Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

ANALISIS UNSUR INTRINSIK DAN NILAI SOSIAL DALAM NOVEL SURGA YANG TAK DIRINDUKAN 2 KARYA ASMA NADIA Adui, Fransiska Ratna; Olang, Yusuf
Jurnal Kansasi: Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia dan Sastra Indonesia Vol 3, No 1 (2018): Jurnal Kansasi: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : PBSI STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Novel sebagai salah satu bentuk karya sastra, menawarkan kisah kehidupan melalui unsur intrinsik dan ekstrinsiknya. Novel Surga Yang Tak Dirindukan 2 pengarang memberikan nilai-nilai pesan tersirat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan unsur intrinsik dan nilai sosial dalam novel Surga Yang Tak Dirindukan 2. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah peneliti sendiri yang dibantu oleh lembar format inventarisasi data dan objeknya novel Surga Yang Tak Dirindukan 2. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik baca-catat dan teknik dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model analisis mengalir, yang meliputi tiga komponen, yaitu:1. Reduksi Data2.Paparan Data 3.Penarikan Simpulan dan Verifikasi. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan unsur intrinsik novel Surga Yang Tak Dirindukan 2 terdapat tema yaitu poligami. Tokoh yaitu Arini, Andikha Prasetya, Mey Rose, Syarif kristof, Akbar, Nadia.  Penokohan; terdiri dari tokoh protagonis, antagonis, tritagonis. Alur yaitu campuran. Latar tempat di Jakarta, Budapest. Latar suasana yaitu sedih, senang, tegang. Latar waktu yaitu,  subuh, malam, pagi hari, sore hari. Sudut pandang orang ketiga serba tahu. Amanat yaitu,  ikhlas, menysukuri, ketulusan, kesetiaan, kerinduan.Serta analisis nilai sosial yaitu cinta dan kasih sayang, tolong menolong, kekeluargaan, kepedulian. Penelitian ini diharapkan pembaca dapat memahami unsur-unsur intrinsik dan nilai sosial yang terdapat pada novel Surga Yang Tak Dirindukan 2 karya Asma Nadia. Kata kunci: unsur intrinsik dan nilai sosial dalam novel
MAKNA SIMBOL RITUAL MONEK KANBIAK KE ARAI DAYAK KEBAHAN DESA NYANGKOM KECAMATAN KAYAN HILIR Olang, Yusuf; Fitrianingrum, Evi; Dermawantini, Feronika Vivi
Jurnal Kansasi: Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia dan Sastra Indonesia Vol 6, No 2 (2021): Jurnal Kansasi: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : PBSI STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jpbs.v6i2.1504

Abstract

Tradisi turun mandikan anak bay ke sungai atau dalam bahasa lain disebut “monek Kanbiak ke arai” ini sudah menjadi sebuah tradisi turun temurun dan bahkan sudah ratusan tahun yang lalu dilakukan kepada bayi yang baru lahir. Tujuan dari turun mandi atau monek Kanbiak ke arai ini untuk “meresmikan” si bayi untuk bisa mandi kesungai dan keluar rumah dengan “bebas” tidak seperti yang sebelumnya. Rumusan masalah penelitian ini bagaimana Proses, Makna simbol, dan Tujuan Ritual Monek Kanbiak Ke Arai Dayak Kebahan Desa Nyangkom Kecamatan Kayan Hilir. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui Proses, makna simbil, dan tujuan Ritual Monek Kanbiak Ke Arai Dayak Kebahan Desa Nyangkom Kecamatan Kayan Hilir. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif, yaitu data yang dikumpulkan berbentuk kata-kata,gambar, bukan angka-angka. Hasil penelitian Proses Ritual Monek Kanbiak Ke Arai Dayak Kebahan Desa Nyangkom Kecamatan Kayan Hilir tidak memakan waktu yang lama tidak kurang lebih memakan waktu 1 jam selama ketentuan dan aturan semua dilengkapi dengan baik. Makna Simbol pada ritual tersebut tersirat dengan beberapa benda berupa Kelapa, Uang, Beras, Kue Dayak, Daging Babi, dan Tuak yang dimana masing-masing benda memiliki nilai makna luhur bagi seorang anak.Tujuan Ritual Monek Kanbiak Ke Arai Dayak Kebahan Desa Nyangkom Kecamatan Kayan Hilir dimana diharapkan kedepannya anak tersebut dapat menjadi manusia yang kuat dalam mengarungi kehidupan yang dimana banyak tantangan dan godaan. Harapan anak tersebut panjang umur, selalu diberikan kesehatan dan sejahtera dimanapun dia berada dan dimasa hidupnya dipenuhi kebahagiaan lahir dan batin dunia dan akhirat. Kata Kunci: Proses Ritual, Makna Simbol, Tujuan, Monek Kanbiak ke Arai
PROSES DAN MAKNA SIMBOL RITUAL MUNJONG DAYAK TOBAG Susanti, Yudita; Olang, Yusuf; Risca, Marselina
Jurnal Kansasi: Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia dan Sastra Indonesia Vol 5, No 1 (2020): Jurnal Kansasi: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : PBSI STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jpbs.v5i1.743

