Yudita Susanti
Program Magister Pendidikan Bahasa Indonesia, FKIP Untan Pontianak

Published : 18 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Eksistensi Bahasa Melayu Sintang pada Media Spanduk dalam Pencegahan Penyebaran Covid-19 di Kabupaten Sintang (Kajian Etnolinguistik) Susanti, Yudita; Oktaviani, Ursula Dwi; Suryadi, Tedi
Belajar Bahasa Vol 6, No 1 (2021): BELAJAR BAHASA : Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indone
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/bb.v6i1.3491

Abstract

Bahasa daerah merupakan identitas, sarana dalam berkomunikasi, sebuah kearifan lokal dan hegemoni budaya suatu masyarakat sebagai penguna bahasa. Indonesia memiliki sekitar 700 bahasa daerah yang sudah didokumentasikan oleh Badan Bahasa, salah satunya bahasa Melayu Sintang. Di Kabupaten Sintang, eksisktensi bahasa Melayu Sintang digunakan dalam media spanduk dengan tujuan untuk mengajak masyarakat Kabupaten Sintang agar melakukan pencegahan terhadap penyebaran COVID-19. Eksistensi bahasa Melayu Sintang pada media spanduk dianggap mampu mempengaruhi dan mendorong pembaca sehingga mengikuti isi dari informasi yang disampaikan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menemukan bentuk monomorfemis dan polimorfemis dalam bahasa Melayu Sintang yang terdapat pada media spanduk dan untuk melestarikan bahasa Melayu Sintang sebagai kearifan lokal. Penelitian ini menggunakan pendekatan etnolinguistik dengan metode deskriptif kualitatif yang menjelaskan dan menguraikan bentuk monomorfemik dan polimorfemik yang terdapat dalam bahasa Melayu Sintang pada media spanduk. Teknik pengumpulan data yaitu teknik dokumentasi, teknik simak dan teknik catat. Sumber data penelitian yaitu bahasa Melayu Sintang yang terdapat dalam media spanduk. Berdasarkan hasil penelitian, pembentukan monomorfemis terdapat 24 kata yaitu pada kata bayah, pambar, aboh, utan, yak, demam, sengah, rekong, pedeh, leteh, basok, pakai, banyak, belepa, batok, tik, jom, matok, engkayuk, baik, amaki, bah, menyadik, dan sik. 24 kata tersebut merupakan morfem dasar dan tidak mengalami penambahan morfem. Pembentukan polimorfemis bentuk afiksasi sufiks (nge-) terdapat 1 kata yaitu ngetau; bentuk redupliasi terdapat 1 kata yaitu tano-tano; dan bentuk pemajemukan terdapat 6 kata yaitu bayah pambar (membentuk frasa verba), rekong pedeh (membentuk frasa adjektiva), batok sengah (membentuk frasa ajektiva), bayah am (membentuk frasa verba), nafas sesak (membentuk frasa nomina), dan jom sik (membentuk frasa nomina).
TATARAN FRASE PADA BAHASA DAYAK MUALANG DESA BUKIT RAMBAT KECAMATAN BELITANG HULU Herpanus, Herpanus; Susanti, Yudita; Christiana, Novi
Jurnal Kansasi: Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia dan Sastra Indonesia Vol 3, No 2 (2018): Jurnal Kansasi: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : PBSI STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jpbs.v3i2.987

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan frase yang terkandung dalam tuturan Bahasa Dayak Mualang Belitang Hulu. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Bentuk penelitian adalah penelitian kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah Bahasa Dayak Mualang. Subyek dalam penelitian ini adalah masyarakat Desa Bukit Rambat yang sudah lanjut usia. Obyek dalam penelitian ini adalah Frase pada Bahasa Dayak Mualang, Desa Bukit Rambat, Kecamatan Belitang Hulu. Teknik dan alat pengumpul data yang digunakan adalah mengadopsi metode simak dengan teknik lanjutan Simak Libat Cakap dan teknik rekam (alat perekam (Voice Recorder)). Setelah dianalisis, diketahui bahwa pada Bahasa Dayak Mualang, dalam segi Sintaksis terdapat tataran frase, dengan berbagai jenis frase yaitu :Frase Endosentris (Endosentris Apositif dan Endosentris Atributif), Frase Nomina, Frase Verba, Frase Adjektiva, Frase Numeralia, Frase Adverbia, dan Frase Preposisi. Hal ini ditunjukan dengan menganalisis pada kalimat bahasa Dayak Mualang, yang menjelaskan kalimat tersebut sebagai Up (Unsur Pusat) dan Atr (Atribut). Kata Kunci: Tataran Frase, Bahasa Dayak Mualang
ANALISIS JENIS KALIMAT IMPERATIF DALAM NOVEL MATAHARI KARYA TERE LIYE Susanti, Yudita; Yanti, Fitri
Jurnal Kansasi: Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia dan Sastra Indonesia Vol 5, No 2 (2020): Jurnal Kansasi: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : PBSI STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jpbs.v5i2.1003

