Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search
Journal : Journal of Architectural Design and Development (JAD)

Analisis Lingkungan Wilayah Kampung Tua Tanjung Uma Jeanny Laurens Pinassang; Yessy Christanti Silaban; Rickie Cung; Susanto Susanto
Journal of Architectural Design and Development (JAD) Vol 2 No 2 (2021): JAD
Publisher : Program Sarjana Arsitektur Universitas Internasional Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37253/jad.v2i2.4330

Abstract

The old village is a village that is said to have existed for a long time, even before the city of Batam was founded. One of them is Kampung Tua Tanjung Uma which is located on one of the northern headlands of Batam Island, Lubuk Baja Subdistrict and is also directly opposite the waters of the Singapore Strait. Kampung Tua Tanjung Uma has the potential to become a leading halal destination in batam which can have a good impact on the economy of the surrounding residents if managed properly. Therefore, it is necessary to identify the environment so that it can be managed properly. This type of research is quantitative research and only focuses on the physical indications of the Tanjung Uma Old Village area. Furthermore, the researcher provides recommendations for solutions to overcome problems based on the research.
Analisis Bibliometrik Penerapan Konsep Green Building Pada Pelabuhan Internasional Batam Stivani Ayuning Suwarlan; Coral Aswanti; Jeanny Laurens Pinassang; Yoseph Seno Prakoso
Journal of Architectural Design and Development (JAD) Vol 3 No 1 (2022): JAD
Publisher : Program Sarjana Arsitektur Universitas Internasional Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37253/jad.v3i1.6691

Abstract

ABSTRAK Batam adalah salah satu kota yang berkembang pesat secara internasional yang berada di jalur pelayaran internasional dan berbatasan dengan dua negara, yaitu Singapura dan Malaysia. Untuk itu, pemerintah melalui BP Batam memiliki visi misi dalam pengembangan Kota Batam melalui pembangunan berbagai infrastruktur modern berstandar internasional. Kebutuhan utama Kota Batam adalah pelabuhan internasional dengan kualitas yang dapat bersaing dengan kawasan serupa di Asia Pasifik. Konsep green building menjadi pertimbangan konsep arsitektural Pelabuhan internasional berorientasi masa depan di Kota Batam. Untuk mendapatkan konsep green building terbaik perlu dilakukan penelitian untuk menemukan kriteria atau topik yang berhubungan erat dengan penerapan green building pada bangunan pelabuhan. Adapun metode penelitian menggunakan Teknik analisis bibliometric dengan bantuan aplikasi PoP dan Vosviewer. Dengan adanya penerapan konsep green building pada pelabuhan internasional yang merupakan pintu utama pelayaran internasional diharapkan mampu menciptakan pelabuhan sebagai tempat roda perekonomian sekaligus bangunan sehat yang didukung dengan nilai arsitektural di Kota Batam. Kata Kunci: Green-building, Pelabuhan Internasional, Arsitektur ABSTRACT Batam is one of the fastest growing cities internationally which is located on international shipping lanes and borders two countries, namely Singapore and Malaysia. For this reason, the Batam City government has a vision and mission in the development of Batam City through the construction of various modern infrastructures of international standard. Batam City's main need is an international port with quality that can compete with similar regions in the Asia Pacific. The concept of green building is considered as a future-oriented international port architectural concept in Batam City. To get the best green building concept, research needs to be done to find criteria or topics that are closely related to the application of green building in port buildings. The research method uses bibliometric analysis techniques with the help of PoP and Vosviewer applications. With the application of the green building concept at the international port which is the main door for international shipping, it is hoped that it will be able to create a port as a place for the economy as well as a healthy building that is supported by architectural values ​​in Batam City. Keyword: Green building, International Harbour, Architecture
Penggunaan Biochar Sebagai Material Bangunan Green Indoor Playground Berkelanjutan di Batam Jeanny Laurens Pinassang; Dimas Iqbal Nurrahman; Billy Shevriyanto; Gladies Imanda Utami; Amanda Rosetia
Journal of Architectural Design and Development (JAD) Vol 3 No 1 (2022): JAD
Publisher : Program Sarjana Arsitektur Universitas Internasional Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37253/jad.v3i1.6737