Abstract

Masyarakat Tebang Benua memiliki tradisi mengucap syukur setelah dilakukannya pemanenan padi. Di setiap prosesi tradisi terdapat pemberian sesajen, sesajen tersebut memuat bagaimana proses ritual dan makna simbol yang menjadi kearifan lokal. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan proses dan makna simbol pada ritual Munjong Dayak Tobag. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan dijabarkan secara deskriptif. Sumber data dalam penelitian dari Pati Adat, Temenggung yaitu orang-orang penting yang mempunyaiperan khusus dalam acara ritual Munjong tersebut. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi non partisipan, wawancara tidak terstruktur, dokumentasi. Alat pengumpulan data yang digunakan yaitu lembar observasi, pedoman wawancara, dokumentasi. Teknik validitas data dalam penelitian ini menggunakan teknik triagulasi sumber dan analisis datanya menggunakan analisis interaktif yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukanbahwa ritual Munjong ini merupakan ritual sebagai ungkapan syukur atas hasil panen padi yang selama ini mereka tanam. Simbol dalam ritual sesajen yang sudah disiapkan yaitu sebagai persembahan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan hasil padi mereka. Makna tradisi dalam ritual ini adalah ungkapan rasa syukur masyarakat Dayak Tobag atas hasil panen padi mereka yang baik. Dalam pelaksanaan ritual ini yang berpartisipasi adalah Kepala Adat, Pati Adat dan Temenggung.
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA CERITA RAKYAT PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 SEKADAU HULU Olang, Yusuf; Suryadi, Tedi; Meo, Ferdinanda Itu; Ignasius, Ignasius
Jurnal Kansasi: Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia dan Sastra Indonesia Vol 8, No 2 (2023): Jurnal Kansasi: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : PBSI STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jpbs.v8i2.3237

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh kemampuan menulis naskah drama sebagian besar siswa tidak mencapai nilai KKM di kelas XI IPS SMA Negeri 2 Sekadau Hulu.Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penggunaan media cerita rakyat untuk meningkatkan kemampuan menulis naskah drama pada siswa, mendeskripsikan peningkatan kemampuan menulis naskah drama dengan media cerita rakyat, mendeskripsikan respon siswa terhadap penggunaan media cerita rakyat untuk meningkatkan kemampuan menulis naskah drama pada siswa.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK).Penelitian ini dilakukan di kelas XI IPS SMA Negeri 2 Sekadau Hulu yang terdiri dari 20 siswa. Teknik dan alat pengumpulan data menggunakan lembar observasi, lembar tes, lembar wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data melalui tahapanpengumpulan data,reduksi data,penyajian data, dan penarikan kesimpulan.Dari hasil penelitian diketahui bahwa aktivitas siswa di kelas pada siklus I sebesar 70% menjadi 90% pada siklus II sehingga dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa tergolong sangat baik, peningkatan rata-rata skor kemampuan menulis naskah drama siswa dari 73 menjadi 90,25 pada siklus II sehingga tergolong sangat baik dan mengalami peningkatan sebesar 30%, respon siswa sangat positif atau sangat baik dalam pembelajaran dengan menggunakan media cerita rakyat.Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan media cerita rakyat dapat meningkatkan kemampuan menulis naskah drama siswa kelas XI SMA Negeri 2 Sekadau HuluTahun Pelajaran 2022/2023Kata Kunci: Menulis, Naskah Drama, Media Cerita Rakyat
HUBUNGAN KEBIASAAN MENULIS DENGAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN PADA SISWA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS NUSANTARA INDAH SINTANG Olang, Yusuf; Fitrianingrum, Evi; Alex, Markulanus
Jurnal Kansasi: Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia dan Sastra Indonesia Vol 5, No 1 (2020): Jurnal Kansasi: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : PBSI STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jpbs.v5i1.738

