Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Strategi Kesantunan dalam Sesi Penjurian Ajang Kompetisi Indonesia's Next Top Model Siklus 1 (Suatu Kajian Pragmatik) Ramadhani, Annisa; Tiani, Riris
Wicara: Jurnal Sastra, Bahasa, dan Budaya Vol 1, No 2: Oktober 2022
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.666 KB) | DOI: 10.14710/wjsbb.2022.16555

Abstract

Kesantunan merupakan salah satu aspek penting kebahasaan. Ajang kompetisi Indonesia’s Next Top Model sebagai salah satu tayangan televisi pasti memerhatikan kesantunan dalam berkomunikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesantunan berbahasa para juri kepada kontestan selama sesi penjurian. Teori yang digunakan adalah teori strategi kesantunan Brown dan Levinson. Penyediaan data menggunakan metode simak dengan teknik simak bebas libat cakap dan teknik catat. Analisis data menggunakan metode padan dengan teknik daya pilah pragmatis. Kemudian, metode informal digunakan untuk menyajikan hasil analisis data. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa tuturan para juri bersifat menjaga dan menyelamatkan citra diri para kontestan dari kemungkinan terjadinya ancaman muka, serta bersifat memuaskan citra diri para kontestan. Kesantunan positif menjadi strategi kesantunan yang paling banyak ditemukan. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa sebagian besar tuturan para juri yang diteliti dikatakan santun.Kata kunci: strategi kesantunan, tindak pengancam muka, penjurian
Istilah-Istilah dalam Ritual Kadeso di Dusun Jimbaran, Kabupaten Semarang (Kajian Antropolinguistik) Rismawati, Rismawati; Suyanto, Suyanto; Tiani, Riris
Wicara: Jurnal Sastra, Bahasa, dan Budaya Vol 2, No 1: April 2023
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/wjsbb.2023.16537

Abstract

The Kadeso Ritual is a traditional ceremony performed by the people of Jimbaran Hamlet, Bandungan District, Semarang Regency every two years, Jumat Pon, Bakda Mulud. Kadeso rituals contain specific terms, including activities/processions, offerings, and equipment that are interesting to study. This study aims to describe the cultural meaning and cultural values contained in the terms of the Kadeso ritual. The theory used is anthropolinguistics and cultural values. Methods of data collection by observation and interviews. Observations were made by going directly to the Kadeso ritual. Meanwhile, the interviews were conducted using basic fishing techniques, followed by all-talking techniques, as well as recording techniques and note-taking techniques. The method of data analysis was carried out in an ethnographic descriptive. Presenting the results of data analysis formally and informally. The results of the study revealed that the Kadeso ritual consisted of three stages, namely pre-procession, implementation of the procession, and post-procession. Overall, there are 43 terms in the ritual. The cultural meaning describes the terms of the Kadeso ritual in three anthropolinguistic concepts, namely: performance, indexicality, and participation. Cultural values produce five components, namely the value of human relations with God, humans and nature, human relations with society, human relations with other human beings, and human relations with themselves. Dusun Jimbaran expresses their mindset and hopes through every term used in the Kadeso ritual.
Kekerabatan Bahasa Bugis, Bahasa Kutai, dan Bahasa Sunda Erwin, Shafa Az-Zahra Putri; Tiani, Riris
Wicara: Jurnal Sastra, Bahasa, dan Budaya Vol 3, No 2: Oktober 2024
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/wjsbb.2024.24163