Abstract

Majunya pembangunan di Batam mengakibatkan menipisnya area hijau dan area publik yang dapat dialokasikan sebagai tempat bermain anak-anak, sehingga pembentukan suatu indoor playground menjadi jawaban atas permasalahan tersebut. Perkembangan industri di Batam juga membuat kesehatan udara terancam, karena itu diperlukan penggunaan bahan bangunan yang tidak memperburuk keadaan lingkungan, namun berperan baik bagi pengguna juga lingkungan di sekitarnya. Biochar, bahan yang dinilai sebagai bahan baik untuk lingkungan, ditelilti untuk menjadi campuran material bangunan. Melalui studi literatur dari berbagai sumber terkait penggunaan dan uji biochar khususnya pengaplikasiannya pada bahan bangunan, didapatkan berbagai bukti yang mendukung digunakannya biochar menjadi campuran bahan bangunan yang tepat untuk desain perancangan. Hasil dari penelitian ini kelak akan menunjukkan bahwa pengaplikasian biochar sebagai campuran bahan bangunan pada konsep perancangan suatu green indoor playground yang memiliki konsep green architecture dan sustainable dapat terbukti baik bagi pengguna dan lingkungan di Batam.
ANALISIS KEPUASAN PENGUNJUNG TERHADAP KUALITAS INFRASTRUKTUR WISATA PANTAI KAMPUNG TUA NONGSA Lathifa Nursyamsu; Gusti Ngurah Anom Gunawan; Jeanny Laurens Pinassang; Muhammad Zidane Khairi; Nadiah Khairunnisa Artanti; Jasline Caroline; Arya Jeffrey Oliver
Journal of Architectural Design and Development (JAD) Vol. 4 No. 2 (2023): JAD
Publisher : Program Sarjana Arsitektur Universitas Internasional Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37253/jad.v4i2.8586

Abstract

Kota Batam adalah salah satu kota yang terletak di wilayah pesisir Kepulauan Riau, Indonesia. Untuk itu, Kota Batam terdiri dari kampung pesisir dengan potensi wisata pantai. Salah satu kampung pesisir tersebut adalah Kampung Tua Nongsa yang merupakan kampung tertua dengan kebudayaan Melayu tertua di Kota Batam. Potensi wisata pantai dari Kampung Tua Nongsa saat ini menghadapi beberapa permasalahan infrastruktur sehingga mengurangi jumlah pengunjung wisata pantai. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kelayakan infrastruktur dan fasilitas Kampung Tua Nongsa, melalui persepsi atau kepuasan pengunjung. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 60 % pengunjung yang merasa puas dengan infrastruktur yang ada di wisata pantai Kampung Tua Nongsa dan 40 % pengunjung tidak puas pada keamanan dan fasilitas. Untuk itu perlu adanya tindakan dari pemerintah dan dinas pariwisata dalam pengelolaan wisata pantai sehingga dapat meningkatkan sektor pariwisata pantai di Kota Batam.
ANALISIS HUNIAN VERTIKAL DENGAN KONSEP ARSITEKTUR MODULAR SEBAGAI SOLUSI KETERBATASAN LAHAN DI KOTA BATAM Putri Melati; Jeanny Laurens Pinassang; Stivani Ayuning Suwarlan
Journal of Architectural Design and Development (JAD) Vol. 5 No. 1 (2024): JAD
Publisher : Program Sarjana Arsitektur Universitas Internasional Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37253/jad.v5i1.9283

Abstract

Seiring dengan berkembangnya pusat kota Batam, ketersediaan lahan pemukiman semakin berkurang. Hal ini menyebabkan melonjaknya harga rumah dan tanah. Selain itu, pertumbuhan penduduk perkotaan yang semakin meningkat juga menimbulkan tantangan dalam memenuhi kebutuhan akan perumahan. Salah satu solusi dari permasalahan tersebut adalah dengan pembangunan bangunan vertikal yang memberikan pilihan hunian vertikal yang dapat mengakomodasi kebutuhan warga kota. Bagi mereka yang ingin tinggal dekat dengan tempat kerja, fasilitas umum, institusi pendidikan, dan pusat kegiatan lainnya, hunian vertikal dapat menjadi pilihan yang praktis dan diperlukan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan observasi dan studi literatur, yang dianalisis secara deskriptif untuk menghasilkan arah perspektif arsitektur modular mengenai hunian vertikal sebagai solusi keterbatasan lahan di kota Batam. Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi bagi pemerintah kota Batam terhadap keterbatasan lahan untuk hunian masyarakat khususnya para pelaku ekonomi (pekerja) yang terus bertambah tiap tahunnya. Hasil dari penelitian memberikan gambaran baik kepada pemerintah kota Batam maupun masyarakat dalam hal ini yaitu para pekerja, untuk membangun sebuah hunian yang layak dengan modul prefabrikasi didalam sebuah pabrik/workshop. Efisiensi dari segi material dan waktu serta biaya menjadi keunggulan dari metode ini, tetapi didalam perencanaanya tetap memperhatikan aspek kenyaman dan keberlanjutan.
KONSEP GREEN SCHOOL DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR EKOLOGI Rilsha Nadya Dwi Poetri Z; Jeanny Laurens Pinassang; Lathifa Nursyamsu; Hendro Murtiono
Journal of Architectural Design and Development (JAD) Vol. 5 No. 2 (2024): JAD
Publisher : Program Sarjana Arsitektur Universitas Internasional Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37253/jad.v5i2.9079