Abstract

Masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimanakah Hubungan Kebiasaan Menulis dengan Kemampuan Menulis Cerpen Pada Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Atas Nusantara Indah Sintang Tahun Pelajaran 2018/2019?. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dan bentuk penelitiannya studi korelasi. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI sekolah menengah atas nusantara indah sintang tahun pelajaran tahun 2018/2019, dengan sampel keseluruhan siswa kelas XI IPS III yang berjumlah 32 orang. Teknik dan alat pengumpulan data yang digunakan adalah teknik komunikasi tidak langsung dengan alat ukur berupa lembar angket dan teknik dokumentasi dengan alat pengumpulan data berupa dokumentasi. Berdasarkan hasil analisis data penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa: 1) kebiasaan menulis termasuk dalam kategori tinggi terbukti 32 siswa yang dijadikansampel dalam penelitian ini memperoleh skor rata-rata 79,47 dengan skor tertinggi 100 dan terendah 50. 2) kemampuan menulis cerpen siswa termasuk dalam kategori cukup, ini terlihat dari 32 siswa memperoleh nilai rata-rata 47,46 dengan nilai tertinggi 75 dan nilai terendah 32. 3) Hubungan Kebiasaan Menulis dengan Kemampuan Menilis Cerpen Pada Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Atas Nusantara Indah Sintang termasuk dalam kategori kuat yaitu sebesar0,625. Dari hasil penelitian, tingkat korelasi kedua variabel dalam penelitian ini dapat terjawab bahwa terdapat hubungan yang positif antara Kebiasaan Menulis dengan Kemampuan Menulis Cerpen Pada Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Atas Nusantara Indah Sintang Tahun Pelajaran 2018/2019.Kata kunci: Kebiasaan Menulis, Kemampuan Menulis Cerpen
ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI DALAM SURAT KABAR KAPUAS POST KOLOM OLAHRAGA EDISI BULAN APRIL TAHUN 2018 Olang, Yusuf; Ramdani, Rahmad
Jurnal Kansasi: Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia dan Sastra Indonesia Vol 4, No 2 (2019): Jurnal Kansasi: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : PBSI STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jpbs.v4i2.991

Abstract

Tujuan penelitian ini mendeskripsikan penggunaan diksi dalam surta kabar Kapuas Post kolom Olahraga edisi April tahun 2018. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah berupa surat kabar Kapuas Post Kolom Olahraga edisi bulan April . Pengumpulan data dilakukan dengan metode simak catat dan dokumentasi. Berdasarkan hasil Penelitian penggunaan diksi dalam surat kabar Kapuas Post Kolom Olahraga edisi bulan April tahun 2018 dapat disimpulkan bahwa, jenis diksi yang digunakan dapat berbentuk kata dalam frasa dan perkalimat, jenis diksi yang digunakan yaitu: (1). Penggunaan diksi berdasarkan makna denotatif dan konotatif, (2). Penggunaan diksi berfdasarkan kata yang bersinonim, (3). Penggunaan berdasarkan kata yang berantonim, (4). penggunaan diksi berdasarkan kata konkret dan kata abstrak, (5). Penggunaan diksi berdasarkan istilah idiomatik, (6). Pemakaian diksi berdasarkan kata yang berakhiran asing atau bersufiks asing. Peneliti menemukan 943 diksi pada kolom Olahraga edisi bulan April tahun 2018, diksi tersebut terbagi kedalam 1 jenis diksi denotatif, 505 jenis diksi konotatif, 3 jenis diksi antonim, 104 jenis diksi sinonim, 3 jenis diksi kata konkret, 29 jenis diksi abstrak, 239 jenis diksi ungkapan idiomatik, dan 59 jenis diksi yang menggunakan kata berakhiran atau bersufiks asing, adapun kolom Olahraga pada surat kabar harian Kapuas Post terdapat halaman 10.Kata Kunci: Diksi, Surat Kabar
PROSES RITUAL DAN MAKNA SIMBOL DALAM PENGOBATAN BADENDOL DAYAK KANAYATN Olang, Yusuf; Bertha Anthesa, Friscilia Tara
Jurnal Kansasi: Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia dan Sastra Indonesia Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Kansasi: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : PBSI STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jpbs.v4i1.960

