan waktu tahan 60 menit yaitu sebesar 0,356 mA/cm2 dan 593,1 mV. Efisiensi maksimum yang diperoleh sebesar 0,469208%. DSSC dimodifikasi dengan menambahkan pembungkus plastik, sehingga dapat memperlambat penurunan daya yang terjadi saat DSSC bekerja.
Pengaruh Variasi Temperatur Karbonisasi dan Temperatur Aktivasi Fisika dari Elektroda Karbon Aktif Tempurung Kelapa dan Tempurung Kluwak Terhadap Nilai Kapasitansi Electric Double Layer Capacitor (EDLC) Haniffudin Nurdiansah; Diah Susanti
Jurnal Teknik ITS Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (587.208 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v2i1.2197

Abstract

Dewasa ini kebutuhan akan energi semakin meningkat. Keadaan yang diharapkan adalah tersedianya perangkat penyimpan energi yang praktis, canggih, tahan lama dan ramah lingkungan. Salah satu solusinya adalah penggunaan EDLC sebagai media penyimpanan energi, hal ini karena EDLC mempunyai kapasitansi yang lebih tinggi daripada kapasitor konvensional dan juga lebih ramah lingkungan. Sehingga dilakukan penelitian ini untuk menganalisis karbon aktif dari Tempurung Kelapa dan Tempurung Kluwak untuk dimanfaatkan sebagai elektroda EDLC. Dari pengujian Kadar Karbon Fix didapat nilai fixed carbon Tempurung Kelapa sebesar 74.62% dan untuk Tempurung Kluwak sebesar 74.59% sehingga  Tempurung Kelapa dan  Kluwak berpotensi sebagai bahan karbon aktif. Proses pembuatan karbon aktif dilakukan dengan cara karbonisasi selama 2 jam pada temperatur 700OC dan 800OC selanjutnya diaktivasi kimia dengan KOH dan diaktivasi fisika pada 110 OC dan 600OC. Hasilnya didapatkan nilai kapasitif tertinggi adalah 884 mF/gr untuk karbon aktif dari Tempurung Kelapa dan 291 mF/gr untuk karbon aktif dari Tempurung Kluwak pada sampel yang dikarbonisasi 700OC dan di aktivasi fisika 600OC. Sedangkan luas permukaan spesifik tertinggi adalah 548.542 m2/gr untuk karbon aktif dari Tempurung Kelapa dan 333.399  m2/gr untuk karbon aktif dari Tempurung Kluwak  serta bilangan iodine tertinggi sebesar 1122.96 mg/g untuk karbon aktif dari Tempurung Kelapa dan 968.83 mg/g untuk karbon aktif dari Tempurung Kluwak juga pada temperatur karbonisasi 700OC dan diaktivasi fisika 600OC. Sehingga dapat dikatakan bahwa karbon aktif dari Tempurung Kelapa dan Tempurung Kluwak memiliki kualitas yang sesuai standar SNI dan dapat dimanfaatkan sebagai elektroda EDLC.
Variasi Temperatur dan Waktu Tahan Kalsinasi terhadap Unjuk Kerja Semikonduktor TiO2 sebagai Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) dengan Dye dari Ekstrak Buah Naga Merah Sahat M. R. Nadaek; Diah Susanti
Jurnal Teknik ITS Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.841 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v1i1.883