Abstract

Analisis Jenis Kalimat Imperatif dalam Novel Matahari karya Tere Liye menggunakan metode deskriptif kualitatif teknik pengumpulan data penelitian yaitu simak catat dan dokumentasi yang dicatat dan diperiksa berdasarkan jenis-jenis kalimat imperatif. Alat pengumpulan data menggunakan dokumen dan kartu data. Berdasarkan hasil penelitian jenis kalimat imperatif dalam novel Matahari karya Tere Liye meliputi jenis kalimat imperatif yang sebenarnya yang terdapat dua puluh satu kalimat, jenis kalimat imperatif ajakan terdapat tiga belas kalimat, jenis kalimat imperatif larangan terdapat delapan kalimat dan jenis kalimat imperatif persilaan terdapat tujuh kalimat, sehingga keseluruhan jumlah kalimat imperatif yang digunakan dalam novel Matahari karya Tere Liye berjumlah empat puluh sembilan kalimat. Lebih banyaknya temuan kalimat yang sesuai dengan jenisnya menandakan novel Matahari menggunakan banyak kalimat imperatif yang berdasarkan isinya.Kata Kunci: Kalimat Imperatif, Novel Matahari
PROSES DAN MAKNA SIMBOL RITUAL MUNJONG DAYAK TOBAG Susanti, Yudita; Olang, Yusuf; Risca, Marselina
Jurnal Kansasi: Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia dan Sastra Indonesia Vol 5, No 1 (2020): Jurnal Kansasi: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : PBSI STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jpbs.v5i1.743

Abstract

Masyarakat Tebang Benua memiliki tradisi mengucap syukur setelah dilakukannya pemanenan padi. Di setiap prosesi tradisi terdapat pemberian sesajen, sesajen tersebut memuat bagaimana proses ritual dan makna simbol yang menjadi kearifan lokal. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan proses dan makna simbol pada ritual Munjong Dayak Tobag. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan dijabarkan secara deskriptif. Sumber data dalam penelitian dari Pati Adat, Temenggung yaitu orang-orang penting yang mempunyaiperan khusus dalam acara ritual Munjong tersebut. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi non partisipan, wawancara tidak terstruktur, dokumentasi. Alat pengumpulan data yang digunakan yaitu lembar observasi, pedoman wawancara, dokumentasi. Teknik validitas data dalam penelitian ini menggunakan teknik triagulasi sumber dan analisis datanya menggunakan analisis interaktif yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukanbahwa ritual Munjong ini merupakan ritual sebagai ungkapan syukur atas hasil panen padi yang selama ini mereka tanam. Simbol dalam ritual sesajen yang sudah disiapkan yaitu sebagai persembahan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan hasil padi mereka. Makna tradisi dalam ritual ini adalah ungkapan rasa syukur masyarakat Dayak Tobag atas hasil panen padi mereka yang baik. Dalam pelaksanaan ritual ini yang berpartisipasi adalah Kepala Adat, Pati Adat dan Temenggung.
PENINGKATAN KEMAMPUANMENGANALISIS UNSUR INTRINSIK TEKS DRAMA MENGGUNAKAN METODE THE POWER OF TWO PADA SISWA KELAS VIII A SMPNEGERI 6 TEMPUNAK Susanti, Yudita; Dharma, Yokie Prasetya
Jurnal Kansasi: Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia dan Sastra Indonesia Vol 6, No 1 (2021): Jurnal Kansasi: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : PBSI STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jpbs.v6i1.1186