Abstract

Lingkungan sekolah adalah fasilitas yang dapat mempengaruhi perkembangan dan tingkah laku siswa. Fasilitas pendidikan yang memadai dan berkualitas dapat menunjang dan meningkatkan mutu pendidikan serta memberikan kontribusi terhadap pembangunan Indonesia. Sampai saat ini metode pendidikan di Indonesia masih menerapkan sistem pembelajaran konvensional yang mencakup pertemuan tatap muka di ruangan tertutup, sehingga menimbulkan tingkat kebosanan pada siswa dan menyebabkan siswa tidak mampu berkontribusi langsung terhadap lingkungan dan masyarakat. Untuk itu, penting adanya pendidikan sekolah yang memanfaatkan lingkungan, dimana gagasan pendidikan yang memanfaatkan lingkungan sebagai sumber sarana dan prasarana dikenal dengan istilah green school. Dalam menganalisis green school, penulis mengadaptasi pendekatan arsitektur ekologi dengan metode penelitian yang digunakan berupa observasi dan kajian pustaka. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini berupa konsep green school melalui pendekatan arsitektur ekologi agar para siswa di sekolah memiliki pengetahuan dan pendidikan yang didapatkan melalui lingkungan sekitar. Tema dan konsep desain pada sekolah dasar adalah arsitektur ekologi yang bertujuan untuk mencapai keselarasan antara bangunan sekolah dasar dengan lingkungan sekitarnya, baik bagi pengguna bangunan maupun masyarakat. Menciptakan bangunan sekolah yang berorientasi masa depan yang beradaptasi dengan lingkungan dan juga dapat menampung segala aktivitas pengguna secara eksklusif, nyaman bagi para siswa-siswi sekolah dasar dalam menempuh pembelajaran dilingkungan sekolah dan bangunan sekolah juga memanfaatkan sumber langsung dari alam tampa merusaknya. Misalkan pemanfaatan udara dan sinar matahari. 
PENGARUH DESAIN RUANG PUBLIK DALAM MEMPERTAHANKAN IDENTITAS BUDAYA: STUDI KASUS PESISIR TAREMPA Putri, Tabitha; Gladies Imanda Utami Rangkuty; Jeanny Laurens Pinassang
Journal of Architectural Design and Development (JAD) Vol. 5 No. 2 (2024): JAD
Publisher : Program Sarjana Arsitektur Universitas Internasional Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37253/jad.v5i2.9163

Abstract

Identitas budaya adalah ciri khas yang dimiliki oleh kelompok masyarakat. Kawasan pesisir sendiri dikenal dengan budaya dan tradisi yang masih melekat di kehidupan masyarakatnya. Salah satu kawasan pesisir yang masih kental dengan tradisi kebudayaannya adalah Tarempa yang terletak di Kabupaten Anambas, Provinsi Kepulauan Riau. Hanya saja kini ciri khas budaya yang ada di Tarempa kurang diaplikasikan pada karakteristik daerah tersebut. Salah satu cara untuk tetap mempertahankan identitas budaya suatu kawasan yaitu diterapkannya ciri khas dan nilai-nilai kebudayan dalam ruang publik. Hasil penelitian menunjukan bahwa ruang publik yang ada tidak terkonsentrasi pada satu tempat. Selain itu, ruang publik belum sepenuhnya menerapkan ciri khas kebudayaan melayu. Kajian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh keberadaan ruang publik dalam upaya melestarikan kebudayaan setempat. Diharapkan hasil dari kajian ini dapat memberikan rekomendasi konsep desain ruang publik yang dapat mewadahi kegiatan masyarakat dengan tetap memasukan unsur budaya kawasan pesisir Tarempa. Adapun penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu data yang didapat dijelaskan secara deskriptif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, kajian literartur, dan wawancara.
PENERAPAN KONSEP ARSITEKTUR BIOFILIK PADA BANGUNAN PERPUSTAKAAN UMUM DI KOTA BATAM Sudiana; Jeanny Laurens Pinassang; Stivani Ayuning Suwarlan
Journal of Architectural Design and Development (JAD) Vol. 6 No. 1: June 2025
Publisher : Program Sarjana Arsitektur Universitas Internasional Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37253/jad.v6i1.9910

Abstract

Kota Batam merupakan kota terbesar di Kepulauan Riau. Mengikuti Data Statistik Pendidikan Tinggi Kemendikbud Republik Indonesia, bahwa tahun 2020 terdapat 45.354 orang menuntut ilmu perguruan tinggi di Kota Batam. Berdasarkan Perwako RKPD Kota Batam hanya terdapat satu perpustakaan umum dan jumlah pengunjung mengalami kenaikan setiap tahunnya. Dikarenakan hal ini, diperlukan adanya infrastruktur perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan akan pengetahuan masyarakat di Kota Batam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasikan cara penerapan pendekatan konsep arsitektur biofilik pada bangunan perpustakaan yang tepat dan efektif di Kota Batam. Metode yang digunakan merupakan metode campuran yakni kualitatif yang mengumpulkan data yang bersumber dari observasi langsung serta penyebaran kuesioner. Sedangkan metode kuantitatif berupa hasil dari data penyebaran kuesioner yang telah dikumpulkan akan dibentuk menjadi sebuah gambar berupa data grafik. Hasil penelitian ini akan menghasilkan sebuah desain bangunan perpustakaan umum yang mampu menerapkan pendekatan arsitektur biofilik.