Abstract

Salah satu energi alternatif yang mempunyai potensi sumber energi yang sangat besar untuk mencegah terjadinya krisis energi namun sering kali terabaikan adalah sinar matahari. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk  menghasilkan prototype dalam mengkonversi energi cahaya matahari menjadi energi listrik. Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) telah difabrikasi dengan menggunakan serbuk Titanium Dioksida (TiO2) yang dilapisi ke kaca Indium Tin Oxide dan diberi variasi temperatur 350oC, 450oC, dan 550oC dengan waktu tahan kalsinasi 30 dan 60 menit yang kemudian disensitisasi ke dalam larutan dye ekstrak buah naga merah (Hylocereus polyrhizus). DSSC di-assembling dengan coating Pd/Au yang telah di-sputtering ke kaca Indium Tin Oxide yang selanjutnya ditetesi dengan larutan elektrolit. Kemudian lapisan TiO2 tersebut dikarakterisasi menggunakan uji (SEM) dan (XRD). Luas permukaan aktif partikel diidentifikasi dengan menggunakan BET analyzer. Dari hasil XRD dapat diketahui struktur kristalnya tetragonal. Hasil SEM menunjukkan bahwa bentuk partikel TiO2 adalah spherical. Untuk luas permukaan aktif yang dihasilkan menunjukkan nilai yang berbanding lurus dengan kenaikan nilai kelistrikan DSSC buah naga. Dari uji kelistrikan didapatkan hasil optimum pada temperatur 550oC dan waktu tahan 60 menit dengan voltase 562 mV, kuat arus 0.307 mA, dan memiliki efisiensi sebesar 0.089%. Kata kunci: Dye ekstrak buah naga merah, dye sensitized solar cell, temperatur kalsinasi, TiO2, waktu tahan kalsinasi.
Pengaruh Temperatur Kalsinasi pada Kaca FTO yang di-coating ZnO terhadap Efisiensi DSSC (Dye Sensitized Solar Cell) yang Menggunakan Dye dari Buah Terung Belanda (Solanum betaceum) Akbar Nur Prasetya; Diah Susanti
Jurnal Teknik ITS Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.173 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v2i2.3830

Abstract

Penelitian mengenai dye sensitized solar cell dilakukan dengan dye dari ekstrak buah terung belanda sebagai sumber energi alternatif dari tenaga surya. Dye sensitized solar cell (DSSC) dibuat dengan menggunakan semikonduktor ZnO yang dilapiskan pada kaca konduktif Fluorine Doped Tin Oxide (FTO) dan dikalsinasi  dengan variasi temperatur 5000C, 5500C, dan 6000C, dengan waktu tahan 30 menit pada tiap temperaturnya. Lapisan ZnO pada substrat dikarakterisasi dengan menggunakan SEM dan XRD. Luas permukaan aktif diukur dengan pengujian BET. Hasil SEM menunjukkan ukuran bentuk partikel ZnO berupa hexagonal. Hasil XRD menunjukkan struktur kristal ZnO adalah Wurthzite. Luas permukaan aktif dibandingkan dengan hasil kelistrikan DSSC, yang selaras meningkat dari temperatur 5000C ke 5500C, namun menurun pada 6000C. Densitas arus dan voltase maksimum diperoleh pada variasi temperatur 550oC yaitu sebesar 0,591 mA/cm2 dan 1140 mV. Efisiensi maksimum yang diperoleh sebesar 0,150%. Karena sampel 550oC memiliki luas permukaan aktif paling besar 146,185 m2/gr.
Pengaruh Variasi Temperatur Operasi dan Konsentrasi Gas Terhadap Sensitifitas Sensor Gas LPG dari Material WO3 Hasil Proses Sol-Gel dan Post Hydrothermal Dwi Jingga Dharma Kusuma; Diah Susanti
Jurnal Teknik ITS Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (685.401 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v2i2.3840