Abstract

Masalah umum dalam penelitian ini adalah bagaimanakah peningkatan kemampuan menganalisis unsur intrinsik teks drama menggunakan metode The Power Of Two pada siswa kelas VIII ASekolah Menengah Pertama Negeri 6 Temunak tahun pelajaran 2016/2017. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa  metode The Power Of Two dapat meningkatkan kemampuan menganalisis unsur intrinsik teks drama pada siswa kelas VIII A SMP Negeri 6 Tempunak. Hal tersebut digambarkan sebagai berikut: aktivitas siswa dalam pembelajaran menganalisis unsur intrinsik teks drama pada siklus I berlansung dengan baik dan siswa mengaikuti pembelajaran dengan baik, tetapi masih ada beberapa siswa yang kurang aktif mengikuti pembelajaran. Pada siklus II berjalan dengan lancar dan siswa yang terlihat sangat antusias dan termotivasi. Ada pun nilai tertinggi pada siswa pada siklus I yakni 90 dan yang terendah 65 sedangkan pada siklus II nilai tertinggi siswa yaitu 92,5 dan yang rendah 67,5.Kemampuan rata-rata menganalisis unsur intrinsik teks drama pada siklus I adalah 78,95% dan pada siklus II 89,47%. Jadi persentase peningkatan dari siklus I ke siklus II adalah 10,52%. Kata kunci: Unsur intrinsik teks drama, The Power Of TwoMasalah umum dalam penelitian ini adalah bagaimanakah peningkatan kemampuan menganalisis unsur intrinsik teks drama menggunakan metode The Power Of Two pada siswa kelas VIII ASekolah Menengah Pertama Negeri 6 Temunak tahun pelajaran 2016/2017. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa  metode The Power Of Two dapat meningkatkan kemampuan menganalisis unsur intrinsik teks drama pada siswa kelas VIII A SMP Negeri 6 Tempunak. Hal tersebut digambarkan sebagai berikut: aktivitas siswa dalam pembelajaran menganalisis unsur intrinsik teks drama pada siklus I berlansung dengan baik dan siswa mengaikuti pembelajaran dengan baik, tetapi masih ada beberapa siswa yang kurang aktif mengikuti pembelajaran. Pada siklus II berjalan dengan lancar dan siswa yang terlihat sangat antusias dan termotivasi. Ada pun nilai tertinggi pada siswa pada siklus I yakni 90 dan yang terendah 65 sedangkan pada siklus II nilai tertinggi siswa yaitu 92,5 dan yang rendah 67,5.Kemampuan rata-rata menganalisis unsur intrinsik teks drama pada siklus I adalah 78,95% dan pada siklus II 89,47%. Jadi persentase peningkatan dari siklus I ke siklus II adalah 10,52%. Kata kunci: Unsur intrinsik teks drama, The Power Of Two
GAYA BAHASA DAN TEKNIK PERSUASIF PADA IKLAN PASTA GIGI DI YOUTUBE TAHUN 2020 Susanti, Yudita; Tyas, Debora Korining; Saputra, Bibie Aryo
Jurnal Kansasi: Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia dan Sastra Indonesia Vol 6, No 2 (2021): Jurnal Kansasi: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : PBSI STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jpbs.v6i2.1503