Abstract

Penelitian ini mengkaji kekerabatan bahasa Bugis, Kutai, dan Sunda. Bahasa-bahasa ini menunjukkan adanya kemiripan kosakata yang mengindikasikan kemungkinan adanya hubungan kekerabatan. Hal ini diperkuat oleh sejarah migrasi dan kontak budaya antara suku-suku yang menggunakan bahasa-bahasa ini. Analisis leksikostatistik (Dyen, 1956) digunakan untuk mengkaji dan menganalisis hubungan kekerabatan antarbahasa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif komparatif. Data dikumpulkan melalui metode simak dan cakap, yang kemudian dianalisis menggunakan teknik leksikostatistik dengan 307 kosakata dasar. Teknik leksikostatistik ini melibatkan perbandingan kosakata dasar dari ketiga bahasa untuk menentukan persentase kekerabatan di antara mereka. Hasil analisis menunjukkan bahwa Bahasa Bugis – Kutai – Sunda termasuk ke dalam family of stock, sedangkan Bahasa Kutai – Sunda termasuk ke dalam language of family. Persentase kekerabatan antara Bahasa Bugis - Kutai  (33%), Bahasa Kutai – Sunda (51%) , dan Bahasa Bugis – Sunda  (22%). Penelitian ini berguna untuk memahami sejarah dan perkembangan bahasa-bahasa di Indonesia serta dapat membantu dalam perlindungan bahasa daerah.Kata Kunci: Bahasa Bugis, Kutai, dan Sunda, leksikostatistik, kekerabatan bahasa.
Analisis Tindak Tutur Ilokusi dalam Video Podcast Cerita Bibu pada Kanal Youtube Obrolan Babibu Kristianingsih, Arum Eka; Astuti, Sri Puji; Tiani, Riris
Wicara: Jurnal Sastra, Bahasa, dan Budaya Vol 2, No 1: April 2023
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/wjsbb.2023.17668

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis dan fungsi tindak tutur ilokusi yang terdapat dalam podcast Cerita Bibu. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif. Kajian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teori tindak tutur ilokusi Leech. Sumber data yang digunakan dalam penelitian yaitu dua video podcast Cerita Bibu berjudul Kepala 3 Belum Nikah? Ngga Masalah dan Single Mom Double Strong. Metode pengumpulan data menggunakan metode simak dan catat. Metode analisis data menggunakan metode padan dengan teknik pilah unsur penentu. Hasil analisis tindak tutur ilokusi dalam video podcast Cerita Bibu yaitu (1) ditemukan empat jenis tindak tutur ilokusi, yaitu tindak tutur asertif, tindak tutur direktif, dan tindak tutur ekspresif, dan tindak tutur komisif; (2) tindak tutur asertif yang ditemukan yaitu tindak tutur “menyatakan”, “mengemukakan pendapat”, dan “menyarankan”; (3) tindak tutur direktif yang ditemukan yaitu tindak tutur direktif “memerintah” dan “memberi nasihat”; (4) tindak tutur ekspresif yang ditemukan yaitu tindak tutur “memuji”, “berterima kasih”, dan “meminta maaf”; (5) tindak tutur komisif yang ditemukan yaitu tindak tutur komisif “menawarkan”.
Makna Kultural dan Nilai Filosofis Motif Batik Tegalan: Kajian Antropolinguistik Ranarsih, Okti; Tiani, Riris
Wicara: Jurnal Sastra, Bahasa, dan Budaya Vol 4, No 1: April 2025
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/wjsbb.2025.25878

Abstract

Batik pesisir utara Jawa sering kali lebih identik dengan batik daerah Pekalongan dan Rembang yang telah banyak dikaji dan dikenal luas. Batik Tegalan memiliki karakteristik unik seperti motif yang mencerminkan kehidupan masyarakat agraris serta perpaduan warnanya yang mencerminkan dinamika budaya lokal. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi makna kultural dan nilai filosofis yang terdapat dalam ragam motif batik Tegalan. Jenis penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan metode deskriptif kontekstual yang didukung oleh teori antropolinguistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makna kultural yang terkandung dalam motif batik Tegalan secara keseluruhan berisi pesan agar dapat menjadi individu yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar atau orang lain dan selalu bersikap baik dalam menjalani kehidupan, selalu percaya kepada kekuatan Tuhan, menjaga atau melestarikan budaya lokal, serta menghormati sejarah. Selain itu, nilai filosofis yang terkandung dalam ragam motif batik Tegalan dominan merefleksikan nilai moral, nilai religius, nilai budaya, dan nilai sejarah.