Abstract

Gas LPG (Liquifed Petroleum Gas) adalah gas alam yang diaplikasikan dalam dunia industri dan kehidupan sehari-hari dan merupakan gas yang ramah lingkungan namun beracun bagi kesehatan. LPG merupakan gas yang mudah terbakar dan beresiko menimbulkan ledakan. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sensor gas LPG dari material WO3. Proses sintesa material WO3dilakukan dengan metode sol-gel menggunakan prekursor WCl6, etanol, dan NH4OH. Pelet sensor dibuat dari serbuk WO3 hasil proses post hydrothermal dengan variasi temperature 160oC, 180oC dan 200oC selama 12 jam dikompaksi pada tekanan 150 bar dan dianil 300oC selama 1 jam. Sensor yang telah dibuat dilakukan uji SEM, XRD, dan BET untuk mengetahui karakterisasi material sensor. Pengujian sensitivitas pada material sensor dilakukan dengan rangkaian Installation gas dinamis dengan alat Potensiostat, sensitifitas diukur berdasarkan perubahan resistansi dari material WO3sebelum dan setelah terpapar gas LPG. Pengujian sensitivitas dilakukan dengan memvariasikan temperatur operasi, yaitu 30oC, 50oC, dan 100oC serta konsentrasi gas LPG yaitu. 10ppm, 50ppm, 100ppm, 150ppm, 200ppm. Hasil Pengujian menunjukkan struktur WO3 yang terbentuk adalah monoklinik. Peningkatan nilai sensitivitas material sensor berbanding lurus dengan kenaikan konsentrasi gas dan temperature operasi. Nilai sensitivitas tertinggi didapatkan dari material WO3yang diberikan temperature pemanasan post hydrothermal 1600C dengan temperature operasi 1000C dan konsentrasi gas LPG 200 ppm. 
Pengaruh Temperatur, Massa Zink, Substrat Dan Waktu Tahan Terhadap Struktur Dan Morfologi Zno Hasil Sintesis Dengan Metode Chemical Vapour Transport (CVT) Arisela Distyawan; Diah Susanti
Jurnal Teknik ITS Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (905.601 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v2i2.3853

Abstract

Material Zink Oksida (ZnO) telah berhasil disintesis menggunakan metode Chemical Vapour Transport dengan bahan dasar prekursor berupa serbuk Zn yang dipanaskan hingga mencapai temperatur uap dalam furnace horisontal. Adapun variasi yang diberikan dalam penelitian adalah berupa temperatur pemanasan (850, 900, dan 950oC), massa prekursor Zn (0,15, 0,25, dan 0,35g), lama waktu sputtering substrat (90 dan 180 detik), dan waktu tahan khusus untuk mengetahui initial growth ZnO (10, 20, 30, 40, 50, dan 60 menit). Pembentukan Zink Oksida (ZnO) dikonfirmasi melalui data X-RD, dimana telah terbentuk material ZnO dengan struktur hexagonal wurtzite. Berdarsarkan data XRD juga diketahui ukuran kristal pada sampel sputtering 90 detik mengalami penurunan bersamaan penambahan massa Zn. Dari hasil pengamatan SEM didapatkan bahwa morfologi permukaan lapisan tipis ZnO terdiri dari berbagai macam bentuk berupa nanoparticle, nanowires, nanorods, dan nanotetrapod. Lapisan Zno paling tebal sebesar ±350 nm pada sampel 950oC-0,15g sputter 90 detik. Semakin tinggi temperatur operasi berdampak peningkatan ukuran partikel. Pengujian FTIR turut menguatkan terbentuknya lapisan tipis di permukaan substrat Alumina. Hal ini didasarkan terjadinya penyerapan vibrasi yang membentuk lekukan pada kisaran area 509 cm-1 dari masing-masing sampel.
Analisa Sifat Kapasitif Kapasitor Elektrokimia WO3 Hasil Sintesa Sol Gel dengan Variasi Temperatur Kalsinasi Luhur Prandika; Diah Susanti
Jurnal Teknik ITS Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1125.608 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v2i2.3986