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya kepedulian dan minat masyarakat untuk mengetahui apa saja tradisi dan budaya yang ada pada masyarakat itu sendiri, khususnya masyarakat Dayak Kanayatn, di Dusun Tumahe, Kecamatan Sengah Temila, Kabupaten Landak dan banyaknya generasi muda Dayak Kanayatn yang bahkan tidak mengetahui apa dan bagaimana pengobatan badendol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui(1) Bagaimana proses ritual pengobatan badendol Dayak Kanayatn.(2) Bagaimana makna simbol yang terdapat dalam ritual pengobatan badendol Dayak Kanayatn. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan penelitian deskriptif-kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi partisipan, teknik wawancara tidak terstruktur, dan teknik dokumentasi. Alat pengumpulan data menggunakan lembar observasi, pedoman wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik triangulasi. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses ritual dan makna simbol pengobatan Badendol memiliki kekhususan tersendiri dalam hal pengobatan. Seperti halnya proses pengobatan dilakukan oleh seorang dukun dendol yaitu untuk membuang penyakit atau dengan kata lain dapat dikatakan peragaan mengobati penyakit yang dialami seseorang yang sakit. Alat yang digunakan dalam pengobatan badendol ini berupa, palangkap, lopak, pencucian, alat musik, bakibo, jampiatn, dan palantar. Dalam proses ritual pengobatan badendol ini terdapat beberapa simbol yang mempunyai tujuan, kegunaan, dan makna tertentu, diantaranya alat-alat ritual pengobatan badendol seperti: palangkap, lopak, pancuciatn, alat musik (terdiri dari agukng, dau, dan gadabokng), bakibo, jampiatn, palantar, pangkaras. Kata Kunci : proses ritual dan makna simbol
ANALISIS NILAI DAN MAKNA SIMBOL PADA UPACARA PERNIKAHAN ADAT DAYAK KEBAHANT Olang, Yusuf; Jusanti, Cresensia Devi
Jurnal Kansasi: Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia dan Sastra Indonesia Vol 8, No 1 (2023): Jurnal Kansasi: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : PBSI STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jpbs.v8i1.2403

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan upacara pernikahan adat Dayak Kebahant, metode yang digunakan adalah kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, teknik rekam, teknik dokumentasi dan teknik catat (kartu data). Penelitian ini dilakukan di Dusun Bangau, Desa Tanah Merah, Kecamatan Kayan Hulu, Kabupaten Sintang. Berdasarkan hasil penelitian, proses upacara pernikahan adat Dayak Kebahant meliputi betonyak (meminang), menghadap dan pemotongan hompong, menumbangkan bendera, penyampaian adat pernikahan, dan menikahkan pengantin. Nilai yang terdapat pada upacara pernikahan adat Dayak Kebahant meliputi nilai sosial (nilai gotong royong, nilai kekeluargaan, nilai tanggung jawab), nilai budaya (menjunjung tinggi adat istiadat, etika dan pergaulan, norma-norma (norma adat dan norma agama). Makna simbol yang terkandung di dalam proses pernikahan adat Dayak Kebahant ini adalah memiliki makna sebagai legalitas pernikahan secara adat dan terikat peraturan adat yang berlaku serta setiap simbol memiliki makna kebaikan bagi pengantin yang akan melangsungkan kehidupan keluarga baru. Kata Kunci: Upacara, Nilai, Makna Simbol
TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DALAM NOVEL BUMI CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY Wandira, Wahyu; Olang, Yusuf; Suryadi, Tedi
Jurnal Kansasi: Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia dan Sastra Indonesia Vol 2, No 2 (2017): Jurnal Kansasi: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : PBSI STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jpbs.v2i2.291