Abstract

Latar penelitian ini adalah gaya bahasa teknik persuasif yang terdapat dalam iklan pasta gigi di youtube tahun 2020 menggunakan bahasa yang menarik, indah serta menggunakan bahasa kiasan atau gaya bahasa teknik persuasif. Fokus penelitian tentang jenis gaya bahasa, makna gaya bahasa dan teknik persuasif pada iklan pasta gigi di youtube tahun 2020. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan jenis gaya bahasa, makna gaya bahasa dan teknik persuasif pada iklan pasta gigi di youtube tahun 2020. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif  analisis dengan menggunakan pendekatan kualitatif, bentuk penelitian studi pustaka. Pengumpulan data menggunakan teknik simak catat atau dokumentasi. Alat pengumpulan data berupa dokumen dan kartu data. Hasil analisis data dalam penelitian ini terdapat tiga jenis gaya bahasa yaitu gaya bahasa perbandingan terdapat enam jenis gaya bahasa metafora terdapat 3 data, personifikasi terdapat 20 data, dipersonifikasi terdapat 2 data, antitesis 1 data, pleonasme dan tautologi terdapat 6 data dan periprasis terdapat 3 data. Gaya bahasa pertautan terdiri dari lima jenis yaitu, metonimia terdapat 24 data, sinekdoke terdapat 10 data, eponim terdapat 1 data, epitet terdapat 1 data dan antonomasia terdapat 1 data. Gaya bahasa perulangan terdiri dari tiga jenis yaitu, antanaklasis terdapat 18 data, mesodiplosis terdapat 1 data, dan epanalepsis terdapat 1 data. Sedangkan hasil penelitian dari teknik persuasif ditemukan 6 teknik persuasif. Jadi terdapat 92 jenis gaya bahasa dan terdapat enam teknik persuasif dalam iklan pasta gigi di youtube tahun 2020. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan pada iklan, dengan mempromosikan iklan di youtube bisa membuat konsumen menyukai hasil produk yang telah dipasarkan. Iklan dapat mempegaruhi bentuk ideologi serta banyak menggunakan gaya bahasa. Penelitian ini dapat mempengaruhi bentuk ideologi yang tepat. Penelitan ini dapat diimplementasikan dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas VIII tingkat SMP 3.3, yaitu mengidentifikasi informasi teks iklan, slogan, atau poster yang terdapat dalam gaya bahasa dan teknik persuasif pada  iklan pasta gigi di youtube tahun 2020. Dalam karya sastra gaya bahasa iklan, terdapat jenis-jenis, makna, dan teknik persuasif merupakan kajian paling cocok untuk menganalisis jenis-jenis, makna, dan teknik persuasif dalam karya sastra gaya bahasa iklan. Kata kunci: Gaya Bahasa Teknik Persuasif
ANALISIS UNSUR INTRINSIK DAN NILAI-NILAI CERITA RAKYAT DARA BUAK DARI SUKU DAYAK MUALANG DESA TAPANG PULAU KECAMATAN BELITANG HILIR KABUPATEN SEKADAU Noy, Novianti; Susanti, Yudita; Beding, Valentinus Ola
Jurnal Kansasi: Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia dan Sastra Indonesia Vol 1, No 1 (2016): Jurnal Kansasi: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : PBSI STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jpbs.v1i1.229

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya perhatian dan kepedulian masyarakat, baik umum maupun pelajar dalam melestarikan cerita rakyat yang diwariskan oleh nenek moyang khususnya cerita rakyat Dara Buak Dari Suku Dayak Mualang Desa Tapang Pulau kecamatan Belitang Hilir Kabupaten Sekadau. Kurangnya kepedulian dan minat anak terhadap cerita rakyat disebabkan oleh pesatnya kemajuan IPTEK, oleh karena itu peneliti merasa perlu adanya suatu terobosan dengan mengubah cerita rakyat yang berbentuk lisan menjadi cerita rakyat dalam bentuk tulisan serta melakukan analisis unsur dan nilai-nilai dalam cerita tersebut sehingga dapat dibaca dan mudah untuk dipahami. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil analisis terhadap unsur-unsur intrinsik dan nilai-nilai dalam cerita rakyat Dara Buak. Metode dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif Kualitatif. Penelitian ini menggunakan teknik wawancara, teknik catat dan teknik rekam. Alat pengumpul data yang digunakan adalah lembar wawancara, kartu data, dan dokumen. Berdasarkan hasil analisis data, maka diperoleh hasil penelitian sebagai berikut: peneliti menyimpulkan bahwa cerita rakyat Dara Buak memiliki versi yang sama dalam bahasa Dayak Mualang berdasarkan data yang diperoleh dari dua orang narasumber. Cerita rakyat Dara Buak yang awalnya berbentuk lisan diubah menjadi cerita rakyat yang dapat dibaca kedalam bentuk tulisan. Analisis unsur intrinsik cerita rakyat Dara Buak meliputi tema, alur, latar, tokoh dan penokohan serta amanat. Sedangkan analisis nilai-nilainya meliputi nilai keagamaan, nilai sosial, nilai moral dan nilai budaya. Dari hasil analisis unsur intrinsik maupun nilai-nilai yang telah dikaji, ditemukan banyak hal-hal positif yang sangat menarik untuk diteladani. Selain itu, dalam implementasi atau penerapan di sekolah, cerita ini sangat bermanfaat karena dapat dijadikan sebagai bahan ajar yang sesuai dan menarik dalam hal memahami cerita rakyat, sehingga siswa bisa menjadikan cerita rakyat tersebut sebagai contoh yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Kata kunci: Unsur Intrinsik dan Nilai-Nilai Cerita Rakyat
ANALISIS STRUKTUR EKSTRINSIK CERITA RAKYAT PASUKAN RENTAP SUKU DAYAK IBAN DESA BATU LINTANG KECAMATAN EMBALOH HULU KABUPATEN KAPUAS HULU Tyas, Debora Korining; Susanti, Yudita; Sunaryo, Matius Aditya
Jurnal Kansasi: Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia dan Sastra Indonesia Vol 8, No 2 (2023): Jurnal Kansasi: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : PBSI STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jpbs.v8i2.3191

