Pendahuluan: Bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan yang dituntut memiliki keterampilan dalam pelayanan kebidanan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi bidan terhadap kebutuhan pelatihan di puskesmas 5 Kabupaten/Kota di Karisidenan Surakarta. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif observasional deskriptif dengan menggunakan rancangan cross sectional yang dilakukan pada bidan puskesmas di 5 Kabupaten/Kota Karisidenan Surakarta. Kuesioner penelitian menggunakan The Hennessy Hicks Training Needs Analysis Questionnaire. Berdasarkan data penelitian diketahui bahwa semua responden berjenis kelamin perempuan. Mayoritas responden berusia 40-49 tahun (38,6%). Dan sebagian besar responden memiliki pendidikan terakhir D3 (77,3%). Hasil penelitian dianalisis secara univariat dan bivariat. Uji bivariat dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif frequency secara keseluruhan dengan membandingkan hasil mean tiap jenis keterampilan. Hasil: Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa bidan menilai keterampilan Penelitian/Audit, Komunikasi/Kerja Tim, Clinical Tasks, Administrasi, serta Manajemen/Supervisory Tasks sebagai hal penting (skor 5,1-6) dan merasa cukup kompeten dalam semua aspek tersebut (skor 5,1-5,7). Namun, mereka tetap menginginkan pelatihan tambahan (skor 4,9- 5,6) serta perubahan situasi kerja (skor 5-5,6). Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa semua responden memiliki persepsi yang sama terhadap kebutuhan pelatihan keterampilan (rata-rata skor 5-6). Kesimpulan: Semua bidan memiliki persepsi yang sama terhadap 5 jenis keterampilan; Penelitian/Audit, Komunikasi/Kerja Tim, Clinical Tasks, Administrasi, dan Manajemen/Supervisory Tasks. Mereka menganggap semua jenis keterampilan merupakan suatu hal yang penting dan mereka merasa sudah cukup kompeten dalam melakukan jenis keterampilan tersebut. Namun meskipun demikian, mereka juga berpendapat bahwa masih membutuhkan kebutuhan pelatihan serta perubahan situasi kerja. Introduction: Midwives are one of the health workers who are required to have skills in midwifery services. This study aims to analyze perceptions of training needs at puskesmas 5 districs/cities in Surakarta Prefecture. Method: This research is a descriptive observational quantitative study using a cross-sectional design conducted at puskesmas 5 districs/ cities in Surakarta Prefecture. The research questionnaire uses The Hennessy Hicks Training Needs Analysis Questionnaire. Based on the research data, it is known that all respondents are female. The majority of respondents were 40-49 years old (38,6%). And most of the respondents had the last education D3 (77,3%). Result: The results of the study were analyze univariate analysis showed that midwives’ rated Research/ Audit, Communication/ Teamwork, Clinical Tasks, Administration, and Management/ Supervisory Tasks skills as important (score 5,1-6) and felt competent in all aspect (score 5,1-5,7). However, they still want additional training (score 4,9-5,6) as well as changes in their work situation (score 5-5,6). The result of the bivariate analysis show that all respondents have the same perception of the need for skills training (score 5-6). Conclusion: All midwives’ have the same perceptions of 5 types of skills: Research/Audit, Communication/Teamwork, Clinical Tasks, Administration, and Management/Supervisory Tasks. They consider all type of skills to be essential, and they feel competent enough, to perform these types of skills. However, despite this, they also before believe there is still a need for training and changes in work situations.