Abstract

Kapasitor elektrokimia merupakan salah satu jenis kapasitor yang memiliki densitas energi yang tinggi dan densitas daya yang tinggi. WO3 dikenal sebagai material semikonduktor yang mempunyai kemampuan untuk menyimpan energi listrik namun masih jarang diaplikasikan untuk kapasitor elektrokimia. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat dan menganalisa sifat kapasitif kapasitor elektrokimia dari material tungsten trioksida (WO)3. WO3 dapat disintesa menggunakan prekursor tungsten(VI) heksaklorida (WCl6) dan etanol(C2H5OH) dengan  metode sol-gel, dilanjutkan dengan pelapisan gel WO3 pada substrat grafit dengan menggunakan alat spin coating. Sampel lalu dipanaskan dengan variasi temperatur kalsinasi 300oC, 350oC, 400oC dan 450oC selama waktu tahan 1 jam. Kemudian dikarakterisasi menggunakan uji SEM, XRD dan BET. Pengukuran kapasitansi kapasitor menggunakan uji cyclic voltametri. Dari hasil XRD diketahui struktur kristal WO3 temperatur kalsinasi 300oC, 350oC, 400oC dan 450oC adalah monoklinik. Dari hasil SEM didapatkan ukuran partikel yang semakin besar seiring kenaikan temperatur kalsinasi. Dari uji BET didapatkan luas permukaan aktif WO3 akan semakin kecil seiring kenaikan temperatur kalsinasi. Dari uji CV dihasilkan nilai kapasitif terbesar terdapat pada WO3 temperatur kalsinasi 300oC pada scan rate 2 mV/s yaitu sebesar 121,46 F/gr atau 242,92 mF/cm2
Pengaruh Variasi Waktu Ultrasonikasi dan Waktu Tahan Hydrothermal terhadap Struktur dan Konduktivitas Listrik Material Graphene Muhammad Junaidi; Diah Susanti
Jurnal Teknik ITS Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1092.901 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v3i1.5396

Abstract

Graphene merupakan satu lapis atom karbon yang mengalami hibridisasi sp2 membentuk struktur heksagonal 2D. Graphene memiliki potensi besar untuk aplikasi nanoelectronic materials. Penelitian ini bertujuan menganalisis waktu ultrasonikasi dan hidrothermal terbaik untuk mensintesis Graphene. Graphene disintesis dengan metode reduksi Grafit Oksida (GO). Grafit dioksidasi membentuk GO dengan modifikasi metode Hummer. GO diultrasonikasi dengan variasi waktu 60, 90 dan 120 menit. Kemudian proses reduksi GO dilakukan secara kimia dengan penambahan serbuk Zn dan teknik hidrothermal 200 oC dengan variasi waktu tahan 12, 18 dan 24 jam. Analisis morfologi dan struktur graphene dilakukan dengan pengujian SEM dan XRD. Pengujian Iodine Number untuk mengetahui kemampuan graphene menyerap Iodin. Pengujian FTIR untuk mengetahui gugus fungsi yang terbentuk  pada GO dan Graphene. Pengujian Four Point Probe Test (FPP) untuk mengukur konduktivitas listrik Graphene. Hasil analsis menunjukkan bahwa graphene hasil ultrasonikasi 120 menit dan Holding 12 jam memiliki struktur Single Layer Graphene (SLG) dengan konduktivitas listrik terbaik 0.0105 S/m
Pengaruh Variasi Temperatur Sintesa, Temperatur Operasi dan Konsentrasi gas CO terhadap sensitivitas Sensor Gas Co dari Material ZnO Endah Lutfiana; Diah Susanti
Jurnal Teknik ITS Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (975.447 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v3i1.5619

