Permasalahan lingkungan yang ditimbulkan oleh sampah plastik dan minyak jelantah di Kabupaten Kudus menuntut adanya pendekatan solusi yang inovatif dengan dukungan teknologi. Kresek.id, sebuah komunitas yang bergerak dalam pengelolaan sampah berbasis partisipasi masyarakat telah melaksanakan berbagai program edukasi dan kegiatan sosial. Namun demikian, komunitas ini masih mengalami sejumlah kendala, terutama dalam hal pemanfaatan teknologi produksi, pengelolaan usaha, serta strategi pemasaran produk daur ulang. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberdayakan Kresek.id melalui pengembangan Smart Waste Handling Technology (SMAST) yang meliputi alat pirolisis sederhana untuk konversi sampah plastik menjadi bahan bakar cair, pengolahan minyak jelantah menjadi sabun organik, serta pemanfaatan residu menjadi paving block. Metode kegiatan mencakup identifikasi masalah, pelatihan teknis dan manajerial, penerapan teknologi, serta monitoring dan evaluasi. Hasil pelaksanaan menunjukkan peningkatan kemampuan produksi komunitas, baik dari sisi kuantitas maupun kualitas produk. Kresek.id mampu menghasilkan 500–1.000 mililiter bahan bakar cair dari 5 kg plastik, memproduksi sabun organik dengan tambahan eco enzyme, serta mencetak paving block dengan efisiensi tinggi. Pada sisi manajerial, sistem pencatatan keuangan sederhana telah diterapkan dan pemasaran digital mulai dijalankan melalui media sosial. Kegiatan ini juga meningkatkan literasi masyarakat tentang ekonomi sirkular dan pengelolaan sampah berkelanjutan. Pengembangan teknologi SMAST terbukti memberikan dampak yang signifikan dalam meningkatkan kapasitas produksi dan tata kelola usaha Kresek.id. Selain itu, program ini berhasil membentuk model pengelolaan sampah yang berkelanjutan, selaras dengan prinsip ekonomi hijau, serta memiliki potensi untuk direplikasi di wilayah lain.