Abstract

Penelitian ini dilakukan oleh peneliti berdasarkan rumusan masalah yang menjadi pokok pembahasan dalam menganalisis. Berdasarkan rumusan masalah maka terdapatlah tujuan penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) Unsur intrinsik yang membangun dalam novel Bumi Cintakarya Habiburrahman El Shirazy; (2) Aspek-aspek sosiologi apa saja yang terdapat dalam novel Bumi Cintakarya Habiburrahman El Shirazy. Penelitian ini menggunakan pendekatan Sosiologi sastra, dengan bentuk penelitian studi kepustakaan (Liberary Research). Pengumpulan data menggunakan kartu data dan lembar dokumen. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dengan memanfaatkan pendekatan Sosiologi sastra dengan pendekatan tekstual. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan: NovelBumi Cintakarya Habiburrahman El Shirazy memiliki unsur intrinsik, yaitu tema tetang perjuangan menjaga keimanan. Novel tersebut memiliki alur campuran. Dalam novel tersebut penokohan terdiri dari tokoh utama Muhammad Ayyas. Tokoh tambahan Yelena, Linor, Doktor Anastasia Palazzo, dan Devid. Dalam novel tersebut Latar (Setting) waktu pagi, siang dan malam. Latar tempat apartemen, MGU, restoran, dan pasar Vietnam. Latar suasana marah dan sedih. Sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang persona ketiga, “dia” mahatahu. Gaya bahasa yang digunakan adalah personifikasi, hiperbola, simile, metafora. Amanat yang terdapat dalam novel adalah selalu menjaga keimanan kepada Allah SWT dan Rosul dimanapun dan kapanpun. Aspek-aspek sosiologi yang ada yaitu, Cinta kasih (cinta kepada keluarga, cinta kepada sahabat, dan cinta kepada lawan jenis), aspek kepercayaan, aspek kebudayaan, aspek pendidikan, dan aspek ekonomi. Kata Kunci: Unsur Intrinsik, Aspek Sosiologi, Pendekatan Sosiologi
PENERAPAN MEDIA BLOG TERHADAP KEMAMPUAN SISWA MENULIS RESENSIBUKU DI KELAS XI SMA NEGERI 2 SINTANG Olang, Yusuf; Duda, Hilarius Jago; Gustini, Riyanti
Jurnal Kansasi: Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia dan Sastra Indonesia Vol 3, No 2 (2018): Jurnal Kansasi: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : PBSI STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jpbs.v3i2.985

Abstract

Latar belakang dari penelitian ini didasarkan pada hasil pra observasi pada siswa kelas XI SMA Negeri 2 Sintang, bahwa kemampuan menulis resensi buku masih belum baik. Masalah umum dalam penelitian ini adalah bagaimana Penerapan Media Pembelajaran Blog terhadap Kemampuan Siswa menulis Resensi Buku. Tujuan penelitian menentukan perbedaan yang signifikan antara kelas yang menggunakan media blog terhadap kemampuan siswa menulis resensi buku. Sementara itu, pendekatan penelitian adalah penelitian kuantitatif. Metode penelitian adalah eksperimen dan bentuk penelitian yaitu Quasy-exsperiment dengan desain penelitian Nonequivalent Control Group Design. Teknik pengambilan sampelnya teknik Purposive Sampling. Populasi penellitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 2 Sintang. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi langsung, pengukuran, dan komunikasi tidak langsung. Alat pengumpulan data adalah lembar observasi, soal tes, dan angket. Diperoleh hasil dari analisis data adalah sebagai berikut: (1). Observasi di kelas eksperimen sebesar 100%. (2). Rata-rata hasil pretest dan posttest kelas eksperimen memiliki peningkatan sebesar 8. (3). Ada perbedaan yang signifikan pada kelas experimen yang sebelum dan sesudah menggunakan media blog. T hitung > t tabel atau  2.022>1.691. (4). Respon siswa positif terhadap penerapan media blog dalam menulis resensi buku. Hal itu dibuktikan oleh lembar kuesioner siswa, dengan jawaban “Ya” adalah 66% termasuk dalam kisaran 61% sampai 75% sehingga dikategorikan kuat. Kata kunci: media blog, kemampuan menulis resensi buku