Abstract

Karbon monoksida ( CO ) merupakan gas yang tidak berwarna dan tidak berbau yang dihasilkan dari proses pembakaran yang tidak sempurna. Gas ini sangat beracun bagi tubuh manusia karena sifat biologinya yang mampu berikatan dengan hemoglobin yang mana bertugas membawa oksigen dalam darah, sehingga kadar oksigen dapat menurun drastis dan menyebabkan keracunan bahkan kematian. Sehingga dibutuhkan suatu alat pendeteksi atau sensor untuk mendeteksi adanya gas tersebut.Oksida metal seringkali digunakan untuk material sensor. ZnO merupakan suatu material semikonduktor yang telah digunakan untuk aplikasi sensor. Dalam penelitian ini pembuatan sensor ZnO dilakukan dengan mengoksidasi serbuk Zn pada variasi temperatur 800, 850, 900 oC selama 40 menit. Selanjutnya dibuat pelet sensor dengan mengkompaksi serbuk ZnO hasil Oksidasi dengan tekanan 200 Bar. Pelet kemudian disinter dengan temperatur 500oC. Setelah itu dilakukan pengujian SEM, XRD, dan uji Sensitivitas dengan variasi temperatur operasi 30, 50, 100 oC dan variasi konsentrasi 10 ppm, 50 ppm, 100 ppm, 250 ppm, 500 ppm. Dari hasil pengujian didapatkan nilai sensitivitas tertinggi pada temperatur sintesa 800oC dengan konsentrasi gas CO 500 ppm pada temperatur operasi sensor 100oC yaitu sebesar 0,52.
Co-Authors Achmad Azmy Adhytiawan Adinda Fitria Hidayati Adyansyah, Farhan Afif, Moh. Azmi Afira Ainur Rosidah Agung Purniawan, Agung Agung Seras Perdana Ahmad Ilham Ramadhani Akbar Nur Prasetya Alfanda, Benedicta Dian Amaliya Rasyida Andini, Evi Fuji Anni Rahmat Ardhia Berlianto Ardhyananta, Hosta Arisela Distyawan Augus Tino Tri Widyantoro Ayu Furoidah Azizah, Salma Nur Azwar Manaf Azzah Dyah Pramata Azzah Dyah Pramata, Azzah Dyah Bahfie, Fathan Burniadi Moballa Dah Shyang Tsai Diah Ayu Safitri Dwi Jingga Dharma Kusuma Eli Novita Sari Elok Amaylia Swasthika Candra Endah Lutfiana Erik Prasetyo Errahmah, Syifa' Ervianto, Yohan Fajar Nurjaman Fajarin, Rindang Fakhreza Abdul Faqih, Mu'adz Abdullah Farahdibah, Athirah Fischa Indaya Bathari Fredy Kurniawan Frizka Vietanti Haniffudin Nurdiansah Haniffudin Nurdiansyah Haniffudin Nurdiansyah Haniffudin Nurdiansyah Harahap, Rizki Anwar Hariyati Purwaningsih Hidayat, Mas Irfan Purbawanto Hosta Ardhyananta Indera Cahya Pradana Jayatin Jayatin, Jayatin Joddy Arya Laksmono Kamilah, Imada Millatul Kusuma, George Endri Lita Nur Azizah Luhur Prandika Lukman Noerochiem Lukman Noerochim Malik Anjelh Baqiya Mas Irfan P. Hidayat Maula Nafi Mavindra Ramadhani Mayasari Mayasari, Mayasari Meril Lia Priday Riskiana Mu'adz Abdullah Faqih Muhammad Junaidi Muhammad Rizki Ilhami Muhammad Yunus Nabila, Siti Ni Komang Alit Juliani Noerochiem, Lukman Nurdiansyah, Haniffudin Nurdiansyah, Haniffudin Pratama, Tata Bayu Pratiwi, Vania Mitha Putri, Elisa Beliana Putri, Imeilia Rahma, Elfrida Venia Rahman Faiz Suwandana Rahmawati, Yenni Rakhmawati, Yeny Widya Rasyida, Amaliya Retno Asih Riska Fitri Amalia Rochman Rochiem Rohmannudin, Tubagus Noor Sahat M. R. Nadaek Sigit Tri Wicaksono, Sigit Tri Sipahutar, Wahyu Solafide Siti Nur Aini, Siti Nur Sugiharto, Rochman Sulistijono Sulistijono Sungging Pintowantoro Titik Nuryastuti Tri Mardji Atmono Tsai, Dah Shyang Tubagus Noor Rohmanuddin Vania Mitha Pratiwi Vicko Gestantyo Anugrah Vietanti, Frizka Wahyu Tirta Nugraha Wardhana Restu Dipakusuma Widi Astuti Widyani, Devi Widyastuti Widyastuti Wijaya, Ade Mundari Yeny Widya Rakhmawati Yoga Fredi Arisko Yogi Nuriana Yuli Setiyorini Yurian Ariandi Andrameda