Abstract

Di zaman modern sekarang, kedudukan cerita rakyat menjadi semakin penting. Cerita rakyat sebagai bagian seni sastra tidak hanya masuk ke dalam kurikulum sekolah tingkat dasar maupun menengah, namun juga diapresiasi masyarakat untuk memperhalus budi dan memperkaya spiritual serta hiburan. Sampai saat ini masih banyak cerita rakyat yang tersebar di berbagai pelosok daerah di Indonesia yang belum digali/ditelusuri. Cerita Rakyat merupakan karya sastra yang sekaligus disebut fiksi. Bahkan dalam perkembangannya yang kemudian, novel dianggap bersinonim dengan fiksi. Dengan demikian cerita rakyat merupakan sebuah sarana untuk menyampaikan suatu peristiwa atau pun suatu pengajaran ilmu sosial didalam masyarakat itu sendiri. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, dimana metode pendekatan penelitian kualitatif ini adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat post positivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang almiah, dimana peneliti sebagai instrumen kunci. Pengarang memaparkan bahwa pada saat pasukan rentap ini mengalami kesulitan atau kesusahan di bukit sadok terdapat sebuah bantuan dari pasukan orang panggau yang dapat kita lihat pada kutipan berikut Berdasarkan cerita rakyat pada saat itu yang diketahui masyarakat iban Rentap di bukit Sadok tidak bisa dikalahkan karna mimpi masyarakat iban dekat dengan pasukan Rentap, karena bukit sadok memang dijaga oleh orang panggau Libau ( Pasukan dari Kayangan) yang menolong pasukan Rentap serta menolong seluruh suku dayak iban yang tertindas. Seperti sebuah kenyataan mimpi tersebut benar-benar terjadi pasukan raja yang ingin mengalahkan rentap pergi begitubsaja, berdasarkan cerita pasukan raja tidak pernah menemukan pasukan rentap padahl dengan pasukan yang begitu banyak raja James pasti menemukan posisi dari Rentap tersebut. Dari hasil paparan data yang telah dilakukan peneliti terhadap unsur Ektrinsik dalam cerita Rakyat Pasukan Rentap Suku Dayak Iban di peroleh beberapa simpulan sebagai berikut: a. Nilai Spritual adalah nilai-nilai dalam cerita yang berkaitan antara aturan atau ajaran, kepercayaan yang bersumber dari berbagai hal b. Nilai moral nilai moral adalah nilai-nilai dalam cerita yang berkaintan dengan ahlak atau etika. Nilai moral dalam cerita bisa jadi nilai moral yang baik bisa juga menjadi nilai moral yang buruk. c. Nilai sosial adalah nilai-nilai yang berkenaan dengan tata cara pergaulan atau nilai indivindu dalam masyarakat. Kata Kunci: Struktur ekstrinsik, Analisis Struktur Cerita Rakyat
ANALISIS CAMPUR KODE DALAM LIRIK LAGU MELAYU SINTANG KARYA ADE SISBAIPANDI (NGAH SIS) Oktaviani, Ursula Dwi; Susanti, Yudita; Salindri Utami, Selviana Diyah
Jurnal Kansasi: Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia dan Sastra Indonesia Vol 7, No 2 (2022): Jurnal Kansasi: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : PBSI STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jpbs.v7i2.2064

Abstract

Campur kode bahasa Melayu dalam lagu Melayu Sintang yaitu percampuran bahasa Melayu dan bahasa Indonesia. Campur kode merupakan penggunaan dua bahasa atau lebih dalam berkomunikasi atau kegiatan berbahasa atau dengan kata lain campur kode yang terjadi ketika penutur menyelipkan unsur-unsur bahasa lain ketika sedang memakai bahasa tertentu. Penelitian ini mendeskripsikan tentang penggunaan bahasa campur kode dalam lirik lagu Melayu Sintang karya Ade Sisbaipandi (Ngah Sis) yang didalamnya terdapat bentuk campur kode dan jenis campur kode. Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan bentuk penelitian adalah penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi, teknik simak catat dan teknik wawancara tidak terstruktur. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah berupa dokumen dan kartu data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 6 lagu yang mengandung bentuk dan jenis campur kode. Pada 6 lagu tersebut terdapat 186 bentuk campur kode berupa kata dasar, 21 bentuk campur kode berupa kata berimbuhan, 8 bentuk campur kode berupa kata ulang, 59 bentuk campur kode berupa frasa dan 51 jenis bentuk campur kode berupa campur kode ke dalam (inner kode mixing). Penelitian ini dapat diimplementasikan pada pembelajaran Bahasa Indonesia dalam pembelajaran tingkat SMP pada KD 3.12, yaitu menelaah struktur dan kebahasaan pada teks ulasan (karya seni daerah) yang terdapat dalam lirik lagu Melayu Sintang karya Ade Sisbaipandi (Ngah Sis). Kata Kunci: Campur Kode, Lirik Lagu
ANALISIS STRUKTUR DAN NILAI-NILAI YANG TERKANDUNG PADA NOVEL RESET KARYA SHEEN Susanti, Yudita; Suryadi, Tedi; Mariani, Sri
Jurnal Kansasi: Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia dan Sastra Indonesia Vol 7, No 1 (2022): Jurnal Kansasi: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : PBSI STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jpbs.v7i1.1613

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis unsur intrinsik dan nilai-nilai yang terkandung pada novel Reset karya Sheen. Pendekatan yang digunakan untuk menganalisis adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Alat pengumpulan data yang digunakan yaitu kartu data dan dokumen. Tema dalam novel Reset karya Sheen yaitu kehidupan baru. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat 30 (tiga puluh) tokoh dalam novel Reset. Tokoh dibagi menjadi 5 (lima) yaitu tokoh utama protagonis (5 tokoh), tokoh tambahan protagonis (4 tokoh), tokoh utama antagonis (1 tokoh), tokoh tambahan antagonis (5 tokoh), dan tokoh figuran atau tokoh pembantu (15 tokoh). Penokohan dalam novel Reset Karya Sheen secara keseluruhan terdapat 14 (empat belas) penokohan. Alur yang digunakan alur maju. Terdapat 3 (tiga) latar dalam novel Reset karya Sheen yaitu latar tempat berjumlah 29 (dua puluh sembilan) latar, latar waktu berjumlah 11 (sebelas) latar, dan latar suasana berjumlah 10 (sepuluh) latar. Sudut pandang dalam novel Reset karya Sheen adalah orang pertama, artinya pengarang yang juga berfungsi sebagai pelaku cerita, karena pelaku juga merupakan penutur yang serba tahu tentang apa yang ada dalam benak pelaku utama maupun sejumlah pelaku. Amanat yang disampaikan dalam novel Reset karya Sheen yaitu jangan selalu menilai seseorang itu buruk, tidak baik jika terus mencurigai orang, sebaiknya tanyakan terlebih dahulu sebelum mencurigainya, hidup tidak dapat menolak takdir, dan belajar untuk bertanggung jawab. Nilai-nilai yang terkandung di dalam novel Reset karya Sheen dibagi menjadi 5 (lima) nilai yaitu, nilai sosial, nilai moral, nilai pendidikan, nilai agama atau religius, dan nilai budaya. Penelitian ini diharapkan dapat membuat pembaca memahami unsur intrinsik dan nilai-nilai yang terkandung pada novel Reset karya Sheen, dan dapat diimplementasikan pada pembelajaran Bahasa Indonesia jenjang pendidikan SMA, pada SK/KD 7.2 Menganalisis unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik Indonesia/terjemahan. Kata Kunci: Anislis Struktur, Struktur Intrinsik, Nilai-nilai pada Novel